Anda di halaman 1dari 16

a j ua n

er k em
da n B
d e ra t
m Mo
sl i
Mu

1 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA


Ummatan wasathan
• terulang 5 kali dalam al Qur’an al baqarah 143, 238, al
adhiyat 5, al amidah 89, al qolam 28.
• “demikian pula kami menjadikan kalian ummatan
wasathan agar menjadi saksi atas perbuatan manusia dan
Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kalian”
• wasatha dapat dipahami ummat yang moderat/ditengah
dengan perpaduan jasmani dan rohani, diantara kekiri-
kirian dan kekanan-kananan, diantara tektual dan
kontektual, dinatara agama Nasrani dan Yahudi atau
berdiri diantara dua karang besar yaitu sosialism dan
kapitalism
2 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA
Q.S Al-Baqarah : 143

ۡ‫علَيۡكُم‬ ُ ‫ٱلر ُس‬


َ ‫ول‬ َّ ‫ُون‬ َ ‫عل َى ٱلن ّ َِاس َويَك‬ َ ‫ٓاء‬ ‫د‬ َ ‫ه‬
َ ‫ش‬
ُ ْ ‫ا‬‫و‬ُ ‫ن‬‫ُو‬ ‫ك‬ َ ‫ت‬ ّ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ط‬ ‫س‬ ‫و‬
َ ‫ة‬
ٗ ‫م‬
َ ُ
ٗ َ ّ ‫َوك َ َٰذلِ َك َج َعلۡنَٰكُمۡ أ‬
َ
‫ول ِم َّمن‬ َّ ‫علَي َۡهٓا ِإلَّا لِنَعۡل ََم َمن يَتَّ ِب ُع‬
َ ‫ٱلر ُس‬ َ ‫َش ِهي ٗداۗ َو َما َج َعلۡنَا ٱلۡ ِقبۡل َ َة ٱل ّ َ ِتي ك‬
َ ‫ُنت‬
‫ـَان ٱلل ّ َ ُه‬
َ ‫ين َه َدى ٱلل ّ َ ُهۗ َو َما ك‬
َ ‫عل َى ٱل ّ َ ِذ‬َ ‫ع ِقبَي ِۡهۚ َو ِإن ك َانَتۡ لَك َ ِب َير ًة ِإلَّا‬ َ ‫عل َٰى‬َ ‫ب‬ ُ ِ‫يَن َقل‬
‫يم‬ ‫ح‬
ٞ ّ َُِ ‫وف‬
‫ر‬
َ ٞ ‫ء‬‫َر‬ ‫ل‬ ‫اس‬ ِ َ ّ ‫ن‬ ‫ٱل‬‫ب‬ِ ‫ه‬
َ َ ّ ‫يمنَكُمۡۚ ِإ َّن ٱلل‬
َٰ ‫يع ِإ‬َ ‫لِيُ ِض‬
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar
kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan
agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan
sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
 
Al-maidah : 89
‫عقَّدتُّ ُم ٱلۡأَي َٰۡم َنۖ َفكَفَّٰ َرتُ ُه ٓۥ‬َ َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ب‬
ِ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ُ
‫ذ‬ ِ
‫اخ‬ َ ‫ؤ‬ُ ‫ي‬ ‫ن‬ ِ ‫ك‬ ٰ َ ‫ل‬‫و‬َ ‫م‬
ۡ ُ ‫ك‬ ِ ‫ن‬ ‫ۡم‬ ‫ي‬ َ
َٰ ‫اخ ُذ ُك ُم ٱلل ّ َ ُه ِبٱللَّغ ِۡو ِفيٓ أ‬
ِ َ‫ل َا يُؤ‬
ۖ‫ير َرق ََب ٖة‬ ‫ر‬
ِ ‫ح‬
ۡ َ ‫ت‬ ۡ ‫و‬َ ‫ون أَهۡلِي ُكـمۡ أَوۡ كِس َۡوتُ ُهمۡ أ‬ َ ‫م‬
ُ ِ
‫ۡع‬ ‫ط‬ ُ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ط‬ِ
َ َ ‫ين ِمنۡ أ‬
‫ۡس‬ ‫و‬َ َ ِ‫ع َش َر ِة َم َٰسك‬ َ ‫إِط َۡعا ُم‬
ُ
‫ف ََمن لَّمۡ يَجِ دۡ ف َِصيَا ُم َثلَٰث َِة أَيَّامٖۚ َٰذل ِ َك َكفَّٰ َر ُة أَي َٰۡمنِكُمۡ إِذَا َحلَفۡتُمۡۚ َوٱحۡفَظُوٓا ْ أَي َٰۡمن َ ُكـمۡۚ َك َٰذل ِ َك‬
‫ون‬ َ ‫يُ َبيِّ ُن ٱلل ّ َ ُه لَكُمۡ َءايَٰ ِت ِهۦ ل ََعل ّ َ ُكـمۡ تَشۡك ُ ُر‬

89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka
kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang
biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan
seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama
tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu
langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar
kamu bersyukur (kepada-Nya).
 
Profil Muslim Moderat Berkemajuan
 dalam Aqidah
 dalam Ibadah
 dalam Akhlak
 dalam Muamalah Duniawiyah
dalam Aqidah
• Prinsip kesadaran imani berupa tauhid yang benar
kepada Allah, ikhlas dan ketundukan terpancar sebagai
ibad arrahman menajalankan kehidupan menjadi
mukmin, muslim, muttaqin, muhsin paripurna
• Menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber seluruh
kehidupan dan menjauhi Syirik, Tahayul Bid’ah dan
Churofat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah
Swt

6 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA


dalam Akhlak
• Meneladani perilaku nabi Muhammad Saw, mempraktekkan akhlak mulia sehingga
menjadi uswatun hasanah
• Melakukan amal dan kegiatan hidup senatiasa didasarkan niat dan ikhlas dalam wujud
amal sholeh dan ihsan dalam perilaku
• Menjalankan amanah pekerjaan dan kehidupan sehari menjauhkan dari sifat yang
buruk

7 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA


dalam Ibadah
• Membersihkan jiwa/hati kearah terbentuknya
pribadi yang muttaqin dengan beribadah yang tekun
• Melaksanakan ibadah mahdhoh dengan sebaik-
baiknya dan menghidupan subur ibadah sunnah
sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw dengan
menghiasi diri dengan iman dan ilmu yang
luasdengan amal sholeh yang tulus dan ikhlas yang
tercermin dalam kepribadian

8 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA


dalam Muamalah Duniawiyah
• Menyadari diri sebagai abdi, kholifah sehingga memandang
kehidupan dunia dengan sikap aktif dan positif sesuai akhlak
karimah
• Senantiasa berfikir dengan bayani, burhani dan irfani dengan
mencerminkan keislamian berfikir dalam karya maupun amal
dengan keterpaduan orientasi hablumminallah dan
hablumminanas dalam kemaslahatan kehidupan manusia
• Memiliki etos kerja Islami, seperti disiplin, kerja keras, tidak
menyiakan waktu, dan berusaha maksimal untuk mencapai
tujuan

9 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA


Keluarga dalam Islam

• Kedudukan Keluarga
• Fungsi Keluarga
• Aktivitas dalam Keluarga
10 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA
Kedudukan Keluarga

• Mewujudkan keluarga sakinah,


mawadah, warahmah
• Keluarga sakinah dalam pembentukan
gerakan jamaah dan dakwah jamah
untuk MIYS
11 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA
Fungsi Keluarga
• Melakukan sosialisasi nilai-nilai Islam dalam melakukan
kaderisasi untuk pelangsung generasi muslim sebagai
penyempurna gerakan dakwah Islam
• Keluarga sebagai teladan dalam menjalankan kehidupan Islami
tertanamnya Ihsan dalam bergaul secara ma’ruf, menyayangi dan
menkasihi, menghormati hak anak, menghargai dan menghormati
anggota keluarga, memberikan akhlak mulia secara paripurna,
menjauhkan keluarga dari bencana api neraka, memusyawarahkan
keputusan, berbuat adil dan ihsan, melaksanakan hak dan
kewajiban, menyantuni anggota keluarga yang tidak mampu.

12 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA


Aktivitas Keluarga
• Kesungguhan mendidik anaknya menciptakan suasana harmonis dalam
rangka terciptanya pendidikan yang positif sesuai dengan nilai-nilai
Islam
• Memberikan keteladanan dalam menunjukan penghormatan dan
perilaku ihsan terhadap anak dan perempuan serta menjauhkan diri
dari praktek kekerasan dan menelantarkan mereka
• Memiliki kepedulian sosial dan membangunya secara ihsan, islah dan
ma’ruf dengan tetangga ataupun kehidupan yang lebih luas sehingga
tercipta qoryah thoyibah dalam masyarakat
• Pelaksanaan sholat menjadi prioritas utama dan diberikan sanksi untuk
mendidik

13 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA


Dunia Profesi
• Merupakan pekerja sesuai dengan keahliannya dengan kesetiaan,kecakapan, dan tanggung jawab,
sehingga mencari nafkah bukan materi semata
• Memilih profesinya dengan mempertimbangkan kehalalan, kebaikan, amanah, kemanfaatan dan
kemaslahatan untuk keselamatan hidup dunia akherat
• Menjalankan profesi dan jabatan dalam profesinya hendaknya menjauhkan diri dari praktek
korupsi, kolusi, nepotisme, kebohongan, dan yang menyebabkan kemudharatan, hancurnya
kejujuran, kebenaran dan kebaikan umum
• Menjalankan profesinya dengan senantiasa bersyukur dikala menerima nikmat dan bersabar, serta
bertawakal kepada Allah dalam menerima musibah sehingga memperoleh pahala dan terhindar
dari siksa
• Mengembangkan profesinya sepenuh hati dan kejujuran sebagai wujud menunaikan ibadah
kekhalifahan di muka bumi
• Menjalankan profesi mengembangkan prinsip kerjasama dalam kebaikan dan ketakwaan
• Menunaikan kewajiban zakat, mengamalan shodaqah, infaq, wakaf dan amal jariyah dari
penghasilan yang diperolehnya.

14 Tim Dosen Pendidikan Agama - UHAMKA


Karakteristik masyarakat Muslim
Karakteristik ini merupakan pengejawantahan dari tauhid dalam pemikiran,
aktivitas dan gerakan.
• pertama, umat yang beriman dan bertakwa, menjalankan ajaran Islam secara
kaffah, berpegang teguh kepada tali Allah, dan menegakkan persaudaraan Islam
dengan cara mengajak pada yang ma’ruf mencegah pada yang munkar.
• Kedua, umat yang terbaik atau pilihan berupa aktivitas yang dimiliki mengajak
kebaikan dengan cara yang ma’ruf dan nahi munkar serta berusaha
mengembangkannya.
• Ketiga, hidup yang teratur memiliki tujuan dan aturan main berkelompok
mewujudkan tujuan. Dengan kiasan bangunan yang saling membedayakan,
menguatkan satu dengan yang lain, kepedulian dengan kasih yang kokoh dengan
kualitas keagamaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
• Keempat, berlaku lemah lembut sehingga tidak lari, memaafkan, memohonkan
ampun, serta mengedepankan tradisi musyawarah (syuro) dalam menyelesaikan
masalah dan keyakinan Allah memberikan yang terbaik (termaslahat).
• Kelima, berjiwa percaya diri (‘izzah) yang seakidah ataupun yang tidak sebagai
perwujudan mencari ridha Allah sebagai ekspresi cinta kepada Allah dan Rasul-
Nya, sehingga bersikap terbuka dan toleran. Berpandangan keberagamaan
keyakinan merupakan sunnatullah, sehingga berlomba-lomba menjadi mahluk
yang terbaik dengan mengesampingkan sifat kekerasan, kerusakan.
• Keenam, moderat-toleran tidak keri-kanan, tidak kaku, pesimis dalam
menjalankan syariah. Pandangan kehidupannya integrated kehidupan dunia dan
akherat yang diupayakan dalam kehidupan didunia. Pemahaman keagamaan
mencermintakan adanya integrated antara tektualitas, kontektualitas dan
historisitas. (Maskus (ed.), 2009)

Anda mungkin juga menyukai