Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN HUKUM - DITJEN HUBLA 1

DASAR HUKUM
 UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
 PP No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan
 PP No. 21 Tahun 2010 Tentang Perlindungan Lingkungan Maritim
 Keppres No. 46 Tahun 1986 tentang Pengesahan Marpol 73/78
(Annex I dan II)
 Perpres No. 29 Tahun 2012 tentang Pengesahan Annex III, IV, V,
dan VI Marpol 73/78
 Kepmenhub No.215 Tahun 1987 tentang Pengadaan Fasilitas
Penampungan Limbah dari Kapal
 Permenhub Nomor KM.4Tahun 2005 tentang Pencegahan
Pencemaran dari Kapal
 International Maritime Dangerous (IMDG) Code
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM

Perlindungan Lingkungan Maritim adalah setiap


upaya untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran lingkungan perairan yang bersumber
dari kegiatan yang terkait dengan pelayaran.
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM
DILAKUKAN MELALUI:

pencegahan dan penanggulangan pencemaran


dari kegiatan :
a. pengoperasian kapal;

b. kegiatan kepelabuhanan;

c. pembuangan limbah di perairan;

d. penutuhan kapal

4
PENCEGAHAN PENCEMARAN DARI
PENGOPERASIAN KAPAL

Setiap Awak Kapal wajib mencegah dan


menanggulangi terjadinya pencemaran lingkungan
yang bersumber dari kapal.
PENCEMARAN LINGKUNGAN YANG
BERSUMBER DARI KAPAL

1. minyak.
2. bahan cair beracun.
3. muatan bahan berbahaya dalam bentuk kemasan.
4. kotoran.
5. sampah.
6. udara.
7. air balas, barang dan bahan berbahaya bagi
lingkungan yang ada di kapal.
MARPOL 73/78
Annex I Pencemaran oleh minyak Mulai berlaku 2 Oktober 1983
Annex II Pencemaran oleh Cairan Beracun (Nuxious Substances)
dalam bentuk Curah Mulai berlaku 6 April 1987
Annex III Pencemaran oleh barang Berbahaya (Hamful Sub-
Stances) dalam bentuk Terbungkus Mulai berlaku 1 Juli
1991
Annex IV Pencemaran dari kotor Manusia /hewan (Sewage)
diberlakukan 27 September 2003
Annex V Pencemaran Sampah Mulai berlaku 31 Desember 1988
Annex VI Pencemaran udara mulai berlaku 19 Mei 2005
PENCEMARAN MINYAK
• muatan minyak,
• bahan bakar minyak,
• kotoran minyak (bilge) dan
• campuran sisa-sisa minyak dengan cairan lain
seperti air (pencucian tanki minyak)
ZAT CAIR BERACUN
Bahan kimia dimaksud dibagi dalam 4 kategori (A,B,C, dan D)
berdasarkan derajad toxic dan kadar bahayanya.

Kategori A : Sangat berbahaya (major hazard). Karena itu


muatan termasuk bekas pencuci tanki muatan dan air balas
dari tanki muatan tidak boleh dibuang ke laut.
Kategori B : Cukup berbahaya. Kalau sampai tumpah ke laut
memerlukan penanganan khusus (special anti pollution
measures).
Kategori C : Kurang berbahaya (minor hazard) memerlukan
bantuan yang agak khusus.
Kategori D : Tidak membahayakan, membutuhkan sedikit
perhatian dalam menanganinya.
BARANG BERBAHAYA DALAM BENTUK
KEMASAN
International Maritime Dangerous Good Code
mengatur tata cara penanganan bahan/barang
berbahaya di lingkungan kerja pelabuhan sebagai
pedoman untuk kegiatan bongkar/muat, pemindahan,
penumpukan, penyerahan da penerimaan yang
mencakup standar rinci tentang pengepakan,
penandaan, pelabelan, dokumentasi, penyimpanan,
pembatasan kuantitas, pengecualian dan
pemberitahuan untuk mencegah pencemaran oleh zat
berbahaya.
KLASIFIKASI BARANG/BAHAN
BERBAHAYA
• Klas 1 : Bahan/Barang Peledak (Explosives)
• Kelas 2 : Gas-gas yang dimampatkan, dicairkan atau dilarutkan dengan
tekanan (Gases compressed, liquefied or dissolved under pressure)
• Kelas 3 : Cairan mudah menyala/terbakar (Flammable liquids)
• Kelas 4 : Bahan/barang padat mudah menyala/terbakar (Flammable solid)
• Kelas 5 : Barang/bahan pengoksidir (oxidizing agents)
• Kelas : 6 Bahan/barang beracun (poisonous/toxit) & Bahan/barang yang
mudah menular (infectious subtances)
• Kelas 7 : Bahan/barang radioaktif (radioactive materials)
• Kelas 8 : Bahan/barang perusak (Corrosives)
• Kelas 9 : Bahan/barang dari jenis yang lain (miscellaneous dangerous
subtances)
KOTORAN DAN SAMPAH
• Kotoran dari kapal adalah : Kotoran-kotoran
dari toilet, WC, Urinal, ruang perawatan,
kotoran hewan, serta campuran dari buangan
tersebut..
• Sampah kapal adalah : Semua jenis sisa-sisa
makanan, bahan-bahan buangan rumah
tangga dan bahan-bahan lainnya, tidak
termasuk ikan segar dan bagian-bagian lain
yang terjadi selama pengoperasian kapal.
PENCEMARAN UDARA
• Emisi gas buang dari kapal, menetapkan
standar dan kontrol emisi yang lebih ketat
terhadap oksida sulfur dan emisi nitrogen
oksida dari knalpot kapal.
• Peralatan sistem pendingin dan pemadam
kebakaran yang tidak menggunakan bahan
perusak lapisan Ozon
KAPAL DILARANG MEMBUANG
BAHAN PENCEMAR
• Limbah operasional kapal yang meliputi
– Sisa minyak kotor
– Sampah
– Kotoran manusia

 Bahan lain
– Air balas
– Bahan kimia berbahaya dan beracun
– Bahan yang mengandung zat perusak ozon
PEMBUANGAN LIMBAH DARI KAPAL

• Setiap kapal dilarang melakukan pembuangan


limbah,air balas, kotoran, sampah, serta
bahan kimia berbahaya dan beracun ke
perairan, kecuali telah sesuai dengan syarat
yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan
perundang undangan

• Limbah dan bahan lainnya wajib di tampung


dan dipindahkan ke fasilitas penampungan
yang ada di pelabuhan atau terminal khusus.

Anda mungkin juga menyukai