Anda di halaman 1dari 35

GRAVIMETRI

PIUS D. OLA
JURUSAN KIMIA FST UNDANA
Pengantar
 4 langkah analisis kuantitatif:

1. Pengambilan contoh
2. Mengubah contoh menjadi bentuk yang
sesuai untuk pengukuran
3. Pengukuran
4. Pengolahan data hasil pengukuran
 Jika langkah ke-3 merupakan pengukuran
berat maka disebut: gravimetri.
Gravimetri

 Gravi = berat
 Metri = mengukur
 Analisis gravimetri: analisis yang
didasarkan pada pengukuran berat suatu
senyawa yang komposisinya diketahui .
Klasifikasi Gravimetri
 Metode pengendapan.

 Metode penguapan

 Electrogravimetri.

 Thermogravimetri.
Metode Pengendapan
Syarat umum pengendapan:
 Kelarutan endapan yang terbentuk harus sangat
kecil (< 0,1 mg).
 Sifat endapan harus sedemikian rupa sehingga
mudah dipisahkan dari komponen-komponen
lainnya termasuk pelarut.
 Komponen yang diinginkan harus dapat dirubah
menjadi senyawa murni dengan komposisi yang
tetap.
Key steps in a
precipitation reaction-
what this looks like
#1: Accurately weigh the #4: Filter off the
mixture to be analysed. precipitate and wash it
with a small quantity of
substance

#2: Dissolve the mixture


in a suitable solvent; filter
off and discard any #5: Dry the precipitate
insoluble material. and, cool and accurately
weigh. Repeat until a
constant mass is
achieved

#3: Add an excess amount


of solution, that will form a # 6. Perhitungan
precipitate with the
substance being analysed.
Tahap-Tahap Gravimetri pengendapan
 Preparasi larutan (preparation of solution)
 Pengendapan (precipitation)
 Pencernaan (digestion)
 Penyaringan (filtration)
 Pencucian (washing)
 Pemanasan/pengabuan (drying/igniting)
 Penimbangan (weighing)
 Perhitungan (calculation)
Preparasi Larutan
 Pengaturan pH agar endapan dapat terbentuk
secara kuantitatif dan diperoleh endapan dengan
sifat yang diharapkan.
 Menghilangkan zat pengganggu (interferences).
 Pengaturan volume untuk menyesuaikan
konsentrasi yang dibutuhkan untuk pengendapan.
 Jika menggunakan pereaksi pengendap yang
selektif bahkan spesifik maka menghilangkan zat
pengganggu tidak diperlukan lagi.
Pengendapan
 Pengendapan merupakan kesetimbangan heterogen.
 Selama pengendapan terjadi kelewatjenuhan
(supersaturation).
 Kelewatjenuhan diawali dengan nukleasi
(nucleation) : pembentukan inti endapan.
 Tingkat kelewatjenuhan yg tinggi memperbesar laju
nukleasi.
 Laju nukleasi yang tinggi: menghasilkan partikel
yang banyak tetapi ukurannya kecil.
 Kurang menguntungkan: sulit disaring.
Pengendapan
 Lebih baik: laju nukleasi kecil, laju
pertumbuhan nukleus besar.
 Von Weiman menemukan: ukuran partikel
endapan berbanding terbalik dengan
kelewatjenuhan relatif (Relatif
supersaturation, RSS).
 Diharapkan: ukuran partikel besar, RSS:
kecil.
Pengendapan
 RSS= (Q – S)/S
 Q = konsentrasi campuran pereaksi
sebelum terjadi pengendapan.
 S = Kelarutan endapan pada
kesetimbangan.
 (Q – S)/S: rasio Von Weiman: derajat
kelewatjenuhan pada saat pengendapan
dimulai.
The optimum conditions for precipitation
which make RSS low are:
 Endapan berasal dari larutan encer (Q kecil)
 Penambahan pereaksi pengendap dilakukan
secara perlahan dan pengadukan (Q kecil)
 Pengendapan dilakukan pd larutan yang masih
panas (S besar)
 Pengendapan dilakukan pd pH yg rendah
namun masih mengendapkan analit secara
kuantitatif.
Pencernaan (Digestion)
 Pencernaan (digestion)/pemasakan (ripening)
endapan: membiarkan endapan bersentuhan
dengan larutan induk (mother liquor) beberapa
saat sebelum penyaringan
 Disebut: Ostwald ripening.
 Digestion involves dissolution of small particles
and reprecipitation on larger ones resulting in
particle growth and better precipitate
characteristics.
 Digestion forces the small colloidal particles to
agglomerate which decreases their surface area.
During digestion at elevated temperature:
1. Small particles tend to dissolve and reprecipitate on larger
ones.
2. Individual particles agglomerate.
3. Adsorbed impurities tend to go into solution.

Ostwald ripening
Pengotor endapan (Impurities in Precipitates)

Pengotoran endapan terjadi melalui 3 cara:


 Kopresipitasi (pengendapan bersama), terjadi
melalui 2 cara:
 Adsorpsi permukaan: adsorpsi ion-ion asing
pada permukaan endapan. Digestion dapat
mengurangi adsorpsi permukaan.
 Oklusi: masuknya ion-ion asing pada saat
pertumbuhan endapan.
 Inklusi isomorf: zat yg mempunyai tipe
rumus yg sama (isomorf) dapat
menggantikan zat dalam kristal. Misalnya:
MgNH4PO4 isomorf dengan MgKPO4,
radius ion K+ hampir sama dgn ion NH4+.
Cth lain: penggantian Br- oleh Cl- dalam
AgBr, SO42- oleh CrO42- dlm BaSO4.
 Postpresipitasi: terjadinya endapan kedua
setelah endapan pertama terbentuk.
Menyaring dan Mencuci Endapan
 Endapan yang dapat disaring harus memiliki
ukuran partikel yang cukup besar

 Pengotor yg ada pada endapan dapat dihilangkan


dengan pencucian endapan setelah penyaringan.
Pemilihan zat pencuci endapan
Pemilihan zat pencuci didasarkan pada beberapa pertimbangan:
 Dapat melarutkan pengotor tapi hampir tidak melarutkan
endapan: pencuci mengandung ion pengotor (efek ion
sejenis).
 Jika endapan adalah koloid terflokulasi, zat pencuci harus
berupa elektrolit untuk mencegah peptisai (melarutnya
kembali endapan menjadi larutan koloid)
 Berupa suatu elektrolit yg menyebabkan pertukaran ion. Ion-ion
yg teradsorpsi akan diganti oleh ion-ion larutan pencuci yg pada
pemanasan dapat menguap.
Pengeringan & Pemanasan Endapan
 Menghilangkan air dari endapan
 Menguapkan elektrolit pencuci yg
teradsorpsi dan pengotor lain yang mudah
menguap.
 Merubah endapan ke dalam suatu bentuk
penimbangan yang rumusnya diketahui
dengan pasti.
Macam endapan adalah fungsi temperatur
pemanasan
 Contoh: AgCl dipanaskan pada 120 oC
 MgNH4PO4.6H2O: 120 oC, jika dipanaskan
sampai 900 oC maka akan menjadi
Mg2P2O7.
Perhitungan Gravimetri
 Perhitungan didasarkan pada stoikiometri biasa.
 Contoh: Penentuan NaCl yg diendapkan sebagai
AgCl
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3.
Mol NaCl = mol AgCl

massa.NaCl massa. AgCl



Mr.NaCl Mr. AgCl
Mr.NaCl
massa.NaCl  xmassaAgCl
Mr. AgCl
Mr.NaCl Disebut faktor gravimetri, fg.
Mr. AgCl Secara umum fg = perbandingan Mr
zat yang dicari terhadap Mr zat yang
ditimbang.

Berat zat yang dicari = fg x berat zat yang ditimbang


Kadar zat (%) = berat zat/berat cuplikan x 100
Advantages and disadvantages
Advantages Disadvantages
• Precise measurement/
• Limited group of
high degree of accuracy
elemental analysis
• Helps in determination
• Convoluted (rumit)
of atomic mass, of
elements methods
• Doesn’t require a series • Time consuming
of standards to calibrate • Only suitable for high
the unknown solution concentrations
concentration
• Helps in calibration of
other instruments
Metode Penguapan
 Digunakan untuk menetapkan komponen-
komponen dari suatu senyawa yang relatif
mudah menguap.
 Contoh:

 penentuan kadar NaHCO3 dalam tablet


antasid.
 Penentuan kadar air (air kristal: 110-130 oC)
 Penentuan kadar abu
Elektrogravimetri
 Pengendapan menggunakan sel elektrolisis
 Massa zat yang mengendap pada katoda
dapat dihitung menggunakan persamaan:
it  BM 
w  
96500  n 
i : arus listrik (A) Berat
ekivalen
t : waktu (s)
BM : Berat molekul (g/mol)
n : elektron yang terlibat
Termogravimetri
 Sama dengan metode penguapan.
 Menggunakan instrumentasi.
 Massa zat dihitung dari termogram (kurva
termogravimetri)
Contoh Kurva Termogravimetri
Contoh, termogram dehidrasi
CuSO4.5H2O
Soal-soal
1. Suatu sampel senyawa ionik seberat 0,5662 g yang
mengandung ion klorida dilarutkan
dalam air dan ditambahkan AgNO3 berlebih. Bila berat
endapan Cl yang terbentuk adalah 1,0882 g, hitung persen
berat Cl dalam sampel
2. A 0.8234 g ore sample produced 0.1397 g of
bis(dimethylglyoximate) nickel (II) (FW = 288.91
g/mol). Find the nickel content.
4. Alum, (K2SO4, Al2(SO4)3.24H2O) ditentukan
kemurniannya secara gravimetri. Sebanyak 1,2931 g
sampel dilarutkan sehingga menghasilkan endapan
Al(OH)3. Endapan yang terjadi disaring , dikeringkan,
dan dipanaskan sehingga dihasilkan Al2O3 sebanyak
0,1357 g. Hitunglah kemurnian alum tersebut (Ar K =
39, Al = 27, O = 16, S = 32, H = 1).
5. Suatu senyawa organik sebanyak 0,1799 g dibakar
dalam aliran gas oksigen. Gas CO2 yang dihasilkan
dikumpulkan dalam larutan Ba(OH)2. Berapa % C dalam
sampel jika dihasilkan 0,5613 g BaCO3.
 Bagaimana memisahkan Sr dari Mg dalam
suatu larutan yang mengandung Mg dan Sr
masing-masing 10-2 M dengan
menggunakan H2CO3 0,1 M sebagai
pengendap. Diketahui Ksp MgCO3 dan
SrCO3 berturut-turut: 3,5 x 10-8 dan 9,2 x
10-10. Ka1 dan Ka2 H2CO3 berturut-turut: 4,3
x 10-7 dan 5,6 x 10-11.

Anda mungkin juga menyukai