Anda di halaman 1dari 20

1

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Mata Kuliah : ILMU PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT ISLAM MAMBA’UL’ULUM
SURAKARTA
2020M
2

Pendahuluan
• Pendidikan merupakan satu di antara sarana
paling efektif untuk membangun karakter suatu
bangsa.
• Sektor pendidikan dalam era kompetisi dan
globalisasi tetap diposisikan sebagai garda
depan, karena pendidikan dianggap sebagai
kekuatan yang mampu menjadikan masyarakat
yang maju, produktif, dan disegani bangsa lain.
3

Lanjutan....
• Karena melalui pendidikan semua tatanan dalam

berbagai sektor kehidupan dapat dicapai, baik bagi

peningkatan kualitas sumberdaya manusia, maupun

peningkatan kehidupan bangsa yang layak dan

bermartabat. Salah seorang peraih nobel bernama John

Nash mengatakan bahwa sektor pendidikan memberikan

kontribusi tertinggi dalam mencapai tingkat

perekonomian suatu bangsa. (Moh. Sakir, Pendidikan Islam Dalam

Sistem Pendidikan Nasional, (Cendekia Vol. 12 No. 1 Juni 2014), hlm. 104-105.)
4

Definisi Ilmu
• Secara linguistik Ilmu berasal dari bahasa Arab (‫ )علم‬yang
berarti mengetahui, mengenal, memberi tanda dan petunjuk.
(Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab Indonesia, (edisi II; Yogyakarta: Pustaka
Progressif, 1997 ), hlm. 965.)

• Ilmu secara terminologi adalah pengetahuan secara mutlak


tentang sesuatu yang disusun secara sistematis menurut
metode-metode tertentu dan dapat digunakan untu
merenungkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan.
(Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet.
IV; Jakarta: Balai Pustaka, 1990 ), hlm. 324.)
5

Lanjutan.....
• Dalam perspektif Islam, ilmu merupakan pengetahuan
mendalam hasil usaha yang sungguh-sungguh (ijtihād)
dari para ilmuwan muslim (‘ulamā’/mujtahīd) atas
persoalan- persoalan duniawī dan ukhrāwī dengan
bersumber kepada wahyu Allah. (A.Qadri Azizy, Pengembangan
Ilmu-Ilmu Keislaman, (Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam
Departemen Agama RI, 2003), hlm. 13.)

• Imam al-Ghazali menyebutkan “pengenalan sesuatu


atas dirinya (ma‘rifat al-shay’ ‘ala ma huwa bihi.) (al-
Ghazali, Ihya’ ‘Ulum al-Din (Beirut: Dar al-Fikr, 1420/1999), 1:33.)
6

Lanjutan....
• Menurut Muhammad Al Utsaimin ilmu berarti
Pengetahuan tentang sesuatu sesuai dengan
yang sebenarnya secara pasti

(ً ‫)إدراك الشيء على ما هو عليه إدراكا ً جازما‬

(Muhammad ibn shalih al utsaimin, Al usul min ilmi sl ushul, (Mamlakah Al -


Arabiyah As Suudiyah, Dar ibn al Jauzi 1426 H), hlm. 15.)
7

Definisi pendidikan secara umum


• Pendidikan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. (Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2011), hlm.8.)

• Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan yaitu menuntun


segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
kemaslahatan dan kebahagiaan setinggi- tingginya. (Hasbullah, Dasar-dasar
Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2001), hlm. 3-4.)
8

Lanjutan....
• Ahmad D. Marimba berpendapat pendidikan
merupakan bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. (ibid)
9

Definisi Pendidikan dalam Undang-undang


Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 dinyatakan:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Undang-undang Republik
Indonesia No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Surabaya: Media Centre, 2005), hal. 4 )
10

Definisi ilmu pendidikan Islam


• Menurut Ahmad Tafsir ilmu pendidikan islam
adalah kumpulan teori tentang pendidikan
berdasarkan islam. (Ahamd tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif
Islam, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013), hlm, 12.)

• Ilmu pendidikan islam merupakan ilmu yang


membahas suatu sistem pendidikan untuk
membentuk manusia muslim sesuai dengan cita-cita
islam. (Chabib Toha, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1999), hlm. 5.)
11

Sumber-sumber ilmu pendidikan Islam


• Hasan Langgulung berpendapat bahwa sumber
pendidikan Islam terdiri dari enam macam
yaitu:
 Al-Qur’an,
 As sunnah,
 Kata-kata sahabat (madzhab sahabi),
 Kemaslahatan umat/social (mashalil al-
mursalah),
 Tradisi atau adat kebiasaan masyarakat (uruf),
 Hasil pemikiran para ahli dalam Islam (ijtihad).
12

Lanjutan....

• Keenam sumber pendidikan Islam tersebut


didudukkan secara hierarkis. Artinya rujukan
pendidikan Islam di awali dari sumber pertama
(Al-Qur’an) untuk kemudian dilanjutkan pada
sumber-sumber berikutnya secara berurutan.
(Abdul Mujib dan Jusuf Muzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Putra Grafika,
2008), hlm. 32.)
13
14

tambahan
• Tidak satu pun persoalan, termasuk persolan pendidikan
yang luput dari jangkauan Al-Quran.
• Nilai esensi dalam Al-Qur’an selamanya abadi dan selalu
relevan pada setiap waktu dan zaman tanpa ada perubahan
sama sekali. Perubahan di mungkinkan hanya menyangkut
interpretasi mengenai nilai-nilai instrumental dan
menyangkut masalah tekhnik operasional. Pendidikan
Islam yang ideal harus sepenuhnya mengacu pada nilai
dasar Al-Qur’an tanpa sedikit pun menghindarinya. Abdul
Mujib dan Jusuf Muzakkir, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakarta: Putra Grafika,2008), h. 10.
15

sunah
• Nabi Muhammad saw. Sebagai seorang nabi,
pemimpin, militer, negarawan, dan pendidik
umat manusia.
16

Kata-kata sahabat (madzhab sahabi)

• Sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi saw. Dalam


keadaan beriman dan mati dalam keadaan beriman juga. Para
sahabat Nabi saw. Memiliki karakteristik yang unik dibanding
kebanyakan orang. Fazlur Rahman berpendapat bahwa
karakteristik sahabat Nabi saw antara lain: (1) Tradisi yang
dilakukan para sahabat secara konsepsional tidak terpisah dengan
Sunnah Nabi saw.; (2) Kandungan yang khusus dan actual tradisi
sahabat sebagian besar produk sendiri; (3) Unsur kreatif dari
kandungan merupaan ijtihad personal yang mengalami kristalisasi
dalm ijma’, yang disebut dengan madzhab shahabi (pendapat
sahabat). Ijtihad ini tidak terpisah dari petunjuk Nabi saw
terhadap seseuatu yang bersifat spesifik; dan (4) Praktek amaliah
sahabat identik dengan ijma (consensus Umum)
17

Kemaslahatan umat/social (mashalil al-mursalah),

• Mashalil al-mursalah adalah menetapkan undang-undang, peraturan dan hukum tentang

pendidikan dalam hal-hal yang sama sekali tidak disebutkan dalam nash, dengan pertimbangan

kemaslahatan hidup bersama, dengan bersendikan asas menarik kemaslahatan dan menolak

kemudaratan. Ketetapannya bersifat umum bukan untuk kepentingan perseorangan serta tidak

bertentangan dengan nash. Para ahli pendidikan berhak menentukan undang-undang atau

peraturan peraturan pendidikan Islam sesuai dengan kondisi lingkungan di mana ia berada.

Ketentuan yang dicetuskan berdasarkan mashalil murshalah paling tidak memiliki tiga kriteria:

(1) apa yang dicetuskan benar-benar membawa kemashlahatan dan menolak kerusakan setelah

melalui tahapan observasi dan analisis, misalnya pembuatan ijazah dengan foto pemiliknya; (2)

kemashalatan yang diambil merupakan kemashalahatan yang bersifat universal, yang mencakup

seluruh lapisan masyarakat, tanpa adanya diskriminasi, (3) keputusan yang diambil tidak

bertentangan dengan nilai-nilai dasar Al-Qur’an dan Assunnah.


18

Adat / urf
• Tradisi (uruf/adat ) adalah kebiasaan masyarakat baik berupa perkataan maupun

perbuatan yang dilakukan secara kontinu dan seakan-akan merupakan hukum

tersendiri, sehingga jiwa merasa tenang dalam melakukannya karena sejalan dengan

akal dan diterima oleh tabiat yang sejahtera. Nilai tradisi setiap masyarakat merupakan

realitas yang multi kompleks. Nilai-nilai itu mencerminkan kekhasan masyarakat

sekaligus sebagai pengejewantahan nilai-nilai universal manusia. Nilai-nilai tradisi

dapat mempertahankan diri sejauh didalam mereka terdapat nilai-nilai kemanusian.

Kesepakatan bersama dalam tradisi dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan

pendidikan Islam. Penerimaan tradisi ini tentunya memiliki syarat: (1) tidak

bertentangan dengan ketentuan nash baik Al-Qur’an maupun Assunnah; (2) tradisi

yang berlaku tidak bertentangan dengan akal sehat dan tabiat yang sejahtera, serta

tidak mengakibatkan kedurhakaan, kerusakan, dan kemudharatan.


19

Ijtihad
• Ijtihad berakar dari kata jahda yang berarti al-masyaqqah (yang sulit) (pengerahan

kesanggupan dan kekuatan). Sa’id al-Tahtani memberikan arti ijtihad dengan tahmil

al-juhdi (kearah yang membutuhkan kesungguhan), yaitu pengerahan segala

kesanggupan dan kekuatan untuk memperoleh apa yang dituju sampai pada batas

puncaknya. Ijtihad menjadi penting dalam pendidikan Islam ketika suasana

pendidikan mengalami status stagnan. Tujuan dilakukan ijtihad dalam pendidikan

adalah untuk dinamisasi, inovasi, dan modernisasi pendidikan agar diperoleh masa

depan pendidikan yang lebih berkualitas. Ijtihad tidak berarti merombak tatanan

yang lama secara besar-besaran dan mencampakkan begitu saja apa yang selama ini

dirintis melainkan memelihara tatanan lama yang baik dan mengambil tatanan yang

baru yang lebih baik. Begitu penting upaya ijtihad ini sehingga Rasulullah

memberikan apresiasi yang baik terhadap pelakunya bila mereka benar

melakukannya.
‫‪20‬‬

‫الحمد هلل رب العالمين‬

Anda mungkin juga menyukai