Anda di halaman 1dari 14

BANK UMUM

Pengertian Bank Umum


Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, Bank Umum yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.

Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh negara.
Bank konvensional menerima segala macam bentuk investasi ke semua bidang usaha asalkan sesuai dengan
persyaratan yang sudah ditetapkan.
Selain itu, bank konvensional hanya berorientasi pada keuntungan, menetapkan bunga sebagai harga, dan
untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapkan berbagai biaya dalam nominal
atau presentase tertentu.

Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip
hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia
-Perolehan Keuntungan Bank Syariah dan Konvensional :

Bank Syariah : Keuntungan berasal dari pendekatan bagi hasil. Dimana yang dimaksud dengan bagi hasil di
sini adalah keuntungan bank dari berbagai jasa yang disediakan, seperti bagi hasil usaha dan biaya
administrasi dari pinjaman.

Bank Konvensional : Keuntungan berasal dari bunga serta dari kegiatan inti operasional bank, berupa
pengelolaan uang nasabah. Sebagaimana bank syariah, bank konvensional juga menetapkan biaya
administrasi untuk kegiatan pemberian pinjaman
.
-Proses Transaksi Perbankan :
Bank Syariah : Transaksi berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist dan telah difatwakan oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI).

Bank Konvensional : Transaksi berdasarkan pada hukum yang berlaku di negara Indonesia.
Tugas Bank Umum :
-Sebagai penghimpun dana dari masyarakat atau disebut juga funding
-Sebagai penyalur dana lending.
Fungsi Bank Umum :
Agent of Trust (Agen Kepercayaan)
Agent of Equity (Agen Ekuitas/Permodalan)
Agent of Development (Agen Pembangunan)
Jenis-Jenis Bank Umum
1.Bank Devisa
Bank devisa merupakan bank yang memperoleh persetujuan atau ditunjuk oleh Bank Sentral untuk
dapat melakukan aktivitas usaha pada bidang perbankan dalam valuta asing.
Bank devisa mempunyai kelebihan yakni dapat menawarkan jasa bank yang berhubungan dengan
mata uang asing tersebut..yang termasuk bank devisa, antara lain:
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga , Bank BNI Syariah , Bank Bukopin Tbk , Bank Central Asia Tbk , Bank
Danamon Indonesia Tbk , Bank Artha Graha Internasional Tbk , Bank INdex Selindo , Bank SBI
Indonesia , Bank Bumi Artha
2.Bank Non Devisa
Bank Non Devisa merupakan bank yang belum memiliki izin untuk menjalankan transaksi sebagai
bank devisa sehingga tidak dapat melakukan transaksi seperti pada bank devisa.
yang termasuk dalam bank non devisa, antara lain:
Bank BCA Syariah, Bank Mayora ,Bank Panin Syariah ,Bank Artos Indonesia ,Bank Jasa Jakarta
Kegiatan Usaha Bank Umum
a. Menghimpun dana dari berupa simpanan dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikas deposito,
tabungan, dan atau dalam bentuk lain yang persamkaan dengan itu.
b. Memberikan kredit
c. Mengeluarkan surat pengakuan utang
d. Memberi dan menjual atau menjamin terhadap resiko sendiri ataupun kepentingan dan atas perintah
nasabahnya.
e. Memindahkan uang baik untuk keperluan sendiri ataupun kepentingan nasabah
f. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
g. Menjalankan aktifitas penitipan untuk keperluan pihak lain menurut suatu kontrak.
h. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang
tidak dapat tercatat di bursa efek
i. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan aktivitas lain menurut prinsip syariah, sesuai dengan
ketentuan yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
j. Melakukan aktivitas lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-
undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
k. Melakukan aktivitas dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkann oleh Bank
Indonesia.
JASA BANK YG PERLU DIKELOLA SECARA PROFESIONAL
FUNDING : menghimpun dana
EX. Tabungan, Deposito, Giro
LENDING : menyalurkan dana
EX. Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Konsumtif, Kredit Profesi dll
SERVICE : Jasa-jasa bank
EX. Transfer, Kartu Kredit,ATM, Safe Deposit Box, Pembayaran Telepon, Air, dll

Sumber-sumber dana Bank


1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal
setoran dari para pemegang sahamnya.
Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari:
a. Setoran modal dari pemegang saham.
b. Cadangan- cadangan Bank, maksudnya ialah cadangan- cadangan laba pada tahun lalu yang tidak
dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini bertujuan untuk mengantisipasi laba tahun
yang akan datang.
c. Laba Bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang
bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi Bank dan merupakan
ukuran keberhasilan Bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam Bentuk:
a. Simpanan giro
b. Simpanan tabungan
c. Simpanan deposito

3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya


Sumber dana ketiga ini merupakan tambahan jika mengalami kesulitan dalam pencarian sumber
dana pertama dan kedua di atas. Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya
sementara waktu saja.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
a. Kredit likuiditas dari bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan bank Indonesia kepada
bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas.
b. Pinjaman antar bank, biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah
kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dan bunganya relatif tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari
pihak luar negeri.
d. Surat berharga pasar uang (SBPU), dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian
diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahan keuangan maupun non keuangan.
SUKU BUNGA
Merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah
yang membeli atau menjual produknya
Ada 2 macam bunga:
1.Bunga simpanan
Bunga simpanan adalah bunga yang harus dibayar oleh bank kepada nasabah atas simpanan yang
dilakukannya.
2.Bunga pinjaman
bunga pinjaman adalah bunga yang harus dibayar oleh kreditur kepada bank dalam tingkat tertentu
Bunga pinjaman merupakan salah satu sumber pemasukan bank, bank sebagai lembaga yang bertugas
mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali pada masyarakat dengan cara
membebankan bunga kepada kreditur atau pihak yang meminjam uang ke bank dan memberikan bunga
kepada nasabah yang menyimpan uangnya di bank
Faktor yang mempengaruhi suku bunga
Kebutuhan dana, Persaingan,Kebijakan pemerintah,Target laba yang diinginkan,Jangka waktu,Kualitas
jaminan,Reputasi perusahaan,Produk yang kompetitif,Hubungan baik,Jaminan pihak ketiga
KREDIT
Secara umum kredit berarti kemampuan untuk memberikan pinjaman dengan suatu janji yang akan dibayar
sesuai dengan waktu yang disepakati.
Unsur unsur kredit
1.Kepercayaan : Suatu keyakinan bahwa kredit yg diberikan akan benar-benar akan diterima kembali dimasa
yg akan datang
2.Kesepakatan : Dituangkan dalam surat perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan
kewjibannya masing-masing
3.Jangka waktu : jangka pendek, menengah atau panjang
4.Resiko : Resiko yg disengaja atau resiko yang tidak disengaja
5.Balas jasa :Konvensional = bunga
Syariah = bagi hasil
Tujuan dan Fungsi Kredit
1.Mencari Keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan, hasil keuntungan ini diperoleh
dalam bentuk bunga yang diterima bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan
kepada nasabah.
2.Membantu Usaha Nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu nasabah yang memerlukan dana, baik dan untuk investasi maupun
dana untuk modal kerja atau konsumsi. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat
mengembangkan dan memperluas usahanya.
3.Membantu Pemerintah
Tujuan kredit lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang. Semakin banyak kredit, berarti
semakin banyak pula kucuran dana untuk peningkatan pembangunan di berbagai sektor terutama sektor rill.
Keuntungan bagi pemerintah dalam pemberian kredit oleh dunia perbankan adalah:
Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau perluasan usaha
baru, sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.
Pengelompokan Jenis-jenis Kredit
1.Sifat Kegunaan
Kredit berdasarkan sifat kegunaan dapat dikategorikan sebagai kredit jenis konsumtif maupun produktif
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan.
Kredit berdasarkan sifat kegunaan dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja digunakan untuk kegiatan usaha seperti memulai bisnis ataupun memperluas bisnis.
Kredit jenis ini termasuk dalam golongan produktif lantaran menghasilkan keuntungan.
Kredit Investasi
Kredit investasi bertujuan untuk kegiatan investasi, seperti investasi Mulia Personal. Investasi emas
batangan bersertifikat dari Pegadaian ini dapat diangsur mulai dari 3 bulan hingga 36 bulan dengan pilihan
emas mulai dari 0.5 gram hingga 1 kg.
Kredit Konsumtif
Sesuai dengan namanya, kredit konsumtif digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya pribadi, seperti
pembelian kendaraan pribadi, alat elektronik, atau membayar tagihan rumah.
2.Jangka Waktu Pengembalian
Setiap kredit memiliki jangka waktu pengembalian yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kredit
berdasarkan waktu pengembalian dibagi menjadi tiga, yakni:
Kredit Jangka Pendek = Kredit jangka pendek biasanya digunakan untuk kegiatan yang
menguntungkan dalam waktu singkat, kurang dari 1 tahun, seperti kredit pertanian.
Kredit Jangka Menengah = Kredit jangka menengah memiliki waktu pengembalian maksimal selama
3 tahun. Kredit jenis ini sering digunakan untuk membantu usaha UKM di bawah 100 juta.
Kredit Jangka Panjang = Kredit jangka panjang memiliki waktu pengembalian hingga 5 tahun.
Umumnya kredit jenis ini digunakan untuk pembiayaan usaha industri, pembelian rumah, atau
kendaraan.

3.Cara Pemberian
Kredit berdasarkan cara pemberian diberikan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Jenis kredit ini
terbagi menjadi tiga jenis, yakni:
Kredit Aksep = Kredit Askep adalah kredit yang diberikan oleh bank. Kredit jenis ini merupakan yang
paling umum dan banyak digunakan masyarakat.
Kredit Penjual = Kredit penjual merupakan kredit yang diberikan oleh penjual pada pembeli. Biasanya
kredit ini banyak ditemukan di pasar grosir, contohnya transaksi antara supplier dengan distributor
atau pengecer.
Kredit Pembeli = Kredit pembeli adalah kredit yang digunakan untuk membeli barang dengan uang
muka di awal.
JASA-JASA BANK LAINNYA
Berikut adalah beberapa jenis jasa-jasa bank lainnya :
1. Kiriman Uang (Transfer)
Transfer adalah merupakan jasa pengiriman uang baik di dalam negari ataupun luar negeri.
Sebagai contoh Rita mengirim uang kepada ayahnya sebesar Rp 5.000.000 melalui “bank R” melalui jasa
transfer.
2. Kliring (Clearing)
Kliring merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan
warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan warkat seperti cek yang berasal dari
dalam kota). Peserta kliring adalah bank yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia.
3. Inkaso
Inkaso merupakan jasa bank utnuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar kota atau luar
negeri. Contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh bank di kota Balikpapan, maka
cek tersebut dapat dicairkan di Jakarta melalui jasa inkaso. Warkat-warkat yang dapat ditagihkan melalui
inkaso misalnya cek, bilyet giro, wesel, deviden.
4. Safe Deposit Box
Safe deposit box merupakan jasa banjk yang diberikan kepada para nasabahnya yang
membutuhkan keamanan pada benda-benda ataupun suratsurat berharga miliknya. Bentuknya berupa
kotak dimana terdapat ukukran yang berbede-beda sesuai dengan kebutuhan dari para nasabahnya.
Adapun surat-surat berharga disimpan didalam safe deposit box adalah :
Sertifikat deposito , Sertifikat tanah , Saham , Obligasi , Surat Perjanjian , Akte kelahiran , Akte pernikahan ,
Ijasah
Sedangkan untuk benda-benda-yang dapat disimpan di dalam safe deposit box
adalah :
Emas, Mutiara , Berlian, Intan, Permata
Adapun keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah :
biaya sewa,uang setoran jaminan yang mengendap, dan pelayanan nasabah.

5. Bank Card
Bank card adalah “kartu plastik”atau yang biasa kita sebut dengan ATM, yang dikeluarkan oleh
bank yang bersangkutan kepada nasabahnya untuk dipergunakan sebagai alat pembayaran ditempat-
tempat yang menyediakan fasilitas untuk ATM ini.
6. Travellers Cheque
Travelier cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan , cek ini biasanya
dipergunakan untuk orang-orang yang senang bepergian.Traveller cheque diterbitkan dalam pecahan-
pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.
7. Letter of Credit (L/C)
Letter of credit merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar arus barang termasuk barang dalam negeri. Kegunaan letter of credit adalah untuk
menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli (importir) maupun penjual
(eksportir) dalam transaksi dagangannya.
Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut Opening Bank atau
inssuing bank sedangkan bank eksportir merupakan bank pembayar terhadap barang yang diperdagangkan.
Dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank pembayar atau disebut dengan advising bank.

Anda mungkin juga menyukai