PERANAN AIR BAGI

KEHIDUPAN MANUSIA
Oleh:
Wibowo Ady Sapta,ST.,M.Kes
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan
PERANAN AIR BAGI KEHIDUPAN
MANUSIA

PENDAHULUAN
• Air terdiri dari unsur hydrogen dan oksigen (H2O)
• Wujud air dapat berbentuk padat cair dan gas
• Sifat air
 (Fisik: titik didih 100oC, speceific heat 1 kal/gram/oC;
 Kimia: pH=7, DO jenuh 4 mg/l, pelarut universal;
 Biologis: diversitas = perbandingan antara jumlah
species
dengan jumlah individu (organisme)
FUNGSI DAN PERANAN AIR

1. Fungsi air bagi kehidupan manusia

• Air merupakan kebutuhan pokok penunjang kehidupan
• Kebutuhan air manusia sehari-hari untuk kebutuhan
minum dan memasak, mencuci, kebersihan, dll
• Kebutuhan minum manusia dewasa 1,5–2,0 l/hr,
• Air dalam tubuh manusia + 50–70% berat badan
• Kehilangan air dari tubuh (dehidrasi) 15–20 %
mengakibatkan kematian.
2. Pengaruh air terhadap manusia

a. Pengaruh tidak langsung: timbul akibat dari

pendayagunaan air yang dapat menurunkan
kesejahteraan masyarakat (Zat-zat padat pengikat
oksigen, Pupuk tanaman, Material tersuspensi, Zat
kimia penyebab masalah khusus, Panas)
b. Pengaruh langsung: air berfungsi sebagai penyalur /
penyebar / penyebab penyakit ataupun sebagai sarang
insekta penyebar penyakit (Zat-zat kimia yang persisten
(DDT: dichloro-diphenyl-trichloroetan), Radioaktif,
Penyebab penyakit)
3. Air sebagai penyebab penyakit

a. Penyebab hidup:
 Air sebagai penyebar mikroba patogen (water borne
disease): Virus, Bakteri, Protozoa, Metazoa
 Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit (water
related insect vector disease): Filaria, Malaria, DHF
 Air sebagai sarang hospes sementara penyakit
(water based disease): Schistosomiasis, Dracontiasis
 Jumlah air yang tidak mencukupi (water washed
disease): Trachoma, Scabies
a. Penyebab hidup:
 Air sebagai penyebar mikroba patogen (water borne
disease): Virus, Bakteri, Protozoa, Metazo
 Virus (Rotavirus, V.Hepatitis, V.Poliomelitis);
 Bakteri (Vibrio Cholera, Escerichia Coli,
Enteropathogenik, Salmonella Typhi, Salmonella
Paratyphy, Shigella Dysenteriae);
 Protozoa (Entamoeba Histolytica, Balantidia
Coli, Giardia Lamblia);
 Metazoa (Ascaris Lumbricoides, Chlonorchis
Sinensis, Dphyllobothrium Latum, Taenia
Saginata/Solium, Schistosoma)
b. Penyebab tak hidup:
 Keracunan air raksa (Minamata Bay Diseases)
 Keracunan kadminum (Itai-itai Bay Diseases)
 Keracunan kobalt (mempercepat gagal jantung)
(httpwww.ciptapangan.comfilesdownloadsmodule@random4413d853981881213849556_buletin_service.pdf)
 PENULARAN PENYAKIT BERSUMBER PADA TINJA

WATER
DEATH

HAND
EXCRETA FOCUS FOOD AND MILK NEW HOST
INFECTION VEGETABLE

ARTHROPODS

DEBILITY

SOIL
 PENULARAN PENYAKIT BERSUMBER PADA TINJA
FLIES

DRY SANITATION
INVOLVING REUSE
SOIL
FOODS
HANDS
HUMAN
WATERBORNE
HUMAN SEWAGE
SURFACE
EXCRETA WATER
NONRECYCLING DRINKING
LATRINES WATER
ANIMAL GROUND
EXCRETA WATER
 PERMASALAHAN DALAM
PENYEDIAAN AIR BERSIH

 MASALAH KUALITAS
 MASALAH KUANTITAS
 MASALAH KONTINUITAS