1. Persoanality
Kebanyakan orang mempunyai kecenderungan mengalami moods dan emosi tertentu lebih sering daripada
orang lain. Orang juga mengalami emosi dengan perbedaan intesitas. Ada orang yang mudah marah dan
sebaliknya ada pula yang emosional.
4. Stress
Kejadian sehari-hari di pekerjaan yang menegangkan secara negatif memengaruhi moods. Pengaruh stres jugadi bangun sepanjang
waktu.Menaikkan tingkat stres dapat memperburuk moods dan kita mengalami emosi lebih negatif.
5. Social Activities
Bagi kebanyakan orang,aktivitas sosial meningkatkan moods positif dan mempunyai pengaruh kecil pada moods negatif.Tetapi orang
dalam moods positip mencari-cari intraksi sosial,dan interaksi sosial menyebabkan orang dalam moods baik. Aktivitas sosial yang
bersifat fisik, informal atau penggemar makanan lebih kuat dikaitkan dengan peningkatan moods positif daripada kejadian yang
bersifat formal atau duduk terus menerus.
6. Sleep
Kualitas tidur memengaruhi moods. Mahasiswa dan pekerja dewasa yang kekurangan tidur melaporkan kebiasaan kelelahan,
kemarahan dan permusuhan lebih besar.salah satu alasan adalah bawah tidur buruk atau kurang menganggu penggambilan
keputusan dan membuat sulit untuk mengontrol emosi. Tidur yang buruk juga menganggu kepuasan kerja karena orang merasa
kelelahan, lekas marah dan kurang waspada
SUMBER EMOSI DAN MOODS
7. Exercise
Latihan memperbaikki moods. latihan meninggkatkan moods positif orang. Sementara tidak terlalu kuat secara
keseluruhan, pengaruh terkuat adalah pada mereka mengalami depresi. Karenanya. Latihan dapat membantu kita
dalam moods yang lebih baik,tetapi jangan mengharapkan keajaiban.
8. Age
Orang muda tidak mengalami emosi positif lebih ekstrem. Penelintian pada orang berumur antara 18-94 tahun
menunjjukan bawah emosi negatif kelihatannya berkurang terjadi apabila orang semakin tua. Periode moods positif
yang tinggi berhakir lebih lama untuk individual lebih tua,dan moods yang buruk menghilang lebih cepat. Penelitihan
yang ada menunjukkan bahwa pengalaman emosional membaik dengan umur.semakin tua kita kita mengalami sedikit
emosi negatif.
9. Gender
Banyak orang yakin bahwa wanita lebih emosional daripada pria. Kenyataan menunjukkan bawah wanita secara
emosional lebih ekspresif daripada pria. Mererka mengalami emosi yang lebih kua, dan cenderung berpegagan pada
emosilebih lama daripada pria,dan mereka menunjukkan lebih sering menunjukkan ekspresi baik emosi positif maupun
negatif, kecuali kemarahan karenanya terdapat perbedaan gender dalam pengalaman dan ekspresi emosi.
Dimensi emosi
Frequency and
Varienty Duration
Terdapat banyak Intensity
Menunjukkan
sekali variasi Orang yang seberapa sering
emosi, namun yang memberihkan emosi perlu
penting adalah tanggapan yang ditunjukkan dan
penentuan berbeda pada untuk berapa lama.
dorongan emosi
klasifikasi yang
yang sama.
bersifat positif dan Dalam beberapa
negatif. hal menunjukkan
kepribadian
individual.
Tipe emosi
Emotional lobar adalah suatu situasi di mana pekerja menyatakan secara organisasional emosi
yang diharapkan selama transaksi interpersonal di pekerjaan (Robbins dan Judge, 2011:143).
Konsep emotional Labor awalnnya di kembangkan dalam hubungan dengan pekerjaan layanan.
Tantangan sebenarnya timbul ketika pekerja harus melakukan satu emosi sambil
merasakan adanya emosi lainnya. Emotional labor menciptakan dilema bagi pekerja. Sering
terjadi kita harus bekerja dengan orang yang kita tidak suka. Mungkin kita pertimbangkan
kepribadian mereka pembawaanya kasar. Mungkin kita tahu bawah mereka telah
mengatakan sesuatu hal negatif tentang kita diblakang kita. Bagaimanapun pekerjaan kita
memerlukan interaksi dengan orang tersebut atas dasar hubungan reguler. Maka kita
dipaksa berpura-pura bersahabat.
Kecerdasan emotional
Kreitner dan kinicki (2010: 144) menunjukkan bagaimana mengembangkan kompetinsi personal dan sosial melalui
kecerdasan emosional.
1. Personal Competence. Menunjukkan kapabilitas menentukan bagaimana mengelola diri sendiri ,dengan dimensi
Self-Awareness Dan Self Management.
a. Self-Awareness
1. Emotional self –awareness membaca emosi sendiri dan mengenal dampaknya, dengan menggunakan
rasa keberanian menjadi pedoman keputusan.
2. Accurate self- assessment menegtaui kekuatan dan keterbatasan sesorang
3. Self-compidence merasakan harga diri dan kapabilitas sesorang
b. Self- Management
4. Emotional sef control : menjaga gangguan emosi dan dorongan hati terkendali
5. Transparancy : menunjukkan kejujuran dan intekritas ,sifat layak dapat terpercaya.
6. Adaptabilty: fleksibilitas dalam mengadaptasi situasi perubahan atau mengatasi hambatan
7. Achievement : dorongan memperbaikki kinerja untuk memenuhi inti standar keunggulan.
8. Initiantive : kesiapan untuk bertindak dan menangkap peluang.
9. Optimism: melihat sisi kebaikan dari kejadian.
Kecerdasan emotional