Anda di halaman 1dari 68

O l eh :

Sarjito
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Disampaikan Pada Pelatihan Pembenihan dan

Pembeedsitaedr abnyA IHkCahn B a w a l


D i B P B I AT M u n t i l a n
 –
berkembPaenrgik paensaant Bduadni mdaeynad daip
Jaatkwaan Tpeenrghaahtian yang besar dari
kalangan petani, usahawan
GAGAL

PROBLEM PENYAKIT

PENGENALAN PENYAKIT DIAGNOSIS


IKAN
Theraphy
PRODUK MANA YANG INGIN ANDA
HASILKAN ??

edited by AHCh
MENGAPA PARASIT DAN PENYAKIT
IKAN BISA MUNCUL Di Lingkungan
Budidaya ??

Ø
Ø
IAndtaenysaif ipkearsdi
abguadnigdany aikan
Ø Penurunan kualitas
lingkungan 
Ø Penggunaan obat tidak
terkontrol 
edited by AH Ch
Hubungan antara lingkungan,

ikan dan penyakit

LINGKUNGAN

I KAN PEN YA K I T

edited by AHCh
 P E N Y A K I T

Terganggunya proses metabolisme ikan budidaya


karena adanya infeksi micro dan macro-organisme
serta kekurangan nutrisi, bahan toksin dan
faktor 
lingkungan lainnya

TI NGKAH
LAKU
 ABNORMA
L

STRESS
edited by AHCh
HARUSKAH MENGETAHUI
PENYAKIT ?
Harus mengenal tanda klinis !!!! !

HARUSKAH MENUNGGU HASIL IDENTIFIKASI?


Tidak perlu !!! !!

 APA YANG HARUS DIKETAHUI ?


Kenalilah tingkah laku normal ikan !!!!!

Kenalilah perubahan media budidaya


Lakukan tindakan pencegahan
segera Diagnosis
setelah diketahui adanya
abnormalitas
edited by AHCh
suatu kegiatan mengenal, mendeteksi,
mengidentifikasi abnormalitas ikan
dan kemudian mencari kemungkinan
penyebab terjadinya penyakit.
Aku tidak
sakit
lhoo

edited by AHCh
Petugas Teknis Yang
KERJ KER S dan
SM RT

Pencegahan dan Pengendalian penyakit


Pemilihan Theraphy yang tepat

Ø Produk aman UednetitudkbyAHp aCnhgan dan Ekspor 


Ø   Budidaya Perikanan Sustainable
DALAM DIAGNOSA DIPERLUKAN:
• PENGETAHUAN TENTANG IKAN SEHAT DAN NORMAL
• MONITORING STATUS KESEHATAN IKAN , y a n g m e l i p u t i :
1. kondisi ikan
2. lingkungan (lingkungan budidaya dan kualitas air)

Antisipasi u n t u k mencegah penyakit ikan


edited by AHCh
  Pendekatan Metode
Diagnosa
Penyakit
1. Tingkah Laku Ikan
à berenang, makan, memijah dan menjaga anak
à Performance organoleptik (warna, lendir dan kelengkapan organ)
à
(normal, dan sehat organ lengkap dan fungsi optimal)
2. Pengamatan organisme patogen dengan preparat
segar 
3. Histopatology & microbiology

Monitoring Kesehatan I k a n
(2 x Seminggu)
edited by AHCh
Monitoring Ikan

Kematian
à Kapan ?

à Berapa banyak ?
à Tingkah laku (normal / abnormal) ?
à Naf s u makan ?
à Tanda-tanda fisik (Warna tubuh,
operculum, sirip dan sisik ) ?
à Treatment bahan kimia ?

edited by AHCh
Monitoring Lingkungan

  Lingkungan
Budidaya
à

à
à
à
à
à

à
à
à

edited by AHCh
Karamba Jaring Apung

Karamba di Sungai
Kolam Air Deras

edited by AHCh
gam bar
edited by AHCh Banjarnegara
PEMBESARAN

edited by AHCh
Monitoring Lingkungan

  Fisika dan Kimia Air

àFISIKA : Suhu (2x sehari); warna ;


kecerahan; bau dan rasa
àKIMIA : pH, Oksigen, Salinitas
dsb

G M R

edited by AHCh
Pengambilan Contoh
• Sampel harus representatif (Ikan sehat,
ikan sakit, baru mati)

• Frekuensi sampling ( keg. rutin 2x/tahun;


induk 1x/tahun)

• Ukuran sampel (populasi : 5 – 10 % atau 5-


10 ekor. Populasi diatas 5000 1 – 2%)
Ga m b a r

edited by AHCh
Prosedur Sampling di Lapangan

• Tergantung situasi, fasilitas, dan peralatan yang


ada

• Pengamatan rutin status kesehatan ikan sebab


penyakit

• 3 Sebab kematian populasi (Bell, 1978) :


à

à
SIntfreeksssi lminigkkroubnag a(vni rduasn, braackutenri,
protozoa, jamur)
à Infeksi Metazoa (parasit); kematian ikan lambat,
penyebab sering dapat dilihat mata
edited by AHCh
3 Tingkat Kematian Ikan

1. Akut : mati massal 24-36 jam tanpa


gejala klinis
2. Sub-akut : mati 3-5 hari, sedikit tanda
klinis

3. Kronis : 7 – 15 hari, bertahap,


mati 100%

edited by AHCh
Pengawetan dan

pengangkutan sampel ikan

• Ikan Hidup (O2 & air, kepadatan rendah)

• Di es (berasal dari ikan yang baru mati <


60 menit)
• Di beku (pakai es kering)
• Ikan yang telah difiksasi (lar AFA: 20
ml, 95% alkohol; 10 ml, 10% formalin;
15 ml
 Air)

edited by AHCh
Contoh Jaringan untuk Pengamatan
Histologi

Larutan Fiksasi yang digunakan:

• Lfoarrmutaalinn B2o5umni ,l ` sas( aasesptki arta

gt la7s5i aml l5, ml)


• Larutan Schaudin (lar jenuh HgCl2
66 ml, 95% alkohol, as asetat glsial
5 ml)

edited by AHCh
Sampel Darah

• Stres pada ikan dapat merubah


kompisisi darah

• Sampel : Ikan sehat; ikan sakit

Metode Standar : “ Cardiac p u n c t u r e ( p e r u s a k a n


jantung)
1. BLIND (pakai Pipet, t e m b u s jaringan, m a s u k
jantung)
2. SYRINGE (Suntikan tembus jantung, kemudian
ambil darah atau di pangkal ekor )

G M R
edited by AHCh
Terserang Hama atau
Penyakit?

edited by AHCh
Pengamatan Bakteriologi

• Sering dilakukan karena


sering terkontaminasi
• Sampel ikan langsung dibawa
ke lab
• Jangan pakai ikan beku

edited by AHCh
• Diagnosa awal berdasarkan tanda-tanda klinis
pada kultivan

• Isolasi bakteri dari kultivan yang


terinfeksi isolasi peralatan dan media

• Uji Pa tog enitas   C ar a Perendaman,


penyuntikan

• Identifikasi b a k te r i   m e n ge ta h u i jenis
bakteri
edited by AHCh
Penyakit In an g Gejala K
linis
Edwardsiella Ikan Patin Pendarahan di sekitar anus, perut
membengkak, dan bintik putih
pada ginjal dan limpa
Streptococcus Ikan Nila Perut membengkak, adanya massa
air di dalam rongga perut dan di
usus.
Flavobacterium Semua Pembusukan sirip dan insang,
ikan
 Aeromonas Ikan mas Sisik tegak dan borok pada
dan permukaan tubuh
patin
Mycobacterium Ikan Nila Bintik-bintik putih pada limpa

edited by AHCh
1. Pemanasan kering à bahan dr kaca dan logam
suhu 180 derajat 60 menit
2. Autoclave à peralatan yang tidak dapat
dipanaskan, media sterilisasi autoclave 121
derajat 15 menit
à
PFieltmrabsaiàkaMraendai Jaatrauum p
34 o os e ( in o k u a
eer a k s iy a n gl stidi bakakteri)
.dapat dipanaskan, disterilisasi dengan
penyaringan menggunakan membran saring
0,45 µm.
edited by AHCh
Jenis media untuk isolasi bakteri

1. Triptic Soy agar (TS)   bakteri umum


2. Heart Infusion agar (HI)   bakteri umum
3. Brain Heart Infusion agar ( B H I )  
bakteri yang membutuhkan media kaya
nutrisi
4. Agar OGAWA Mycobacterium
5. Agar Mueller H i n t o n   uji
sensitivitas obat

edited by AHCh
Pengamatan Parasit
• Parasit ikan mudah terdeteksi di lap, tetapi perlu
uji lab
• Protozoa : Metode SMEARS

• Untuk memperjelas parasit dapat dilakukan


dengan pewarnaan (lugol, Iodien- eo sin   cac ing,
Noland flagella, cilia & nuclei)

• Ident trichodinid (pakai teknik Klein`s Silver)


• Rendam specimen dalam 2% lar
selama 8 menit; keringkan dengan UV (20
AgNO3
mnt); Setelah kering amati di bawah
mikroskop, denticle/gigi & cilia berwarna
kecoklatan.
Gambar 

edited by AHCh
Jenis Parasit Parasit ?

D
H

G
T

edited by AHCh
Pengamatan Parasit

Harus direlaksasi sebelum difiksasi dengan:


O

mC
;e rmenadsaukm l daarlfaki msa lsair dAiFnAgi/n f

(oFrmoramlianl isnuh+u 7 AFA, Bouin).


Agar endoparasit tetap hidup, specimen
diletakan dalam lar fisiologis   ,7% NaCl.

edited by AHCh
Pengamatan Parasit

• PARASIT Copepoda dan Isopoda


(Arthropoda)

Direlaksasi dan dibersihkan dengan


lar Nabikarbonat sebelum fiksasi.
Bahan pewarna sesuai tujuan
(Chlorazol hitam/ lignin pink untuk
cuticule)

edited by AHCh
Contoh Air

• Sampel Air 750 ml; diambil 15-20 cm


dibawah permukaan air, air kolam tidak
diaduk 

• Air mengalir secara horizontal : 5 m diatas


sumber polusi; ditempat dimana kematian terjadi.
Sampel air harus berasal dari hulu, hilir, t e mp a t
terjadinya penyakit.

edited by AHCh
Pengamatan Laboratorium
• Sampel : Ikan baru mati tanpa ditunda
• Sampel ikan dicocokan dengan hasil report
awal
• Perlu diident kemungkinan penyebab
kematian ikan
• Kematian massal dengan penyebab yang
tidak diketahui, perlu ada metode desain
untuk mengcover seluruh kemungkinannya
• Mortalitas yang disebabkan oleh parasit,
melalui pendekatan general.

edited by AHCh
NECROPSY
• Necropsy adalah Uji dari kematian specimens (ikan)
• Tujuan: untu k mendapat in fo dengan
menelaah struktur eksternal dan perolehan jalan
masuk
ke organ internal dalam jalur yang sistemik
• Gambaran umum metode necropsy, yaitu:
a. Ikan yang diuji dari outside in, mulai dg
jaringan luar dan proses bertahap
b. Jaringan lainnya diamati intact insitu,
sebelum diputar dengan diseksion

edited by AHCh
edited by AHCh
H en n eg u y a Sp .

Bo t h r io cep h al u s Sp .

Gl och i d iu m Sp .

Flex i bac t er k o l u m n a r i s
D act y l og y r u s Sp .

edited by AHCh
Record Keeping
• Uji pencatatan (exmination record): berasal
dari parasit yang menyerang kultivan
budidaya; catatan observasi necropsy yang
lengkap; pencatatan necropsy penuh;
Table case history

edited by AHCh
Diagnostics Laboratory
• 4 area untuk aktifitas : Pemrosesan ikan,
sampling bakteriologi, haemotologi dan
penyiapan media bakteri.
• Peralatan : Peralatan pengamatan, peralatan
bedah, darah, jaringan bakteri, uji
virulensi, uji kualitas air, refrigator, freezer,
perpustakaan
• Peralatan lapangan : alat bedah dan
mikroskop, darah, glas objek, peralatan uji
kualitas air dll.

edited by AHCh
PCR 

edited by AHCh
M 1 H2 a3s le5 tr6 oP2r
il 4e k opP1 eNsis
h

Keterangan:
M = Marker
1 – 6 = Sampel
P1 = Kontrol positif
10 1 P2 = Kontrol positif
10 2
Sampel 2 positif KHV
(sedang)
edited by AHCh
Tr ich od in a Sp .

Flex ib ac t er c o lu mn a ri s
D act y l og y r u s Sp .

Ep i st y li s Sp .

Hen n eg u y a Sp .

Sap r og len ia Sp .

 Ar g u l u s Sp .

 Aer om o n as h y d r op h i l a Sp .
  Aer omonas h y d r o p h i l a E dw ar ds iel la t a r d a .

Sap r o g l en ia Sp .

Gy r od act y l u s Sp .

Tr ich od in a Sp .
l Gejala
• Frekw. Pernafasan meningkat,
• Berenang di permukaan atau berenang
tidak normal
• Warna berubah menjadi gelap/pucat
l Faktor biotik
• Predator - Parasit
• Kepadatan tinggi - organisme lain
l
F aktor abiotik suhu mendadak
Perubahan - Kekurangan
• oksigen
•  Adanya bahan toksin - Pakan tidak
sesuai
• Penanganan yang
BEBERAPA GEJALA KLI NI S
n

Pengal aman di bi dang budi daya i kan t el ah


menunj ukkan bahwa ber bagaij eni s penyaki t par
asi t i k, bakt er i s, vi r us dan penyaki t l ai n,
akan meni mbul kan kemat i an j i ka i kan di pel i har a
dal am l i ngkungan yang kur ang bai k
GE JA LA K L I N I S

Nekrosis insang (Kd. Ombo, Haemorrhage dan adhesi organ


Sragen) dalam (Kd. Ombo, Sragen)

Luka kemerah-merahan pada


(Parakan, Temanggung)
 

Hati berwarna kehijauan,


kulit berwarna kuning
Insang Pucat
edited by AHCh
edited by AHCh
edited by AHCh
edited by AHCh
edited by AHCh
edited by AHCh
Bacterial Colonies

edited by AHCh
Gy r od act y l u s Sp .

Tr ich od in a Sp . Sap r og len ia Sp .

edited by AHCh
edited by AHCh
edited by AHCh
edited by AHCh
edited by AHCh

Anda mungkin juga menyukai