Interaksi Antara Desa Dengan Kota

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 42

Interaksi Antara Desa Dengan

Kota
A. Pola Keruangan Desa
 Desa (bahasa sansekerta : Deshi) memiliki arti
tanah kelahiran atau tanah tumpah darah
 Desa adalah kesatuan masyarakat yang
memiliki batas wilayah dan berwenang untuk
mengatur wilayahnnya berdasarkan adat
istiadat setempat yang diakui oleh pemerintah.
1.Unsur-unsur Desa

 Wilayah
Tempat dimana manusia bisa melakukan
aktivitasnya.
Pemilihan suatu wilayah sangat
dipengaruhi berbagai faktor (iklim, topografi,
keadaan tanah, dan air)
 Penduduk
Penduduk mempunyai peran sebagai
tenaga kerja, perencana, atau pelaksana
sekaligus yang akan memanfaatkan potensi
yang ada.
 Perilaku
Perilaku masyarakat pedesaan meliputi
pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan yang
melatarbelakangi masyarakat desa.
2. Ciri-ciri Desa

 Kehidupan masyarakat sangat erat dengan alam.


 Pertanian sangat bergantung pada musim.
 Kesatuan sosial dan kesatuan kerja
 Perekonomian bersifat agraris
 Ikatan kekeluargaan kuat (gemmeinschaft)
 Kontrol sosial ditentukan oleh moral dan hukum
informal
 Norma agama dan hukum masih sangat kuat
3. Perkembangan Desa

a. Desa Swadaya (bersifat tradisional)


 Adat istiadat masih bersifat mengikat
 Hubungan antar manusia sangat erat
 Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga
 Mata pencaharian umumnnya homogen
 Teknologi yang digunakan masih sederhana
 Sarana prasaranannya masih kurang
b. Desa Swakarya (transisi)

 Adanya pengaruh dari luar yang menyebabkan


perubahan pola pikir
 Mata pencaharian mulai berkembang dari
sektor primer ke sekunder
 Produktivitas mulai meningkat
 Sarana prasarana desa mulai meningkat
c. Desa Swasembada

 Adat istiadat sudah tidak mengikat


 Hubungan antar manusia bersifat rasional
 Mata pencaharian bersifat heterogen
 Produktivitas tinggi
 Sarana prasarana lengkap
4. Potensi dan Fungsi Desa

Potensi desa adalah segenap SDA dan


SDM yang dimiliki desa.
a. Potensi Fisik (SDA)
 Tanah
 Air
 Iklim dan Angin
 Manusia
 Ternak
b. Potensi non-fisik

 Gotong royong
 Lembaga dan organisasi sosial
 Aparatur Pemerintahan
Fungsi Desa

 Sebagai sumber bahan mentah bagi kota


 Sumber tenaga kerja bagi kota
 Mitra pembangunan bagi kota
 Hinterland (penyokong dan penyuplai
kebutuhan masyarakat kota)
5. Bentuk dan Pola Desa

Bentuk dan pola desa dipengaruhi oleh :


 Letak Desa
 Iklim
 Tanah
 Air
Secara umum bentuk dan pola desa dibagi
menjadi :

a. Pola memenjang (linier)


 Mengikuti jalan atau rel kereta api
 Mengikuti sungai
 Mengikuti pantai
b. Pola mengelompok/memusat (Nucleated)
Biasannya terdapat di daerah yang memiliki
tanah yang subur.
c. Pola Tersebar (dispersed)
Biasannya terdapat di dataran tinggi atau
daerah gunung api
B. Pola Keruangan Kota
1. Pengertian
Kota adalah sistem jaringan kehidupan
yang ditandai dengan kepadatan penduduk
yang tinggi, strata sosial ekonomi yang
heterogen dan coraknya yang materialistis.
Ciri-ciri Kota

Ciri Fisik
 Terdapat pasar dan pertokoan
 Terdapat tempat untuk parkir
 Terdapat tempat untuk rekreasi dan olahraga

Ciri Sosial
 Masyarakat heterogen
 Individualisme dan materialisme
 Matapencaharian non-agraris
 Pandangan hidup lebih rasional
 Adannya kesenjangan sosial yang mencolok
2. Klasifikasi Kota
a. Berdasarkan Fungsinya
 Pusat kebudayaan
 Pusat perdagangan
 Pusat industri
 Pusat pemerintahan
 Pusat rekreasi dan kesehatan
3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kota

a. Faktor alam (merupakan faktor yang relatif


statis)
b. Faktor Kependudukan (faktor dinamis)
 pertumbuhan alami
 urbanisasi
c. Faktor budaya
Faktor penarik urbanisasi
 Mudah mendapat pekerjaan meski ketrampilan
terbatas
 Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi
 Tingginya upah di kota
 Fasilitas yang lengkap
Faktor Pendorong
 Makin sempitnya lahan garapan di desa
 Makin sempit lapangan pekerjaan di desa
 Pendapatan di desa rendah
 Fasilitas desa kurang lengkap
 Kemajuan transportasi di desa
Tahap Perkembangan Kota
 Stadium infantile (adanya batasan yang jelas
antara pemukiman dan perdagangan)
 Stadium Juvenile (kelompok perumahan tua
terdesak oleh perumahan baru)
 Stadium Mature (muncul daerah baru seperti
industri dll)
 Stadium Senile (kemunduran kota)
Perkembangan kota menurut fisik dan sosial-
budaya
Eopolis (perkampungan yang makin maju)
Polis (mulai muncul pasar dan industri)
Metropolis (kota berkembang cukup besar)
Megalopolis (perilaku manusia hanya berorientasi
materi
 Tiranopolis (perdagangan mengalami penurunan)
 Nekropolis (kota mati karena peperangan,
penyakit)
Teori Perkembangan Kota
C. Interaksi Desa dengan Kota
1. Faktor Penyebab Interaksi desa-kota
 Adanya wilayah yang saling melengkapi
 Adannya kesempatan untuk intervensi
 Adannya kemudahan pemindahan dalam ruang
Aspek Sosial
 Terjadinnya mobilitas antara desa dan kota
 Adannya saling kebergantungan antara

penduduk desa dengan kota


2. Teori Interaksi desa kota
Misal ada tiga kota P, Q, R, jumlah
penduduk P = 30.000 orang, kota Q= 10.000
orang, kota R = 20.000 orang. Jarak P ke Q
adalah 100 km, jarak dari Q ke R adalah 50 km.
Hitunglah besarnya kekuatan interaksi dari
ketiga kota tersebut!
3. Teori Titik Henti (Breaking Point Theory)

Penentuan Titik Henti ditentukan dari kota yang penduduknya


lebih sedikit
Teori ini digunakan untuk:
 Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi

(pasar, SPBU, shopping center)


 Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah

sakit, klinik)
 Menentukan lokasi sarana pendidikn (sekolah,

kampus, pusdiklat)
Kota A berpenduduk 320.000 jiwa dan kota
B berpenduduk 20.000 jiwa. Jarak kedua kota
tersebut 25 km. Pendirian rumah sakit di antara
kedua kota tersebut yang paling tepat adalah
pada jarak ....
3. Indeks Konektivitas
4. Dampak interaksi desa dengan kota
Sektor ekonomi
 Memperlancar hubungan desa dengan kota
 Meningkatkan volume perdagangan desa dengan
kota
 Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi
penduduk desa
 Menciptakan kawasan pasar
 Meningkatkan pendapatan penduduk desa dan
kota
Aspek Budaya
 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat
desa
 Terjadinnya perubahan tingkah laku
masyarakat desa
 Meningkatkan potensi sumber daya budaya
yang dapat menarik wisatawan
D. Dampak Pertumbuhan permukiman terhadap
kualitas lingkungan

Ciri-ciri slum area (daerah kumuh)


 Dihuni oleh pendududk bepenghasilan rendah
kondisi perumahan tidak
 memenuhi syarat kesehatan
 Kondisi kesehatan dan sanitasi rendah
 Pertumbuhan pemukiman tidak terencana

Anda mungkin juga menyukai