Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS GUYONAN

SEKSIS PADA PENGGUNA


MEDIA SOSIAL

Amelia Epadila Rizky


Abstrak
Guyonan seksis merupakan guyonan yang bertendensi untuk merendahkan jenis
kelamin dan atau gender tertentu. Sebagian orang masih menganggap guyonan seksis
sebagai sesuatu yang lucu dan menghibur. Penelitian ini menganalisis seksisme yang
sering dijadikan sebagai sebuah guyonan dalam media sosial. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi online yaitu mencari data-data
secara online seputar kasus seksisme yang terjadi di media sosial yang sering
dijadikan sebagai bahan guyonan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis isi cuitan
guyonan yang dijadikan sebagai tameng perbuatan seksisme yang sering dijumpai
dalam media sosial. Dari kelima data yang diangkat untuk dijadikan sebagai sumber
penelitian, kelimanya termasuk dalam wacana seksisme, ini dapat dilihat dalam
penggunakan kata pada setiap cuitan tersebut. Menertawakan guyonan seksis sama
saja dengan menganggap wajar seksisme dan diskriminasi terhadap gender tertentu.

2
PENDAHULUAN
Guyonan seksis didefinisikan sebagai guyonan yang merendahkan,
menghina, memberikan stereotip, memperdaya, dan atau mengobjektifikasi
seseorang berdasarkan gendernya (LaFrance & Woodzicka, 1998).

contoh guyonan seksis yang sering didengar,


“Kok kamu nangis sih? Kamu kan cowok, lemah banget.”
“Cewek kok gak bisa masak sih? Mau jadi apa?”
“Kok ditutupin sih, bola tennis sama itu kamu masih gedean bola tennis tau”
Guyonan seksis yang masih sering dianggap wajar dan dapat
ditemukan dengan mudah terutama dalam penggunaan media sosial
seperti twitter, instagram, facebook, whatsapp dan media sosial lainnya.

“Cuma bercanda kok.”


“Baperan amat sih, gitu doang diributin.” Kalimat-kalimat yang sering
digunakan oleh pelaku seksisme jika sudah terintimidasi melakukan
praktik sekisme.

4
METODE

Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan Teknik pengumpulan data


dengan pendekatan penelitian studi online.
kualitatif dengan metode
deskriptif.

5
Sumber Data Pengumpulan Data Analisis Data

Sumber data Pengumpulan data Analisis data dilakukan


penelitian ini adalah dilakukan dengan dengan mendeskripsikan
internet (twitter dan menginterpretasi
teknik
dan Instagram). gambar dan tulisan pada
dokumentasi.
tulisan dan gambar yang di
screenshoot oleh penulis.

6
PEMBAHASAN

7
Pelanggaran seksisme objektifikasi Place your screenshot here
fungibility dan bersifat misoginis.

8
Pelanggaran seksisme, karena adanya unsur
merendahkan salah satu gender yaitu gender laki-
laki.

9
Pelanggaran seksisme, merendahkan salah
satu gender dan membuat stereotip buruk
masyarakat terhadap gender perempuan.

10
Pelanggaran seksis sekaligus misoginis,
menempatkan perempuan sebagai objek bukan
sebagai subjek dan menjadikan perempuan
sebagai bahan ejekan dan membuat stereotip
buruk terhadap perempuan.

11
Pelanggaran seksisme, stereotip buruk serta
standar ganda terhadap pemimpin
perempuan.

12
“ BERCANDA BOLEH.
SEKSIS JANGAN.
GUYONAN SEKSIS TIDAK
LUCU.
13
TERIMA KASIH

14

Anda mungkin juga menyukai