Anda di halaman 1dari 9

Assalamualaikum

teman-teman
Perkenalkan saya
Ardelia Zalfa S
10519974

Dan ini
keluarga besar
saya
Keluarga ibu

4 anak
Salah
satunya Ibu
saya

Atung&Uti
Keluarga Ibu saya sendiri berasal dari
2 suku yaitu Suku Jawa
(Kakek/Atung) dan Suku Sunda
(Nenek/Uti). Untuk Keluarga Ibu
saya sendiri menganut sistem
kekerabatan Patrilineal.
Apa itu sistem
kerabatan
Patrilineal??
Kenapa keluarga Ibu saya
menganut sistem kerabatan
Patrilineal???

Patrilineal adalah suatu adat yang


mengatur atur keturunan berasal dari pihak
Ayah
Patrilineal berasal dari dua kata bahasa
latin, yaitu pater yang berarti Ayah dan linea Karena Ayah (Kakek) saya adalah kepala
yang berarti garis keluaraga yang bisa dibilang Ayah
Jadi, patrilineal berarti mengikuti garis (Kakek) mendominasi. Walaupun sistem
keturunan yang ditarik dari pihak Ayah. kekerabatan Keluarga Ibu saya
menganut Patrilineal yaitu menarik
garis keturunan dari sebelah pihak Ayah
(Kakek), namun tidak melunturkan
Keluarga Ibu saya untuk tetap mengenal
dan mengetahui Suku Sunda yang
diturunkan pihak Ibu (Nenek).
Keluarga Ayah

Anak 5
Keluarga Ayah saya Akung
sendiri berasal dari 1 alex&Uti alex
Suku yaitu Suku Jawa,
karena kedua

ah
Kakek&Nenenk saya
Ay
sa lah
berasal dari Suku yang ya ya
sa tun
Sa

sama. Keluarga Ayah


saya sendiri menganut
sistem kekerabatan
Bilateral.
Keluarga Saya
Saya adalah
keturunan Suku
Jawa, Ayah saya
dari Suku Jawa
dan Ibu Saya Suku
Jawa. Dan
kaka keluarga ini
menganut sistem
kekeraabatan
Bilateral.

adik
Apa itu BILATERAL???

Kekerabatan bilateral merupakan sistem


kekerabatan yang ditarik dari garis keturunan
Ayah dan Ibu secara bersama sama.
Seorang anak otomatis menjadi anggota
keluarga dari pihak Ayah maupun Ibu
Sistem kekerabatan bilateral ini biasanya
diterapkan oleh masyarakat Jawa dan Sunda.
Hubungan sistem kekerabatan Bilateral
dengan Suku Jawa

Hubungan kekerabatan adalah salah satu


prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap
orang ke dalam kelompok sosial, peran, kategori,
dan silsilah. Hubungan keluarga dapat dihadirkan
secara nyata (ibu, saudara, kakek) atau secara
abstrak menurut tingkatan kekerabatan. Tingkatan
kekerabatan tidak identik dengan pewarisan
maupun suksesi legal. Banyak kode etik yang
menganggap bahwa ikatan kekerabatan
menciptakan kewajiban di antara orang-orang
terkait yang lebih kuat daripada di antara orang
asing, seperti bakti anak.
Dalam masyarakat jawa sistem kekerabatan orang
jawa berdasarkan prinsip keturunan bilateral (garis
keturunan diperhitungkan dari dua belah pihak,
ayah dan ibu). Dengan prinsip bilateral atau
parental ini maka ego mengenal hubungannya
dengan sanak saudara dari pihak ibu maupun dari
pihak ayah, dari satu nenek moyang sampai
generasi ketiga.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai