Keperawatan
KEPERAWATAN 2
04
Keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan proses keperawatan
1. Mampu memberikan asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan adalah sebuah rangkaian interaksi antara perawat dengan pasien dan lingkungannya Venus
dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien. Kegiatan ini adalah yang paling sering Anda lihat atau
rasakan. Beberapa hal yang termasuk dalam asuhan keperawatan contohnya adalah: Mercury
1. merapikan tempat tidur
2. memindahkan pasien berjalan menuju kursi
3. mengatur posisi berbaring pasien
4. mengukur suhu tubuh
5. memandikan pasien
Mercury is the closest planet to
6. mengganti balutan luka the Sun and the smallest one in
7. memberikan kompres the Solar System
8. memberikan obat menurut jadwal yang diatur dokter
9. mencatat jumlah urine dan asupan cairan pasien
10. mengambil darah untuk pemeriksaan penunjang, dan masih banyak lagi.
2. Mampu menjadi penyuluh dan konselor bagi pasien
Selain melakukan tindakan medis, perawat juga harus apik dalam
berkomunikasi dengan pasien. Perawat dituntut untuk dapat
memberikan penyuluhan kepada pasien mengenai kondisi
kesehatannya, pencegahan penyakit, dan upaya peningkatan kesehatan
lainnya.
Selain itu, bersama dengan dokter, perawat juga harus mampu terlibat
dalam konseling pasien dan keluarganya untuk menentukan pengobatan
3. pasien.
Melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya
memeriksa tanda vital pasien (tekanan darah, laju pernapasan, frekuensi
nadi, dan suhu), memberikan informasi tentang penyakit serta rencana
pengobatan, serta memberikan imunisasi dasar sesuai program
pemerintah. Selain tugas delegatif, ada pula yang disebut dengan tugas
mandat, dimana dokter tetap mengawasi tugas yang menjadi tanggung
jawabnya, tetapi yang mengerjakannya adalah perawat. Contohnya
adalah saat memasang kateter saluran kemih dan menjahit luka. Karena
itu, dalam masa pendidikannya, perawat harus menguasai hal-hal
tersebut.
4. Mampu melayani dalam keadaan keterbatasan
Setiap perawat harus siap sedia bila ditempatkan di daerah yang serba
terbatas, dimana tidak ada tenaga kesehatan lain, obat dan sarana
terbatas, atau bahkan akses menuju fasilitas kesehatan rujukan yang
jauh.Dalam kondisi ini, perawat harus tetap mampu melakukan
pengobatan untuk penyakit umum sesuai dengan fasilitas yang tersedia.
Bila diperlukan, perawat juga biasanya akan memberikan rujukan
kepada pasien atas petunjuk dokter.
5. Memberikan pertolongan pertama dalam kondisi gawat
darurat
Dalam kondisi gawat darurat, perawat boleh memberikan pertolongan
pertama untuk menyelamatkan nyawa pasien dan mencegah kecacatan
lebih lanjut. Contoh pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah
pompa jantung dalam kondisi henti jantung, memberikan bantuan napas,
dan sebagainya.
a watan
Manfaat proses keper
manfaat bagi pelayanan kesehatan: sebagai pedoman yang sistematis bagi terselenggaranya
pelayan kesehatan, dan sebagai alat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
khususnya pelayanan keperawatan.
manfaat bagi pelaksaan keperawatan: meliputi memupuk rasa percaya diri dalam memberikan
asuhan keperawatan, karena tujuan yang ingin dicapai jelas, menimbulkan kepuasan kerja,
menulis rencana asuhan yang baik akan memberikan rasa percaya diri pada perawat, bahkan
intervensi keperawatan yang didasarkan pada identifikasi masalah klien dilakukan dengan
sungguh-sungguh sehingga mencegah tindakan keperawatan yang tidak terkordinasi,coba-
coba, dan akhirnya salah.
Aspek etik dalam proses keperawatan
1)Autonomy
Mengacu pada hak untuk membuat keputusan sendiri. Perawat yangmengikuti prinsip ini mengakui bahwa setiap klien adalah unik,memiliki hak untuk
menjadi apa orang itu, dan memiliki hak untukmemilih tujuan pribadi. orang memiliki "inward autonomy" jikamereka memiliki kemampuan untuk membuat
pilihan; merekamemiliki "outward autonomy" jika pilihan mereka tidak terbatas ataudipaksakan oleh orang lain.
2) Nonmaleficencea
dalah kewajiban untuk "tidak membahayakan" meskipun hal initampaknya akan menjadi sebuah prinsip sederhana untuk
diikuti, pada kenyataannya kompleks. Dapat berarti sengaja bahayamenyebabkan kerugian, menempatkan seseorang pada risiko bahaya,dan secara tidak
sengaja menyebabkan kerusakan. dalamkeperawatan, kerusakan yang disengaja
tidakpernahditerima. Namun, menempatkan seseorang pada risiko bahaya memiliki banyak sisi. klien mungkin berada pada risiko bahaya sebagaikonseku
ensi diketahui intervensi keperawatan yang dimaksudkanuntuk membantu
3)BeneficenceBerarti "berbuat baik" perawat diwajibkan untuk berbuat baik, yaituuntuk melaksanakan tindakan yang menguntungkan klien dandukungan
buat mereka. Namun, berbuat baik juga dapatmenimbulkan risiko merugikan
4)JusticeSering disebut sebagai keadilan. perawat sering menghadapikeputusan di mana rasa keadilan harus menang
Aspek etik dalam proses keperawatan
5)Fidelity
Kozier & Erb’s.2004. Fundamentals of nursing. Edition 9. Person. USA. Hal;85-86
Artinya menjadi setia kepada perjanjian dan janji-janji. berdasarkankedudukan mereka sebagai perawat
profesional, perawat memilikitanggung jawab kepada klien, pengusaha, pemerintah, danmasyarakat, serta untuk
diri mereka sendiri. perawat sering
membuat janji seperti aku akan segera kembali dengan obat penghilang rasasakit atau aku akan mencari tahu
untuk Anda. klien mengambil janjitersebut secara serius, sehingga harus menunggu perawat
6)Veracity
Mengacu pada mengatakan yang sebenarnya. meskipun hal initampaknya sederhana, dalam prakteknya, pilihan
tidak selalu jelas.harus perawat mengatakan yang sebenarnya ketika diketahui bahwahal itu akan menyebabkan
bahaya? apakah perawat berbohong ketikadiketahui bahwa kebohongan akan mengurangi kecemasan
danketakutan? berbohong kepada orang sakit atau sekarat jarangdibenarkan. hilangnya kepercayaan perawat dan
kecemasan yangdisebabkan oleh tidak mengetahui kebenaran.
-Konsep dasar proses
keperawatan
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek
keperawatan, hal ini disebut sebagai suatu pendekatan untuk memecahkan masalah
(problem solving) yang memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonel
yang bertujun untuk memenuhi kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. Proses
keperawatan terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling berhubungan yaitu
pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Lyer et al. 1996).
Tahap- tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi intelektual problem solving dalam
mendefinisikan suatu asuhan keperawatan.