Anda di halaman 1dari 12

INTERAKSI OBAT

YERI HIDAYANTI (2015210262)


YESHIKA KRISPANSIS M. (2015210263)
Pengertian
Interaksi obat adalah dua atau lebih obat yang diberikan secara bersamaan atau secara
berurutan, berinteraksi untuk meningkatkan atau mengurangi efek yang diinginkan / tidak
diinginkan dari satu atau kedua obat, atau dapat menyebabkan reaksi baru dan tak terduga
Jenis Interaksi obat
■ Interaksi Food - Obat: Cheese & MAOI
■ Interaksi Obat - Minuman : Alkohol & Metronidazle
■ Interaksi Obat - Uji Lab: I-DOPA & Asam urat
■ Interaksi Obat – infus : Ampisilin & Glukosa
■ Interaksi Obat - Penyakit: Digoxin & Heart kegagalan.
■ Interaksi Host - Obat: Barbiturat & Age
■ Interaksi Obat - Parasit: Fenotiazin & Fotoalergi
■ Interaksi Obat - Echochemical: DDT & Enzim induksi
Kategorisasi Interaksi Mekanistik
■ Interaksi fisika dan kimia secara langsung : Tetrasiklin & Antasida
■ Interaksi absorpsi : Methyl DOPA & aminoacids Tetrasiklin & Milk
■ Interaksi Plasma / transportasi Darah: (tipe Displacement): Sulfonamid & Tolbutamid
■ Interaksi pada reseptor site : Tricyclines & guanethidine
■ Interaksi enzim penginduksi : Antikoagulan & Barbiturat
■ Interaksi enzim inhibitor : 6-MP & Allopurinol
■ Interaksi keseimbangan asam:-basa : Resp. Asidosis & fenobarbital
■ Interaksi renal clearens : Salicylic acid & Sodium bikarbonat
■ Interaksi Psikotropika: Quinidine & Fenotiazin
■ Penyakit sebelumnya & interaksi efek obat
Kategori Interaksi Kategori Fase Interaksi
Hansten’s Arien’s
■ Farmakokinetik / ADME ■ Fase Farmaseutical : Polar/non-polar,
lipofilik/hidrofilik, kation/anion/non-
■ Farmakodinamik
ion, asam-basa/pH
■ Fase Farmakokinetik :
absorbsi/distribusi/ikatan protein atau
jaringan/ metabolisme/induksi atau
inhibisi enzim/eliminasi atau ekskresi
■ Fase Farmakodinamik : Aditif /
sinergis / antagonis
- Interaksi karbenisilin dengan
gentamisin terjadi inaktivasi
Interaksi Inkompatibilitas farmasetik,
- Fenitoin dengan larutan
bersifat langsung, dapat
farmasetika secara fisikokimia (visible)
dextrose 5 % terjadi presipitasi
- Amfoterisin B dengan larutan
NaCl fisiologi, terjadi presipitasi
• meningkatkan /menurunkan kadar plasma
darah
Interaksi • Tidak dipengaruhi golongan/kelas terapi
farmakoki • Tergantung perbedaan sifat fisikakimia
netika • Contoh : simetidin tidak dimiliki H2-
bloker lain, interaksi terfenadin,
aztemizole tidak dimiliki oleh antihistamin
non-sedative lain
absorpsi :
Interaksi aintibiotik tetrasiklin Fe,
prednisolone-Fe, fluorokuinolon-Fe dan
antasid, terbentuk senyawa kelat yg tidak larut
-> AB tidak diabsorpsi

distribusi :
- Terjadi karena pergeseran ikatan protein
Ekskresi : plasma
Dapat terjadi melalui empedu (dg
kompetisi obat-metabolit), sirkulasi
Interaksi - Proses distribusi, jika ikatan protein
sebesar > 85 %, Vd obat < 0,15 l/kg,
enterohepatik, sekresi tubuli ginjal , farmakokinetika keamanan sempit
karena perubahan pH. (fenilbutazon menggeser warfarin (ikatan
protein 99 %, Vd=0,14 l/kg) dan tolbutamid
(itrakonazol menurunkan klirens ginjal (i.protein 96 %, Vd=0,12 l/kg), sehingga
digoksin) kadar naik)

metabolisme :
Interaksi inhibitor CYP dg substrat -> meningkatkan
kadar plasma/BA sehingga aktvitas substrat meningkat
sampai efek samping
Induktor enzim CYP akan meningkatkan sintesis enzim,
laju kecepatan metabolism obat shgga kadar dan efikasi
obat turun. Sebaliknya terjadi toksik
membentuk kompleks dg
kation di-trivalent
(antasid) - Tetrasiklin-Fe
dan antasida terbentuk
khelat yang tidak larut.

Interaksi inhibitor CYP dgn


substrat akan meningkatkan Perubahan pH cairan GI.
kadar plasma.
pH naik karena antasida, H2-
- Terfenadin, astemizol dg bloker, Ppi akan menurunkan
ketokonazol, eritromisin akan Interaksi absorpsi basa lemah
meningkatkan kadar substrat,
toksisitas, berakibat aritmia absorpsi (ketonazol) dan meningkatkan
asam lemah (glibenklamid)
ventrikel

Perubahan flora usus


Akibat penggunaan antibiotic Penghambatan transport aktif GI.
spektrum luas akan menurunkan - Grapefruit juice, akan menurunkan
konversi obat menjadi aktif. Dan BA beta-bloker dan bbrp
makanan menurunkan absorpsi antihistamin (fexofenadin), jika
penisilin, Rifampisin, INH atau HCT, bersamaan.
fenitoin, halofantrin yang naik.
INTERAKSI
FARMAKODINAMI
KA

Interaksi antara obat yg bekerja pd


sistem reseptor, tempat kerja atau
sistem fisiologik yg sama, sehingga
terjadi efek yg aditif,
sinergis/antagonis, tanpa perubahan
kadar plasma

Sinergis Aditif
Antagonis
Interaksi umum antara 2 obat Terjadi ketika efek kombinasi
Terjadi ketika 1 obat mengganggu dg dari 2 obat yg sama dg jumlah
aksi lain, menyebabkan yg menghasilkan efek >
jumlah aksi masing2 masing2 obat yg diberikan
netralisasi/penurunan efek 1 obat tunggal
(beta-bloker dg agonis beta2 (asma) (hipnotik dan alkohol, shgga
hipnotik meningkat) (heparin dg alkohol akan
meningkatkan perdarahan)
Interaksi Obat Yang Dikehendaki

penambahan obat lain,


■ untuk meningkatkan atau mempertahankan kadar plasma obat tertentu sehingga diperoleh
efek terapetik yang diharapkan
■ dapat mengantisipasi atau mengantagonis efek obat yang berlebihan
■ bentuk kombinasi untuk mencegah perkembangan resistensi, meningkatkan kepatuhan, dan
menurunkan biaya terapi karena mengurangi regimen dosis obat yang harus diberikan.
Contoh :
■ Kombinasi suatu anti aritmia yg waktu paruhnya singkat (prokainamid), dengan simetidin
dapat mengubah parameter farmakokinetik prokainamid. Simetidin memperpanjang waktu
paruh prokainamid dan memperlambat eliminasinya. Sehingga frekuensi pemberian dosis
prokainamid dapat dikurangi dari setiap 4-6 jam menjadi setiap 8 jam/hari, sehingga
kepatuhan dapat ditingkatkan.
Pencegahan interaksi yang merugikan
■ Minumlah obat dengan durasi singkat yang diperlukan
■ Daftarkan semua obat yang sering digunakan disertai interaksi yang merugikan
■ Pemantauan terhadap interaksi yang disebabkan penggunaan obat bersamaan, (rute
pemberian dan dosis)
■ Perubahan terapi membutuhkan pengawasan
■ Waktu pengobatan, perbedaan genetik, dan patologi merupakan faktor yang harus
diperhatikan.
■ Penghentian penggunaan, pergantian, pengurangan dosis dan terapi pada interaksi yang
merugikan tersebut, harus dimonitoring,
■ Pendekatan secara individu
■ Pertimbangan penghentian obat
■ Interaksi yang buruk, harus rawat inap dan konsultasi pengobatan

Anda mungkin juga menyukai