Anda di halaman 1dari 56

Laporan kasus

Perdarahan Post Partum

Pembimbing:
dr. Ni Made Desy, Sp.OG

Disusun Oleh:
Setyo Sutanto
Identitas Pasien
Nama Ny. FM
Jenis kelamin Perempuan

Tanggal lahir 3 Mei 1980


Umur 38 tahun
Alamat Ujung Krawang, Pulo
Gebang, Cakung

No. Rekam Medik 02373174


Masuk RS tanggal 11 Juli 2018
Datang sendiri/dikirim Rujukan dari PKM Cakung

Pendidikan SMA
Anamnesis
• Autoanamnesis terhadap pasien pada tanggal 12 Juli 2018

Keluhan Utama
• Perdarahan dari jalan lahir
• Rujukan Puskesmas Cakung dengan Hemoragik Post Partum
Spontan jam 07.40
RPS
lahir bayi 3470 gram
AS : 7/9

Tampak perdarahan
Pasien banyak dan
melahirkan mengalir, seperti
Ari-ari dilahirkan kran. Perdarahan
spontan
banyak memenuhi 1
jam 07.40 underpad
Pada pasien Pasien sudah di
terpasang 2 resusitasi dan di
tampon ball eksplorasi

Sesampainya di RS
Persahabatan

Pasien mengeluh
pusing dan lemas,m
nyeri perut bawah,
dan perdarahan
sudah berhenti
TTV :
TD 120/80 mmHg
HR 89
S 36,5
RR 20
RPD
• Riwayat hipertensi (-), DM (-), Asma (-) Penyakit jantung (-)
• Gangguan Pembekuan Darah (-)
• Alergi amoksilin
RPK
• Hipertensi (Ayah dan ibu)
• DM (ibu)
• Asma (-), Alergi (-), Penyakit Jantung (Kakak laki-laki), Gangguan
pembekuan darah (-)
RIWAYAT MENSTRUASI RIWAYAT MENIKAH
• Menarche 10 tahun, siklus • 1x, tahun 2001, usia 21 tahun
teratur 28 hari, lama sekitar 7
hari, ganti pembalut 2-4x/hari,
nyeri haid tidak ada.
RIWAYAT OBSTETRI RIWAYAT KONTRASEPSI

• P3A0
• ♀, 17 tahun, lahir spontan • Pasien memiliki riwayat
di bidan BB 3100 gram. menggunakan KB pil dan
• ♀, 11 tahun, lahir di Bidan KB Suntik (sudah dilepas
BB 3200 gram. Dengan pada tahun 2017)
retensio plasenta
dilahirkan manual
• ♀, 0 hari, lahir di Bidan BB
3470 gram. Dengan HPP ec
Atonia Uteri
Primary Survei
• AIRWAY
• Clear
• BREATHING
• RR : 24x/m, Sp02 ; 98%
• CIRCULATION
• TD : 110/70, nadi : 186x/m, regular, tegangan cukup
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak lemah

Kesadara : Compos mentis / E4M6V5

Tekanan darah : 110/70mmHg

Frekuensi nadi : 86 x/menit, tegangan cukup, reguler

Frekuensi napas : 18 x/menit

Saturasi : 98%

Berat badan : 88 kg Tinggi badan: 148 cm


STATUS GENERALIS

Mata : Konjungtiva tidak anemis (-/-) sklera tidak ikterik

Mulut : Bibir pucat (-)

THT : Tidak ada sekret, tidak ada mukus

Jantung : Bunyi jantung S1>S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru : Vesikular, ronkhi basah halus (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen : Abdomen supel, bising usus positif

Ekstretnitas : Akral dingin, edema (-/-) CRT<2s


STATUS OBSTETRIK

Tinggi Fundus Uteri 2 jari dibawah pusar, Kontraksi (+)

Inspeksi : Vulva uretra tenang, perdarahan aktif (-)


terpasang tampon ball 2 buah, rupture perineum grade I

Inspekulo: tidak dilakukan


Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 9,2 L uplo) 12.0-16.0 g/dl
Hematokrit 27.22 L 37-47 %
Eritrosit 3.08 L 4.3-6.0 juta/µL
MCV 88.3
MCH 29.9
MCHC 33.8

Leukosit 17.360 H 4800-10800/µL


Trombosit 162.000 150000-400000 /µL
DIAGNOSIS

• P3 Post Partum Spontan diluar 1 jam yang lalu


• Riwayat HPP ec Atonia Uteri
• Ruptur perineum grade I
• Anemia normositik normokrom ec perdarahan
Planning

• IVFD RL + Oxytocin 20IU + Metergin 1 amp / 8jam selama 24 jam


• Cefadroxil 2x500mg
Laporan Kasus 2
Identitas Pasien
Nama Ny. CAP
Jenis kelamin Perempuan

Tanggal lahir 19 Mei 1983


Umur 35 tahun
Alamat Cipinang Pulo

No. Rekam Medik 01837479


Masuk RS tanggal 19 Juli 2018
Datang sendiri/dikirim Rujukan dari Bidan Cipinang
Pulo

Pendidikan SMA
Anamnesis
• Autoanamnesis terhadap pasien pada tanggal 24 Juli 2018

• Keluhan Utama
Perdarahan dari jalan lahir
Rujukan dari Bidan di Cipinang Pulo pada jam 07.20 karena plasenta
tidak dapat keluar dan keluar perdarahan yang banyak.
Pasien dirujuk ke RS
Persahabatan sampai jam 07.20
Pasien mulas-mulas setelah Pasien mulas-mulas setelah
dengan keadaan penurunan
pasien BAB (sekitar jam 04.00) pasien BAB (sekitar jam 04.00)
kesadaran, terpasang infus RL +
oksitosin

Pasien merasa mulas-mulas Plasenta pasien tidak dapat


semakin sering dan semakin keluar, kontraksi uterus tidak Dilakukan kompresi bimanual
lama, serta ada perasaan ingin baik dan keluar perdarahan yang interna
mengejan (sekitar jam 05.30) banyak

Direncanakan tindakan operatif.


Pasien dibawa ke bidan Lahir bayi Laki-laki, lahir spontan
Dilakukan plasenta manual
dilakukan pertolongan selama < di Bidan di Cipinang Pulo dengan
keluar placenta lengkap. Lalu
10 menit (menurut pengakuan berat lahir 3800 gram.
keluar perdarahan pervaginam +
pasien)
atoni uteri
Dilakukan KBI + uterotonika
maksimal (oksitosin 40cc +
metergin 0,4 mg, misoprostol
800 mcg

Perdarahan aktif tidak ada


Evaluasi 15 menit
Perdarahan intraop ± 200cc

Dilakukan laparotomi
histerektomi subtotal + Atonia tidak membaik
salpingektomi bilateral +
perineorafi
RPS
Pasien perdarahan SC atas indkasi induksi lahir bayi 3700gram
sejak pukul 05.00 gagal (pembukaan 6) AS : 8/9
sebanyak 2 neirbeken jam 20.00.
post SC pukul 02.00
Perdarahan intra operasi
300cc. Tidak terdapat
evaluasi pukul 00.00 tidak penyulit. Perdarahan
direncanakan untuk ada kemajuan setelah operasi tidak ada
histrektomi, namun tidak
ada ketersediaan alat.
SC pukul Sudah diberikan
02.00 NaCL 2 kolf, RL 4 kolf.
Hemacell 1 kolf, transamin
Dirujuk ke RS 2 amp. Misoprostol 3 tab,
oksitosin 10 iu IM.
Persahabatan Metergin 2amp IV
RPD

• Riwayat hipertensi (-), DM (-), Asma (-) Alergi (-) Penyakit jantung (-)
• Gangguan Pembekuan Darah (-)
RPK

• Riwayat hipertensi (-), DM (-), Asma (-) Alergi (-) Penyakit jantung (-)
• Gangguan Pembekuan Darah (-)
RIWAYAT MENIKAH

• 1x, tahun 2012, usia 22


tahun

RIWAYAT
MENSTRUASI
RIWAYAT MENSTRUASI RIWAYAT MENIKAH
• Menarche 12 tahun, siklus • 1x, tahun 2004, usia 24 tahun
sebelum memakai kb suntik
teratur 28 hari, setelah memakai
kb suntik siklusnya menjadi tidak
teratur lama sekitar 4 hari, ganti
pembalut3-4x/hari, nyeri haid
tidak ada.
RIWAYAT OBSTETRI RIWAYAT KONTRASEPSI
• P3A0
• Perempuan, 14 tahun, lahir
spontan di bidan di Cipinang
• Pasien memiliki riwayat
Pulo dengan berat lahir 3000 menggunakan KB Suntik
gram. selama 9 tahun (berhenti
o Perempuan, 9 tahun, lahir 1,5 tahun terakhir)
spontan di Puskesmas Cipinang
Pulo dengan berat lahir 2800
gram.
o Laki-laki, 4 hari, lahir spontan di
Bidan di Cipinang Pulo dengan
berat lahir 3800 gram. Lahir jam
05.50 20/07/2018 dengan
proses persalinan < 10 menit.
Primary Survei
• AIRWAY
• Clear
• BREATHING
• RR : 22x/m, Sp02 ; 95%, NRM
• CIRCULATION
• TD : 90/62mmHg, nadi : 122x/m, lemah, regular
 Pasang 2 IV line  Loading 4500 cc
 Pasang Kateter Folley
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Buruk

Kesadaran : Apatis / E3M5V5

Tekanan darah : 90/66 mmHg

Frekuensi nadi : 122 x/menit, lemah, reguler

Frekuensi napas : 22 x/menit

Saturasi : 95% -> NK 5 lpm : 98%

Berat badan : 53 kg Tinggi badan: 145 cm


STATUS GENERALIS

Mata : Konjungtiva anemis (+/+) sklera tidak ikterik

Mulut : Bibir pucat (+)

THT : Tidak ada sekret, tidak ada mukus

Jantung : Bunyi jantung S1>S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru : Vesikular, ronkhi basah halus (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen : Abdomen supel, bising usus positif

Ekstretnitas : Akral dingin, edema (-/-) CRT>2s


STATUS OBSTETRIK
Tinggi Fundus Uteri 1 jari diatas pusat, Kontraksi atoni

Inspeksi : Vulva uretra tenang, perdarahan aktif (+),


tampak tali pusat terjulur dari vagina

Inspekulo: tidak dilakukan

USG : Tampak uterus dengan plasenta intrakavum, suspek


plasenta akreta
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 9.7 L (duplo) 12.0-16.0 g/dl
Hematokrit 29.6 L 37-47 %
Eritrosit 3.63 L 4.3-6.0 juta/µL
MCV
81.5 L
MCH
MCHC 26.7 L

32.8
Leukosit 29.410 H 4800-10800/µL
Trombosit 144.000 L 150000-400000 /µL
Hemostasis
Masa perdarahan Ivy 3 menit 1.00-6.00
Masa pembekuan Lee & White
12 Menit 10-15
PT
14.9 (H) 9.8-11.2
APTT
53.3 (H) 31.0-47.0
Hemostasis
PT + INR
Masa Protombin (PT)
PT Pasien 13.5 H 1.00-6.00

PT Kontrol 11.2 Detik

INR 1.23
APTT Pasien 57.0 Detik

Kontrol 37.0 Detik


Hemostasis
PT + INR
Masa Protombin (PT)
PT Pasien 13.5 H 1.00-6.00

PT Kontrol 11.2 Detik

INR 1.23
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
KIMIA KLINIK
SGOT 36 H 5-34
SGPT 0-55
7
Albumin 1.70 L 3.5-5.2
Ureum 15-40
11
Kreatinin 0.6-1.2
0.7
Asam Urat 193 2.6-6.0
Glukosa sewaktu 36 H 70-200
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Analisa Gas Darah
pCO2 42.40 35-45
pO2 206.10 H 75-100

HCO3 16.10L 21-25


Total CO2 17.40 L 21-27
Base Excess -12.40 L -2.5-+2.5
O2 Saturation 99.10 H 95-98
Standard HCO3 15.8 L
22-24
DIAGNOSIS

• Perdarahan post partum ec atonia uteri dan retensio


placenta pada P3 post partum spontan diluar
• Dengan permasalahan
• Syok hipovolemik grade III
• Anemia ec perdarahan
Planning

• IVFD RL loading 4500 cc


• IVFD oxitosin 20 IU/8jam. Kompresi bimanual interna
• Misoprostol 1000mcg
• Rencana manual placenta
• Histerektomi total
• Observasi KU, tanda vital, perdarahan
• Cek DPL, transfuse PRC dengan target Hb >10
• Ceftriaxon 1x2 gr IV
• Profenid 3x100 mg + asam traneksamat 3x1 IV
• Transamin 3x500 mg IV
• Rawat ICU
BAB II
TINJAUAN TEORI
Definisi

Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari


500 cc yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam atau
lebih dari 1.000 mL setelah persalinan abdominal.

Atau dapat dilihat dari perubahan tanda vital, antara


lain pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin,
menggigil, hiperpnea, tekanan darah sistolik < 90 mmHg,
denyut nadi > 100 x/menit, kadar Hb < 8 g/dL.
Perdarahan post partum dibagi menjadi:

Perdarahan Post Partum Dini / Perdarahan Post Partum Primer (early


postpartum hemorrhage) adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam
pertama setelah kala III.

Perdarahan pada Masa Nifas / Perdarahan Post Partum Sekunder (late


postpartum hemorrhage). Perdarahan pada masa nifas adalah perdarahan
yang terjadi pada masa nifas (puerperium) tidak termasuk 24 jam
pertama setelah kala III.
Penyebab terjadinya perdarahan post partum

- Atonia - Luka
uteri jalan lahir

-
- Retensio Gangguan
plasenta pembekua
n darah
DIAGNOSIS
• Anamnesis, meliputi pertanyaan tentang periode prenatal, meminta informasi mengenai
episode perdarahan postpartum sebelumnya, paritas, serta riwayat pospartum sekarang dimana
plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.
• Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak ditemukan di dalam kanalis servikalis tetapi
secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterus
• Pemeriksaan Penunjang
Hitung darah lengkap: untuk menentukan tingkat hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct),
melihat adanya trombositopenia, serta jumlah leukosit. Pada keadaan yang disertai dengan
infeksi, leukosit biasanya meningkat.
Menentukan adanya gangguan koagulasi dengan hitung protrombin time (PT) dan activated
Partial Tromboplastin Time (aPTT) atau yang sederhana dengan Clotting Time (CT) atau Bleeding
Time (BT). Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan yang disebabkan oleh faktor lain
Tatalaksana
• Berikan Oksigen
• Pasang IV line dengan kanul besar (16/18) dengan cairan kristaloid
• Ambil sampel darah  Hb, CT, BT, PT, APTT, trombosit, fibrinogen
• Kontrol TTV
• Periksa kondisi Abdomen  kontraksi uterus, nyeri tekan, parut luka, TFU
• Periksa jalan lahir dan area perineum  perdarahan, laserasi?
• Periksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
• Pasang kateter Folley (produksi urin normal 0.5-1 mL/KgBB/jam atau 30mL/jam)
• Siapkan transfuse darah jika Hb < 8 g/dL atau klinis anemia berat  WBC/PRC
Atonia Uteri
• Atonia uteria (relaksasi otot uterus) adalah Uteri tidak berkontraksi dalam 15
detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri (plasenta telah lahir). (JNPKR,
Asuhan Persalinan Normal, Depkes Jakarta ; 2002)
• Atonia Uteri didefinisikan sebagai suatu kondisi kegagalan uterus dalam
berkontraksi dengan baik setelah persalinan, sedangkan atonia uteri juga
didefinisikan sebagai tidak adanya kontraksi uterus segera setelah plasenta lahir.
• Atonia uteri adalah Keadaan lemahnya tonus/kontraksi Rahim yang menyebabkan
uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi
plasenta setelah bayi dan plasenta lahir
Faktor Predisposisi
• Distensi Rahim yang berlebihan • Mioma uteri yang mengganggu
• Pemanjangan masa persalinan kontraksi rahim
• Grandemultipara • Infeksi intrauterine
(Korioamnionitis)
• Keadaan umum ibu yang jelek
• Riwayat Atonia uteri sebelumnya
Tanda dan gejala Atonia Uteri
• Perdarahan pervaginam setelah bayi dan plasenta lahir (aktif, banyak,
bergumpal)
• Konsistensi Rahim lunak
• Fundus uteri setinggi pusat atau lebih
• Perdarahan 500-1000cc yang keluar/masih terdapat didalam uterus
Pencegahan pada Atonia Uteri
• Pemberian Misoprostol peroral 2-3 tablet (400-600µg) segera
• Manajemen aktif kala III dapat mengurangi jumlah perdarahan dalam persalinan,
anemia, dan kebutuhan transfuse darah
`Gejala dan Tanda
Diagnosis Kerja
Uterus tidak berkontraksi dan lembek.
Perdarahan segera setelah anak lahir
Atonia uteri

Darah segar mengalir segera setelah bayi lahir


Uterus berkontraksi dan keras
Robekan jalan lahir
Plasenta lengkap

Plasenta belum lahir setelah 30 menit


Perdarahan segera
Retensio plasenta
Uterus berkontraksi dan keras

Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap


Perdarahan segera
Retensi sisa plasenta
Uterus tidak teraba
Lumen vagina terisi massa
Inversio uteri
Tampak tali pusat (bila plasenta belum lahir)
Tindakan
• Sikap Tredelenburg
• Merangsang Kontraksi Uterus
• Masase fundus uteri dan merangsang putting susu
• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Bila tidak ada oksitosin  beri ergometrin 0,2 mg IM
• Pemberian 800-1000 µg per rektal
• Rujuk sambil pasang kondom kateter atau lakukan kompresi bimanual
Kompresi bimanual
• Kompresi bimanual interna dan eksterna merupakan salah satu upaya
pertolongan pertama pada perdarahan pasca persalinan yang
disebabkan oleh atonia uteri.
• Tindakan ini bertujuan menjepit pembuluh darah dalam dinding
uterus serta merangsang miometrium untuk berkontraksi.
Kompresi Aorta Abdominal
• Bila kompresi bimanual pada uterus tidak berhasil dan
perdarahan tetap terjadi lakukan kompresi aorta
abdominal, cara ini dilakukan pada keadaan darurat
sementara penyebab perdarahan sedang dicari
Tindakan Operatif
• (Bila semua tindakan gagal)
• Ligasi Arteri uterine atau arteri ovarika
• Operasi ransel B Lynch
• Histerektomi supravaginal(subtotal)
• Histerektomi total abdominal
Histrektomi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai