Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan 2

Skimming dan Larceny


FRAUD TREE
OCCUPATIONAL FRAUD TREE
Corruption
Asset
Misappropriation

“Pengambilan” asset
secara ilegal

Mencuri Menggelapkan
Larceny

Pencurian
Asset Misappropriation
Bentuk Penyalahgunaan
Skimming
• Dalam skimming kas dicuri sebelum kas
tersebut secara fisik masuk keperusahaan.
Cara ini terlihat dalam fraud yang sangat
dikenal oleh auditor, yaitu lapping.
Cash Larceny
• Cash larceny adalah menjarah kas ketika
sudah masuk dalam perusahaan
Fraudulent Disbursements
• Penjarahan yang dilakukan Ketika sudah
masuk ke system (pengeluaran yang tidak
sah)
Billing Schemes

Skema permainan dengan menggunakan proses


billing atau pembebanan tagihan sebagai
sarananya.

Pelaku fraud dapat mendirikan perusahaan


“bayangan” (shell company yang seolah-olah
merupakan penyuplai atau rekanan atau
kontraktor sungguhan sebagai sarana untuk
mengalirkan dana secara tidak sah ke luar
perusahaan.
Payroll Schemes
Skema permainan melalui pembayaran gaji. Bentuk permainannya
antara lain dengan pegawai atau karyawan fiktif (ghost employee) atau
dalam pemalsuan jumlah gaji.
Gaji yang dilaporkan lebih besar dari gaji yang dibayarkan
Expense Reimbursement
Skema permainan melalui pembayaran Kembali biaya-biaya.
Misalnya biaya perjalanan (mengambil uang muka perjalanan, dan
sekembalinya dari perjalanan, membuat perhitungan biaya perjalanan
diluar yang ditentukan perusahaan. Jika biaya perjalanan melampaui
uang mukanya maka akan meminta reimbursement.
Check Tampering
Skema permainan melalui pemalsuan cek.
Co: Pemalsuan tanda tangan orang yang mempunyai kuasa
mengeluarkan cek, atau nama kepada siapa cek dibayarkan.
Pegawai meminta dua buku cek dari bank namun yang tercatat resmi
pada perusahaan hanya satu.
Register Disbursements

Pengeluaran yang telah


masuk dalam cash register
Skimming merupakan
penjarahan sebelum uang
secara fisik masuk ke
perusahaan.
Contoh: praktik gali lubang
tutup lubang dalam penagihan
piutang (lapping), piutang
dihapusbukukan namun tetap
ditagih ke pelanggan dan hasil
tagihan tidak masuk ke
pelanggan.
Fraudulent Statements
Jenis fraud ini sangat dikenal para auditor yang melakukan
general audit (opinion audit).
Fraud yang berkenaan dengan penyajian laporan keuangan,
sangat menjadi perhatian auditor, masyarakat atau para LSM
namun tidak menjadi perhatian akuntan forensic.
Fraud ini berupa salah saji (misstatements
baik overstatements maupun
understatements)
Menyajikan asset atau pendapatan lebih
tinggi dari yang sebenarnya (asset/revenue
overstatements).

Menyajikan asset atau pendapatan lebih


rendah dari yang sebenarnya
(asset/revenue understatements).
Fraud ini berupa penyampaian laporan non-
keuangan secara menyesatkan, lebih bagus dari
keadaan yang sebenarnya dan sering kali
merupakan pemalsuan atau pemutarbalikan
keadaan. Bisa tercantum dalam dokumen yang
dipakai untuk keperluan intern maupun ekstern.

NON-
FINANCIAL

Anda mungkin juga menyukai