Ang Lingkup Ilmu Pertanian
Ang Lingkup Ilmu Pertanian
RUANG LINGKUP
ILMU PERTANIAN
OLEH :
TIM MATAKULIAH PENGANTAR ILMU PERTANIAN
POKOK BAHASAN
-Pertanian dan Kehidupan Manusia
-Pertanian dalam Arti Sempit dan Luas
-Konsep Pertanian Hulu - Hilir
PERTANIAN DAN
KEHIDUPAN MANUSIA
Pertanian merupakan kebudayaan pertama manusia
-Pertanian merupakan kebudayaan pertama yang
dikembangkan manusia sebagai respons terhadap tantangan
keberlangsungan hidup
-Pertanian dibutuhkan seiring bertambahnya jumlah
penduduk sedangkan sumber pangan semakin berkurang
SEJARAH PERKEMBANGAN
PERTANIAN
Manusia mulai berusaha sendiri menanam tumbuh-tumbuhan
untuk kebutuhannya sejak 12.000 tahun yang lalu dengan
usaha untuk memperbaiki cara bercocoktanam yang sangat
lamban
Praktek pengolahan tanah baru dimulai 2500-3000 tahun SM,
diduga dilakukan di Palestina.
Pengairan untuk pertanian dimulai 4000 tahun SM di
Mesir,China, Mesopotamia dan India
Potensi tanaman mulai dipraktekkan pada 1000 tahun SM di
Jalur Gaza
Mulai zaman Romawi praktek domestika tanaman telah
berkembang menjadi budaya seni yang akhirnya menjelma
menjadi ilmu pengetahuan yang secara terus menerus digali
sehingga terciptalah teknologi baru untuk meningkatkan
produktivitas tanaman
APA ITU ILMU
PERTANIAN?
Imu pertanian adalah kelompok ilmu pengetahuan yang
mempelajari segala aspek biologis, sosialbudaya, dan bisnis
yang berkaitan dengan usaha manusia dalam rangka
meningkatkan pemanfaatan kekayaan alam melalui proses
produksi atau usaha ekstraksi selektif untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan memperhatikan keseimbangan
ekologi dan kelestarian produktivitas alam.
APA ITU AGRONOMI?
Agronomi berasal dari bahasa Yunani yaitu agros dan nomos.
Agros berarti tanah atau pertanaman, sedangkan nomos berasal
dari kata kerja “namein” yang berarti mengelola atau manajemen.
Agronomi adalah salah satu disiplin ilmu pertanian yang
mempelajari aspek biofisik dan biokimia yang berkaitan dengan
usaha penyempurnaan budidaya tanaman.
Secara lebih rinci, pengertian Agronomi adalah, ilmu terapan
yang mempelajari interaksi antara lingkungan biofisik dan
biokimia seperti iklim, cuaca, lahan/tanah (termasuk
mikroorganisme didalamnya), topogragi dan elevasi dengan
tanaman dengan tujuan menghasilkan fenotip tanaman dari
genotip tertentu sesuai dengan keinginan manusia.
Agronomi adalah pengelolaan lapang produksi pertanian dengan
tujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal
LANJUTAN..
Agronomi adalah ilmu yang berkaitan dengan crop and soil
management, agar dari suatu genotip tanaman tertentu
dapat dihasilkan produksi bahan organik yang optimal atau
bentuk tanaman yang dikehendaki denga merekayasa
interaksi faktor genetik tanaman dengan lingkungan
biofisiknya seperti iklim, dan non biofisik seperti fisiografi
Seorang ahli agronomi diharapkan :
1. Mampu menilih genotip atau kultivar tanaman yang sesuai
untuk suatu kondisi lingkungan fisik tertentu
2. Mampu merancang skenario perbaikan budidaya tanaman
melalui inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi
pertanian secara kualtatif dan kuantitatif.
LANJUTAN..
Dalam memecahkan masalah ahli agronomi harus
berpedoman pada empat prinsip :
1. Apakah penanganan yang dilakukan secara teknik
dimungkinkan atau relatif mudah
2. Apakah produksi tanaman yang dihasilkan secara
ekonomi menguntungkan dilihat dari biaya produksi
3. Apakah cara pendekatan yang dilakukan tidak
bertentangan dengan norma norma kemasyarakatan
4. Apakah penanganan yang dilakukan tidak menurunkan
produktivitas sumberdaya alam dan mampu menjamin
kelestarian lingkungan hidup
APA ITU BUDIDAYA
TANAMAN
Budidaya tanaman adalah pengelolaan hamparan
tanaman dengan memadukan faktor-faktor produksi
secara sinergi dengan tujuan untuk meningkatkan
produksi bahan organik secara optimal baik kuantitatif
maupun kualitatif atau bertujuan untuk meningkatkan
penampilan tanaman tergantung pada selera konsumen
(seperti tanaman ornamen dan tanaman bunga)
Pengelolaan tanaman mencakup kegiatan yang berkaitan
dengan perbaikan lingkungan biofisik seperti pengelolaan
tanah, perbaikan tata air tanah, pemupukan organik dan
anorganik, pencegahan erosi, penggunaan mulsa,
pengaturan pola tanam dan pengendalian hama penyakit
secara terpadu.
LANJUTAN..
Pengelolaan pertanaman meliputi kegiatan yang berkaitan
dengan efisiensi pemanfaatan radiasi matahari, komponen
iklim makro dan mikro lainnya, hara tanaman dan air tanah
oleh tanaman.
Kegiatan tersebut meliputi pemilihan benih atau bibit
dengan genotip yang terpilih, pemeliharaan tanaman dan
proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman,
sejak awal tanam hingga panen dengan selalu
memperhatikan terpeliharanya keseimbangan ekologi
secara berkelanjutan
SEJARAH PERKEMBANGAN
AGRONOMI
Heroid dari Yunani, 776 SM membuat peraturan tentang
cara bercocoktanam
Xenophon (430-335 SM) membuat pernyataan
membenamkan bahan hijau kedalam tanah akan
memperbaiki kesuburan tanah.
Mago dari Carthago, 814-776 SM, menulis tentang
pengolahan tanah yang seksama, penggunaan pu[uk
hijau, penenan leguminosae untuk perbaikan kesuburan
tanah
Peter Cresentius, 1240, mulai mengkompilasi bahan
tulisan tentang pertanian oleh bangsa Romawi
Palissy, 1563, mulai menerbitkan buku tentang pertanian
LANJUTAN..
1630-1750, mulai berkembangnya studi mengenai hara tanaman
dan komposisinya. Beberapa teori yang dianut diantaranya :
1. air, tanah dan udara merupakan “hara” tanaman
2. Penyerapan hara dilakukan melalui akar tanaman
3. Pengolahan tanah memperluas permukaan tanah sehingga
memungkinkan tanaman menyerap hara lebih banyak
4. Rotasi tanaman mempertinggi hasil panen tanaman utama
5. Tanaman tumbuh baik jika suhu dan kelembaban tanah
dalam keadaan optimal
6. Penggunaan pupuk kandang adalah efektif karena membuat
tanah menjadi remah (crumble)
LANJUTAN..
1750-1800 perhatian terhadap ilmu agronomi semakin
meningkat, utamanya tentang problema hara tabaman, kultur
pot dan analisis tanaman.
Priestly (1775) dan Ingen-House (1779) mempelajari pengaruh
tumnuhan terhadap komposisi udara, mereka mempelajari
respirasi hewan dan api akan mengotori udara sedangkan
tumbuhan hijau tidak. Ingen-House mempelajari respirasi
tumbuhan pada keadaan gelap akan mengotori udara
sedangkan bila ada cahaya udara menjadi bersih.
1800-1880, kajian tentang tanah dan pertumbuhan tanaman
Theodore de Saussure (1804) mengintroduksi metode kuantitatif
dalam metode percobaannya, yaitu O2 dibutuhkan tumbuhan
untuk assimilasi dan respirasi menghasilkan CO2. Dan
sebaliknya terjadi pada fotosintesis.
LANJUTAN
CR Darwin (1809 – 1882), terkenal dengan teori evolusi mengenai
tanaman liar menjadi tanaman budidaya
Boussingault (1834) mengembangkan percobaan menggunakan
metode kuantitatif pada pemupukan menggunakan bahan organik
dan rotasi tanaman tanaman dalam buku yang berjudul “ Chemistry
in Its Application to Agriculture and Physiology”. Ia mengatakan
bahwa jika salah satu hara tanaman essential mengalami defisiensi
atau tidak di dalam tanah, meskipun hara tanaman lainnya ada di
dalam tanah dalam keadaan cukup maka dikatakan tanah tersebut
tidak subur lagi bagi tanaman kecuali jika hara yang satu itu
ditambah. Pernyataan ini dikenal dengan HUKUM MINIMUM DARI
LIEBIG.
Beijerinc (1872), mengisolasi jasad renik spesifik dari nodul akar
yaitu Bacillus radicicola
Abad ke 19, kemajuan pertanian di bidang bakteriologi dan
aplikasinya, seperti nitrifikasi, denitrifikasi biokimia dekomposisi
bahan norganik
PERTANIAN ABAD KE 20
Abad 20, perkembangan ilmu pertanian semakin pesat,
mengelaborasi teori yang telah ada untuk menghasilkan
konsep baru mengenai tanaman dan lingkungan
Perkembangan ilmu pertanian bersinergi dengan peranan
biokimia, ekologi dan biometrika melahirkan bioteknologi
modern berbasiskan ilmu biologi molekuler yang
memungkinkan terjadinya persilangan antarspesies,
tanaman transgenik, dan kultur jaringan
PERTANIAN DALAM ARTI
SEMPIT DAN LUAS
- Pengertian pertanian dalam arti sempit
Pertanian dalam arti sempit adalah suatu budidaya
tanaman kedalam suatu lahan untuk mencukupi kebutuhan
manusia.
- Pengertian pertanian dalam arti luas
Pertanian dalam arti luas adalah semua yang mencakup
kegiatan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura),
perkebunan, kehutanan, dan peternakan, perikanan.
PERTANIAN DALAM
ARTI LUAS
Pertanian dalam arti luas (Agriculture), dari sudut
pandang bahasa (etimologi) terdiri atas dua kata, yaitu
agri atau ager yang berarti tanah dan culture atau colere
yang berarti pengelolaan.
Jadi pertanian dalam arti luas (Agriculture) diartikan
sebagai kegiatan pengelolaan tanah. Pengelolaan ini
dimaksudkan untuk kepentingan kehidupan tanaman
dan hewan, sedangkan tanah digunakan sebagai wadah
atau tempat kegiatan pengelolaan tersebut, yang
kesemuanya itu untuk kelangsungan hidup manusia.
LANJUTAN..
Adapun batasan atau definisi agriculture menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
Menurut Van Aarsten (1953), agriculture adalah digunakannya kegiatan
manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
dan atau hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja
menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh
alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut.
Dari batasan tersebut jelas bahwa untuk dapat disebut sebagai pertanian
perlu dipenuhi beberapa persyaratan:
a. adanya alam beserta isinya antara lain tanah sebagai tempat kegiatan,
dan tumbuhan serta hewan sebagai obyek kegiatan.
b. adanya kegiatan manusia dalam menyempurnakan segala sesuatu yang
telah diberikan oleh alam dan atau Yang Maha Kuasa untuk kepentingan/
kelangsungan hidup manusia melalui dua golongan yaitu
tumbuhan/tanaman dan hewan/ternak serta ikan.
c. ada usaha manusia untuk mendapatkan produk/hasil ekonomis yang
lebih besar daripada sebelum adanya kegiatan manusia.
LANJUTAN..
Mosher (1966) mengartikan pertanian sebagai turutnya campur tangan manusia
dalam perkembangan tanaman dan atau hewan, agar dapat lebih baik
memenuhi kebutuhan dan memperbaiki kehidupan keluarga dan atau
masyarakatnya.
Turutnya campur tangan manusia tersebut, dilakukan melalui mobilisasi
sumberdaya (sendiri dan dari luar) dan pemanfaatanya kearah: