Anda di halaman 1dari 9

EVAPORASI DAN

EVAPOTRANSPIRASI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
Faktor – faktor meteorologi
Evaporasi merupakan faktor penting dalam studi tentang pengembangan sumber daya
air. Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai, besarnya kapasitas waduk, besarnya
kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan konsumtif untuk tanaman dan lain-lain.
Laju evaporasi akan berubah ubah menurut warna dan sifat pemantulan permukaan
(albedo) dan berbeda pad permukaan yang langsung tersinari matahari dan yang
terlindung.
Di daerah beriklim sedang lebab, kehilangan air melalui evaporasi bebas dapat
mencapai 60 cm pertahun dan kira-kira 45 cm lewat evaporasi permukaan tanah. Di
daerah beriklim kering seperti Irak dan Saudi Arabia, angka tersebut mencapai 200 cm
dan 10 cm. Perbedaan itu disebabkan oleh karena tidak adanya curah hujan dalam
waktu yang cukup lama.
Besarnya fator meteorologi yang mempengaruhi besarnya evaporasi adalah:

1. Radiasi matahari. Evaporasi merupakan konversi air ke dalam uap air. proses ini
berjalan terus hampir tanpa berhenti. Perubahan dari keadaan cair ke gas memerlukan
energi berupa panas laten untuk evaporasi, akan sangat aktif apabila ada penyinaran
matahari langsung. Awan merupakan penghalang radiasi matahari dan menghambat
proses evaporasi.
2. Angin. Jika air menguap ke atmosfir maka lapisan batas antar permukaan tanah dan
udara menjadi jenuh ole uap air sehingga proses penuapan bethenti. Agar proses
tersebut dapat berjalan terus, lapisan jenuh harus diganti dengan udara kering.
Pergantian itu hanya mungkin terjadi kalau ada angin yang akan menggeser komponen
uap air. jadi, kecepatan angin memegang peranan penting dalam evaporasi.
3. Kelembaban relatif. Jika kelembaban relatif udara naik, maka
kemampuan udara untuk menyerap air akan berkurang sehingga laju
evaporasi menurun. Penggantian lapisan udara pada batas tanah dan
udara dengan udara yang sama kelembaban relatifnya tidak akan
menolong dalam memperbesar laju evaporasinya.
4. Suhu. Jika suhu udara dan tanah cukup tinggi, proses evaporasi
berjalan lebih cepat. Kemampuan udara untuk menyerap uap air naik
jika suhunya naik., maka suhu udara mempunyai efek ganda terhadap
besarnya evaporasi dengan mempengaruhi kemampuan udara
menyerap uap air dan mempengaruhi suhu tanah yang akan
mempercepat penguapan. Sedangkan suhu tanah dan air hanya
mempunyai efek tunggal.
Transpirasi
Semua jenis tanaman memerlukan air untuk kelangsungan kehidupannya.
Sebagian besar air setelah diserap lewat akar-akar dan dahan-dahan di
transpirasikan lewat daun. Dalam kondisi medan tidak mungkin membedakan
evaporasi dengan transpirasi jika tanahnya tertutup oleh tumbuh-tumbuhan.
Kedua proses ersebut evaporasi dan transpirasi, saling berkaitan, sehingga
dinamakan evapotransipirasi.
Jumlah kadar air yang hilang dari tanah oleh evapotransipirasi tergantung pada:
a. Persediaan air yang cukup
b. Faktor-faktor iklim seperti, suhu, kelembaban, dan lain-lain
c. Tipe dan cara kultivasi tumuh-tumbuhan tersebut
Pengukuran Evaporasi dan Evapotranspirasi
a. Atmometer
Atmometer aalat alat standar untuk mngukur evaporasi dari permukaan
basah. Alat ini digunakan untuk tujuan klimatologis guna mengetahui
kemampuan mengering udara. Permukaan basah diberikan benda berpori
yang dibasahi air, yang ditempatkan dalam suatu wadah.
1. Atmometer piche
2. Atmometer livingstone, merupakan bola porselin berpori yang diisi air,
untuk memberikan permukaan evaporasi.
3. Atmometer black bellani, terbuat dari porselin yang mempunyai permukaan
datar berpori dan berwarna hitam, berdiameter 7,5 cm. Permukaannya
dihadapkan ke angkasa dengan posisi horisontal.
b. Panci evaporasi
Panci evaporasi dibuat untuk meniru (simulate) kondisi evaporasi permukaan air
bebas. Panci evaporasi dapat dipasang dengan posisi sebagai berikut:\
1. Di atas permukaan tanah
Ada dua macam panci yang sangat dianjurkan, yaitu:
(1) U.S. Weather Bureau Class A Pan ( dari Amerika Serikat)
(2) G.G.I.-3000 pan dari Uni Soviyet (USSR)
2. Ditanam dalam tanah
Dari jenis ini yang dikemukakan adalah Colorado Sunken Pan
3. Mengambang di atas air
Penggunaan panci evaporasi dimaksudkan meniru kondisi yang sebenarnya. Namun
kenyataannya panci evaporasi masih mempunyai perbedaan dengan tubuh air yanag besar
(waduk, danau, dsb), meskipun sudah dihadapkan pada kondisi yang sama. Alasan mengapa
berbeda adalah sebagai berikut:
a. Daya penyimpan panas pada danau berbeda dengan panci
b. Pada panci tidak ada gelombang, oleh karenannya turbulensi udara di atas air panci lebih
kecil dari pada di danau
c. Ada pertukaran panas antara panci dengan atmosfir, tanah, dan air di sekelilingnya.
d. Ada tambahan radiasi matahari pada sisi-sisi panci.
e. Karena luas permukaan air dalam panci sangat kecil, pengaruh suhu dan kelembaban udara
tidak dapat sama dengan permukaan yang luas, seperti danau dan waduk.
•c. Mengukur
  radiasi matahari
Kebanyakan stasiun pencatat meterologi dilengkapi dengan radiometer untuk mengukur
gelombang pendek radiasi yang sama dari matahri/angkasa dan radiasi netto yang di pantulkan.
Radiasi netto ini sangat penting untuk studi tentang evaporasi
d. Mengukur kecepatan angin
Kecepatan angin diukur dengan anemomete, sedangkan arah angin dengan kipas. Karena adanya
gesekan permukaan tanah air terhadap hembusan angin maka perlu diadakan pembedaan antara
pengamatan kecepatan angin pada ketinggian-ketinggian tertentu di atas permukaan tanah.
Hubungan antara kecepatan angin dengan ketinggian yang berlainan adalah:

Dengan,
u0 = kecepatan angin pada ketinggian z0
u = keceptan angin pada ketinggian z lebih besar dari z0
Di Eropa ketinggian z ini telah dibakukan yaitu sebesar 2 m

Anda mungkin juga menyukai