Anda di halaman 1dari 11

RELAKSASI,

KEBERLANGSUNGAN
INDUSTRI
DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA
SULSEL
LA TUNRENG
SAAT COVID-19
KETUA APINDO
SULSEL
PEREKONOMIAN NASIONAL
ERA COVID-19 (1)

Kontribusi Industri dalam


pertumbuhan ekonomi tergambar
dari PMTB (pembentukan modal
tetap bruto/ investasi fisik) dan
Ekspor.
Keduanya diproyeksikan negatif,
dan akan berkontribusi besar pada
penurunan Pertumbuhan Ekonomi
hingga ke angka 2,3 bahkan (-
0,4).
Ekspor merupakan komponen
utama yang paling terdampak,
pertumbuhannya diproyeksikan
turun hingga -14%.
Sektor Industri merupakan
sektor terdampak paling Proyeksi skenario ekonomi Indonesia Post Covid 19 (Kemenkeu, 2020)

besar.
PEREKONOMIAN NASIONAL
ERA COVID-19 (2)
Menteri Perindustrian menyatakan 60% Industri Kecil, Comment:
Menengah, dan Besar terdampak negatif covid-19, Sudah kah Sulsel siap Industri 4.0?
40% industri terdampak positif (permintaan Konsekuensi menjadi industri 4.0 adalah penurunan
meningkat). kebutuhan Tenaga Kerja --> tidak menyelesaikan
Pemerintah akan mendorong implementasi industri
persoalan pengangguran. Tetapi jika tidak dilakukan
4.0.
industri semakin akan terpuruk. Dilematis.
https://nasional.kontan.co.id/news/kemenperin-60-industri-terpukul-
Apindo menyatakan jumlah pengangguran akibat pandemi corona
pandemi-corona
mencapai lebih dari 10 juta jiwa. Angka tersebut dihitung dari jumlah
karyawan yang dirumahkan dan PHK di seluruh sektor industri dan Comment:
UMKM. 10 Juta Pengangguran
https://katadata.co.id/berita/2020/05/08/Apindo-pantau-pengangguran-tembus-10-juta- akibat pandemic + 6,88
orang-imbas-pandemi-corona
Juta pengangguran sebelum
BPS pada Selasa (5/5/2020) melaporkan per Februari 2020, atau sebelum pandemic = 16,88 Juta jiwa
pandemi Covid-19 menyeruak, angka pengangguran di Indonesia mencapai 6,88 tidak bekerja saat ini.
juta naik 60.000 orang secara tahunan. Sulsel terdata masuk lima besar setelah
Banten, Jawa Barat, Maluku, Kalimantan Timur dan Papua Barat. Angka Bagaimana kondisi
pengangguran di Sulsel mencapai 6,07% dari total pengangguran per Februari ini.
riil Sulsel?
https://aksaraintimes.id/virus-corona-dongkrak-607-pengangguran-di-sulsel/
PEREKONOMIAN NASIONAL
ERA COVID-19 (3)
Comment:
Menurut APINDO bila wabah terus berlanjut melewati kuartal
Pemulihan ekonomi membutuhkan waktu
II/2020, sektor riil akan makin sulit rebound. Paling cepat
perlu waktu 1 tahun baru akan rebound karena perlu waktu yang jauh lebih panjang dari penanganan
lebih lama untuk memulihkan daya beli dan confidence pandemic itu sendiri, jika Cina membutuhkan
masyarakat untuk melakukan konsumsi di level domestik pemulihan ekonomi 9 bulan untuk pandemic
yang menjadi pendorong utama aktifitas ekonomi sektor riil 3 bulan, maka Indonesia?
nasional
Diperlukan segera kebijakan stimulus
Perekonomian Indonesia akan sangat sulit dipulihkan jika yang implementatif jika Indonesia tidak
stimulus tidak difokuskan guna menekan pengangguran
ingin terpuruk lebih jauh lagi.
dan menyelamatkan geliat industri.

China membutuhkan waktu penanganan pandemi selama 3 Pengusaha AS memangkas 20,5 juta pekerjaan pada
bulan. Selama itu pula, geliat industri dan perekonomian April 2020, dan tingkat Pengangguran melonjak
Negeri Panda menyusut hingga 35 persen. Untuk bisa hingga 14,7 persen. Wabah COVID-19 terus merusak
mencapai 90 persen dari kondisi ekonomi sebelum pandemi, perekonomian, tingkat pengangguran pada bulan
China butuh waktu 9 bulan. April, naik 10,3 % dari pada bulan Maret.

https://ekonomi.bisnis.com/read/20200505/12/1236810/pengangguran- https://video.tempo.co/read/19841/pengangguran-as-
akibat-covid-19-sulit-direm-ini-konsekuensinya tembus-rekor-147-persen-selama-covid-19
Perekonomian Sulsel Era Covid-19
(1)
Dampak covid-19 ▪ Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan I-2020 tumbuh
terhadap penurunan 3,07 persen (y-on-y) terhadap triwulan I-2019,
melambat dibanding capaian triwulan I-2019 yang
pertumbuhan Ekonomi sebesar 6,58 persen. Ekonomi Sulawesi Selatan
Sulsel sudah terasa. Triwulan I-2020 terhadap triwulan sebelumnya turun
Yang belum mengalami atau kontraksi sebesar -2,91 persen (q-to-q).
kontraksi hanya sektor ▪ dari sisi pengeluaran penurunan disebabkan oleh
konsumsi Rumah hampir seluruh komponen mengalami kontraksi
Tangga. kecuali Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-
 Jangka pendek RT).
 Konsumsi RT menjadi penolong ekonomi
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-
Sulsel.
MENUNGGU BOM WAKTU RT) yang tumbuh 5,72 persen.
PHK
BPS Sulsel, Mei
2020
PEREKONOMIAN SULSEL ERA COVID-19
(2) :
PREDIKSI DAN MITIGASI RISIKO
puncak pandemic pada Penerapan kebijakan social
akhir bulan Mei dengan distancing oleh pemerintah daerah
jumlah kasus Sulsel dalam memitigasi dampak
diperkirakan sekitar 80 ekonomi pandemi COVID-19
ribu. Kemudian puncak diperkirakan akan menciptakan
pertambahan kasus baru pertumbuhan ekonomi tahun 2020
diperkirakan terjadi sebesar 4,61 persen. Perkiraan
pada hari ke-30 di bulan peluang ekonomi yang hilang pada Sumber Gambar: Tim Peneliti Logov
tersebut tahun 2020 sebesar Rp6,5 Triliun. Celebes, 2020, Kajian Dampak Ekonomi
Sulsel: Simulasi Dampak Covid-19 dan
Prospek Karantina Wilayah
Sumber: Kajian Simulasi Sumber: Tim Peneliti Logov Celebes,
Model Covid-19 oleh 2020, Kajian Dampak Ekonomi
UNHAS Sulsel: Simulasi Dampak Covid-19
dan Prospek Karantina Wilayah

PUNCAK PANDEMI DI SULSEL TERJADI MEI, PANDEMI DAPAT BERAKHIR JUNI-JULI.


TETAPI DAMPAK EKONOMI BISA BERLANGSUNG HINGGA AKHIR TAHUN. PANDANGAN APINDO
DIBUTUHKAN MITIGASI RISIKO PEMPROV SULSEL.  RELAKSASI DAN STIMULUS SULSEL
SULSEL Sebagai Hub
PEREKONOMIAN SULSEL ERA COVID-19 Ekonomi Indonesia Timur 
Indikator Penentu
(3): Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Timur
JEBAKAN DEFLASI DAN PENINGKATAN PENGANGGURAN
▪ Pernyataan BPS Provinsi Deflasi: Jumlah barang melebihi jumlah uang  harga
Pada Maret 2020 gabungan 5 kota
Sulsel: barang turun sementara nilai mata uang stabil
IHK di Sulawesi Selatan mengalami
deflasi sebesar 0,10 persen pada
ARTINYA: KONSUMSI RT MENURUN,
tiga kelompok pengeluaran: • April-Mei  Masa Panen: Pasokan terpenuhi, tetapi
kelompok pengeluaran makanan, • Permintaan Rendah --> pembatasan mobilitas, PSBB
minuman, dan tembakau; kelompok • Kondisi riil: barang tidak laku  masyarakat menahan
pengeluaran transportasi; konsumsi  tabungan meningkat kredit tak tersalurkan.
kelompok pengeluaran perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar Jangka
lainnya Jangka Konsumen beralih/
panjang: produsen sulit
pendek: gaya hidup baru/ menyesuaikan --
barang murah, mengurangi pendapatan
BAGAIMANA MENCEGAH PENGANGGURAN pasokan konsumsi menurun
TERJADI?
TERGANTUNG KEMAMPUAN DIRIGEN terkendali.
MENGELOLA
RISIKO PEREKONOMIAN pengangguran meningkat kredit macet.
SULSEL
SEKTOR TERDAMPAK
COVID-19

▪KONSTRUKSI
▪ENERGI
▪PERTAMBANGAN
▪INDUSTRI PENGOLAHAN
▪PERDAGANGAN
▪HOTEL
▪RESTORAN
SEKTOR TERDAMPAK MERUPAKAN BISNIS UTAMA/
JANTUNG EKONOMI PROVINSI SULSEL YANG
MENYERAP TENAGA KERJA TERBANYAK
RELAKSASI PUSAT ERA COVID-
19
untuk pelaku usaha

APAKAH IMPLEMENTATIF DI DAERAH?


APAKAH BERMANFAAT BAGI USAHA
LOKAL?
PERLU KEBERPIHAKAN DAN
TAMBAHAN DUKUNGAN STIMULUS PEMDA.
PENGANGGURAN HANYA DAPAT
URGENSI RELAKSASI BAGI DIKENDALIKAN JIKA INDUSTRI
STABIL
▪ INDUSTRI
Sektor riil yang paling terdampak dengan adanya HARUS ADA KAJIAN RISIKO
pandemi virus corona atau Covid-19, khususnya sektor DAN
MITIGASI RISIKO UNTUK
pariwisata.
restoran danSektor restoran dan pariwisata yang rata-rata sudah MASING- MASING SEKTOR
kena year on year 70 persen. Sedangkan sektor lainnya rata-rata 22 INDUSTRI
persen (Menko Perekonomian, April 2020) SELURUH SEKTOR TERPENGARUH,
HARUS ADA INOVASI KEBIJAKAN
▪ Industri lokal terparah: industri logam, regulator, peralatan listrik, SESUAI KARAKTER SEKTOR
kabel, semen, keramik, kaca, elektronik dan peralatan USAHA YANG TERKENA DAMPAK.
telekomunikasi, otomotif, karet, mesin, alat berat, pesawat terbang,
kereta api, kapal, tekstil, serta meubel dan kerajinan (Menteri 16,765
Perindustrian, April 2020) • 75% UMK
PENGUSAHA:
• 20% USAHA
▪ tingkat pengangguran tertinggi berasal dari industri tekstil. Jumlah MENENGAH
pengangguran sektor padat karya tekstil dan produk tekstil mencapai • 5% USAHA
HARUS BESAR STIMULUS
ADA PRIORITAS
dua juta jiwa. (Apindo, Mei 2020) KEBIJAKAN UNTUK MASING-
MASING LEVEL PENGUSAHA:
▪ Sektor Informal & UMKM pada setiap resesi (1998, 2008) selalu
UMK, MENENGAH, BESAR,
menjadi penopang perekonomian Indonesia karena paling leluasa
INFORMAL
dan langsung menjangkau masyarakat. Namun pada saat Covid-19 PENGANGGURAN HANYA
ini terjadi pembatasan gerak masyarakat, sehingga sebaliknya sektor BISA
DICEGAH DENGAN MEMBERI
Informal dan UMKM justru menjadi yang paling pertama terdampak. STIMULUS/RELAKSASI
BISNIS
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai