Etika Governance
Etika Governance
I N D A H P E R M ATA S A R I 1 8 1 4 1 9 0 0 11
A D I N D A M A H A R A N I S A L S A B I L A 1814190017
A M A L I N A H A N U N 1814190028
A H M A D N A U FA L A Z Z A M I 1814190088
S A L S A B I L A F E R N A N D A 1614190097
1. Governance System
Governance system dapat diartikan bahwa sistem yang mengelola dengan baik
sehubung dengan pelayanan terhadap masyarakat luas.
Dalam kasus PT. Megasari Makmur, tanggung jawab atas tindakan perusahaan
sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan
perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda
yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama
menghasilkan tindakan perusahaan.
2. Budaya Etika
Dalam kasus kelompok ini yaitu kasus pada PT. Megasari Makmur sudah sangat
dipastikan kalau kasus yang berada di PT tersebut sudah sangat melanggar
beberapa pelanggaran yang ada di peraturan beretika dalam berbisnis.
5. Evaluasi Terhadap Kode Perilaku Korporasi
(Corporate Code of Conduct)
Kasus ini bermula pertama kalinya karena PT. Megasari Makmur membuat suatu
produk yaitu obat anti nyamuk HIIT yang mengandung bahan berbahaya. Obat HIIT
ini adalah obat anti nyamuk terampuh dengan harga minim pada saat itu.
Kasus ini menyebabkan gangguan kesehatan dan sudah terbukti terdapat 1 korban
pada kasus ini yang disebebkan menghirup obat anti nyamuk HIIT yang
mengandung propoxur dan disklorvos
Alhasil, lembaga bantuan kesehatan umum melaporkan PT. Megasari Makmur dalam
kasus ini ke kepolisan dan setelah itu obat nyamuk hiit diberhentikan paksa
peredarannya
Setelah itu, PT. Megasari Makmur harus bertanggung jawab atas kasus ini dan
berurusan oleh hukum. Oleh sebab itu, PT. Megasari Makmur tekena pelanggaran
beberapa pasal dan harus melanjuti proses hukum yang ada.
(sumber bacaan dari :
https://www.kompasiana.com/gandiwijaya/5ca99a04a8bc150ad13ff783/kasus-pelan
ggaran-etika-bisnis-oleh-pt-megasari-makmur
)
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Menurut Sony Keraf (1998)
1. PRINSIP OTONOMI
Prinsip otonomi pada etika bisnis adalah kemampuan dan sikap seseorang saat mengambil
tindakan dan keputusan yang berdasarkan kesadarannya sendiri mengenai apa yang
dianggapnya baik yang bisa dilakukan. Jika orang sadar dalam melakukan kewajibannya
dalam berbisnis maka dikatan orang tersebut sudah memiliki prinsip otonomi dalam
beretika bisnis. (sumber bacaan dari : https://salamadian.com/pengertian-etika-bisnis/)
Dalam kasus PT. Megasari Makmur, beberapa pihak ada yang menggunakan
kewenangannya untuk mengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi
pabrik. Mereka sadar atas apa yang dilakukannya salah dan tidak baik makanya
perusahaan sudah meminta maaf dan juga mengganti barang dengan memproduksi barang
baru yang tidak mengandung zat berbahaya tapi seharusnya perusahaan juga memikirkan
efek buruk apa saja yang akan konsumen rasakan bila dalam penggunaan jangka panjang.
Sebagai produsen memberikan kualitas produk yang baik dan aman bagi kesehatan
konsumen selain memberikan harga yang murah yang dapat bersaing dengan produk
sejenis lainnya.
2. PRINSIP KEJUJURAN
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika
dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok
dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling
hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai
kejujuran terhadap diri sendiri. Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini
mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka pasti akan
terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap semua
pihak terkait. (sumber bacaan dari :
https://mariaulfah56.wordpress.com/2015/12/05/prinsip-otonomi-kejujuran-dan-kead
ilan-pada-etika-bisnis/
)
Dengan adanya prinsip kejujuran diatas, tentunya memang semua oknum dalam
perusahaan telah melanggar prinsip kejujuran karena telah merugikan banyak
konsumen yaitu dengan menggunakan bahan –bahan aktif berbahaya dalam product
obat anti-nyamuk tersebut yang menyebabkan beberapa akibat fatal yaitu gangguan
kesehatan dan paling parahnya dapat menyebabkan kanker hati dan kanker lambung.
3. Prinsip Keadilan
Adil dalam hal ini berarti bahwa semua pihak yang terlibat dalam bisnis
memiliki hak untuk endapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan
aturan yang berlaku. Dengan begitu, semua pihak yang terlibat dalam
bisnis harus berkonstribusi pada keberhasilan bisnis yang dilakukan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. (sumber bacaan dari :
https://guruakuntansi.co.id/etika-bisnis/)
dengan adanya Prinsip Keadilan diatas, memang sudah pasti semua pihak
yang ada didalam nya pun ikut serta dalam melanggar etika berbisnis
tersebut dengan menggunakan beberapa zat aktif kedalam produk nya
yang berakibat fatal bagi para pelanggan yang menggunakannya. bahkan
sudah ada 1 korban yang jaruh sakit akibat pelanggaran tersebut.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
Dalam kasus ini seharusnya PT Megasari Makmur tidak menggunakan zat aktif
yang dilarang karna akan merugikan konsumen. Mencari keuntungan boleh saja
tapi yang tepenting adalah kepuasan dan kualitas produk yang baik untuk para
konsumen karena yang terpenting adalah konsumennya dulu, jika kita
memproduksi sebuah produk dengan zat zat yang aman dan juga kualitas yang
baik maka konsumen pun akan terus memakai produk yang kita produksi dan
akan saling menguntungkan antara konsumen dengan perusahaan tersebut.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menekankan untuk tidak merugikan orang lain dalam segala
tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini menekankan bahwa setiap orang
memiliki harkat dan martabat yang harus dihormati.
1. Hati Nurani
2. Kaidah emas
3. Pemilihan umum
1. Hati nurani
Dalam kasus ini, tentunya PT. Megasari Makmur sudah menuai negative
perspektif dari masyarakat. Dikarenakan perusahaan ini tidak bisa
selective dalam mengeluarkan suatu produk yaitu baik atau buruknya
suatu bahan dalam produk. Sehingga, dengan peristiwa ini pastinya
masyakarkat akan menilai buruk kualitas perusahaan ini karena
kesalahan yang mereka perbuat.
Lima Prinsip Dasar Etika Untuk Akuntan
a). Integritas : Bersikap Lugas dan Jujur Dalam Semua Hubungan Profesional
dan Bisnis.
Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Objektivitas adalah suatu kualitas yang
memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip objektivitas
mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak
berprasangka serta bebas dari benturan kepentingan atau di bawah pengaruh pihak
lain.
1. Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian profesional pada level yang
disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau organisasi tempatnya bekerja
memperoleh jasa profesional yang kompeten, berdasarkan standar profesional dan
standar teknis terkini serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
2. Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar profesional dan standar teknis
yang berlaku
• Dalam kasus ini, PT. Megasari Makmur tentu tidak memenuhi prinsip kompetensi dan
kehati-hatian profesional. Karena, perusahaan bisa menjual bebas produk yang dapat
berdampak buruk pada konsumen. Seharusnya perusahaan mengkaji ulang zat-zat yang
terkandung didalam produknya tersebut. Walaupun perusahaan sudah menarik semua
produk-produknya tapi masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan kualitas produk
tersebut yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri,
d). Kerahasiaan : menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil
hubungan professional dan bisnis
PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan
2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan
produk mereka. Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan
permintaan maaf dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah
klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh –sungguh karena
produk tersebut masih ada dipasaran.
Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur yaitu Prinsip
Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai
kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan
juga tidak memberi tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot
oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki
/digunakan ruangan tersebut.
Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak
merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya lebih
mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan
keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap
produk itu sendiri.