Anda di halaman 1dari 10

CONTOH PERISTIWA

BENCANA
KELOMPOK 6
IIN (J1A118234)
ALYSSA DESTIANA ADNAN (J1A118236)
ANITA APRILIA (J1A118238)
YULIS KARTIKA (J1A118241)
WAODE RESKI (J1A118245)
NUR SAHIRAL LAYALY (J1A118251)
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap berbagai jenis
bencana termasuk bencana alam. Bencana alam merupakan fenomena
alam yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran
lingkungan yang pada akhirnya dapat menyebabkan korban jiwa,
kerugian harta benda dan kerusakan berbagai infrastruktur, serta
sarana dan prasarana yang telah dibangun. Bencana alam yang terjadi
akibat eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, alih fungsi
lahan dan penggunaan lahan yang tidak sesuai, serta akibat perubahan
iklim global telah mengakibatkan bertambahnya wilayah yang rawan
terhadap bencana alam berupa bencana banjir, kekeringan, tanah
longsor, angin puting beliung, gelombang pasang, kebakaran hutan, dan
kebakaran lahan
DEFINISI BENCANA
Menurut WHO (2002), Bencana adalah
setiap kejadian yang menyebabkan
kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya
nyawa manusia atau memburuknya derajat
kesehatan atau pelayanan kesehatan pada
skala tertentu yang memerlukan respon
dari luar masyarakat atau wilayah yang
terkena (WHO, 2002)
POTENSI ANCAMAN BENCANA

Secara geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada


pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia,
lempeng Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur
Indonesia terdapat sabuk vulkanik atau volcanic arc yang memanjang dari Pulau
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi yang sisinya berupa pegunungan
vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa- rawa. Kondisi
tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi,
gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia
merupakan salah satu Negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia,
lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (BNPB, 2017).
JENIS BENCANA

 Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan
oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
 Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang
antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemic, dan wabah penyakit.
 Bencana social adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan
oleh manusia yang meliputi konflik social antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.
CONTOH PERISTIWA
BENCANA ALAM
Menurut BNPB (2017), Gempa Bumi Indonesia termasuk daerah kegempaan aktif
adalah getaran atau guncangan yang terjadi dimana selama tahun 1976-2006 sudah
di permukaan bumi yang disebabkan oleh terjadi 3.486 gempa bumi dengan magnitudo
tumbukan antar lempeng bumi, patahan lebih dari 6,0 SR. Penelitian Badan
aktif, dan aktivitas gunung api atau Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau
runtuhan batuan (BNPB, 2017). Your Picture Here
BMKG sejak tahun 1991-2009 atau selama
19 tahun telah terjadi 27 kali gempa bumi
Frekuensi terjadinya gempa bumi di
merusak dan 13 kali gempa bumi
Indonesia meningkat signifikan. Sejak tahun
menimbulkan tsunami. Kalau dirata- ratakan
2016 frekuensi gempa bumi rata- rata
dan pembulatan, Indonesia mengalami
hingga 4.000- 5.000 kali, lalu meningkat
kejadian gempa bumi sebanyak 2 kali dan
7.000 kali setahun kemudian. Sejak 2018
tsunami 1 kali setiap tahunnya. Pada tahun
hingga lebih dari 11.000 kali setiap tahunnya
2009 telah terjadi gempa bumi merusak di
(BMKG, 2020).
daerah Papua, Tasikmalaya, Padang, dan
Ujung Kulon (BMKG, 2020).
CONTOH PERISTIWA BENCANA NON ALAM
Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi di darat, laut, dan
udara (BNPB, 2017).
Distribusi kasus kecelakaan pada pengendara sepeda motor berdasarkan variabel tempat
juga digambarkan dengan peta pola sebaran cluster kasus kecelakaan lalu lintas pada
pengendara sepeda motor berdasarkan lokasi kecelakaan. Kecelakaan lalu lintas pada
pengendara sepeda motor dapat dilihat juga berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan.
Waktu dapat ditunjukkan berdasarkan bulan dan jam.
Salah satu determinan kecelakaan lalu lintas pengendara sepeda motor adalah faktor
manusia atau orang. Adapun hasil penelitian pada variabel orang terdiri dari kondisi lelah,
kondisi mengantuk, kondisi mabuk, kewaspadaan pengendara, perilaku menyalakan lampu
utama, penggunaan kecepatan, penggunaan lajur saat berkendara, melanggar marka,
melanggar lampu lalu lintas, langgar jarak, dan perilaku terburu-buru. Sedangkan salah satu
determinan kecelakaan pada pengendara sepeda motor yaitu variabel tempat atau lingkungan.
Hasil pengumpulan data variabel tempat terdiri dari karakteristik jenis jalan, kondisi jalan
rusak, kondisi jalan licin, dan kondisi hujan.
CONTOH PERISTIWA BENCANA SOSIAL
Konflik social adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan
tata tertib social yang ada yang dipicu oleh kecemburuan social, budaya, dan
ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, dan ras
(SARA) (BNPB, 2017).
Terdapat setidaknya 4 faktor penyebab konflik sosial yaitu perbedaan antar
individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial
yang terlalu cepat. Menurut Laporan Tahunan Lembaga Internasional untuk Studi
Strategis atau IISS, jumlah korban yang tewas akibat konflik global sepanjang
tahun lalu diperkirakan mencapai 167.000 jiwa.
Menurut Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan, menyebut bahwa ada 26 peristiwa
konflik social, baik horizontal maupun vertical, yang terjadi di Indonesia sejak
Januari hingga Juli 2019.
SISTEM
PENANGGULANGAN
BENCANA
Secara periodic, Indonesia membangun system
nasional penanggulangan bencana. System nasional ini
mencakup beberapa aspek antara lain yaitu sebagai berikut
(BNPB, 2017) :
 Legislasi
Dari sisi legislasi, Pemerintah Indonesia telah
mengesahkan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana.
 Kelembagaan
Kelembagaan dapat ditinjau dari sisi formal dan
non formal. Secara formal, Badan nasional
Penanggulangan Bencana atau BNPB merupakan focal
point lembaga pemerintah di tingkat pusat. Dari sisi non
formal, forum- forum baik di tingkat nasional dan local
dibentuk untuk memperkuat penyelenggaraan
penanggulangan bencana di Indonesia.
 Pendanaan
Komunitas Internasional mendukung Pemerintah
Indonesia dalam membangun manajemen penanggulangan
bencana menjadi lebih baik. Di sisi lain, kepedulian dan
keseriusan Pemerintah Indonesia terhadap masalah
bencana sangat tinggi dengan dibuktikan dengan
pengangguran yang signifikan khususnya untuk
pengurangan risiko bencana dalam pembangunan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai