Anda di halaman 1dari 13

Hukum Berdasarkan Wujud

Kelompok XID:
Billy S / 03
Edward K / 09
Nathaniel V / 19
Penggolongan
Hukum Objektif
Hukum Objektif adalah adalah
hukum yang berlaku secara umum
di suatu Negara dan tidak
mengenal orang atau golongan
tertentu maksudnya yaitu berlaku
untuk seluruh masyarakat dalam
suatu Negara, tidak hanya
mengatur hubungaan orang-orang
tertentu saja.
Penggolongan
 Hukum Objektif dapat di golongkan
lagi yaitu ada :
1. Berdasarkan sumbernya
2. Berdasarkan isinya
3. Berdasarkan kekuatan berlakunya
4. Berdasarkan daerah kekuasaanya
5. Berdasarkan pemeliharaanya
Penggolongan
 Contoh hukum objektif yang ada di Indonesia :
1. Hukum Pidana
Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-
peraturan yang menentukan perbuatan apa yang
dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana,
serta menentukan hukuman apa yang dapat
dijatuhkan terhadap yang melakukannya.
Di Indonesia sendiri menggunakan KUHP (Kitab
Undang-undang Hukum Pidana) sebagai dasar
hukum untuk memutuskan sebuah tindakan
masuk dalam kategori tindakan pidana atau bukan
sebagaimana prinsip-prinsip demokrasi pancasila .
Penggolongan
Contoh hukum objektif yang ada di Indonesia :
2. Hukum Dagang (KUHD)
Hukum dagang adalah hukum yang mengatur
hubungan antara suatu pihak dengan pihak lain
yang berkaitan dengan urusan-urusan dagang
sebagaimana kelebihan demokrasi pancasila .
Tujuannya untuk menyelesaikan sengketa yang
bisa saja timbul akibat adanya aktivitas dagang
antara kedua belah pihak.
KUHD yang mempunyai 2 kitab dan 23 bab.
Penggolongan
 Contoh Kasus dari hukum objektif :
Kasus penusukan Wiranto pada 10
Oktober 2019 yang melibatkan sepasang
suami istri. Suami tersebut menusuk
Wiranto dengan menggunakan pisau
kecil ketika Wiranto berkunjung ke
Pandeglang, Banten.
Penggolongan
 Contoh Kasus dari hukum objektif :
Menurut kami, pelaku kasus tersebut bisa
terkena KUHP BAB XX Penganiayaan Pasal :
1. Pasal 353 ayat 1-2 (luka berat dan
penganiayaan berencana)
2. Pasal 354 ayat 1 (luka berat)
3. Pasal 356 ayat 2 (Kejahatan dilakukan
terhadap pejabat)
4. Pasal 358 ayat 1-2 (Penyerangan yang
terlibat beberapa orang)
Penggolongan
Hukum Subjektif
Hukum subjektif adalah pada peraturan
hukum (normanya hukum) yang ditujukan
terhadap setiap orang yang berkepentingan
dan yang memberikan hak jaminan
perlindungan.
Hukum objektif adalah peraturan hukumnya.
Sedangkan Hukum subjektif adalah peraturan-
peraturan hukum yang dihubungkan dengan
seseorang yang tertentu dan dengan demikian
menjadi hak, kewajiban.
Penggolongan
 Contoh hukum subjektif yang ada di
Indonesia
1. Hukum Wanprestasi
Wanprestasi berarti kelalaian, kealpaan, tidak
menepati janji, tidak memenuhi kontrak. Jadi,
wanprestasi adalah suatu keadaan dalam mana
seorang debitor (berutang) tidak melaksanakan
prestasi yang diwajibkan dalam suatu kontrak,
yang dapat timbul karena kesengajaan atau
kelalaian debitor itu sendiri dan adanya
keadaan memaksa (overmacth).
Penggolongan
 Contoh hukum Subjektif yang ada di Indonesia :
2. Hukum Perdata
Hukum perdata adalah rangkaian peraturan atau
hukum yang mengatur antara satu dengan yang
lain.
Hukum perdata masuk kedalam hokum privat.
Hukum perdata berasal dari hukum napoleon dan
 Staatsblaad nomor 23 tahun 1847
tentang burgerlijk wetboek voor
Indonesie (disingkat BW) dan sekarang menjadi
KUH Perdata.
Penggolongan
 Contoh kasus hukum subjektif :
Seseorang datang kepada sebuah keluarga
dan mengatakan kalau dia adalah anak dari
ayahnya yang dilahirkan sebelum menikah
bersama pacarnya sebelum istri sekarang.
Ayah tersebut punya istri dan anak, suatu
saat ayahnya meninggal dan seseorang
tersebut bisa mendapat hak waris
berdasarkan Pasal 272 KUH Perdata anak
luar kawin, namun warisan hanya diberikan
sepertiga berdasarkan Pasal 863
KUHPerdata
Sumber
https://tirto.id/kasus-wiranto-hari-ini-ditusuk-di-pandeglang-dugaan-motif-pelaku-ejwK
https://lbhss.or.id/2018/06/10/contoh-kasus-hukum-perdata-tentang-warisan/
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/kuhpidana.htm#b2_20
https://pasalkuhp.blogspot.com/2016/12/kuhp-pasal-356-pasal-357-pasal-358.html
https://
www.google.com/search?q=contoh+kasus+hukum+perdata&safe=strict&rlz=1C1CHBF_enID
842ID842&sxsrf=ACYBGNQuZY5oaHy6W81qHWmI7cREj3gekA:1573046498366&source
=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiKvf_t1tXlAhUEMY8KHXisB1IQ_AUIEigC&biw
=1366&bih=657
https://www.google.com/search?
safe=strict&rlz=1C1CHBF_enID842ID842&biw=1366&bih=657&tbm=isch&sxsrf=ACYBG
NT2UiPpBgWQ6d8xY2ilCBIgn0TEYg
%3A1573044793937&sa=1&ei=OcLCXf7tOLPjz7sP9uenyAE&q=KUHP%27&oq=KUHP
%27&gs_l=img.3..35i39j0l9.1055022.1055926..1055938...0.0..0.105.367.2j2......0....1..gws-
wiz-img.......0i67.aNt8dqg79Go&ved=0ahUKEwi-
7qHB0NXlAhWz8XMBHfbzCRkQ4dUDCAY&uact=5#imgrc=_
Thank You

Anda mungkin juga menyukai