Anda di halaman 1dari 18

INVESTASI PADA INSTRUMEN EKUITAS

Dr. Set Asmapane, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CTA.,CPA


KARAKTERISTIK INVESTASI PADA INSTRUMEN
EKUITAS
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yg memberikan hak
residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitasnya.
Dalam PT, hak residual tergambar dalam saham, sehingga yg
dimaksud dgn ekuitas dlm topik ini adalah saham (bab ini
khusus membahas saham biasa / common stock)

PSAK 50 Rev 2014, menyatakan bahwa investasi pd instrumen


ekuitas yg diterbitkan entitas lain memenuhi definisi instrumen
keuangan yakni aset keuangan.
Entitas yg menerbitkan saham disebut Investee
Entitas yg membeli saham (memperoleh kepemilikan atas saham)
disebut investor
Menurut UU No. 40 thn 2007 (UU PT), pemilik saham
mempunyai hak:
1. Menghadiri dan Memilik hak suara dalam RUPS
2. Menerima pembayaran dividen atau hasil likuidasi
3. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UU ini

Perbedaan investasi pd Saham dgn Obligasi


Investasi pada Saham Investasi pada Obligasi
a. Hadir dlm RUPS a. Tdk Hadir dlm RUPS
b. Memilik hak suara b. Tdk Memilik hak suara
c. Dapat mengendalikan kebijakan c. Tdk Dapat mengendalikan
entitas kebijakan entitas
d. Memperoleh dividen d. Memperoleh bunga tetap
e. Memperoleh pembayaran likuidasi e. Memperoleh pembayaran likuidasi
(kurang, lebih sama dgn nilai (sama dgn nilai investasi)
investasi)
Tingkat kepemilikan saham investor pada sebuah investee
mengakibatkan tingkat pengaruh yg berbeda-beda, sebagaimana
dibahas dlm PSAK 15 (Rev 2014) Investasi pada Entitas Asosiasi &
Ventura Bersama dan PSAK No. 65 (Rev 2014) LK Konsolidasian

%Kepemilikan 0,..%- ≤ 20% ≥ 20%- 50% ≥ 50%


Tingkat Pengaruh Tdk memiliki Pengaruh Pengendalian
Pengendalian
pengaruh Signifikan Bersama
Entitas Penerbit Entitas Ventura Anak
Investee
Asosiasi Bersama Perusahaan
PSAKAcuan
PSAK55 PSAK15 PSAK66 PSAK22 &65
Metode Akuntansi Metode
Metode Cost / Metode Metode
Cost/NW/ME +
Nilai Wajar Ekuitas Ekuitas
Konsolidasi
Pengaruh Signifikan
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dlm keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investee (tetapi tdk mengendalikan atau
mengendalikan bersama atas kebijakan tsb)
Sekalipun tidak mutlak, biasanya pengaruh signifikan itu diperoleh ketika
kepemilikan investor baik secara langsung atau tidak langsung sebesar 20% - 50%,
sebaliknya jika kepemilikan langsung atau tdk lansung kurang dari 20% maka
biasanya tdk terdapat pengaruh signifikan.

Indikator pengaruh signifikan antara lain:


1. Keterwakilan dalam DD atau DK atau organ setara di
investee
2. Partisipasi dlm proses pembuatan kebijakan, termasuk dlm
keputusan tentang dividen
3. Adanya transaksi material antara entitas dengan investor
4. Pertukaran personal manajerial
5. Penyediaan informasi teknik pokok
PT. A membeli sama PT. B – PT. A merupakan investor
langsung di PT. B

PT. B

PT. C – membeli saham PT. A – PT. C merupakan investor


langsung PT. A
Karena PT. A merupakan investor pada PT. B, sementara PT.
C Merupakan investor pada PT. A, maka PT. C meruapakan
investor TIDAK LANGSUNG pada PT. B
Contoh Hak Suara Potensial
Investor A, B & C memilik saham pada PT. X (investee) masing2 18%, 15%
dan 12%, sisanya dimiliki oleh investor D sebagai pengendali (55%).
Jumlah lembar saham PT. X yg beredar 1.000.000 lembar. Investor A & B
juga memiliki waran yg diterbitkan PT. X sebanyak 30.000 dan 20.000 lbr.
Setiap lembar waran memiliki hak utk membeli 1 lembar saham PT. X dlm
kurun waktu 3 tahun. Pada tahun ini hak atas waran tsb sdh dpt
dilaksanakan. Jika hanya mengacu kpd prosentase kepemilikan saham, maka
investor A tdk memiliki pengaruh signifikan, akan tetapi hak suara potensial
atas waran tetap diperhitungkan sehingga prosentase kepemilikan berubah.
Hak Suara Potensial pada PT. X
% Lembar Saham %
Keterangan
Awal Aktual Potensial Jumlah Akhir
Investor A 18.00 180,000 30,000 210,000 20.0
Investor B 15.00 150,000 20,000 170,000 16.2
Investor C 12.00 120,000 - 120,000 11.4
Investor D 55.00 550,000 - 550,000 52.4
Jumlah 100 1,000,000 50,000 1,050,000 100
METODE AKUNTANSI
Metode Biaya dan Nilai Wajar
Pada metode biaya (cost), investasi diakui dan diukur sebesar
biaya perolehannya, sehingga jika tidak terdapat penambahan atau
penjualan sebagian atas investasi, maka nilai investasinya tdk akan
berubah dan disajikan sebesar biaya perolehannya.
Pada metode nilai wajar, investasi pada awalnya diakui sebesar
biaya perolehannya, selanjutnya diukur pada nilai wajar dan
disajikan pada nilai wajar pada tanggal pelaporan.
Contoh:
Tgl 10/01/15, Investor A memiliki investasi sebesar 20% atas saham beredar
PT. X dengan biaya perolehan Rp.300.000.000,-. Investor A ternyata tdk
memilik pengaruh signifikan atas PT. X. Selama thn 2015 PT. X membagikan
dividen tgl 1 April 2015 sebesar Rp. 100.000.000 dan melaporkan laba bersih
Rp. 200.000.000. Akhir thn 2015, NN saham PT. X Rp.100/lbr dan nilai wajar
saham PT. X adalah Rp. 110 per lbr, jlh lembar saham beredar PT. X adalah
15.000.000 lembar.
Pencatatan Investasi oleh Investor – Pencatatan Investasi oleh Investor –
Metode Cost – bagaimana pencatatan Metode NW – bagaimana pencatatan
pada PT. X pada PT. X
Jurnal 10 Jan 2015 pada Investor A Jurnal 10 Jan 2015 pada Investor A
Investasi Rp. 300.000.000 Investasi Rp. 300.000.000
Kas Rp.300.000.000 Kas Rp.300.000.000

Pencatatan oleh Investor atas Pencatatan oleh Investor atas


Pengumuman Dividen Pengumuman Dividen
Jurnal 01 Aprl 2015 pada Investor A Jurnal 01 Aprl 2015 pada Investor A
Piutang Div Rp. 20.000.000 Piutang Div Rp. 20.000.000
Pend. Div Rp.20.000.000 Pend. Div Rp.20.000.000
Tgl 31/12/2015, penyesuaian utk nilai
wajar (330.000.000 – 300.000.000 = Rp.
30.000.000)
Pada tgl 31 Des 2015, nilai
Investasi Rp. 30.000.000
investasi pada PT. X yg disajikan
Keuntungan SNW Rp. 30.000.000
oleh Investor dlm LK entitasnya
tetap sebesar Rp. 300.000.000 Pada tgl 31 Des 2015, nilai investasi pada
PT. X yg disajikan oleh Investor dlm LK
entitasnya tetap sebesar Rp. 330.000.000
Lihat contoh penyajian & pengungkapan dlm LK
Metode Ekuitas
Pada awalnya investasi diakui sebesar biaya perolehan
Setelah itu, nilai investasi diukur secara proporsional dgn perubahan
nilai ekuitas entitas investee (baik terjadi kenaikan (laba) maupun
penurunan (rugi)
Penyebab terjadinya perubahan nilai investor pada investee antara lain:
1. Pengakuan adanya laba atau rugi entitas investee (Nilai Investasi +/-)
2. Pembagian dividen oleh entitas investee (Nilai Investasi -)
3. Pengakuan penghasilan / rugi komprehensif lain oleh entitas investee
(nilai Investasi + / -)
Contoh (asumsi Investasi dilakukan pada Awal Periode)
Tgl 10/01/2015 Investor A menginvestasi sebesar 20% saham beredar PT. X
dgn biaya perolehan Rp. 300 jt, dimana kepemilikan tsb memiliki pengaruh
signifikan pd PT. X. Selama thn 2015, PT. X membagi dividen tgl ¼ Rp. 100
jt, laba bersih thn 2015 Rp. 200 jt, dan Surplus Revalusi AT Rp. 30 jt
Jurnal yg dibutuhkan (oleh Investor)
A. Pencatatan Investasi oleh B. Pencatatan Investor atas
Investor – Metode Equity Pembagian Dividen PT. X
Jurnal 10 Jan 2015 Jurnal 01 April 2015
Investasi Rp. 300.000.000 Piutang Rp. 20.000.000
Kas Rp.300.000.000 Investasi Rp.20.000.000
C. Pencatatan Investor atas D. Pencatatan Investor atas Pengakuan
Pengakuan Laba PT. X Surplus Revaluasi FA PT. X
Jurnal 31 Des 2015 Jurnal 31 Des 2015
Investasi Rp. 6.000.000
Investasi Rp. 40.000.000
Penghasilan KL Rp.6.000.000
Bagian Laba EA Rp.40.000.000
INVESTASI PADA ENTITAS .....
DEBET KREDIT
Perolehan Awal Rugi Entitas Investee
Laba Entitas Investee Rugi Komprehensif EI
Penghasilan Komprehensif Rugi Revaluasi FA EI
EI
Surplus Revaluasi FA EI Pembagian Dividen
Investasi dilakukan pada Periode Interim

Jika investasi dilakukan dl periode interim, mis tgl 1/4/2015,


maka bagian laba bersih yg dilaporkan investee hanya akan
diakui oleh investor utk periode 01 April s/d 31 Des 2015,
sedangkan untuk peroleh dividen tdk terpengaruh sepanjang
investor masih memilik hak atas dividen tsb. Mis dividen
diumumkan tgl 1/5 dan Investor dinyatakan berhak
menerimanya, maka inevstor akan mengakui dividen tsb, tetapi
jika dividen diumumkan tgl 1/3 maka pasti investor tdk
mengakui dividen tsb.
Dividen diakui berdasarkan proporsi kepemilikan saham, bukan
proporsi waktu.
Perbandingan Jurnal Metode Biaya, Metode NW & Metode
Equity
Transaksi Metode Biaya Metode Nilai Wajar Metode Equity
Investasi Investasi Investasi
Perolehan
Kas Kas Kas
Penerimaan Kas Kas Kas
Dividen Pendapatan Div Pendapatan Div Investasi
Laba Bersih Tidak dijurnal Tidak dijurnal Investasi
Investee Bagian Laba ...
Rugi Bersih Tidak dijurnal Tidak dijurnal Bagian Rugi ...
Investee Investasi
Penghasilan Tidak dijurnal Tidak dijurnal Investasi
Kompre Investee Peng. Kompre ...
Rugi Kompre Tidak dijurnal Tidak dijurnal Rugi Kpmpre
Investee Investasi
Penyesuaian NW - Tidak dijurnal Investasi Tidak dijurnal
Keuntungan Keuntungan NW
Penyesuaian NW - Tidak dijurnal Rugi NW Tidak dijurnal
Kerugian Investasi
PENURUNAN NILAI
Berdasarkan PSAK 48 (Rev 2009), penurunan nilai diperoleh dgn
membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yg lebih tinggi antara Nilai
pakai dengan Nilai Wajar Dikurangi Biaya Penjualan) dengan jumlah tercatatnya

Jumlah Terpulihkan, mana yg lebih tinggi antara


Jumlah Terpulihkan, mana yg lebih tinggi antara

Fair Value Less Costs to Sales denga Nilai pakai (Value in Use)
Fair Value Less Costs to Sales n Nilai pakai (Value in Use)
adalah jumlah yang dapat adalah nilai sekarang
adalah jumlah yang dapat adalah nilai sekarang
dihasilkan dari penjualan suatu dari taksiran arus kas
dihasilkan dari penjualan suatu dari taksiran arus kas
aset atau unit penghasil kas dalam yang
aset atau unit penghasil kas dalam yang
transaksi antara pihak-pihak yang diharapkan akan diterima
transaksi antara pihak-pihak yang diharapkan akan diterima
mengerti dan berkehendak bebas atau unit penghasil kas.
mengerti dan berkehendak bebas atau unit penghasil kas.
tanpa tekanan, dikurangi biaya (120)
tanpa tekanan, dikurangi biaya (120)
pelepasan aset. (130 – 5 = 125)
pelepasan aset. (130 – 5 = 125)

Penurunan Nilai (7), terjadi jika Nilai Tercatat (118) lebih rendah dari N
Penurunan Nilai (7), terjadi jika Nilai Tercatat (118) lebih rendah dari Ni
Alokasi Selisih atas Biaya Perolehan Investasi
Biaya perolehan Investasi dalam prakteknya tdk selalu sama dengan
proporsi nilai tercatat Ekuitas atau Nilai Wajar Aset Netto. PSAK 15
(Rev 2014) cara pencatatan selisih tersebut adalah:
1. Goodwil yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk jlh tercatat
investasi. Amotisasi atas goddwill tsb tidak diperkenankan.
2. Setiap selisih lebih bagian entitas atas NW Netto Aset & Liabilitas
teridentifikasi dari investee terhadap cost investasi dimasukkan
sbg Penghasilan.

Contoh:
Tgl 10/1/2015, Investor B memiliki investasi dgn kepemilikan 40% atas
saham PT. X. Biaya Perolehan Investasi tsb Rp. 430.000.000 dan
ekuitas PT. X saat itu terdiri dari Saham Biasa Rp. 800.000.000,- dan
Saldo Laba Rp.200.000.000. Thn 2015 PT. X membagikan Dividen tgl
1/4/2015 Rp.40.000.000,- dan Laba Rp. 100.000.000. Nilai Tercatat
Aset dan Liabilitas teridentifikasi pada umumnya sama dengan Nilai
Wajar, kecuali:
Perbandingan Nilai Tercatat dengan Nilai Wajar Langka Penyelesaian sbb:
Akun Nilai Tercatat Nilai Wajar Selisih 1. Mengalisis selisih antara Cost Investasi dgn
Persediaan 50,000,000 55,000,000 5,000,000 proporsi Nilai Ekuitas dan NW Aset Netto
Tanah 500,000,000 600,000,000 100,000,000 2. Melakukan alokasi selisih terhadap Aset &
Mesin-Mesin 200,000,000 160,000,000 (40,000,000) Liabilitas Teridentifikasi
Utang Bank 300,000,000 330,000,000 (30,000,000) 3. Membuat Jurnal
Jumlah Kenaikan Nilai Ekuitas Netto 35,000,000

1. Menghitung Selisih
Keterangan Jumlah
Cost Investasi Rp.430.000.00
0
Nilai Tercatat Equitas (40% X Rp.400.000.00
1.000.000.000) 0
Selisih (Different) Rp.
2. Perhitungan Alokasi Selisih 30.000.000
Menghitun Alokasi
Persediaan
Total Selisih Proporsi Selisih Amortisasi
5,000,000 2,000,000 (2,000,000)
g Alokasi Tanah 100,000,000 40,000,000 -
Selisih M esin-M esin (40,000,000) (16,000,000) 4,000,000
Utang Bank (30,000,000) (12,000,000) 3,000,000
Goodwill 16,000,000
Jlh Alokasi 30,000,000
3. Jurnal Transaksi dan Hasil Perhitungan Alokasi

Jurnal Y ang D iperlukan oleh Investor A


1. Jurnal tgl 10/1/15 - Mencatat Investasi
Investasi pada PT. X 430,000,000
Kas 430,000,000
2. Jurnal tgl 01/4/15 - M encatat Pengumuman Dividen
Piutang Dividen 16,000,000
Investasi pada PT.X 16,000,000
(Pengakuan B agian Dividen 40%X40.000.000)
3. Jurnal tgl 31/12/15 - M encatat Pengumuman Dividen
Investasi pada PT. X 40,000,000
Bagian Laba pada PT. X 40,000,000
(Pengakuan L aba pada PT. X40%X100.000.000)
4. Jurnal tgl 31/12/15 - M encatat A mortisasi A tas Persediaan
Bagian Laba pada PT .X 2,000,000
Investasi pada PT.X 2,000,000
(Mencatat amortisasi atas alokasi terhadap persediaan)
5. Jurnal tgl 31/12/15 - M encatat A mortisasi A tas M esin
Investasi pada PT. X 4,000,000
Bagian Laba pada PT. X 4,000,000
(Mencatat amortisasi atas alokasi terhadap M esin)
6. Jurnal tgl 31/12/15 - M encatat A mortisasi A tas H utang
Investasi pada PT. X 3,000,000
Bagian Laba pada PT. X 3,000,000
(Mencatat amortisasi atas alokasi terhadap H utang Bank)

Anda mungkin juga menyukai