Anda di halaman 1dari 9

Permasalahan Administrasi Dan

Manajemen Ziswaf Di Indonesia


Dan Negara Muslim
1. Anjas Kurniawan (1804041025)
2. Mia Oktavia (1804041102)
3. Wulan Fadilah (1804040106)
ORGANISASI PENGELOLAAN ZISWAF

• Terdapat dua jenis lembaga pengelola zakat, infak dan sedekah


di Indonesia lembaga yang dibentuk oleh pemerintah maupun
masyarakat. Adapun lembaga yang dibentuk pemerintah ialah
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat
(LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat.
• Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga amil zakat dibentuk
oleh pemerintah dari tingkat pusat sampai dengan tingkat
daerah yang bertugas untuk melakukan pengelolaan zakat,
infak, sedekah secara nasional.
PERMASALAHAN ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN ZISWAF DI INDONESIA
Pengelolaan zakat menurut Pasal 3 Undang- Undang No. 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat dimaksudkan agar zakat tersebut dapat berhasil guna dan berdaya
guna, sehingga dalam pengelolaannya zakat harus melalui suatu pengorganisasian yang
tepat. Pasal 3 Pengelolaan zakat bertujuan:
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat; dan
• Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan
penanggulangan kemiskinan.
 
Ada beberapa permasalahan dalam administrasi dan manajemen ziswaf
• Kurangnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) Amil zakat
• Tidak amanah dalam menyetorkan dana zakat, infaq, shadqah
• Amil zakat yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan sangat minim, sehingga amil yang
berkhidmat di institusi zakat mayoritas dari perguruan tinggi umum.
• Rendahnya kemampuan managerial pengelola (‘āmil zakat atau pengelola wakaf),
seperti rendahnya kemampuan pengelola wakaf dalam mengelola tanah wakaf
sehingga tanah wakaf kurang bermanfaat.
• pengelolaan dan penyaluran dana zakat, infaq, shada-qah, dan wakaf cenderung
ditekankan pada pembagian yang bersifat konsumtif.
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
ZISWAF DI NEGARA MUSLIM
1. Sudan
Sejak runtuhnya dinasti tersebut, pengelolaan zakat di Sudan dilakukan
secara individu, sukarela, dan langsung diserahkan kepafafakir miskin yang
membutuhkan. Perjalanan sejarah zakat di Sudan hingga akhirnya dikelola
oleh Dewan Zakat melalui tahapan panjang. Pada tahun 1980, pemerintah
Sudan mengeluarkan zakat fund yang berbentuk korporasi. Selanjutnya
pada tahun 1984 dikeluarkan Zakat Act atau Undang-Undang Zakat 1404,
dimana kewajiban mengelola zakat merupakan tanggung jawab negara
melalui Direktorat Pajak meskipun masih bersifat sukarelaUniknya pada
masa ini tarif pajak yang dikenakan kepada non muslim sama dengan tarif
zakat. Zakat menjadi suatu yang wajib bagi masyarakat Sudan sejak tahun
1986 melalui UU Zakat Nomor 1406. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa
zakat adalah wajib. Bagi yang tidak membayar zakat, menolak, atau
menghindari pembayaran zakat dengan sengaja dan melawan hukum akan
dikenakan sanksi denda maksimal dua kali lipat dari zakat yang harus
dibayarkan atau hukuman satu tahun penjara.
2. Pakistan
Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa zakat dikelola oleh
Negara yang tercermin dalam Pasal 31 UUD Pakistan 1954 yang
berupaya mengorganisasi zakat. Sejak 1980, UU ini telah lebih dari
12 kali diamandemen.UU zakat ini menghasilkan lembaga
pemerintahan yang mengelola zakat dan merupakan afiliasi dari
Kementerian Keuangan. Setiap Muslim warga negara yang
memiliki harta melebihi nisab diwajibkan membayar zakat dan
zakat langsung dipotong dari harta muzaki tersebut. Harta zakat
diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, aset yang langsung
dikeluarkan zakatnya berdasarkan UU. Kedua, merupakan aset
yang diserahkan kepada muzaki untuk menghitung dan
membayarnya.
3. Saudi Arabia
Pengaturan zakat di Saudi Arabia dimulai tahun 1951 berdasarkan
pada Keputusan Raja No 17/2/28/8634 yang menetapkan sistem
wajib zakat. Keputusan tertanggal 7 April 1951. Setiap warga
negara individu diwajibkan membayar zakat, tetapi ia boleh
menyalurkan zakatnya langsung kepada mustahik atau melalui
yayasan sosial. Jika sudah membayar zakat, ia tidak ditarik pajak
lagi Setiap perusahaan yang telah membayar zakat akan
mendapatkan sertifikat tanda telah membayar zakat.
4. Yordania
Pengaturan zakat di Kerajaan Yordania dimulai pada tahun 1944
dengan menetapkan undang-undang khusus pemungutan zakat.
Yordania merupakan negara Islam pertama yang melahirkan
undang-undang zakat . Di tahun 1988, ditetapkan UU mengenai
lembaga amil zakat yang disebut dengan UU Shunduq az Zakat.
Undang-undang ini memberikan kekuatan hukum kepada
lembaga tersebut untuk mengelola anggaran secara independen
dan hak penuntutan di pengadilan.
MEMBANDINGKAN ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN ZISWAF DI INDONESIA DENGAN
NEGARA MUSLIM

Di Indonesia pengelolaan manajemen ziswaf masih memiliki


kekurangan seperti kualitas SDM yang kurang memadai,
berperilaku tidak jujur, rendahnya kemampuan managerial
pengelola (‘āmil zakat atau pengelola wakaf), dan lain-lain. Dan
yang lebih buruk lagi adalah kurangnya kesadaran masyarakat
untuk berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan untuk
mengeluarkan sebagian hartanya untuk zakat, infaq, shadaqah
yang menyebabkan pengelolaan ziswaf tidak efektif.  
Beberapa alasan di bawah ini bisa menjelaskan sebab pengelolaan
zakat yang tidak efektif di Indonesia
1. Kesadaran masyarakat yang kurang terhadap peran zakat bagi
perekonomian.
2. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah
yang lemah dan tidak transparan. Ketidakpercayaan masyarakat
terhadap lembaga pemerintah yang lemah dan tidak transparan.
3. Kurangnya dukungan negara untuk proaktif dalam berjalannya
UU tentang zakat.
4. Tidak adanya standar baku tentang zakat ditengah heterogen
masyarakat yang awam terhadap zakat.
Sedangkan pengelolaan manajemen wakaf di negara muslim
diatas, pemerintah sudah mewajibkan untuk setiap masyarakatnya
mengeluarkan zakat, dan untuk masyarakat yang enggan untuk
berzakat maka akan diberikan sanksi yang sudah diatur dalam UU di
negaranya. Dan uang dari zakat tersebut didistribusikan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai