• para pendiri Negara Indonesia merumuskan secara musyawarah mufakat dalam sidang BPUPKI I, • sidang Panitia Sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama • kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI II. • Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar pada filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali • akhirnya tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagi dasar filsafat Negara Republik Indonesia. • Secara kuasalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. 1. Asal Mula yang Langsung Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati dibedakan atas empat macam yaitu: a. Kausa Materialis b. Kausa Formalis c. Kausa Efficient dan d. Kausa Finalis (Bagus,1991:158). • Pancasila sebagai dasar filsafat Negara diambil dari asal mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri Negara sejak sidang BPUPKI I, Panitia Sembilan, sidang BPUPKI II serta sidang PPKI sampai pengesahannya. RINCIAN ASAL MULA LANGSUNG PANCASILA MENURUT NOTONAGORO:
1) Asal mula bahan (Kausa Materialis)
• Bangsa Indonesia adalah sebagai asal nilai-nilai Pancasila, merupakan unsur-unsur Pancasila yang berupa nilai adat istiadat serta religious yang terdapat dikehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup. 2) Asal mula bentuk (Kausa Formalis) • Sebagaimana telah dirumuskan dalam UUD 1945. Maka asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas Pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan, dan nama Pancasila. 3) Asal mula karya (Kausa Effisien) • Yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara yang sah, setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang-sidang BPUPKI, Panitia Sembilan. 4) Asal mula tujuan (Kausa Finalis) • Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar Negara. Oleh karena itu para anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno dan Hatta, yang sebelumnya ditetapkan oleh PPKI. Juga berfungsi sebagai kausa sambungan karena yang merumuskan dasar filsafat Negara. 2. ASAL MULA YANG TIDAK LANGSUNG • Secara kuasalitas yaitu asal mula sebelum prokalamasi kemerdekaan. Berarti terdapat dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama bangsa Indonesia. Dengan demikian ada kepribadian dalam pandangan hidup sehari-hari. • Maka jika dirinci lagi: 1) Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum dirumuskan, nilai-nilainya yaitu nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Nilai Keadilan. 2) Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia, dan menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan bangsa Insonesia. 3) Jadi pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri sebagai “Kausa Materialis”. 3. BANGSA INDONESIA BER-PANCASILA DALAM “TRI PRAKARA” Bahwa Pancasila sebelum disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia secara Yurisdis, dalam kenyataannya unsu-unsur seperti atat-istiadat, kebudayaan dan religious telah melekat dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian unsur-unsur tersebut disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Isi dari ‘Tri Prakara’ : • Pertama: Bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat Negara filsafat secara Negara yurisdis sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat-istiadat dan kebudayaan dalam arti luas (Pancasila Asas Kebudayaan). • Kedua: Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam agama (Pancasila Asas Religius) • Ketiga: Kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan secara saksama oleh para pendiri Negara dalam sidang PBUPKI, Panitia Sembilan. Kemudian disahkan oleh PPKI sebagai daSAR Filsafat Nega Indonesia dan terwujudlah Pancasila sebagai asas kenegaraan (Pancasila Asas Kenegaraan). KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA • Pancasila sebagai dasar Negara memiliki pengertian yang berbeda dengan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, demikian pula berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila yang lainnya. • kedudukan dan fungsi pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut:
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
• Nilai-nilai luhur yaitu merupakan tolok ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia, seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia. • Pandangan hidup hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta dalam alam sekitarnya. 2. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
• Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk
mengatur pemerintahan Negara atau pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Maka Pancasila merupakan sumber dari segala cara konstitusional mengatur Negara Replublik Indonesia serta seluruh unsur- unsurnya yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintah Negara. • Sebagai sumber dari segala sumber hukum maka Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945, kemudian dijabarkan dalam pokok-pokok pikiran, meliputi suasana kebatinan dari UUD 45 yang akhirnya dijabarkan dalam pasal UUD 45, serta hukum positif lainnya. RINCIAN KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA: a) Pancasila sebagai dasar Negara yaitu merupakan sumber dari segala sumber Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas kerohanian tertib hokum dalam pembukaan UUD 45 lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran. b) Meliputi suasana kebatinan dari UUD 45. c) Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar Negara (tertulis dan tidak tertulis). d) Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara Negara. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran keempat “….negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adik dan berrdab.” e) Merupakan sumber semangat bagi UUD 45, bagi penyelenggara Negara, para pelaksana pemerintah. Maka dinamika masyarakat dan Negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian Negara. 3. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGY BANGSA DAN NEGARA INDONESIA • unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (bahan materi) pancasila. • Dengan demikian pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau pengambil ideology dari bangsa lain. Ciri khas pancasila itu memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia, B) IDEOLOGI TERBUKA SERTA IDEOLOGI TERTUTUP • Identitas ideology terbuka yaitu bahwa nilai-nilai serta cita- citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali serta diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri • identitas ideology tertutup yaitu bahwa betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideology yang memungkinkan hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa orang harus taat kepada ideology tersebut. Pengertian “ideology” secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan, serta kepercayaan yang menyeluruh yang menyangkut: a. Bidang politik (termasuk bidang pertahanan dan keamanan) b. Bidang social c. Bidang kebudayaan d. Bidang keagamaan (Soejoyo Soemargono, Ideologi Pancasila sebagai Penjelmaan Filsafat Pancasila dan pelaksanaannya dalam masyarakat Kita Dewasa ini, suatu makalah diskusi dosen Falkutas Filsafat, hal.8).