Anda di halaman 1dari 18

Mola Hidatidosa

Oleh :
Ineke Romadina Evi N
21801101060

• LABORATORIUM ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


• RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN
• FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
• 2020
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Di Asia

Insiden
Molahidatidosa
tertinggi adalah
Indonesia yaitu 1
dari 77 kehamilan
dan 1 dari 57
persalinan
Mola Hidatidosa

Mola hidatidosa  plasenta dengan vili khorionik yang


berkembang tidak sempurna

Mola hidatidosa merupakan penyakit


trofoblastik gestasional, yang disebabkan oleh kelainan
pada villi khorionik yang disebabkan oleh proliferasi
trofoblas tidak normal yang menggambarkan adanya
pembesaran, edema stroma vilus.

Mola hidatidosa biasanya terletak di uterus, tuba fallopi,


ovarium
Mola Hidatidosa

Faktor Predisposisi
• Usia kehamilan terlalu muda dan tua
• Riwayat kehamilan mola sebelumnya
• Beberapa penelitian menunjukkan
penggunaan
kontrasepsi oral
• Merokok
• Konsumsi alkohol
Klasifikasi
Mola Hidatidosa

Diklasifikasikan menjadi 2 , yaitu:


- Tidak disertai janin  Complete mole
- Disertai janin atau bagian janin  Parsials mole
Mola Hidatidosa

Complete mole
Hanya mengandung DNA paternal sehingga bersifa
t androgenetik tanpa adanya jaringan janin

Karena satu sel sperma membawa kromosom 23X


dan melakukan fertilisasi terhadap sel telur yang
tidak membawa gen maternal

Mengalami duplikasi membentuk 46XX homozigot


Mola Hidatidosa

Parsial mole
Triploid  mengandung dua kromosom paternal
dan satu kromosom maternal

Membentuk 69 XXY

Disertai janin , janin biasanya triploid dan cacat


Patofisiologi

Menurut teori Park


Pada trofoblast yang abnormal  sel – sel trofoblast jug
a menjadi abnormal  terjadinya
reabsorbsi cairan yang berlebihan kedalam villi 
menyebabkan gangguan peredaran darah  kematian
embrio

Menurut Sarwono, 2010


Karena ketidak sempurnaan peredaran darah fetus,
yang terjadi pada sel telur  hasil pembuahan embrio
mati pada umur kehamilan 3 – 5 minggu dan karena
pembuluh darah vili tidak berfungsi maka terjadi
penimbunan cairan di jaringan mesenkim villi.
Secara mikroskopik terlihat  Proliferasi dari trofoblast
Gambaran Klinis
- Perdarahan per vaginam
- Nyeri perut
- Ukuran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan
- Tidak adanya aktifitas janin
- Hiperemesis
- Hipertiroidisme
Penegakan Diagnosa
Anamnesa

- Perdarahan pervaginam berulang cenderung


berwarna coklat kadang terdapat gelembung
seperti busa
- Ukuran uterus yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan
- Keluarnya gelembung – gelembung tembus
pandang, berisi cairan jernih menyerupai anggur
atau mata ikan
- Hiperemesis
- Hipertiroidisme  takikardi, tremor, kulit hangat
Penegakan Diagnosa
Pemeriksaan Fisik

- Inspeksi
- Palpasi
Uterus membesar tidak sesuai dengan usia
kehamilan
Tidak teraba bagian janin atau gerakan janin
Pemeriksaan Dalam
Uterus terasa lembek
Serviks terbuka
Tidak ditemukan janin intrauteri
Terdapat perdarahan pada kanalis servikalis
Penegakan Diagnosa
Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan kadar hCG
betahCG Urin > 100.000 mIU/ml
betahCG serum > 40.000 IU/ml
- Pemeriksaan USG
Gamabran snow storm / seperti badai salju
Ditemukan gambaran seperti sarang tawon
tanpa disertai janin
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Tatalaksana
Anamnesa
- Perbaikan keadaan umum
- Pengeluaran jaringan mola
Kuret
Histerektomi
- Follow up
Mendeteksi adanya perubahan yang mengarah keganasan.
Mencegah kehamilan selama periode follow up minimal
1 tahun
Pengukuran kadar serum betahCG setiap 2 minggu.
Bila hasil hCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali
pemeriksaan berturut-turut, ibu dirujuk ke rumah sakit
rujukan tersier yang mempunyai fasilitas kemoterapi
Follow up dapat dilakukan dan kehamilan diijinkan 1 tahun

kemudian
Komplikasi
- Kista lutein
- Anemia
- Syok
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai