SITOTOKSIKA
1. Pakaian tertutup
tertutup bagian depan
lengan panjang dan manset elastis
terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek dan tidak mudah tembus
sekali pakai (disposeable) atau pakai ulang (reuseable)
2. Sepatu boot
3. Penutup kepala
4. Sarung tangan
Menggunakan sarung tangan double melindungi terhadap paparan obat dan
mencegah sobek.
Sarung tangan sebaiknya diganti setiap 30 menit atau bila terjadi kontaminasi
atau bila bolong/sobek.
5. Masker
Masker akan melindungi dari terhirupnya powder
Masker sebaiknya diganti bila sarung tangan diganti
PREPARASI
1. Alat preparasi
Pemilihan alat preparasi yang tepat untuk meminimalkan terjadinya aerosol dan
tumpahan
Syringe
Ukuran dan bentuk syringe, tutup dan jarum harus sesuai mencegah tumpah
Jarum
Ukuran jarum no.18 – 21 mencegah tekanan tinggi dlm syringe
Connector syringe dengan syringe system tertutup
Alat kedap udara hidrofobik
Alat ini dilengkapi filter 0,2 m mencegah terjadinya tekanan positif dalam vial
tutup karet. Filter untuk menyaring powder, aerosol dan cairan agar tidak mudah
keluar.
PREPARASI
2. Ampul gelas
Sebaiknya ampul gelas dihindari.
Apabila tidak bisa dihindarai, yang harus diperhatikan adalah :
◦ gunakan pemotong ampul atau dilapisi kain lap agar tidak merusak sarung
tangan dan jari
◦ Jangan ada serbuk obat disekitar leher ampul
◦ Pelarut sebaiknya dimasukkan secara perlahan-lahan melalui dinding ampul.
◦ Upayakan semua serbuk obat dibasahi pelarut sebelum pencampuran
3. Sisa obat
Larutan obat sisa sebaiknya dikembalikan ke vial asal atau ditempatkan kedalam
wadah tertutup lain.
PREPARASI
4. Preparasi topikal dan campuran oral disiapkan dengan kondisi yang sama pada preparasi
parenteral
peralatan : mortir dan tabung gelas
tablet jangan digerus pada mortir terbuka
matikan kabinet air flow pada saat penanganan serbuk kering
mencampur tablet dapat dilakukan dalam botol yang sudah dikalibrasi
peralatan dibersihkan dengan lar.basa kuat
gunakan pakaian pelindung selama bekerja
5. Sediaan padat
Sebagian besar tablet sitostatik adalah dipress dan sugar coated mencegah pemaparan
Tablet dan kapsul harus ditangani dalam wadah yang :
dapat mencegah kontak dengan kulit
dapat mencegah pembebasan serbuk ke udara
dapat mencegah kontaminasi dengan obat lain
PREPARASI
6. Pengemasan
Obat sitostatik cair dikemas dalam wadah yang kuat & diseal
pada saat pendistribusian ke ruangan
7. Labelling
Semua wadah harus diberi label peringatan “Awas Obat
Kanker”
PEMANTAUAN KEAMANAN
PETUGAS
1. Pemeriksaan medis
Semua petugas sebaiknya mengikuti pemeriksaan medis sebelum memulai bertugas
ditempat preparasi.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Pemeriksaan medis dasar meliputi : Tes darah lengkap (jumlah sel darah
putih), tes fungsi hati, serum urea dan elektrolit, level folat dan level vit.B12
Petugas dengan hasil abnormal terus menerus harus dirujuk ke pemeriksaan
lebih lanjut sebelum diijinkan bertugas dibag. Preparasi
Petugas yang terkena tumpahan harus mengikuti pemeriksaan medis dasar
pada saat kejadian dan setiap tahun secara teratur
2. Efek terhadap janin
Wanita sedang/rencana akan hamil atau laki-laki yang sedang berusaha untuk memiliki
keturunan harus dihindari dari kemungkinan terpapar obat sitotoksik. Pemaparan obat
ini selama kehamilan trimester pertama membuktikan kenaikan insidens bayi lahir cacat
atau keguguran
PEMANTAUAN KEAMANAN
PETUGAS
3. Wanita menyusui
Belum ada informasi mengenai efek pemaparan obat ini terhadap wanita menyusui karena
itu sebaiknya wanita menyusui dilarang bertugas ditempat preparasi.
4. Kecelakaan akibat terpapar obat sitoksik
Perlengkapan untuk mengatasi kecelakaan akibat terpapar dengan obat sitotoksik (mis:
fasilitas irigasi mata dan pencucian) harus tersedia ditempat preparasi
5. Catatan harian Operator
Catatan mengenai riwayat preparasi obat dan petugas yang terkena tumpahan harus
didokumentasikan dalam waktu lama. Dokumentasi meliputi nama, t.tangan, nama obat,
tanggal dan lamanya waktu preparasi serta peristiwa tumpahan dan kecelakaan atau kejadian
luar biasa lainnya (mis : tidak berfungsinya kabinet air flow)
LIMBAH
Semua limbah yang dihasilkan selama preparasi obat sitostatik dan pembersihan
tumpahan harus dipisahkan, dikemas dan dibuang dalam kemasan yang sesuai
Harus ada SOP pengamanan bagi petugas yang membawa limbah atau yang terkena
tumpahan
Limbah preparasi
Limbah tajam harus ditempatkan dalam wadah tahan bocor. Jarum harus ditutup
dengan tehnik khusus yang memungkinkan petugas tidak tertusuk
Limbah obat harus ditempatkan dalam wadah yang sesuai dan di-seal agar tidak
bocor
Wadah limbah sitostatik harus diberi label yang menunjukkan adanya limbah obat
sitostatik
Cara pembuangan
Limbah sitostatik tidak boleh dipress secara mekanik
Limbah sitostatik harus ditangani dengan insenerator
TUMPAHAN
3. Sediaan ophthalmic
Sebaiknya tidak diberikan dalam bentuk yang mudah direkonstitusi
oleh pasien
4. Sediaan intra-cavital
Sebaiknya diberikan dalam bentuk siap pakai yang dilengkapi adaptor
yang sesuai dengan catheter
TRANSPORTASI DAN
PENANGANAN OBAT SITOSTATIK OLEH ORANG
AWAM
◦ Kriteria yang sebaiknya dipenuhi bila obat-obat sitostatika ditangani oleh orang
awam :
◦ Perlindungan terhadap lingkungan
◦ Perlindungan terhadap personal
◦ Perlindungan terhadap obat
◦ Ketentuan berikut dimaksudkan untuk meminimalkan masalah-masalah yang
timbul akibat kerusakan selama penanganan dan transportasi rutin
TRANSPORTASI DAN
PENANGANAN OBAT SITOSTATIK OLEH ORANG AWAM
Sebaiknya disiapkan dalam strip atau blister yang dikemas dalam karton tebal. Sediaan
padat yang disalut film atau gula tidak perlu dimasukkan kedalam strip atau blister
Ampul dan vial
Kemasan obat sitostatika harus dilindungi oleh foam atau pengemas sesuai dan
diseal dengan plastik, gunanya untuk melindungi terhadap guncangan atau jatuh
dari ketinggian 1 m keatas permukaan keras.
Ketentuan kemasan tsb direkomendasikan juga untuk bahan baku sitostatika dan
obat hasil rekonstitusi pada saat transportasi
Kemasan obat sitostatika yang dibawa via pelayaran sebaiknya diseal dengan
plastik tebal agar terlindungi dari tumpahan
TRANSPORTASI DAN
PENANGANAN OBAT SITOSTATIK OLEH ORANG
AWAM
2. Label-label peringatan
Kemasan terluar ditempel label peringatan dengan jelas :
HATI-HATI OBAT KANKER
ZAT KIMIA BERBAHAYA
Ditulis dengan huruf tebal berwarna ungu diatas latar belakang putih disertai
symbol obat sitostatika
Dibagian bawah ditulis huruf lebih kecil :
APABILA TERJADI TUMPAHAN
HUBUNGI PELAYANAN EMERGENSI
3. Instruksi kepada orang awam
Kemasan obat bagian luar yang akan dibawa via pelayaran sebaiknya dimasukkan
kedalam amplop liquid-proof dilengkapi peringatan :
APABILA TERJADI TUMPAHAN
IKUTI PETUNJUK DALAM AMPLOP
TRANSPORTASI DAN
PENANGANAN OBAT SITOSTATIK OLEH ORANG
AWAM
Isi petunjuk dalam amplop :
Peringatan akan bahayanya bila mencoba mengatasi tumpahan tanpa bantuan
tenaga ahli
Daftar nomor telepon pelayanan emergensi local
Catatan apabila seseorang terpapar langsung dengan tumpahan obat pada bagian
tubuhnya sebaiknya segera dicuci dengan air yang banyak dan perlu perhatian
medis
Daftar institusi yang memiliki fasilitas insenerator temperatur tinggi
Apabila pada saat pengangkutan kemasan pecah/rusak dan diduga atau terbukti tidak
terjadi kebocoran, sebaiknya obat dikembalikan ke pabrik/distributornya.
Apabila proses pengembalian akan memperburuk kondisi kemasan, maka obat
sebaiknya diisolasi dan dibuka oleh petugas emergensi atau petugas yang sudah terlatih
• Penanganan yang aman terhadap seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan obat
sitostatika menjadi sangat penting dan perlu
dilaksanakan
• Tujuan penanganan OS adalah untuk Kesimpulan
mengamankan petugas dari bahaya akibat
keterpaparan OS, udara lingkungan kerja
bebas dari OS , pelayanan pasien rasional ,
produk OS terjaga kesterilannya.
• Kegiatan penanganan obat sitostatika dimulai
dari penanganan penerimaan ,penyimpanan ,
pengoplosan , transportasi, pemberian pada
pasien , penanganan limbahnya dan
penanganan kecelakaan kerja karena
tumpahan OS.
TERIMA KASIH