Anda di halaman 1dari 113

POMPA

Perancangan Alat Proses

Abdul Wahid Surhim


2019
Rujukan
1. Jacques Chaurette. 2005. TUTORIAL CENTRIFUGAL PUMP SYSTEMS. Fluid
Design inc. Canada
2. Towler and Sinnot. Chapter 5 Piping and Instrumentation. In Chemical
Engineering Design.
3. Jacques Chaurette. 2003. TOTAL HEAD, N.P.S.H. AND OTHER
CALCULATION EXAMPLES. www.lightmypump.com
4. Jacques Chaurette. 2006. TUTORIAL NPSHA FOR THOSE WHO HATE THAT
STUFFY WORD. www.lightmypump.com
5. Jacques Chaurette. 2003. PUMP PERFORMANCE MEASUREMENTS.
www.lightmypump.com
6. Robert Stover. PUMPS. Bioprocess Engineering: Systems, Equipment and
Facilities. Edited by Lydersen et al.
Pokok Bahasan
1. Jenis Pompa
2. Tiga Karakteristik Penting Sistem Pompa
3. Friksi dalam Sistem Pompa
4. Energi dan Head dalam Sistem Pompa
5. Head Statik
6. Laju Alir
7. Bagaimana Pompa Sentrifugal Menghasilkan Tekanan
Pokok Bahasan
8. Head Total
9. Hubungan antara Head dan Head Total
10. Menentukan Head Friksi
11. Kinerja (Kurva Karakteristik) Pompa
12. Memilih Pompa Sentrifugal
13. Contoh: Sistem Pompa Air Rumah Tangga
14. Tekanan Keluar Pompa
Jenis-jenis Pompa
Piston
Reciprocating

Plunger
Positive
Displacement
Gear

Rotary Screw

Pompa Vane

Radial
Flow
Axial
Flow
Centrifugal
Kinetic Mixed
(Dynamic) Flow
Peripheral (Regenerative Special High Head,
Turbine) Low Flow
Pemilihan Pompa
Pemilihan Pompa Positive
Displacement
Pompa, Kompresor, Blower dan
Kipas Angin
• POMPA
o Peralatan untuk menaikkan cairan – fluida yang relatif inkompresibel – ke tingkat tekanan atau head yang
lebih tinggi
• KOMPRESOR
o Peralatan untuk menaikkan gas – fluida yang kompresibel – ke tingkat tekanan yang lebih tinggi

• BLOWER
o Peralatan untuk menggerakkan sejumlah volume gas dengan kenaikan tekanan moderat

• KIPAS ANGIN
o Peralatan yang menggerakkan sejumlah gas dengan kenaikan tekanan yang rendah
Memindahkan Air
SUMBER AIR BAK
PENAMPUNG
Di atas/dalam tanah

Jauh/Dekat
Sumber Daya Air
(UU No. 7 Tahun 2004)
Cara Jadul
Pompa RT
Sumur Dalam
Sistem Pompa Industri
3 Karakteristik Penting Pompa

Driving force untuk


terjadinya Jumlah volume yang
Tenaga yang memperlambat
perpindahan fluida dipindahkan per
partikel-partikel fluida
satuan waktu
Laju Alir (Tabel 1)
Laju Alir Berdasarkan Diameter
dan Tekanan
Laju Alir 180
Laju Alir
180 160
160
140
140
120 120
Axis Title

100 100
80
80
60
60
40
20 40
0 20
30 psi 40 psi 50 psi 60 psi 70 psi
Tekanan 0
1/4 1/2 3/4 1 1 1/2

1/4 1/2 3/4 1 1 1/2 30 psi 40 psi 50 psi 60 psi 70 psi


Tipikal Sistem Pompa
Pompa dan Tekanan
• Pompa menyediakan energi yang diperlukan untuk mengarahkan
fluida melalui sistem dan mengatasi friksi dan perbedaan ketinggian
(elevasi)
• Tekanan dinaikkan saat partikel-partikel fluida dipaksa lebih dekat
satu sama lain
• Contoh:
o Di alat pemadam kebakaran, kerja
atau energi dihabiskan untuk memberi
tekanan cairan kimia yang ada di
dalamnya, sehingga energinya dapat
disimpan dan digunakan nantinya
Tekanan pada Wadah yang
Terbuka
• Apakah mungkin memberi tekanan pada wadah yang terbuka?
• YA
• Contoh: SEMPROTAN
o Jika kita tekan kedalam, tekanan naik dan makin dalam semakin keras kita harus menekan
o Ada cukup friksi saat fluida bergerak melalui jarum untuk menghasilkan tekanan yang besar pada bodi
semprotan
Tekanan pada Pompa
• Jika ide tekanan pada semprotan diterapkan di
pompa,
o meski ujung pipa keluaran terbuka,
o sangat mungkin untuk memiliki tekanan pada keluaran
pompa
o disebabkan
• adanya friksi yang cukup di dalam sistem dan
• perbedaan elevasi
Friksi pada Sistem Pompa
• Friksi akan selalu ada, hatta di fluida, karena dia adalah tenaga yang
menolak pergerakan dari suatu obyek
Friksi pada Fluida Padat dan Cair
• Friksi pada fluida padat pasti besar; tapi bisa diperkecil
dengan bantuan roda
• Friksi pada fluida cair kecil, tapi dapat menjadi besar pada
o Pipa yang panjang
o Pipa pendek tapi laju alirnya besar dan
diameternya kecil, seperti
pada semprotan
o Pipa yang kasar
o Sambungan pipa (elbow, tee, dll)
o Cairan yang viskositasnya tinggi
4 Bentuk Energi pada Sistem
Pompa
1.Tekanan
2.Elevasi
3.Friksi
4.Kecepatan
Energi Tekanan
• Tekanan dihasilkan pada bagian bawah penampung disebabkan
cairan mengisi wadah secara sempurna, dan beratnya
menghasilkan gaya yang didistribusikan ke seluruh permukaan
• Jenis ini disebut TEKANAN STATIK
• ENERGI TEKANAN adalah energi yang dibangun saat
partikel-partikel cairan atau gas digerakkan lebih dekat sedikit
satu sama lainnya
• Contohnya pada alat pemadam kebakaran
Energi Elevasi, Friksi dan
Kecepatan
• ENERGI ELEVASI adalah energi yang tersedia pada cairan saat dia
memiliki ketinggian tertentu
o Jika energi ini keluar, dia dapat mengarahkan pada sesuatu yang berguna seperti
turbin yang menghasilkan listrik
• ENERGI FRIKSI adalah energi yang hilang ke lingkungan disebabkan
oleh pergerakan cairan melalui pipa dan sambungan dalam sistem
• ENERGI KECEPATAN adalah energi yang menggerakkan obyek.
Contoh: jika air keluar dari selang, maka dia memiliki energi kecepatan
Hubungan antara Ketinggian, Tekanan dan
Kecepatan
Energi Pompa
• Energi yang harus disuplai oleh pompa adalah energi friksi PLUS
perbedaan ketinggian yang harus dicapai oleh cairan (energi
elevasi)
ENERGI POMPA = ENERGI FRIKSI + ENERGI ELEVASI
HEAD
• Apa itu HEAD?
• HEAD sebenarnya adalah cara untuk menyederhanakan penggunaan
energi
• Untuk menggunakan energi kita perlu mengetahui BERAT dari obyek
yang dipindahkan
• ENERGI ELEVASI (EE): berat dari obyek (W) dikalikan jarak (d)
EE = W x d
• ENERGI FRIKSI (FE): gaya friksi (F) dikalikan jarak cairan yang
dipindahkan atau panjang pipa (l)
FE = F x l
HEAD
• HEAD adalah energi dibagi dengan berat atau jumlah energi yang
digunakan untuk memindahkan sebuah obyek dibagi berat obyek
tersebut
• HEAD ELEVASI (EH):
EH = (W x d)/W = d
• HEAD FRIKSI (FH):
FH = (F x l)/W = l
• Satuan F dan W sama, sehingga satuan FH juga sama dengan satuan EH,
yakni satuan jarak (m, ft)
Satuan Energi = Satuan Jarak?
• Jika kita masukkan sebuah
tube di bagian keluaran
pompa, cairan akan naik di
dalam tube setara dengan
tekanan keluaran pompa
• Sebagian tinggi cairan di
dalam tube adalah tinggi
elevasi dan lainnya tinggi
head friksi
• Keduanya satuannya sama:
SATUAN JARAK
Definisi Head (Webster)
• HEAD adalah kumpulan (body) air yang tersimpan di dalam
penampung pada sebuah ketinggian
Tekanan dan Ketinggian
• Dikarenakan ketinggian dan beratnya, fluida menghasilkan tekanan pada
titik bawah (penampung)
• Sehingga semakin tinggi penampungnya, semakin tinggi tekanannya
Tekanan dan Bentuk Wadah
• Tekanan tidak tergantung bentuk wadahnya
• Ini hal yang sangat penting
• Karena itu, betapa pun kompleksnya sistem perpipaan, kita mungkin
akan mengetahui tekanan di bagian bawahnya jika kita mengetahui
tingginya
Head Statik
• Head statik: jarak antara permukaan cairan penampung
tujuan dan permukaan cairan penampung asal
• Head statik akan
menghasilkan
tekanan pada
pompa yang
harus diatasi saat
pompa dinyalakan
Head Statik
• Konvensinya: Head statik diukur dari suction flange elevation dan
ujung pipa yang terbuka ke udara
• Jika ujung pipanya dimasukkan kedalam penampung?
Head Statik
Faktor yang Memengaruhi Laju
Alir
• Pada sistem yang identik, laju alir dipengaruh oleh head statik
• Jika elevasi ujung pipa tinggi, maka laju alirnya rendah (bandingkan
dengan naik sepeda)
Head Statik  0

Mungkin tidak perlu


pompa, tapi cukup
SIFON
Sifon
Total Head
TINGGI MAKSIMUM
yang dapat dicapai
oleh fluida dari
permukaan suction
headnya

Pada kondisi ini laju


alirnya = 0
Variasi Head Total
Laju Alir Tergantung Friksi
1
Laju Alir Tergantung Friksi

2
Laju Alir Tergantung Friksi

3
Laju Alir Tergantung Friksi

4
Pompa Sentrifugal
• Bagaimana pompa sentrifugal menghasilkan tekanan?
• Partikel fluida memasuki pompa pada flens masuk (suction flange)
atau koneksi

• Partikel-partikel tersebut berputar 90


derajat ke bagian datar impeller dan
mengisi volume antar-tiap baling-
baling impeller
Komponen Pompa
Sentrifugal
Cara Bekerja Pompa Sentrifugal
• Partikel-partikel fluida dalam pompa dikeluarkan dari ujung
runcing baling-baling impeller pada kecepatan tinggi
• Partikel-partikel tersebut lalu membentur selongsong (casing)
dari pompa dan diperlambat di bawah energi kecepatan dan di
atas energi tekanan
• Tidak seperti friksi yang merupakan energi terbuang,
penurunan energi kecepatan menyuguhkan kenaikan energi
tekanan  PRINSIP NERACA ENERGI
Eksperimen Pompa Sentrifugal
• Isi plastik dengan air
• Lubangi bagian bawahnya
• Ikat bagian atas plastik tersebut
• Ayunkan (diberi gaya sentrifugal)
• Air akan keluar dari lubang plastik
• Makin cepat ayunannya, makin banyak
air yang keluar dari lubang karena
tekanan dalam plastik naik
Kurva Hubungan Tekanan Keluaran
Pompa vs Laju Alir Pompa
Total Head
• TOTAL HEAD dan FLOW adalah kriteria utama yang digunakan
untuk
o membandingkan satu pompa
dengan lainnya

o memilih pompa sentrifugal


• TOTAL HEAD berhubungan dengan tekanan
keluaran (discharge pressure)pompa
Kenapa Bukan Langsung
Discharge Pressure Saja?
• Tekanan adalah sesuatu yang sudah akrab di kehidupan sehari-hari
• Contoh: alat pemadam kebakaran diberi tekanan 60 psig (410 kPa), ban
mobil 35 psig (240 kPa)
• Kenapa pabrik pompa tidak memakai tekanan keluaran sebagai kriteria?
1. Tidak diketahui untuk apa kita menggunakan pompa
2. Tidak diketahui berapa laju alir yang diperlukan karena tidak
seperti pompa displacement, laju alir pompa sentrifugal tidak tetap
Kenapa Bukan Langsung
Discharge Pressure Saja?
o Tekanan keluaran tergantung pada tekanan yang ada di bagian masukan pompa
o Jika sumber fluida yang mau dipompa berada di bawah atau di atas masukan pompa,
untuk laju alir yang sama kita akan dapatkan tekanan keluaran yang berbeda
o Karena itu, untuk menghilangkan permasalahan ini, lebih disukai digunakan
perbedaan antara masukan dan keluaran pompa
3. Besaran tekanan yang dapat dihasilkan pompa tergantung pada
densitas fluida
o Pihak pabrik tidak mengetahui fluida apa yang nantinya akan dipompa
• KARENA ITU DIGUNAKAN TOTAL HEAD SEBAGAI KRITERIA POMPA
Hubungan antara Head dan Total
Head
• TOTAL HEAD adalah tinggi cairan
yang dinaikkan ke bagian discharge
pompa kurangi tinggi cairan yang
dinaikkan ke bagian suction pompa
• Kenapa dikurangi?
• Karena kita menginginkan kontribusi
energi dari pompa saja dan bukan
energi yang disuplai ke pompa
Energi dan Head
• Jika digunakan ENERGI, kita perlu tahu beratnya
• Jika HEAD, kita perlu tingginya saja
• POMPA itu proses kontinyu, sehingga tidak peduli berapa berat
yang dipindahkan
Contoh 1
• Jarak (static head) antara permukaan air dan suction pompa = 10 ft
• Jarak (discharge head) antara suction pompa dan permukaan air
di penampung =
15 ft
• Total head = 10 + 15
= 25 ft PLUS friction
head loss
Head Friksi (Tabel 2)
• Head Friksi adalah energi yang hilang akibat friksi
yang disebabkan oleh pergerakan fluida melalui
pipa dan sambungan
• Dipilih kecepatan 10 fps karena itu angka
yang khas untuk kecepatan di pipa
• Angka itu moderat (tidak terlalu tinggi yang
dapat mengakibatkan friksi yang
banyak, juga tidak terlalu kecil
yang dapat menyebabkan
penurunan tajam pada friksi)
Ukuran Pipa Hisap Pompa
• Konservatifnya: kecepatan masuk pompa dibuat lebih rendah
(misal, 4 dan 7 fps) sehingga dipilih ukuran pipa yang cukup
besar
• Itulah kenapa ukuran pipa masuk pompa lebih besar dari pada
ukuran pipa keluar pompa
• Semakin besar diameter pipa hisap yang dipakai menjadikan debit
aliran yang dihasilkan lebih banyak dan akan menurunkan faktor
gesekan, dan kerugian head tekan pada aliran pipa tersebut akan
mengalami penurunan.
Kecepatan Masuk dan Keluar
Pompa

Suction Discharge
Velocity Velocity
(m/s) (m/s)

0,61 1,82
0,45 1,37
0,30 0,91
0,61 - 0,91 1,82 - 2,74

API RP 14E hlm. 21


Kinerja (Kurva Karakteristik)
Pompa
• Kurvanya mirip dengan kurva sebelumnya (tekanan vs laju alir), tapi
kurva karakteristik pompa menggambarkan total head vs laju alir
• Kurva sebelumnya tidak praktis
karena harus mengetahui suction
pressure yang digunakan untuk
menghasilkan kurva tersebut
• Tidak semua pabrik
pompa menyediakan
kurva seperti ini
Panduan Memilih Pompa
Sentrifugal
1. Tentukan laju alir
2. Tentukan head statik
3. Tentukan head friksi
4. Hitung head total
5. Pilih pompa
Contoh
• Diperlukan laju alir sebesar 10 gpm
• Sesuai Tabel 2, maka ukuran pipa yang tersedia antara ½” dan ¾”.
Dipilih ¾”
• Pipa masukan
ke pompa
dipilih 1”
• Panjang pipa
semuanya
30 ft
Kehilangan Friksi di Bagian
Suction Pompa
• Pada diameter 1”, friksinya 0.068 ft per ft pipa
• Panjang pipa 30 ft:
30 x 0.068 = 2.4 ft
• Kehilangan friksi
dari sambungan
diasumsikan 30%:
0.3 x 2.4 = 0.7 ft
• Friksi check valve
5 ft, tapi jet pump
tidak perlu itu
• Total kehilangan friksi =
2.4 + 0.7 = 3.1 ft
Kehilangan Friksi di Bagian
Discharge Pompa
• Total panjang pipa 30 ft, maka kehilangan friksi = 30 x 0.23 = 6.9 ft
• Dari fittings:
30% x 6.9 = 2.1 ft
• Total loss =
6.9 + 2.1 = 9.0 ft
• Total loss suction
dan discharge =
3.1 + 9.0 = 12.1 ft
Memilih Rating Pompa
• Head statik = 15 + 20 = 35 ft
• Total Head = head statik + friction loss = 35 + 12.1 = 47 ft
• Total head disebut juga TOTAL DYNAMIC HEAD (TDH)
• KITA HARUS MEMBELI POMPA YANG TOTAL
HEADNYA MINIMAL 47 FT PADA 10 GPM
• Panduannya: variasinya  15%
• Rating pompa harus sedekat mungkin dengan kriteria tersebut
Rating Pompa
• BEP (best efficiency point) adalah rating pompa
• Pada kondisi ini
pompa berada
pada kondisi
yang sangat
efisien, sehingga
vibrasi dan noise
sangat minim
• Variasinya 15%
pada total head
Prosedur Pemilihan Pompa
Friction Loss Pressure head
Break
di semua TOTAL HEAD of control
Horsepower
segmen pipa valve

Friction loss di Tank pressure


NPSHA Kenaikan suhu
fittings head

Thoma
Friction loss di
Velocity head Specific speed cavitation
peralatan
parameter

Friction loss di Total static Predict pump Suction


check valve head efficiency specific speed
Friction Loss di Semua Segmen
Pipa
 H FP   L 
H FP    
 L TABEL  100 
Panjang Pipa (L)

Tabel dari Cameron Hydraulic Data


sesuai dengan Flow dan Diameter Pipa
Friction Loss di Fittings

Setiap jenis fitting harus


DIKALIKAN jumlah fitting
tersebut
Friction Loss di Peralatan
p (psi)
H EQ  2.31
SG
• Pressure drop:
o Filter = 3 psi
o HE = 5 psi
o Control valve = 4.24 psi
• Specific Gravity (SG) lihat Tabel
Sifat Air
Friction Loss di Check Valve
p (psi)
H check  2.31
SG
2
p (psi)  Q (gpm) 
 
SG  CV 
• CV dari Tabel dari Trueline Valve Corp.
Panjang
Ekuivalen
2
fLu
hf 
2 gd
f = faktor friksi dari grafik Moody
L = panjang pipa (m)  dapat berasal
dari semua panjang pipa termasuk
panjang ekuivalen pipa dari fitting dan
valve
u = kecepatan aliran melalui pipa (m/s)
g = gravitasi, 9.81 m/s2
d = diameter dalam pipa (m)
Towler & Sinnot, hlm. 247
Total Static Head
• TOTAL STATIC HEAD: perbedaan antara elevasi permukaan cairan discharge tank
dan suction tank

Elevasi (z2):
2830’

Elevasi (z1):
2803’ TOTAL STATIC HEAD = z2 – z1
= 2830’ – 2803’ = 27 ft
Velocity Head
2 2
v2 v1
Velocty Head  
2g 2g

• v adalah kecepatan partikel fluida di satu titik


• Biasanya v1 adalah titik di permukaan cairan suction tank
• Karena terlalu kecil, maka dianggap 0
• v2 tergantung dari titik yang diukur
o Kalau ujung pipa keluaran nyemplung di cairan discharge tank, maka titik pengukurannya di
permukaan cairan discharge tank  v2 = 0
o Kalau diinginkan pengukurannya di suatu titik pada elevasi tertentu, maka v2 dihitung di pipa
pada elevasi tersebut
Tank Pressure Head
• Jika suction tank diberi tekanan dengan tekanan p1,
maka pressure headnya H1
• Tanki yang terbuka tekanannya atmosfir sehingga H = 0
• Kalau suction dan discharge tank-nya keduanya
terbuka, maka H1 = H2 = 0
• Jika terjadi perbedaan, maka dihitung dengan rumus:
HP2-P1 = (P2 – P1)/(.g)
Total Head
• Penjumlahan seluruh head yang sudah dihitung di atas

NO Component Sign (ft fluid) Results


1 Pipe Friction Head Loss + DHFP
2 Fitting Friction Head Loss + DHFF
3 Equipment Friction Head Loss + DHEQ
4 Check Valve Head Loss + DHcheck
5 Total Static Head + z2 - z1
6 Velocity Head Difference + v22/2g - v12/2g
7 Tank Pressure Head Difference + H1 - H2
         

TOTAL HEAD = DHP


Break Horsepower

• Efisiensi pompa (pump) diambil dari grafik Kurva


Karakteristik Pompa
• Faktor yang mempengaruhinya:
o Laju alir (q)
o Total head (DHP)
o Specific speed (Ns)
Kurva Karekteristik Pompa 1780 RPM
NPSHA
• NPSHA = Net Positive Suction Head Available
o Ukuran yang berhubungan dengan tingkat tekanan pada pump suction
o Makin tinggi tekanannya, makin tinggi NPSHAnya dan makin baik operasi
pompanya
o Harganya bervariasai dari 0 sampai head tekanan atmosfir 34 ft DITAMBAH
suction static head DIKURANGI kuantitas lain
o NPSHA harus lebih besar dari pada NPSHR (NPSH Required)
o Jika TANGKI ASAL DALAM KEADAAN TERTUTUP, maka tekanan dalam
tangki = tekanan uapnya
Rumus NPSHA
NPSHA
Rumus NPSHA
• Jika kita kesulitan menghitung pump suction pressure (pGS), maka dihitung headnya:
Rumus Lain NPSHA
P Pf Pv
NPSH avail  H  
 .g  .g  .g
NPSHR
• NPSHR adalah cara
lain untuk
menyatakan
kehilangan tekanan
(pressure loss) di
suction area dari
sebuah pompa pada
kondisi yang
diketahui
• NPSHR dapat juga
dilihat pada Kurva
Karakteristik Pompa
Contoh 2
• Pada contoh sebelumnya sudah dihitung total friksinya 3.1 ft
• Velocity headnya terlalu kecil sehingga diabaikan
• Tekanan atmosfir 14.7 psia
• Tekanan uap untuk air pada suhu 60F = 0.5 psia
• SG air = 1.0
Contoh 3
• Liquid chlorine is unloaded from rail tankers into a storage vessel. To provide the
necessary NPSH, the transfer pump is placed in a pit below ground level. Given the
following information, calculate the NPSH available at the inlet to the pump, at a
maximum flow rate of 16,000kg/h.
• The total length of the pipeline from the rail tanker outlet to the pump inlet is 50m. The
vertical distance from the tank outlet to the pump inlet is 10 m. Commercial steel piping,
50mm internal diameter, is used.
• Miscellaneous friction losses due to the tanker outlet constriction and the pipe fittings in
the inlet piping are equivalent to 1000 equivalent pipe diameters. The vapor pressure of
chlorine at the maximum temperature reached at the pump is 685 kN/m2 and its density
and viscosity, 1286 kg/m3 and 0.364 mNm-2s. The pressure in the tanker is 7 bara.
Jawaban
• Friction Losses
o Miscellaneous losses = 1000x50x10-3 = 50m of pipe
• Total length of inlet piping = 50+50=100m
Contoh 3: Tangki Tertutup
• Cairan
  ammoniak dipompakan dari sebuah tangki
tertutup pada suhu 5 oC. Ammoniak telah mencapai titik
didihnya sehingga tekanan gas di dalam tangki sama
dengan tekanan uapnnya. Jika head friksinya 0.5 m,
maka
• m
Ringkasan
Data Pompa
Disain Pompa dengan UniSim
• Komponen : Air
• Suhu : 150oF
• Tekanan : 1 atm
• Laju Alir : 500 USGPM
• Efisiensi: 71,3%
• Total Head : 97,47 ft
• SG : 0,98

= (17,25)(0,98) = 16,9 HP
Specific Speed
• SPECIFIC SPEED: bilangan yang menyediakan sebuah indikasi
laju impeller, laju alir, dan head yang dihasilkan

• Ns RENDAH jika <2.000 (pompa disain radial: head tinggi dan


laju alir rendah)
• Ns TINGGI jika >10.000
• Nilai ini bisa digunakan untuk memprediksi KAVITASI
Predict Pump Efficiency
• Untuk memprediksi efisiensi pompa secara langsung, maka digunakan
grafik kurva karakteristik pompa yang dihubungkan dengan Ns (specific
speed) dan laju alirnya (q)
• Pompa yang lebih besar (laju alir tinggi) dengan laju spesifik yang sama,
akan lebih efisien
• Untuk ukuran impeller yang lebih besar dari 10”, efek ukuran atau laju
alir yang naik adalah kecil dan umumnya tidak signifikan
Suction Specific Speed
• SUCTION SPECIFIC SPEED (S) adalah bilangan berdimensi sama
dengan specific speed dan digunakan sebagai panduan untuk pencegahan
kavitasi
• Hanya saja, H (total head) diganti dengan NPHSA
• Hydraulic Institute membatasi S sampai 8500, tapi lembaga lain 10.000 –
12.000
Thoma Cavitation Parameter
• THOMA CAVITATION PARAMETER () adalah bilangan
tanpa dimensi dan digunakan untuk memprediksi onset
cavitation
• Gunakan bilangan ini untuk memverifikasi bahwa pompa ini
memiliki NPSHA yang cukup untuk beroperasi secara layak
Thoma Number
Kenaikan Suhu
• Penyebab panas ada 2:
1. Karena transmisi tenaga antara impeller dan fluida tidak efisien, maka dihasilkan
panas
2. Saat prosesnya sangat tidak efisien misalnya pada laju alir yang rendah, panas
pun dihasilkan
• Pabrik pompa membatasi kenaikan suhu sampai 15 oF
• Kenaikan suhu tergantung pada total head, panas jenis fluida dan
efisiensi pada titik operasi
Pressure Head of Control Valve
Ada dua metode perhitungan:
• METODE 1
o Terdiri atas tekanan pada masukan control valve dengan menggunakan total head
pompa dan kehilangan friksi serta perbedaan elevasi antara MASUKAN
SISTEM dan masukan katup
• METODE 2
o Terdiri atas tekanan pada masukan control valve dengan menggunakan
kehilangan friksi dan perbedaan elevasi antara KELUARAN SISTEM dan
masukan katup
Metode 1
Metode 2
Disain Perpipaan Masuk Pompa
• Sebuah pompa reciprocating akan digunakan untuk mengalirkan minyak mentah dari
separator produksi ke fasilitas pengolahan minyak jarak jauh. Pilihlah ukuran pipa
untuk aplikasi pompa ini. Data untuk sistem pompa adalah sebagai berikut:
• Kondisi operasi separator:
o Tekanan operasi : 60 psig
o Volume minyak masuk : 5000 bpd
o Volume air masuk : nol
o Gravitasi minyak : 40o API (S1 = 0.825)
o Viskositas minyak : 1.5 cP pada suhu pemompaan
o Level di separator akan dikendalikan tetap dengan membypass keluaran pompa kembali ke separator
o Nozel keluaran bejana : 8 in. ANSI150
• Data Pompa
o Volume yang ditangani sebesar 150% dari minyak yang masuk (untuk memastikan kemampuan
menjaga level cairan selama surge) = 7.500 bpd
o Tipe pompa : Triplex
o RPM pompa : 200
o Koneksi suction : 6 in. ANSI 150
o Koneksi discharge : 2 in. ANSI 150
o NPSH dibutuhkan : 4 psia pada kondisi operasi
o Tekanan discharge : 500 psig
o Data pompa diletakkan 15 ft di bawah level cairan di separator

• Pipa suction panjangnya 15 ft dan mengandung 1 tee, 4 elbow


90o, 2 ball valve terbuka penuh, dan 1 reducer standar 8x6
Jawaban
• Sesuai Table 2.3 pada RPM sd 250, kecepatan
masuk pompanya 2 fps.
• Sesuai Figure 2.1 pada laju alir 7500 bpd, pipa
6 in. Sc. 40 memberikan kecepatan 2.4 fps,
sedangkan pipa 8 in. Sc. 40 kecepatannya 1.4
fps, maka dipilih pipa kedua
• Panjang ekivalen dari fitting sesuai Table 2.2
• Perhitungan line friction losses menggunakan Equation 2.2

• Faktor friksi Moody (f) dihitung berdasarkan Re (Eq. 2.3):

• Sesuai Figure 2.3, maka f = 0.023


• Perhitungan NPSHA menggunakan Eq. 2.4:

• Karena minyak dalam kondisi kesetimbangan dengan gas di dalam separator, maka
tekanan uapnya juga berada di 60 psig:

• KESIMPULAN: Pompa tidak dapat bekerja di kondisi ini


Solusi Alternatif
(untuk menaikkan NPSHA)
1. Memperpendek pipa suction. Meski ini mungkin tapi berakibat pada penurunan head akselerasi sebesar 80%
sehingga ini tidak layak.
2. Memperbesar ukuran pipa suction untuk memperkecil kecepatannya. Ini juga berakibat sama, akan menurunkan
head akselerasi sebesar 80% sehingga ini tidak layak.
3. Mengurangi laju pompa. Pompa dengan RPM 200 sudah sangat rendah, jadi tidak dapat diturunkan lagi
4. Menggunakan pompa dengan jumlah plunger yang lebih besar, misalnya menggunakan quintuplex bukan
triplex. Ini juga akan mengurangi head akselerasi sebesar 40%
5. Penggunaan pulsation dampener. Ini dapat mengurangi panjang pipa sesuai Eq. 2.5 ke 15 (atau kurang)
diameter nominal pipa (15 x 8 in. x 12 ft/in. = 10 ft). Perhitungan kembali head akselerasi:
= 2.9 ft

OK. Solusi ke-5 diterima

Anda mungkin juga menyukai