Anda di halaman 1dari 152

TEKNIS PENGAWASAN PENYELENGGARAAN

URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB PELAYANAN


DASAR

Disampaikan oleh:

Drs. SUGIYONO, M. Si
WIDYAISWARA AHLI UTAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
081808853883
OUTLINE

I. PENDAHULUAN

II.PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEWENANGAN

III. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN SPM

IV. SPM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH


V. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

2
I. PENDAHULUAN

Tujuan Terbentuknya Negara:


Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia

OTONOMI DAERAH
Hak Warga Negara Ps. 27, 28 H, Ps. 34 UUD 1945 PENINGKATAN
Pendidikan, Kesehatan, Hak atas Pekerjaan, Hak atas KESEJAHTERAAN
penghidupan yg layak, dan Jaminan Sosial

Indonesia Negara Kesatuan Yg Terdesentralisasi Dgn Presiden Memegang DEMOKRATISASI


Kekuasaan Pemerintahan (Pasal 4 UUD 1945)

- NKRI dibagi atas Prov, Kab & Kota.


- Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan PENYELENGGARAAN
- Dipimpin Gub, Bupati, Walkot yg dipilih demokratis – memiliki
DPRD dipilih melalui Pemilu PEMERINTAHAN DAERAH
- Menjalankan UP
- Hub. wewenang antar tingkatan Pemerintahan
- Hub. Keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan SDM & SDA
lainnya dilaks. adil & selaras diatur dg uu.
- Negara mengakui & menghormati satuan2 pemerintahan daerah
yg bersifat khusus atau istimewa yg diatur dgn uu. 3
3
4

4
 Pemberian otonomi yg se luas2 nya kpd Daerah diarahkan utk mempercepat terwujudnya
kesejahtera- an masy/ rakyat melalui peningkatan Yan, pemberdayaan, dan peran serta
masy.

 Disamping itu melalui otonomi luas, dlm lingkungan strategis globalisasi, Daerah
diharapkan mampu meningkatkan daya saing dg memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman
daerah dlm system NKRI.

 Upaya percepatan terwujudnya kesejahteraan masy/ rakyat tsb dlm lingkungan strategis
globalisasi dg menggunakan prinsip pemerataan dan keadilan salah satunya diwujudkan
melalui penetapan dan penerapan SPM.

Adanya fungsi pemerintah dari fungsi mengatur maupun fungsi mengurus (urusan publik).
Fungsi pemerintah tsb dilakukan utk mencapai tujuan kesejahteraan;

Indonesia adl neg. kesejahteraan sebagaimana tertuang dlm alinea ke-4 pembukaan UUD 45
(4 tujuan neg. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
5
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
Dlm konsep neg. kesejahteraan, Neg. bertanggung jawab utk menjamin setiap WN hidup
sejahtera berdasarkan standar hidup minimal yg di tetapkan;

Jika ada WN yg melalui mekanisme pasar tidak mampu utk hidup sejahtera, maka neg.
memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan kpd ybst agar tetap sejahtera.

Kebutuhan yg dipenuhi oleh pemerintah adl kebutuhan dasar yg apabila tidak dipenuhi
akan mengakibatkan hidup seseorang menjadi tidak normal/tidak layak/ bisa
mengakibatkan seseorang meningggal

Pemenuhan kebutuhan dasar (basic need) dilakukan oleh pemerintah melalui Yandas
(basic services)

Yandas yg harus diberikan oleh pemerintah berupa jenis dan jumlah barang/ jasa
ditetapkan dlm Standar Pelayanan minimum (SPM);

Tata cara dan kriteria pemberian Yan ditetapkan dlm NSPK (standar penyelenggaraan
Yan)
II
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEWENANGAN

7
H
HUUB
BUUNNG
GAAN
N K
KEEK
KUUA
ASSAAAAN
N PPE
EM MEER R II NN T
TAAHHA
ANN
8
P
PUUS
SAAT
T D
DAAN
N D
DAAEERRAAH
H pp ss 5
5 ,, 6
6 ,, 7
7&&88

PEMEGANG KEKUASAAN THE ULTIMATE


PEMERINTAHAN – PSL 4 (1) PRESIDEN RESPONSIBILITY LIES
UUD 1945 UPON THE PRESIDENT

NASIONAL Kementerian/LPNK
Psl 17 UUD 1945
KORBINWAS Sebagian KORBINWAS
Urusan
GUBERNU WAKIL PEMERINTAH
REGIONAL DPRD PROV PUSAT
Unsur Penyelenggara
R
Unsur Penyelenggara

Koordinasi,
Pembinaan,
Pengawasan
DPRD
DPRD BUPATI/
BUPATI/
LOKAL KAB/KOTA
KAB/KOTA WALIKOTA
WALIKOTA
Unsur Penyelenggara Unsur Penyelenggara

8
URUSAN PEMERINTAHAN
KEKUASAAN PRESIDEN

KEMENTERIAN NEGARA & PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH

MELINDUNGI, MELAYANI, MEMBERDAYAKAN DAN MENSEJAHTERAKAN


MASYARAKAT

1. URUSAN PEMERINTAHAN
2. KELEMBAGAAN
3. PERSONIL
4. KEUANGAN
5. SISTEM (REGULASI)
6. PELAYANAN PUBLIK
7. BINWAS 9
URUSAN PEMERINTAHAN

KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN ps9

Dibagi berdasarkan
URUSAN kriteria
ABSOLUT KONKUREN Eksternalitas,
PEMERINTAHAN Akuntabilitas dan
UMUM Efisiensi
1.PERTAHANAN
2.KEAMANAN WAJIB PILIHAN
3.AGAMA
4.YUSTISI (24) (8)
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER &
FISKAL
YAN DASAR NON YAN DASAR
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN (6) (18)
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAW SPM
PERMUKIMAN
5. TRAMTIBUM & NSPK
LINMAS
6. SOSIAL
10 Dilaksanakan secara bertahap dg mempertimbangkan kapasitas
kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana
dan prasarana.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YANG
DISELENGGARAKAN DAERAH ps 11,12,13&14
Urusan Pemerintahan Wajib Urusan Pemerintahan Wajib Non
Urusan Pemerintahan Pilihan
YanDas YanDas

18 URUSAN 8 URUSAN:
• Tenaga kerja
6 URUSAN: • Pemberdayaan perempuan dan • Kelautan dan
• Pendidikan pelindungan anak perikanan
• Pangan • Pariwisata
• Kesehatan • Pertanahan • Pertanian
• Pekerjaan umum dan • Lingkungan hidup • Kehutanan;
penataan ruang • Administrasi kependudukan dan • Energi dan sumber daya
pencatatan sipil
• Perumahan rakyat dan • Pemberdayaan masy dan Desa mineral;
kawasan permukiman • Pengendalian penduduk dan • Perdagangan;
• Ketenteraman, keluarga berencana • perindustrian; dan
ketertiban umum, dan • Kerhubungan; • Transmigrasi.
pelindungan Masy. • Komunikasi & informatika
• Koperasi, usaha kecil, dan Urusan berbasis
• Sosial. menengah ekosistem
• Penanaman modal
• Kepemudaan dan olah raga Kelautan dan Perikanan, Kehutanan;
Energi dan Sumber Daya Mineral;
• Statistik
• Persandian
11
• Kebudayaan;
• Perpustakaan; Kab/Kota
PROVINSI
• Kearsipan. Dapat bagi hasil
PS 8 UU NO 23 TAHUN 2014
PS 10 PP NO 12 TAHUN 2017
1. Pengawasan penyelenggaraan PEMDA prov dilaksanakan:
• menteri utk pengawasan umum
• Menteri teknis/KLPNK utk pengawasan teknis
2. Kabupaten/kota dilaksananakn oleh Gubernur WPP utk pengawasan umum dan teknis

Pengawasan umum terdiri:


 Pembagian Urusan Pemerintahan
 Kelembagaan Daerah.
 Kepegawaian Perangkat Daerah
 Keuangan Daerah;
 Pembangunan Daerah;
 Pelayanan publik di Daerah;
 Kerja sama Daerah;
 Kebijakan Daerah;
 Kepala Daerah dan DPRD; dan
 Bentuk pembinaan lain sesuai dg ketentuan per UU an
Pengawasan teknis dilakukan terhdp teknis pelaksanaan subtansi UP yg
diserahkan daerah Prov, Kab/Kota.
Pengawasan teknis meliputi:
 Capaian SPM atas pelayanan dasar
 Ketaatan terhdp ketentuan peraturan perundangan (ketaatan pelaksanaan
NSPK yg ditetapkan oleh Pemerintahan Pusat dlm pelaksanaan UPK)
 Dampak pelaksanaan UPK yg dilakukan oleh PEMDA
 Akutabilitas APBN, APBD dlm pelaksanaan UPK di daerah.

Menteri dan menteri teknis/KLPNK juga melakukan pengawasan atas


pelaksanaan pengawasan tugas Gub WPP.
SPM pendidikan mencakup SPM pendidikan prov dan SPM pendidikan Dakab/kota.
JENIS YanDas pd SPM pendidikan DaPROV terdiri atas:

Pendidikan menengah;

Pendidikan khusus.
JENIS YanDas pd SPM pendidikan DaKAB/KOTA terdiri atas:
Pendidikan anak usia dini;

Pendidikan dasar;

Pendidikan kesetara
Mutu YanDas utk setiap JENIS YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2nya memuat:

Standar jumlah dan kualitas barang dan/ Jasa

Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan;

Petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
PENERIMA YanDas utk setiap JENIS YanDas yaitu WNI dg ketentuan:

Usia 16 th s/d 18 th utk Jenis YanDas pendidikan menengah;

Usia 4 th s/d 18 th utk Jenis YanDas pendidikan khusus;

Usia 5 th s/d 6 th utk Jenis YanDas pendidikan anak usia dini;

Usia 7 ) th s/d 15 th utk Jenis YanDas pendidikan dasar;

Usia 7 th s/d 18 th utk Jenis YanDas pendidikan kesetaraan.
Standar teknis diatur dg PerMen Sosial No 9 Tahun 2018 Ttg Standar teknis Yandas pd SPM Bid Sosial di DaProv
dan di DaKab/ Kota. yg ditetapkan setelah dikoordinasikan dg Mendagri dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Kesehatan
SPM kesehatan mencakup SPM kesehatan DaPROV dan SPM kesehatan DaKAB/KOTA.

JENIS YanDas pd SPM kesehatan DaPROV terdiri atas:


 Pelayanan kesehatan (YanKes) bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/ berpotensi bencana prov;
 Yankes bagi penduduk pd kondisi kejadian luar biasa prov.
JENIS YanDas pd SPM kesehatan DaKAB/KOTA terdiri atas:
 YanKes ibu hamil;
 YanKes ibu bersalin;
 YanKes bayi baru lahir;
 YanKes balita;
 YanKes pd usia pendidikan dasar;
 YanKes pd usia produktif;
 YanKes pd usia lanjut;
 YanKes penderita hipertensi;
 YanKes penderita diabetes melitus;
 YanKes orang dg gangguan jiwa berat;
 YanKes orang terduga tuberkulosis;
 YanKes orang dg risiko terinfeksi virus yg melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV), yg bersifat peningkatan/ promotif dan
pencegahan/ preventif.
MUTU YanDas utk setiap JENIS YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2nya
memuat:
Standar jumlah dan kualitas barang dan/jasa;
Standar jumlah dan kualitas personel/SDM kesehatan;
Petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.

PENERIMA YanDas utk SETIAP JENIS YanDas yaitu WN dg ketentuan:


 Penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/ berpotensi bencana PROV utk Jenis YanDas Yankes
bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/ berpotensi bencana PROV;
Penduduk pd kondisi kejadian luar biasa PROV utk Jenis YanDas Yankes bagi penduduk pd
kondisi kejadian luar biasa PROV;
Ibu hamil utk Jenis YanDas Yankes ibu hamil;
 Ibu bersalin utk Jenis YanDas Yankes ibu bersalin;
 Bayi baru lahir utk Jenis YanDas Yankes bayi baru lahir;
 Balita utk Jenis YanDas Yankes balita;
 Usia pendidikan dasar utk Jenis YanDas Yankes pd usia pendidikan dasar;
 Usia produktif utk Jenis YanDas Yankes pd usia produktif;
Usia lanjut utk Jenis YanDas Yankes pd usia lanjut
Penderita hipertensi utk Jenis YanDas Yankes penderita hipertensi;
Penderita diabetes melitus utk Jenis YanDas Yankes penderita diabetes melitus;
Orang dg gangguan jiwa berat utk Jenis YanDas Yankes orang dg gangguan jiwa
berat;
Orang terduga tuberkulosis utk Jenis YanDas Yankes orang terduga tuberkulosis
Orang dg risiko terinfeksi virus yg melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV)
utk Jenis YanDas Yankes orang dg risiko terinfeksi virus yg melemahkan daya
tahan tubuh manusia (HIV).

STANDART TEKNIS diatur dg PerMenKesehatan No 4 Tahun 2019 Ttg Standar teknis


pemenuhi mutu Yandas pd SPM Bid kesehatan yg ditetapkan setelah dikoordinasi-
kan dg kemendagri dan kementerian/LPNK terkait.
SPM KESEHATAN
PROV.
MUTU YANDAS SEKURANG2NYA:
• Standar jumlah dan kualitas barang dan/
• JENIS LAYANAN: jasa;
1. Yankes bagi penduduk terdampak krisis • Standar jumlah dan kualitas personel/SDM
kesehatan akibat bencana Prov dan/ kesehatan; dan
berpotensi bencana; dan
• Petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan
2. Pelkes bagi penduduk pd kondisi KLB
standar

PENERIMA LAYANAN:
1. Penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/ berpotensi bencana prov utk Jenis YanDas
Yankes bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/ berpotensi bencana prov;
2. Penduduk pd kondisi kejadian luar biasa prov untuk Jenis YanDas Yankes bagi penduduk pd kondisi
kejadian luar biasa prov

18
SPM KESEHATAN kab/kota.

MUTU YANDAS SEKURANG2NYA:


• JENIS LAYANAN: • standar jumlah & kualitas barang dan/ jasa;
1. Yankes ibu hamil; • standar jumlah dan kualitas personel/SDM;
2. Yankes ibu bersalin; • petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar
3. Yankes bayi baru lahir;
4. Yankes balita;
5. Yankes pd usia pendidikan dasar; PENERIMA LAYANAN:
6. Yankes pd usia produktif; 1. ibu hamil;
7. Yankes pd usia lanjut; 2. ibu bersalin;
3. bayi baru lahir;
8. Yankes penderita hipertensi;
4. Balita;
9. Yankes penderita diabetes melitus; 5. usia pendidikan dasar;
10. Yankes orang dg gangguan jiwa berat; 6. usia produktif;
11. Yankes orang terduga tuberkulosis; 7. usia lanjut;
12. Yankes orang dg risiko terinfeksi virus yg 8. penderita hipertensi;
melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV), yg 9. penderita diabetes melitus;
bersifat peningkatan/promotif dan 10. orang dg gangguan jiwa berat;
pencegahan/preventif. 11. orang terduga tuberkulosis;
12. orang dg risiko terinfeksi virus yg melemahkan
daya tahan tubuh manusia (HIV) 19
SPM pekerjaan umum
SPM pekerjaan umum mencakup SPM PU Daprov dan SPM PU Dakab/kota.

Jenis YanDas pd SPM PU Daprov terdiri atas


Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kab/kota;
Penyediaan Yan pengolahan air limbah domestik regional lintas kab/kota.

Jenis YanDas pd SPM PU Da kab/kota terdiri atas:


Pemenuhan kebutuhan pokok air minum seharihari;
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik.

Mutu YanDas utk setiap Jenis YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2nya memuat:
Standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa;
Petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standars:

Penerima YanDas utk setiap Jenis YanDas yaitu setiap WN.

Standar teknis diatur dg PerMen PU dan Perumahan Rakyat No 29/PRT/M/ 2018 Ttg Standar
teknis SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan, yg ditetapkan setelah dikoordinasikan dg
Mendagri dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Perumahan Rakyat
SPM perumahan rakyat mencakup SPM PR Daprov dan SPM PR Dakab/kota.

Jenis YanDas pd SPM PR Daprov terdiri atas:


Penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana prov;
Fasilitasi penyediaan rumah yg layak huni bagi masy yg terkena relokasi program Pemda prov.

Jenis YanDas pd SPM PR Dakab/kota terdiri atas:


Penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana kab/kota;
 Fasilitasi penyediaan rumah yg layak huni bagi masy yg terkena relokasi program Pemda kab/kota.

Mutu YanDas utk setiap Jenis YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2
nya memuat:
Standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa;
Petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
Penerima YanDas utk setiap Jenis YanDas yaitu WN dg ketentuan:
Korban bencana prov yg memiliki rumah terkena dampak bencana utk Jenis YanDas
penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana prov;
Masy yg terkena relokasi akibat program Pemda prov utk Jenis YanDas fasilitasi penyediaan
rumah yg layak huni bagi masy yg terkena relokasi program Pemda prov;
Korban bencana kab/kota yg memiliki rumah terkena dampak bencana utk Jenis YanDas
penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana kab/ kota;
Masy yg terkena relokasi akibat program Pemda kab/kota utk Jenis YanDas fasilitasi
penyediaan rumah yg layak huni bagi masy yg terkena relokasi program Pemda kab/ kota.

Standar teknis diatur dg PerMen PU dan Perumahan Rakyat No 29/PRT/M/ 2018 Ttg
Standar teknis SPM PU dan Perumahan, yg ditetapkan setelah dikoordinasikan dg Mendagri
dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
SPM Tramtibum dan Linmas mencakup SPM Tramtibum dan Linmas Daprov dan SPM Tramtibum dan Linmas Dakab/kota

Jenis YanDas pd SPM Tramtibum dan Linmas Daprov yaitu pelayanan Tramtibum prov.

Jenis YanDas pd SPM Tramtibum dan Linmas Dakab/kota terdiri atas:


Pelayanan Tramtibum ;
Pelayanan informasi rawan bencana;
Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana;
Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana;
Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.

Mutu YanDas utk Jenis YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2 nya memuat:
Standar jumlah dan kualitas barang dan/jasa;
Standar jumlah dan kualitas personel/SDM
Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.
Penerima YanDas utk setiap YanDas yaitu WN dg ketentuan:

Yg terkena dampak gangguan Tramtibum akibat penegakan hukum terhdp pelanggaran Perda
prov dan Perkada prov utk Jenis YanDas Yan Tramtibum prov

Yg terkena dampak gangguan Tramtibum akibat penegakan hukum terhdp pelanggaran Perda
kab/kota dan Perkada kab/kota utk Jenis YanDas Yan Tramtibum

Yg berada di kawasan rawan bencana dan yg menjadi korban bencana utk Jenis YanDas Yan
informasi rawan bencana, Yan pencegahan dan kesiapsiagaan terhdp bencana dan Yan
penyelamatan dan evakuasi korban bencana;

Yg menjadi korban kebakaran/ terdampak kebakaran utk Jenis YanDas Yan penyelamatan dan
evakuasi korban kebakaran.

Standar teknis diatur dg ;


•PerMendagri NO 101 TAHUN 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PADA SPM SUB-URUSAN KEBAKARAN DAKAB/KOTA,
•PERMENDAGRI NO 114 TAHUN 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PADA SPM SUB-URUSAN BENCANA DAKAB/KOTA

•PERMENDAGRI NO 111 TAHUN 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PADA SPM SUB-URUSAN TRANTIB DAKAB/KOTA, yg
ditetapkan setelah dikoordinasikan dg Mendagri dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Sosial
SPM sosial mencakup SPM sosial Daprov dan SPM sosial Dakab/kota.

Jenis YanDas pd SPM sosial Daprov terdiri atas:


Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di dlm panti;
Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dlm panti;
Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar didlm panti;
Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di dlm panti;
Perlindungan dan jaminan sosial pd saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana prov.

Jenis YanDas pd SPM sosial Daerah kab/kota terdiri atas:


Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di luar panti;
Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti;
Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar panti;
Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di luar panti;
Perlindungan dan jaminan sosial pd saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana
kab/kota.
Mutu YanDas utk setiap Jenis YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2 nya
memuat:
standar jumlah dan kualitas barang dan/jasa;
Standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial;
Petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar

Penerima YanDas untuk setiap Jenis YanDas yaitu WN dg ketentuan:


 Penyandang disabilitas telantar utk Jenis YanDas rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di dlm dan
diluar panti;
Anak telantar utk Jenis YanDas rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dlm dan di luar panti;
Lanjut usia telantar utk Jenis YanDas rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di dlm dan di luar panti;
Gelandangan dan pengemis utk Jenis YanDas rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan
pengemis di dlm dan di luar panti;
Korban bencana prov utk Jenis YanDas perlindungan dan jaminan sosial pd saat dan setelah tanggap darurat bencana
bagi korban bencana prov
Korban bencana kab/kota utk Jenis YanDas perlindungan dan jaminan sosial pd saat dan setelah tanggap darurat
bencana bagi korban bencana kab/kota.

Standar teknis diatur dg PerMen Sosial No 9 Tahun 2018 Ttg Standar teknis Yandas pd SPM Bid Sosial di
DaProv dan di DaKab/ Kota, yg ditetapkan setelah dikoordinasikan dg Mendagri dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Bidang Sosial Provinsi
PENERIMA PELAYANAN
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR
DASAR

1. rehabilitasi sosial dasar a. standar jumlah dan kualitas barang penyandang


penyandang disabilitas dan/ jasa; disabilitas telantar
telantar di dlm panti b. standar jumlah dan kualitas SDM
kesejahteraan sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan
standar.

2. rehabilitasi sosial dasar a. standar jumlah dan kualitas barang anak telantar
anak telantar di dlm panti dan/ jasa;
b. standar jumlah dan kualitas SDM
kesejahteraan sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan
standar.

27
... lanjutan
PENERIMA
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR
PELAYANAN DASAR

3. rehabilitasi sosial dasar lanjut a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; lanjut usia telantar
usia telantar di dlm panti b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.

4. rehabilitasi sosial dasar tuna a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; gelandangan dan
sosial khususnya gelandangan b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; pengemis
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
dan pengemis di dlm panti

5. perlindungan dan jaminan sosial a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; korban bencana
pd saat dan setelah tanggap b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; alam prov dan/
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar. bencana sosial
darurat bencana bagi korban
bencana prov prov

28
SPM Bidang Sosial Kab/Kota
PENERIMA PELAYANAN
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR
DASAR
1. rehabilitasi sosial dasar penyandang a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; penyandang disabilitas
disabilitas telantar di luar panti b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan telantar
sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.

2. rehabilitasi sosial dasar anak telantar a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; anak telantar
di luar panti b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan
sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.

29
... lanjutan
PENERIMA
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR
PELAYANAN DASAR

3. rehabilitasi sosial dasar lanjut a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; lanjut usia
usia telantar di luar panti b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; telantar
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.

4. rehabilitasi sosial dasar tuna a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; gelandangan dan
sosial khususnya gelandangan b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; pengemis
dan pengemis di luar panti c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.

5. perlindungan dan jaminan sos pd a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; korban bencana
saat dan setelah tanggap darurat b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; alam kab/kota
bencana bagi korban bencana c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar. dan/ bencana
kab/ kota sosial kab/kota

30
III
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN SPM

31 31
ISU SPM
I. Sebagai Prioritas
1 Nasional
RPJMN 2014 - 2019

 NAWA CITA :
1. Menghadirkan kembali negara utk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kpd seluruh WNI.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dg membangun tata kelola pemerintahan yg bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dg memperkuat daerah2 dan desa dlm kerangka NKRI
4. Memperkuat kehadiran negara dlm melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yg bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masy. Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional shg bangsa Indonesia bisa maju dan
bangkit bersama bangsa2 Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dg menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

32
 Arah Kebijakan Umum Pembangunan Nasional 2014-2019
1. …..
2. …..
3. ……
4. ….
5. …..
6. …….
7. Mengembangkan dan Memeratakan BANGDA. BANGDA diarahkan utk menjaga momentum
pertumbuhan wil Jawa-Bali dan Sumatera bersamaan dg meningkatkan kinerja pusat2
pertumbuhan wil. di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua; menjamin
pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wil bagi seluruh lapisan masy; mempercepat
BANGDA tertinggal dan kawasan perbatasan; membangun kawasan perkotaan dan
perdesaan; mempercepat penetapan RTRW; dan mengoptimalkan pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah.
ISU SPM II. SPM sbg salah satu isu krusial
1 dlm UU No 23/2014

• SPM dijadikan sbg ukuran dlm pelaksanaan UPK yg bersifat wajib yg sebagian
urusannya mengandung Yandas;
• Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan UP Wajib
yg berkaitan dg Yandas.
• BANGDA merupakan perwujudan dari pelaksanaan UP yg telah diserahkan ke
daerah sbg bagian Integral dari BANGNAS

34
PEMBAGIAN URUSAN
BERDASARKAN UU
23/2014
URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN
PEMERINTAHAN
URUSAN
ABSOLUT PEMERINTAHAN KONKUREN
UMUM
ABSOLUT KONKURENT
UP YG SEPENUHNYA
MENJADI KEWENANGAN WAJIB PILIHAN
PUSAT
UP YG SEPENUHNYA WAJIB PILIHAN YAN NON YAN
DASAR DASAR
MENJADI
KEWENANGAN PUSAT
SPM

SPM
PEMBAGIAN URUSAN (psl 11 (3))
BERDASARKAN UU 32/2004

UP Pusat yg dilimpahkan pelaksanaannya kpd Gub dan UPK UP YG DIBAGI ANTARA PEM PUS ,
DAERAH PROV DAN DAERAH KAB/KOT
bupati/walikota di wil. nya masing2, misalnya urusan menjaga 4 DAN MENJADI DASAR PELAKSANAAN
konsensus dasar OTONOMI DAERAH 35
UU 32 TAHUN 2004 UU 23 TAHUN 2014

1. Pendidikan
2. Kesehatan 1. Pendidikan
3. Lingkungan Hidup
4. Pemerintahan DAGRI (kependudukan dan catatan
2. Kesehatan
sipil; dan pemerintahan umum)
5. Sosial
3. Pekerjaan Umum
6. Perumahan Rakyat 4. Perumahan Rakyat dan
7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
8. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kawasan Permukiman
9. Ketahanan Pangan
10. Ketenagakerjaan
5. Tramtibum & Linmas
11. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
6. Sosial
12. Kesenian
13. Komunikasi dan Informatika
14. Perhubungan
15. Penanaman Modal

36
UPK KEWENANGAN DAERAH (PASAL 11)
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Wajib Non Urusan Pemerintahan Pilihan
Wajib Pelayanan Dasar Pelayanan Dasar

6 URUSAN: 18 URUSAN
• pendidikan • tenaga kerja
• pemberdayaan perempuan 8 URUSAN:
• kesehatan • kelautan dan perikanan
dan pelindungan anak
• pekerjaan umum dan • pangan • pariwisata
penataan ruang • pertanahan • pertanian
• perumahan rakyat dan • lingkungan hidup • kehutanan;
• administrasi kependudukan
kawasan permukiman dan pencatatan sipil
• energi dan sumber daya
• ketenteraman, • pemberdayaan masyarakat mineral;
ketertiban umum, dan dan Desa • perdagangan;
pelindungan • pengendalian penduduk dan • perindustrian; dan
• Masyarakat keluarga berencana
• perhubungan; • transmigrasi.
• sosial. • komunikasi & informatika
• koperasi, usaha kecil, dan
menengah
• penanaman modal
• kepemudaan dan olah raga
Sebagian substansinya • statistik
Sebagian substansinya • persandian
merupakan
merupakan pelayanan dasar
pelayanan dasar • kebudayaan;
(ayat 3) 3)
(ayat • perpustakaan;
37
• kearsipan.
NORMATIF STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN UU 23/2014

PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH MEMPRIORITASKAN PELAKSANAAN UP Pasal 18 ayat (1), (2) & (3)
WAJIB YG BERKAITAN DG YANDAS YG DILAKSANAKAN BERDASARKAN SPM
BERPEDOMAN PADA PP SPM

UP WAJIB YG BERKAITAN DG YANDAS ADL UP WAJIB YG SEBAGIAN SUBSTANSINYA MERUPAKAN Pasal 11 ayat (3)
YANDAS.

YANDAS adl pelayanan publik utk memenuhi kebutuhan dasar WNI. Pasal 1 butir (16)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL adl ketentuan mengenai jenis dan mutu YANDAS yg
merupakan UP wajib yg berhak diperoleh setiap WNI scr minimal. Pasal 1 butir (17)

38
PERUBAHAN PARADIGMA.

 Sesuai UU No 23 Th 2014 ttg Pemerintahan Daerah, SPM tidak lagi dimaknai dlm
kontekstual sbg NSPK.

 Batasan pengertian SPM scr tekstual memang tidak berubah, yaitu bhw SPM merupakan
ketentuan mengenai Jenis YanDas dan Mutu YanDas yg berhak diperoleh setiap WNI scr
minimal, namun terdapat perubahan mendasar dlm pengaturan mengenai Jenis YanDas
dan Mutu YanDas, Kriteria penetapan SPM, dan mekanisme penerapan SPM

 Pengaturan mengenai Jenis YANDAS ditentukan dg tegas dan jelas dlm PP No 2 th 2018 dan
tidak didelegasikan lebih lanjut ke dlm peraturan per UU an lainnya.

 Pengaturan lebih rinci Mutu YanDas (standar teknis SPM) ditetapkan oleh masing2 menteri
yg menyelenggarakan UP di bid sesuai dg jenis SPM.

 Penetapan SPM dilakukan berdasarkan kriteria barang dan/jasa kebutuhan dasar yg bersifat
mutlak dan mudah distandarkan yg berhak diperoleh oleh setiap WNI scr minimal sesuai Jenis
YanDas dan Mutu YanDas.
Mekanisme penerapan SPM tidak lagi ditentukan berdasarkan indikator SPM dan batas waktu pencapaian tetapi mengutamakan penerapan SPM dg berdasarkan:

Pengumpulan data scr empiris dg tetap mengacu scr normatif sesuai standar teknis;
Penghitungan kebutuhan pemenuhan YanDas;
Penyusunan rencana pemenuhan YanDas;
Pelaksanaan pemenuhan YanDas,
Kesemuanya dilakukan oleh Pemda dan bukan oleh kementerian terkait.

Perubahan paradigma penting lainnya dlm konteks belanja Daerah.


Terhdp belanja Daerah ditentukan scr tegas dan jelas bhw belanja Daerah diprioritaskan
utk mendanai pelaksanaan SPM.
Atas prioritas tsb dan terlaksananya SPM, maka SPM telah menjamin hak konstitusional
masy, shg bukan kinerja Pemda yg menjadi prioritas utama apalagi kinerja kementerian
tetapi prioritas utamanya yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar WN.
DASAR HUKUM
UU No.23 / 2004 Ttg. PEMERINTAHAN DAERAH

Pengaturan Kewenangan Penyelenggaraan UP yg terbagi habis dlm Tk. Pem.


PP No12 / 2017 Ttg Binwas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Pengaturan ttg. Binwas Umum dan Binwas Tenis serta sanksi yg diberlakukan.
PP NO.2 /2018 Ttg. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

•Sbg. Pengganti PP No. 65 Tahun 2005 Ttg Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM.
•Berisikan kententuan Ttg jenis dan mutu Yandas yg berhak diperoleh WN scr minimal.Ps 18 UU No.23 Th 2014)
PERMENDAGRI NO.100 Ttg. PENERAPAN SPM

Ketentuan ttg Penerapan SPM (Melaksanakan Ketentuan Ps 16 PP No.2/2018)


PERMEN K/L Ttg. STANDAR TEKNIS SPM

• PerMen PU dan PR No 29/PRT/M/ 2018 Ttg Standar teknis SPM PU dan Perumahan.
• PerMen Dikbud No 32 Th 2018 Ttg Standar teknis Yan minimal pendidikan.
• PerMen Sosial No 9 Th 2018 Ttg Standar teknis Yandas pd SPM Bid Sosial di DaProv dan di DaKab/ Kota
• PERMENDAGRI NO 114 TT 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PD SPM SUB-URUSAN BENCANA DAKAB/KOTA
• PERMENDAGRI NO 101 TT 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PD SPM SUB-URUSAN KEBAKARAN DAKAB/KOTA
• PERMENDAGRI NO 111 TT 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PD SPM SUB-URUSAN TRANTIB DAKAB/KOTA
• PerMen Kesehatan No 4 Th 2019 Ttg Standar teknis pemenuhi mutu Yandas pd SPM Bid kes.
DASAR HUKUM
Ps 16 UU Nomor 23 Tahun 2014:
1. Pemerintah Pusat dlm menyelenggarakan UPK berwenang utk:
a. Menetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria dlm rangka penyelenggaraan UP
b. Melaksanakan Binwas terhdp penyelenggaraan UP yg menjadi kewenangan Daerah.
2. NSPK berupa ketentuan per UU an yg ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sbg pedoman dlm penyelenggaraan UPK yg
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yg menjadi kewenangan Daerah.

Ps 18
(1) Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan UPW yg berkaitan dg Yandas
sebagaimana dimaksud dlm Ps 11 ayat (3).
(2) Pelaksanaan Yandas pd UPW yg berkaitan dg Yandas berpedoman pd standar pelayanan minimal
(SPM) yg ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM diatur dg PP No 2/2018.

Ps 298
Belanja Daerah
Ayat (1) Belanja daerah di prioritaskan utk mendanai UPW yg terkait Yandas yg di tetapkan dg
SPM.

SPM adl ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yg merupakan UP Wajib yg berhak diperoleh
42
setiap warga negara secara minimal.
Ps 171 UU No. 36 Th 2009 ttg Kesehatan Ayat (2) Besar Anggaran Kesehatan PEMDA Prov,Kab/ Kota
dialokasikan Minimal 10% dari APBD di luar Gaji.

Ps 26 Ayat (1) Belanja daerah di pergunakan dlm rangka pelaksanaan UP yg menjadi kewenangan Prov,
Kab/Kota yg Terdiri dari UPW dan Pilihan.
Ps 27 Ayat (1) Belanja daerah di klasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan
(disesuaikan dg urusan) serta jenis belanja.(PP 58 Tahun 2005)

• PERMENDAGRI No 18 Th 2016 ttg Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi RKPD Th 2017
• PERMENDAGRI No 32 Th 2017 Ttg Penyusunan RKPD Th 2018
• PERMENDAGRI No 22 Th 2018 Ttg Penyusunan RKPD Th 2019
Permendagri no 18 th 2016, no 32 th 2017 dan Permendagri no 22 th 1018 yg mengamanatkan arah
kebijakan BANGDA berpedoman pd SPM sesuai dg UU no 23 tahun 2014 dan mendukung prioritas
nasional.

• PERMENDAGRI No 86 Th 2017 ttg TATA CARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI BANGDA, TATA CARA
EVALUASI RAPERDA Ttg RPJPD DAN RPJMD, SERTA TATA CARA PERUBAHAN RPJPD, RPJM DAN RKPD. 43
5
KEWAJIBAN KL DAN DAERAH

MENETAPKAN
MENETAPKAN SPM
PEMETAAN NSPK

KELEMBAGAAN PP18/2016 ttg


PERANGKAT
DAERAH TIPOLOGI

PERENCANAAN A

PENGANGGARAN B

Indikator umum indikator teknis

Jumlah Penduduk, Luas Wil,


45
Kapasitas APBD
46
PERBEDAAN SPM & NSPK
NSPK SPM
– NSPK sbg pedoman bagi daerah dlm – Bagian dari NSPK
penyelenggaraan UP – SPM adl ketentuan mengenai Jenis
– Norma adlh aturan/ ketentuan yg dipakai dan Mutu YanDas yg merupakan
sbg tatanan utk penyelenggaraan UPW yg berhak diperoleh setiap WNI
pemerintahan daerah. scr minimal.
– Standar adl acuan yg dipakai sbg patokan – Terkait UP wajib YanDas
dlm penyelenggaraan pemerintahan – YanDas adl Yan publik utk memenuhi
daerah. kebutuhan dasar WNI
– Prosedur adlh metode/ tata cara utk – Wujud dari upaya pemerataan hasil
penyelenggaraan pemerintahan daerah. BANGDA
– Kriteria adlh ukuran yg dipergunakan – Wujud berbentuk program dan
menjadi dasar dlm penyelenggaraan kegiatan OPD
pemerintahan daerah.
– Terkait semua UP
– Diatur dlm bentuk PP, Perpres Permen, dll 47
UU 32 Tahun 2004 UU 23 Tahun 2014
 SPM adl standar suatu Yan yg  SPM adl ketentuan mengenai jenis dan
memenuhi persyaratan minimal mutu YanDas yg merupakn UPW yg
kelayakan. berhak diperoleh WN scr minimal.
 15 UPW terkait YanDas.  6 UPW terkait YanDas.
 Ditetapkan oleh Menteri Teknis dg  Ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dg
PerMen Teknis melalui konsultasi & PP, melalui perumusan bersama.
mdapatkan rekomendasi dr Mendagri
 Pelaporan SPM Daerah oleh Biro/Bag  Pelaporan SPM Daerah oleh Biro/Bag
Organisasi dan tata Laksana Tata Pemerintahan dan merupakan
muatan dlm LPPD
UU 23/2014 Ttg.
PEMERINTAHAN DAERAH
1 Psl. 12, Psl 18 & Psl 298 Terdapat 6 UPW Yandas yg dilaksanakan
berdasarkan SPM. SPM menjadi
perioritas baik perencanaan maupun
anggaran

2 PP 2/2018 Ttg. STANDAR Pelaksanaan SPM yg mengatur ttg jenis


PELAYANAN MINIMAL pelayanan, mutu pelayanan dan penerima
Yandas dan strategi penerapannya

Scr teknis memuat ttg mekanisme dan


PERMENDAGRI strategi penerapan SPM mulai dari
3 100/2018 Ttg. pengumpula data, penghitung an
PENERAPAN SPM
pemennuhan kebutuhan dasar,
perencanaan SPM dlm DOKREN, dan
pelaksanaan SPM pelaporan dan evaluasi.
Tema RKP Tahun 2019 (RPJMN 2015-2019): “Pemerataan Pembangunan utk Pertumbuhan
Berkualitas”, maka sasaran dan target yg hrs dicapai pd akhir tahun 2019, antara lain:
 Pertumbuhan ekonomi nasional berkisar 5,4-5,8 %,
 Inflasi scr nasional berkisar antara 2,5 – 4,5 %.
 Sasaran tingkat kemiskinan pd kisaran 8,5-9,5 %;
 IPM menjadi 71,98; gini rasio pd kisaran 0,38-0,39; dan tingkat pengangguran terbuka 4,8-
5,2 %.
 Sasaran pemerataan pembangunan antar wil: kontribusi wil terhdp Bangnas;
 Sumatera 21,87 %, Jawa 58,15 %, Kalimantan 8,09 %, Sulawesi 6,15 %, Bali-Nusa Tenggara
3,22 %, Maluku 0,52 % Papua 2,01 %.

Sasaran dan prioritas penyusunan RKPD Tahun 2019 agar diselaraskan utk
mendukung pencapaian 5 prioritas pembangunan sbb:
1. Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan Yandas;
2. Pengurangan kesenjangan antar wil melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman;
3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri dan jasa produktif;
4. Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air melalui pelestarian
lingkungan;
5. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.
26

PERUBAHAN PARADIGMA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

UU
5/1974 UU 22/
1999 UU 32/ UU
2004 23/2014

Titik Berat Otonomi Pada


Desentralisasi berkeseimbangan
Kabupaten/Kota
antara Kewenangan Pem. Pusat,
DaProv & Da Kab/kota
PRINSIP PENETAPAN DAN PENERAPAN SPM
1.Kesesuaian kewenangan
SPM ditetapkan dan diterapkan sesuai dg kewenangan Daprov dan Dakab/kota menurut
pembagian UPW yg berkaitan dg YanDas.
2.Ketersediaan
SPM ditetapkan dan diterapkan dlm rangka menjamin tersedianya barang dan/ jasa kebutuhan
dasar yg berhak diperoleh setiap WN scr minimal.
3.Keterjangkauan
SPM ditetapkan dan diterapkan dlm rangka menjamin barang dan/ jasa kebutuhan dasar,
mudah diperoleh oleh setiap WN.
4. Kesinambungan
SPM ditetapkan dan diterapkan utk memberikan jaminan tersedianya barang dan/ jasa
kebutuhan dasar WN scr terus-menerus.
5. Keterukuran
SPM ditetapkan dan diterapkan dg barang dan/ jasa yg terukur utk memenuhi kebutuhan
dasar WN.
6. Ketepatan sasaran
SPM ditetapkan & diterapkan utk pemenuhan kebutuhan dasar yg berhak diperoleh setiap WN
scr minimal dgn memprioritaskan bagi masy miskin/tidak mampu.
STANDAR PELAYANAN REPUBLIK
MINIMAL: ketentuan ttg jenis dan mutu Yandas yg
INDONESIA

merupakan UPW yg berhak diperoleh setiap WN scr minimal.{PP No.2/2018, Ps 1 ayat (1)
PELAYANAN DASAR : Pelayanan publik utk memenuhi kebutuhan dasar WN agar
hidup layak.Ps 1 ayat(2)

MATERI MUATAN SPM


1 JENIS

2 MUTU DITERIMA OLEH SETIAP INDIVIDU/WARGA NEGARA

3 PELAYANAN DASAR

1. DAPAT DISTANDARISASI SECARA NASIONAL BAGI


SETIAP INDIVIDU PENERIMA
2. MERUPAKAN SUBSTANSI UPW TERKAIT YANDAS
3. KEWENANGAN DAERAH

Catatan: menterjemahkan pasal 1 butir 17 UU 23/2014


PERBEDAAN SUBSTANSI SPM ANTARA SPM PP 65/2005 & SPMPP 2/2018

Aspek PP 65/2005 PP 2/2018


Yang Distandarkan Kegiatan Pemda Kebutuhan Dasar
Standar Minimal Target minimal Program Kebutuhan minimal yg Wajib Diperoleh
WN
Isi Standard Standar Teknis dan Target Program Jenis, jumlah dan mutu barang/ jasa

Pemenyedia Program Pemerintah Pemerintah, swasta atau masy.


Pedoman Teknis Perencanaan dan Penganggaran Kriteria penerima dan jumlah, syarat,
kriteria barang/jasa

MUTU PELAYANAN DASAR Adalah :


ukuran kuantitas & kualitas barang dan/ jasa kebutuhan dasar serta
pemenuhannya scr minimal dlm YanDas sesuai standar teknis agar hidup scr
layak. PP No.2/2018 Ps 1 (4)
Ketentuan mengenai Mutu YanDas berdasarkan kpd Standar Teknis yg diatur oleh Menteri
Teknis yg menyelenggarakan UPW yg berkaitan dg Yandas setelah berkoordinasi dg Mandagri.

JENIS LAYANAN DASAR Adalah :


Jenis Yan dlm rangka penyediaan barang dan/ jasa kebutuhan dasar yg berhak diperoleh oleh
setiap WN scr minimal. {Ps 1 ayat (3)}

Jenis Yandas utk prov ada 14 jenis layanan dan Kab/ Kota ada 29 jenis layanan, dg rincian:
1. SPM PENDIDIKAN (Prov 2 SPM & Kab/Kota 3 SPM)
2. SPM KESEHATAN (Prov2 SPM & Kab/Kota 12 SPM)
3. SPM PEKERJAAN UMUM (Prov 2 SPM & Kab/Kota 2 SPM)
4. SPM PERUM RAKYAT (Prov 2 SPM & Kab/Kota 2 SPM)
5. SPM TRANTIBUM LINMAS (Prov 1 SPM & Kab/Kota 5 SPM)
6. SPM SOSIAL (Prov 5 SPM & Kab/Kota 5 SPM)
STANDAR TEKNIS

 Ketentuan lebih lanjut mengenai Standar Teknis diatur dg


PerMen yg menyelenggarakan UP bid PU yg ditetapkan
setelah dikoordinasikan dg kementerian yg menyelenggarakan
UP dagri dan kementerian /LPNK terkait.
 PERMENDIKBUD NOMOR 32 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR TEKNIS
PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN
PENERAPAN SPM
Pemda menerapkan SPM utk pemenuhan Jenis YanDas dan Mutu YanDas
yg brhak diperoleh setiap WN scr minimal sesuai dg jenis Yandas dan
mutu Yandas nya. (PP No.2/2018, Psl.11 )

Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SPM diatur dg PerMen yg


menyelenggarakan UP dagri yg ditetap- kan stlh dikoord dg
kementerian/LPNK. (PP No.2/2018, Psl.16)
TAHAPAN PENERAPAN SPM
1. PENGUMPULAN DATA.
2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN YANDAS.
3. PENYUSUNAN RENC KEBUTUHAN PEMENUHAN YANDAS.
4. PELAKSANAAN KEBUTUHAN PEMENUHAN YANDAS
Pengumpulan Data
• Pengumpulan data dilakukan secara berkala utk memperoleh data ttg jumlah dan
kualitas barang dan/ jasa kebutuhan dasar berdasarkan prinsip penetapan dan
penerapan SPM dan sesuai dg standar teknis SPM ybst.
Pengumpulan data mencakup:
 jumlah dan identitas lengkap WNI yg berhak memperoleh barang dan/ jasa
kebutuhan dasar secara minimal sesuai dg Jenis dan Mutu Pelayanan Dasarnya .
Khusus pengumpulan data untuk penerapan SPM pendidikan Daerah kab/kota
mencakup jumlah dan identitas lengkap seluruh WNI yg berhak memperoleh barang
dan/ jasa kebutuhan dasar secara minimal;
 Jumlah barang dan/ jasa yg tersedia, termasuk jumlah sarana dan prasarana yg
tersedia.

• Pengumpulan data diintegrasikan dg sistem informasi pembangunan daerah yg


dilaksanakan sesuai dg ketentuan peraturan per UU an 58
1. PENGUMPULAN DATA
a. Pengumpulan data ditujukan utk memperoleh data ttg, jumlah dan kualitas barang dan/ jasa
kebutuhan dasar sesuai dg SPM
b. Pendataan dilakukan scr berkala oleh Dinas Pendidikan, Dinas PU dan Penataan Ruang sbg,
OPD Pengampu SPM;
c. Pengumpulan dan pendataan sesuai d Standar Teknis SPM yg dituju kan utk pencapaian
target 100% dari Target dan Indikatorpenerima layanan setiap tahun;
d. Hasil Pendataan diintegrasikan dg sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) sesuai dg
per-UU-an.

DATA YANG DIBUTUHKAN.


PD prov. & kab/kota yg bertanggung jawab atas penyelenggaraan UP Pendidikan, PU &
Penataan Ruang sesuai kewenangannya melakukan pengumpulan dan pendataan scr berkala :
 Jumlah dan identitas WN yg berhak menerima kebutuhan dasar sesuai dg Jenis dan Mutu
YanDas;
 jumlah barang dan/jasa yg sudah tersedia utk pemenuhan kebutuhan dasar;
 Jumlah brg dan/ jasa yg dibutuhkan utk pemenuhan kebutuhan dasar;
 Jumlah sapras yg tersedia di daerah utk pemenuhan kebutuhan dasar
 Jumlah sapras yg masih dibutuhkan utk pemenuhan kebutuhan dasar.
Jenis Pelayanan Dasar

Jenis Yandas pd SPM Pendidikan Dakab/kota terdiri atas:

1. Pendidikan Anak Usia Dini

2. Pendidikan Dasar

3. Pendidikan kesetaraan

Jenis YanDas pada SPM Pendidikan Daprov terdiri atas:

1. Pendidikan menengah

2. Pendidikan khusus
60
Penerima Pelayanan Dasar

1 2 3 4 5

PAUD Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan


Peserta Didik yg Dasar Kesetaraan Menengah Khusus
berusia 5 – 6 th Peserta Didik yg
Peserta Didik yg Peserta Didik yg Peserta Didik yg
berusia 16 – 18 th.
berusia 7 – 15 th. berusia 7 – 18 th berusia 4 – 18 th.

61
Mutu Pelayanan Dasar
Mutu Yandas utk setiap jenis Yandas SPM Pendidikan mencakup:

Standar jumlah dan kualitas


1 barang dan/ jasa.

Standar jumlah dan kualitas


2 pendidik dan tenaga
kependidikan.
c

Tata cara pemenuhan


3 standar.
62
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa
Standar jumlah kualitas barang dan/ jasa meliputi:
• Standar satuan pendidikan; dan
• Standar biaya pribadi Peserta Didik.

Standar satuan pendidikan, terdiri atas: Standar biaya pribadi Peserta Didik, terdiri
a. Standar kompetensi lulusan atas:
b. Standar isi a. perlengkapan dasar Peserta Didik
c. Standar proses b. pembiayaan pendidikan
d. Standar sarana dan prasarana
e. Standar pengelolaan
f. Standar pembiayaan
g. Standar penilaian

63
Perlengkapan Dasar Peserta Didik
Penerima
No Pelayanan Perlengkapan Dasar Jumlah Kualitas
Dasar
Buku gambar 6 buah per peserta didik per Dalam kondisi baru
semester
1 PAUD
Alat mewarnai 1 set paling sedikit 12 warna
per peserta didik per semester
Buku teks pelajaran 1 paket per peserta didik per Sesuai dengan kurikulum
tahun
2 SD dan SMP
Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per Baru
(alat dan buku tulis) semester
Modul belajar 1 paket per peserta didik per Sesuai dengan kurikulum
Pendidikan tahun
3
Kesetaraan Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per Baru
(alat dan buku tulis) semester
Buku teks pelajaran 1 paket per peserta didik per Sesuai dengan kurikulum
tahun
4 SMA dan SMK
Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per Baru
(alat dan buku tulis) semester
Materi ajar 1 paket per peserta didik per Sesuai dengan ragam
Pendidikan tahun disabilitas dan kurikulum
5
Khusus Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per Baru
(alat dan buku tulis) semester
64
Pembiayaan Pendidikan
1. Pembiayaan pendidikan satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh Pemda dibebankan kpd
Pemda utk:
a. pendidikan dasar; dan
b. pendidikan menengah bagi daerah yg telah melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
2. Dlm hal daerah yg belum melaksanakan wajib belajar 12 tahun, maka pembiayaan pendidikan
menengah bagi satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh pemda dibebankan kpd Peserta
Didik/ orangtua/wali.
3. Besaran nilai pembiayaan pendidikan yg dibebankan kpd Peserta Didik/ orangtua/wali utk
pendidikan menengah bagi Satuan Pendidikan yg diselenggarakan oleh pemda ditetapkan oleh
Gub sesuai standar biaya yg berlaku di daerah setempat.
4. Kepala Satuan Pendidikan yg diselenggarakan oleh masy menetapkan besaran pembiayaan
pendidikan setelah mendapatkan pertimbangan dari komite sekolah.

65
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa (PAUD)
1. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd PAUD diberikan pd setiap awal tahun.
2. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/
tidak mampu yg menjadi tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
 Jumlah Peserta didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 12 buah buku gambar x biaya
satuan buku gambar.
 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set alat mewarnai x biaya
satuan alat mewarnai.
3. Biaya satuan buku gambar dan biaya satuan alat mewarnai sesuai dg standar biaya masing2
daerah.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa (SD dan SMP)
1. Pemenuhan buku teks pelajaran pd SD dan SMP diperuntukkan bagi Peserta Didik yg belum terlayani perlengkapan dasar
Peserta Didik.
2. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd SD dan SMP diberikan pd setiap awal tahun.
3. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu yg menjadi
tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 1 paket buku teks pelajaran x biaya satuan
buku teks pelajaran.
 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set buku tulis dan alat tulis x biaya satuan
buku tulis dan alat tulis.
66
4. Biaya satuan buku teks pelajaran dan biaya satuan buku tulis dan alat tulis sesuai dg standar biaya masing2 daerah.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa (SMA dan SMK)
1. Pemenuhan buku teks pelajaran pd SMA dan SMK diperuntukkan bagi Peserta Didik yg belum terlayani
perlengkapan dasar Peserta Didik.
2. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd SMA dan SMK diberikan pd setiap awal tahun.
3. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak
mampu yg menjadi tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 1 paket buku teks pelajaran x biaya satuan
buku teks pelajaran.
 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set buku tulis dan alat tulis x biaya satuan
buku tulis dan alat tulis.
4. Biaya satuan buku teks pelajaran dan biaya satuan buku tulis dan alat tulis sesuai dg standar biaya masing2
daerah.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa (Pendidikan Kesetaraan)
1. Pemenuhan modul belajar pd pendidikan kesetaraan diperuntukkan bagi Peserta Didik yg belum terlayani perlengkapan
dasar Peserta Didik.
2. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd pendidikan kesetaraan diberikan pd setiap awal tahun.
3. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu yg menjadi
tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 1 paket buku modul belajar x biaya satuan
modul belajar.
 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set buku tulis dan alat tulis x biaya satuan
buku tulis dan alat tulis. 67
4. Biaya satuan modul belajar dan biaya satuan buku tulis dan alat tulis sesuai dg standar biaya masing2 daerah.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa
(Pendidikan Kesetaraan)
1. Pemenuhan modul belajar pd pendidikan kesetaraan diperuntukkan bagi Peserta Didik yg belum terlayani
perlengkapan dasar Peserta Didik.

2. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd pendidikan kesetaraan diberikan pd setiap awal tahun.

3. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu
yg menjadi tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.

 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 1 paket buku modul belajar x
biaya satuan modul belajar.

 Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set buku tulis dan alat tulis x
biaya satuan buku tulis dan alat tulis.

4. Biaya satuan modul belajar dan biaya satuan buku tulis dan alat tulis sesuai dg standar biaya masing2 daerah.
 

68
Pelaksanaan Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa
  1. Pemenuhan pembiayaan pendidikan  dilaksanakan sesuai dg jadwal yg
(1) Pelaksanaan pemenuhan ditetapkan oleh satuan pendidikan/SP.
perlengkapan dasar dilakukan 2. Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan pendidikan bagi Peserta Didik pd
oleh Pemda sesuai dg SP yg diselenggarakan Pemda, dilaksanakan dg cara pembebasan biaya
kewenangannya dpt berupa: pendidikan pd SP.
a. Menyediakan 3. Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan pendidikan bagi Peserta Didik yg
perlengkapan dasar; berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu pd SP yg diselenggarakan
dan/ oleh masy, dilaksanakan dg cara pemberian uang tunai langsung kpd
b. Memberikan uang tunai penyelenggara SP oleh Pemda sesuai dg kewenangannya.
utk pemenuhan 4. Perhitungan pemenuhan pembiayaan pendidikan dari Peserta Didik
perlengkapan dasar kpd oleh SP dilaksanakan dg cara menghitung jumlah Peserta Didik yg
Peserta Didik yg berasal berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu dikali 12 bulan dikali
dari keluarga miskin/ pembiayaan pendidikan.
tidak mampu.
(2)Pemenuhan YanDas dilaksana
kan sesuai dg ketentuan per
UU an.
Pemenuhan standar biaya pribadi diprioritaskan bagi Peserta Didik yg berasal
dari keluarga miskin/ tidak mampu yg menjadi tanggung jawab Pemda.
69
Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PAUD)

Jenis pendidik 1. Dlm hal guru PAUD pd kab/kota belum memiliki


Kualitas pendidik dan tenaga
No dan tenaga
kependidikan kependidikan. sertifikat profesi guru PAUD, Pemda wajib
menyampaikan surat keterangan yg menyatakan
1. Guru PAUD 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV /S1 masih terdpt pendidik yg belum memiliki sertifikat
bid PAUD, kependidikan lain/
psikologi; dan profesi guru PAUD kpd Mendagri melalui Gub sbg
2. memiliki sertifikat profesi guru PAUD. WPP dg tembusan kpd Mendikbud.
2. Dlm hal Ka satuan PAUD formal pd kab/kota belum
2. Kepala Satuan 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV/ memiliki surat tanda tamat Diklat calon Ka
PAUD S1;
2. memiliki sertifikat pendidik; dan sekolah, Pemda wajib menyampaikan surat
3. memiliki surat tanda tamat Diklat keterangan yg menyatakan masih terdapat Ka
calon Ka sekolah utk PAUD formal/ satuan PAUD formal yg belum memiliki surat tanda
sertifikat Diklat Ka satuan PAUD
nonformal dari lembaga pemerintah tamat Diklat calon Ka sekolah kpd Mendagri melalui
yg berwenang. Gub sbg WPP dg tembusan kpd Mendikbud.

3. Surat Keterangan dilampirkan sbg bagian dari


laporan penerapan dan pencapaian SPM
Pendidikan kpd Mendagri melalui Gub sbg WPP dan
tembusan kpd Mendikbud.
70
Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SD)
Jenis pendidik dan Kualitas pendidik dan
No tenaga kependidikan tenaga kependidikan 1. Dlm hal guru kelas dan guru mata pelajaran pd kab/kota
1. Guru Kelas 1. paling rendah memiliki belum memiliki sertifikat pendidik, Pemda
ijazah D-IV /S1; dan wajib menyampaikan surat keterangan yg menyatakan
2. memiliki sertifikat masih terdapat pendidik yg belum memiliki sertifikat
pendidik. pendidik kpd Mendagri melalui Gub sbg WPP dg
2. Guru Mata Pelajaran 1. paling rendah memiliki tembusan kpd Mendikbud.
ijazah D-IV /S1; dan
2. memiliki sertifikat belum memiliki surat
2. Dlm hal Ka SP pd kab/kota
pendidik.
tanda tamat Diklat calon Ka sekolah, Pemda
wajib menyampaikan surat keterangan yg menyatakan
3. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki masih terdapat Ka SP yg belum memiliki surat tanda
ijazah D-IV /S1;
2. memiliki sertifikat tamat Diklat calon Ka sekolah kpd Mendagri melalui Gub
pendidik; dan sbg WPP dg tembusan kpd Mendikbud.
3. memiliki surat tanda tamat
Diklat calon Ka sekolah. Surat keterangan tsb dilampirkan sbg bagian dari laporan
penerapan dan pencapaian SPM Pendidikan kpd Mendagri
melalui Gub sbg WPP dg tembusan kpd Mendikbud
4. Tenaga penunjang 1. paling rendah memiliki
lainnya. ijazah SMA/sederajat.
71
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SMP)
No
Jenis pendidik dan Kualitas pendidik dan tenaga 1. Dlm hal guru mata pelajaran pd kab/kota belum
tenaga kependidikan kependidikan
memiliki sertifikat pendidik, Pemda wajib
1. Guru mata pelajaran 1. paling rendah memiliki menyampaikan surat keterangan yg menyatakan
sesuai dg kebutuhan ijazah D-IV/S1; dan
kurikulum. 2. memiliki sertifikat masih terdapat pendidik yg belum memiliki sertifikat
pendidik. pendidik kpd Mendagri melalui Gub sbg WPP dg
tembusan kpd Mendikbud.
2. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki
ijazah D-IV/S1; 2. Dlm hal Ka SP belum memiliki surat tanda
2. memiliki sertifikat tamat Diklat calon Ka sekolah, Pemda wajib
pendidik; dan
3. memiliki surat tanda menyampaikan surat keterangan pendukung yg
tamat Diklat calon Ka menyatakan masih terdapat Ka SP yg belum memiliki
sekolah. surat tanda tamat Diklat calon Ka sekolah kpd
3. Tenaga penunjang 1. paling rendah memiliki Mendagri melalui Gub sbg WPP dg tembusan kpd
lainnya. ijazah SMA/sederajat. Mendikbud.

3. Surat keterangan dilampirkan sbg bagian dari


laporan penerapan dan pencapaian SPM kpd
Mendagri melalui Gub sbg WPP dg tembusan kpd
Mendikbud. 72
 
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Pendidikan Kesetaraan)

Jenis pendidik dan tenaga


No Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.
kependidikan

1. Tutor pendidikan kesetaraan 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV/S1

2. Kepala Satuan Pendidikan 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV/S1


Kesetaraan

3. Tenaga penunjang lainnya. 1. paling rendah memiliki ijazah SMA/sederajat

73
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SMA)
N Jenis pendidik dan Kualitas pendidik dan
o tenaga kependidikan tenaga kependidikan 1. Dlm hal guru mata pelajaran pd prov belum
memiliki sertifikat pendidik, Pemda wajib
1. Guru mata pelajaran 1. paling rendah memiliki menyampaikan surat keterangan yg menyatakan
sesuai dg kebutuhan ijazah D-IV /S1; dan
kurikulum 2. memiliki sertifikat masih terdapat pendidik yg belum memiliki sertifikat
pendidik. pendidik kpd Mendagri dg tembusan kpd Mendikbud.

2. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki 2. Dlm hal Ka SP belum memiliki surat tanda
ijazah D-IV /S1; tamat Diklat calon Ka sekolah, Pemda wajib
2. memiliki sertifikat
pendidik; dan menyampaikan surat keterangan pendukung yg
3. memiliki surat tanda menyatakan masih terdapat Ka SP yg belum memiliki
tamat Diklat calon Ka surat tanda tamat Diklat calon Ka sekolah kpd
sekolah. Mendagri dg tembusan kpd Mendikbud.

3. Tenaga laboratorium paling rendah memiliki 3. Surat Keterangan dilampirkan sbg bagian dari laporan
ijazah SMA/sederajat penerapan dan pencapaian SPM kpd Mendagri dg
4. Tenaga penunjang paling rendah memiliki tembusan kpd Mendikbud.
lainnya. ijazah SMA/sederajat.
74
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SMK)
Jenis pendidik dan tenaga Kualitas pendidik dan tenaga
No 1. Dlm hal guru mata pelajaran pd prov belum
kependidikan kependidikan

1. Guru mata pelajaran sesuai 1. paling rendah memiliki


memiliki sertifikat pendidik, Pemda wajib
dg kebutuhan kurikulum. ijazah D-IV/S1; menyampaikan surat keterangan yg menyatakan
2. memiliki sertifikat pendidik. masih terdapat pendidik yg belum memiliki
2. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki sertifikat pendidik kpd Mendagri dg tembusan kpd
ijazah D-IV/S1; Mendikbud.
2. memiliki sertifikat pendidik;
3. memiliki surat tanda tamat
Diklat calon Ka sekolah. 2. Dlm hal Ka SP belum memiliki surat tanda
3. Tenaga 1. paling rendah memiliki tamat Diklat calon Ka sekolah, Pemda wajib
laboratorium/bengkel/ ijazah SMA/SMK/sederajat menyampaikan surat keterangan pendukung yg
workshop Keterangan : kualitas tenaga
kependidikan yg memiliki menyatakan masih terdapat Ka SP yg belum
ijazah SMK relevan dg memiliki surat tanda tamat Diklat calon Ka sekolah
kebutuhan laboratorium/ kpd Mendagri dg tembusan kpd Mendikbud.
bengkel/ workshop
4. Tenaga penunjang lainnya. 1. paling rendah memiliki
ijazah SMA/sederajat. 3. Surat keterangan dilampirkan sbg bagian dari
laporan penerapan dan pencapaian SPM kpd
Mendagri dg tembusan kpd Mendikbud. 75
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
PAUD Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama
1. Pemenuhan jumlah pendidik pd SD 1. Pemenuhan jumlah pendidik pd SMP
1) Pemenuhan jumlah didasarkan pd tata cara perhitungan didasarkan pd tata cara perhitungan
pendidik pd PAUD pemenuhan kebutuhan pendidik dg pemenuhan kebutuhan pendidik sesuai
didasarkan pd tata memperhatikan hal sbb. dg:
cara perhitungan a. jumlah rombongan belajar pd SP; a. jumlah rombongan belajar pd SP;
kebutuhan pendidik b. kewajiban pemenuhan beban b. kewajiban pemenuhan beban
sesuai dg jumlah mengajar; dan mengajar; dan
rombongan belajar c. jumlah jam mata pelajaran dlm c. jumlah jam mata pelajaran dlm
pd satuan PAUD. struktur kurikulum yg diatur sesuai struktur kurikulum yg diatur sesuai dg
2) Pemenuhan jumlah per UUan. per UU an.
tenaga kependidik 2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan 2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan
an pd PAUD yaitu 1 pd SD didasarkan pd tata cara pd SMP didasarkan pd tata cara
Ka satuan PAUD per perhitungan pemenuhan kebutuhan perhitungan pemenuhan kebutuhan
satuan PAUD. tenaga kependidikan sbb. tenaga kependidikan sbb:
d. 1 Ka sekolah per SP; dan d. 1 Ka sekolah per SP dan
e. 1 tenaga penunjang lainnya per SP e. 1 tenaga penunjang lainnya per SP.

76
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga
Pendidikan Kesetaraan Kependidikan
1. Pemenuhan jumlah tutor pendidikan kesetaraan pd pendidikan kesetaraan didasarkan pd tata cara
perhitungan pemenuhan kebutuhan pendidik dg memperhatikan hal sbb:
a. jumlah rombongan belajar pd pendidikan kesetaraan di SP;
b. kewajiban pemenuhan beban mengajar tutor; dan
c. jumlah jam mata pelajaran dlm struktur kurikulum/program yg diatur sesuai per UU an.
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pd pendidikan kesetaraan didasarkan pd tata cara perhitungan
pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan utk 1 SP yg menyelenggarakan pendidikan kesetaraan sbb:
d. 1 Ka Satuan Pendidikan(SP) per SP kesetaraan; dan
e. 1 tenaga penunjang lainnya per SP kesetaraan.
Pendidikan Khusus
1. Pemenuhan jumlah pendidik pd pendidikan khusus didasarkan pd tata cara perhitungan pemenuhan
kebutuhan pendidik dg memperhatikan hal sbb:
a. jumlah rombongan belajar pd SP;
b. kewajiban pemenuhan beban mengajar; dan
c. jumlah jam mata pelajaran dlm struktur kurikulum yg diatur sesuai dg per UU an.
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pd pendidikan khusus didasarkan pd tata cara perhitungan
pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan sbb:
d. 1 Ka sekolah per SP; dan 77
e. 1 tenaga penunjang lainnya per SP.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan
1. Pemenuhan jumlah pendidik pd SMA didasarkan pd 1. Pemenuhan jumlah pendidik pd SMP didasarkan pd
tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan
pendidik dg memperhatikan hal sbb: pendidik dg memperhatikan hal sbb:
a. jumlah rombongan belajar pd SP a. jumlah rombongan belajar pd SP;
b. kewajiban pemenuhan beban b. kewajiban pemenuhan beban
mengajar, dan mengajar; dan
c. jumlah jam mata pelajaran dlm struktur c. jumlah jam mata pelajaran dlm struktur
kurikulum yg diatur sesuai per UU an. kurikulum yg diatur sesuai per UU an.
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pd SMA 2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pd SMK
didasarkan pd tata cara perhitungan pemenuhan didasarkan pd tata cara perhitungan pemenuhan
kebutuhan tenaga kependidikan sbb: kebutuhan tenaga kependidikan sbb:
d. 1 Ka sekolah per SP; d. 1 Ka sekolah per SP;
e. 1 tenaga laboratorium per e. 1 tenaga
laboratorium; dan laboratorium/bengkel/workshop per
f. 1 tenaga penunjang lainnya per SP. laboratorium/bengkel/worshop; dan
f. 1 tenaga penunjang lainnya per78SP.
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan

1. Pemda sesuai dg kewenangannya Masy penyelenggara pendidikan wajib


wajib melaksanakan pemenuh memfasilitasi pemenuhan:
an SPM Pendidikan. a. standar jumlah dan kualitas barang
2. Pelaksanaan pemenuhan SPM dan/ jasa sebagaimana dimaksud dlm
Pendidikan ditetapkan dlm Ps 8 ;
dokren dan penganggaran b. standar jumah dan kualitas pendidik
Pemda sbg prioritas belanja dan tenaga kependidikan
daerah sesuai dg per UU an. sebagaimana dimaksud dlm Ps 28, Ps
30, Ps 32, Ps 34, Ps 35, Ps 37, dan Ps
39.
pd setiap satuan pendidikan yg
diselenggarakan oleh masy.

79
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
PAUD.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan PAUD dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 5 s/d 6 tahun pd kab/kota ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 5 s/d 6 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di PAUD; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti PAUD pd kab/kota lain, Peserta Didik tsb dihitung telah
memenuhi SPM Pendidikan.
SEKOLAH DASAR.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd SD dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 7 s/d 12 tahun pd kab/ kota ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 7 s/d 12 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di sekolah
dasar; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dg huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti sekolah dasar pd kab/ kota lain, Peserta Didik tsb dihitung
80
telah memenuhi SPM Pendidikan.
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
SMP.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd SMP dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 12 s/d 15 tahun pd kab/kota ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 12 s/d 15 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di SMP; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana yg dimaksud dlm huruf b dibagi dg
jumlah anak sebagaimana yg dimaksud dg huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti SMP pd kab/kota lain, Peserta Didik tsb dihitung telah
memenuhi SPM Pendidikan.
PENDIDIKAN KESETARAAN.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd pendidikan kesetaraan dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 7 s/d 18 tahun pd kab/kota ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 7 s/d 18 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di pendidikan
kesetaraan; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti pendidikan kesetaraan pd kab/kota lain, Peserta Didik tsb
81
dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan.
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
SMA.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd SMA dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 16 sampai dengan 18 tahun pd prov ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 16 s/d 18 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di SMA; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti SMA pd prov lain, Peserta Didik tsb dihitung telah memenuhi
SPM Pendidikan.

SMK.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd SMK dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 16 s/d 18 tahun pd prov ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 16 s/d 18 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di SMK; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti SMK pd prov lain, Peserta Didik tsb dihitung telah
memenuhi SPM Pendidikan. 82
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
PENDIDIKAN KHUSUS.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd pendidikan khusus dilakukan dg cara:

a. menghitung jumlah anak usia 4 s/d 18 tahun pd prov ybst;


b. menghitung jumlah anak usia 4 s/d 18 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di pendidikan
khusus; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.

Dlm hal peserta didik mengikuti pendidikan khusus pd prov lain, Peserta Didik tsb dihitung
telah memenuhi SPM Pendidikan.

83
Pembatalan Penerimaan SPM Pendidikan
1. Peserta Didik penerima SPM Pendidikan yg pemenuhannya menjadi tanggung
jawab Pemda wajib ditetapkan oleh KDH sesuai dg kewenangannya.
2. Pemda dapat membatalkan penerima SPM Pendidkan apabila Peserta Didik
tidak memenuhi kriteria sbg penerima SPM Pendidikan sbb:
 usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6; dan
 berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu.
3. Pembatalan oleh Pemda dilaksanakan setelah mendapatkan pemberitahuan
scr tertulis dari SP

84
Pelaporan Pelaksanaan Pemenuhan SPM Pendidikan
1. Pemda prov sesuai dg kewenangannya wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
pemenuhan SPM Pendidikan kpd Mendagri dg tembusan kpd Mendikbud.
2. Pemda kab/kota sesuai dg kewenangannya wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
pemenuhan SPM Pendidikan kpd Mendagri melalui Gub sbg WPP dg tembusan kpd
Mendikbud.
3. Laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan termasuk dlm materi muatan LPPD dan
disampaikan sesuai dg per UU an yg mengatur mengenai laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
4. Materi muatan laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan se kurang2 nya terdiri
atas:
a. hasil penerapan SPM Pendidikan;
b. kendala penerapan SPM Pendidikan; dan
c. ketersediaan anggaran dlm penerapan SPM Pendidikan.
5. Selain materi muatan, laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan Daprov juga harus
mencantumkan rekapitulasi penerapan SPM Pendidikan Dakab/kota.
6. Laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan disusun sesuai dg per UU an. 85
SPM PEKERJAAN UMUM Provinsi.(Ps 7, PP No.2 /2018)

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR


1. pemenuhan kebutuhan air Ditetapkan dlm Standar Teknis yg Setiap WN (prioritas WN
minum curah lintas kab/ Kota sekurang2 nya memuat : miskin/ tidak mampu)
a. standar jumlah dan kuali tas
2. penyediaan Yan pengolahan air barang dan/ jasa;
limbah domestik regional b. petunjuk teknis/ tata cara
lintas kab/ kota pemenuhan standar

SPM PEKERJAAN UMUM Kab/Kota(Ps 7, PP No.2 /2018)

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR


1. pemenuhan kebutuhan pokok Ditetapkan dlm Standar Teknis yg Setiap WN(prioritas WN miskin/
air minum sehari-hari se kurang2 nya memuat : tidak mampu)
a. standar jumlah dan kualitas - Utk Air Minum, diprioritaskan bg WN
2. barang dan/ jasa; yg berdomisili pd daerah rawan air
penyediaan Yan pengolahan
dan akan dilayani melalui sistem
air limbah domestik b. petunjuk teknis/ tata cara
penyediaan air minum.
pemenuhan standar
- Utk Air limbah, diprioritaskan bg WN
yg berdomisili pd area berisiko
pencemaran air limbah domestik dan
dekat badan air.
2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN
a.Perhitungan dilakukan oleh PD Pengampu SPM
b.Yg dihitung adalah :
-Selisih antara kebutuhan thd ketersediaan brg dan/ jasa juga sarana dan/ prasarana yg
diperoleh dari pihak BUMN/BUMD, swasta, masy dan/ Pemda;
-jumlah WN penerima dan Mutu layanan dasar yg tdk mampu memper oleh brg dan/ jasa yg
telah tersedia;
c.Perhitungan kebutuhan pemenuhan YanDas menggunakan Standar Biaya
sesuai dg per-UU-an
d,Hasil penghitungan kebutuhan, pemenuhan YanDas menjadi dasar dlm
penyusunan rencana pemenuhan YanDas.
LANGKAH PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN.
Provinsi.
1.Mengumpulkan dan Menghitung Data Dasar (RISPAM lintas kab/kota);
2.Menghitung Target Akses Air Minum;
3.Menghitung Pembiayaan SPM.
Kab/kota.
4. Mengumpulkan dan menghitung data dasar (RISPAM kab/kota);
5. Menghitung target akses air minum;
6. Menghitung pembiayaan SPM.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN AIR MINUM
No. SPM PU - Sub Bid. Air Minum Indikator Perhitungan Kebutuhan

1. SPM Sub Bid Air Minum DaProv Proyeksi demand/kebutuhan air minum curah lintas
kab/kota utk penyelenggaraan SPAM lintas kab/kota yg
diperuntukan bagi pengem bangan SPAM Jaringan
Perpipaan di prov terkait

,
2. SPM Sub Bid Air Minum DaKab/Kota Jumlah WN yg membutuhkan (belum memiliki) akses terhdp air
minum layak melalui SPAM jaringan perpipaan dan SPAM Bukan
Jaringan Perpipaan utk kebutuhan domestik dg penggunaan air
hanya utk minum, masak, cuci pakaian, mandi (termasuk sanitasi),
bersih rumah, dan hygiene.
Penghitungan kebutuhan pemenuhan Pelayanan Dasar

Penghitungan kebutuhan pemenuhan YanDas dilakukan dg menghitung selisih jumlah barang


dan/ jasa yg dibutuhkan utk pemenuhan YanDas dg jumlah barang dan/ jasa (termasuk sarana
prasarana} yg tersedia

Hasilnya menjadi dasar dlm penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar

89
3. PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN
1. Pemda menyusun rencana pemenuhan YanDas agar YanDas tersedia scr cukup dan
berkesinambungan.

2. Rencana Pemenuhan YanDas ditetapkan dlm dokren dan penganggaran Bangda sbg
prioritas belanja daerah sesuai perUUan.

3. PD memprioritaskan penyusunan rencana pemenuhan YanDas sesuai dg penghitungan


kebutuhan ke dlm Renstra PD dan Renja.

4. PD sesuai dg tugas dan fungsi;

5. Rencana pemenuhan YanDas merupakan salah satu tolok ukur kinerja penyelenggara
an Pemerintahan Daerah
PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN
(LANJUTAN) ..............
PenyusunanKebijakan dan Strategi
Penetapan RISPAM;
Pengaturan
Penyusunan program dan
perencanaan kerja

Pembinaan Fasilitasi Penyusunan RISPAM;


Sosialisasi Kebijakan dan produk pengaturan;

 Survei dan Investigasi;


 Desain;
 Pengadaan Lahan;
Pembangunan
 Kontruksi;
 Operasional;
 Pemeliharaan

Pengawasan Pengawasan Kualitas Air yg dihasilkan

Pemberdayaan Masy; Pembentukan Lembaga pengelola


Pemberdayaan
PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN YANDAS
Keberhasilan Pencapaian SPM sangat dipengaruhi bagaimana penjabaran
pencapaian target SPM ke dlm dokren Bangda, mulai dari RPJMD, Renstra
PD, RKPD dan Renja PD.

Perlu komitmen setiap pihak utk scr konsisten apa yg telah direncanakan
dlm rangka pencapaian target SPM dapat dianggarkan dlm APBD setiap
tahunnya.

Kewajiban dan tanggungjawab setiap PD terkait utk pencapaian


target SPM yg ditetapkan dlm Renstra dan Renja PD masing-
masing.
PERMENDAGRI 86 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA
PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI BANGDA, TATA
CARA EVALUASI RANCANGAN PERDA TTG RPJPD DAN RPJMD,
SERTA TATA CARA PERUBAHAN RPJPD, RPJMD, DAN RKPD

DASAR PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN BANGDA


Penyusunan Rencana Pemenuhan YanDas.
 Pemda menyusun rencana pemenuhan YanDas sesuai dg penghitungan kebutuhan yg dimuat dlm dok
RPJMD dan RKPD.
 PD memprioritaskan penyusunan rencana pemenuhan YanDas berdasarkan penghitungan kebutuhan
ke dlm Renstra PD dan Renja PD sesuai dg Tusi.
 Rencana pemenuhan YanDas merupakan salah satu tolok ukur kinerja penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.ps8

INTERGRASI RENCANA PEMENUHAN YANDAS DLM DOK RPJMD


Kondisi eksisting penyelenggaraan pemenuhan dan pencapaian
Gambaran Umum Kondisi Daerah
kebutuhan dasar oleh pemda

Gambaran Pengelolaan Daerah Serta Besaran anggaran yg diperuntukan bagi pemenuhan kebutuhan
Kerangka Pendanaan dasar

Permasalahan dan Isu Strategis Daerah Isu-isu pemenuhan kebutuhan dasar utk masing2 UPW Yandas

Strategi, Arah Kebijakan dan Program Bangda Strategi pemda dlm menyusun arah kebijakan dan merumuskan program
dlm pemenuhan kebutuhan dasar
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Program PD dan pendanaan yg diperuntukan dlm pemenuhan kebutuhan
Daerah dasar
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Indikator kinerja daerah dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan
Daerah dasar
Penyusunan rencana pemenuhan YanDas yg dimuat dlm dok RPJMD
dilakukan pd saat perumusan meliputi:

 Gambaran umum kondisi daerah, khususnya dikaitkan dg penyelenggaraan pemenuhan


dan pencapaian kebutuhan dasar oleh Pemda;

 Gambaran pengelolaan keuda serta kerangka pendanaan, khususnya dikaitkan dg besaran


anggaran yg diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dasar;

 Permasalahan dan isu strategis daerah, khususnya dikaitkan dg isu pemenuhan


kebutuhan dasar utk setiap UPW YanDas;

 Strategi, arah kebijakan dan program Bangda, khususnya dikaitkan dg strategi Pemda dlm
menyusun arah kebijakan dan merumuskan program dlm pemenuhan kebutuhan dasar;

 Kerangka pendanaan pembangunan dan program PD, khususnya dikaitkan dg program PD


dan pendanaan yg diperuntukkan dlm pemenuhan kebutuhan dasar;

 Kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, khususnya dikaitkan indikator kinerja


daerah dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar.ps9
INTEGRASI RENCANA PEMENUHAN YANDAS DALAM RKPD
Penyelenggaraan dan pencapaian program dan kegiatan PD dlm
Gambaran Umum Kondisi Daerah
pemenuhan kebutuhan dasar

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Negara Besaran anggaran yg diperuntukan bagi pemenuhan kebutuhan dasar

Sasaran dan Prioritas Bangda Capaian pemenuhan kebutuhan dasar dlm rencana kerja tahunan

Program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yg


Rencana Kerja dan Pendanaan Daerah
disusun dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Program PD dan pendanaan yg diperuntukan dlm pemenuhan kebutuhan dasar
Daerah
Penyusunan rencana pemenuhan YanDas yg dimuat dm dok RKPD dilakukan pd saat
perumusan meliputi:
 Gambaran umum kondisi daerah khususnya dikaitkan dg penyelenggaraan dan pencapaian program
dan kegiatan PD dlm pemenuhan kebutuhan dasar;
 Kerangka ekonomi dan keuda, khususnya dikaitkan dg besaran anggaran yg diperuntukkan bagi
pemenuhan kebutuhan dasar;
 Sasaran dan prioritas Bangda, khususnya utk memastikan capaian pemenuhan kebutuhan dasar dlm
renja tahunan;
 Renja dan pendanaan daerah, khususnya dikaitkan dg program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif
dan sumber pendanaan yg disusun dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
 Kinerja penyelenggaraan Pemda, khususnya dikaitkan dg indikator kinerja daerah dlm pencapaian
pemenuhan kebutuhan dasar.
INTEGRASI RENCANA PEMENUHAN YANDAS DLM RENSTRA PD
Gambaran Pelayanan PD Capaian dan pemenuhan kebutuhan dasar
Permasalahan pokok yg dihadapi PD dlm pencapaian pemenuhan
Permasalahan dan Isu Strategis PD kebutuhan dasar

Tujuan dan Sasaran Penjabaran kebijakan PD dlm pemenuhan kebutuhan dasar

Strategi dan Arah Kebijakan Pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar

Kinerja Penyelenggaraan Bid Urusan Indikator kinerja daerah dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan daerah

Penyusunan rencana pemenuhan YanDas yg dimuat dlm dok Renstra PD dilakukan pd saat
perumusan meliputi:
 Gambaran Yan PD, khususnya dikaitkan dg capaian dan pemenuhan kebutuhan dasar;
 Permasalahan dan isu strategis PD, khususnya dikaitkan dg permasalahan pokok yg dihadapi PD dlm
pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
 Tujuan dan sasaran, khususnya dikaitkan dg penjabaran kebijakan PD dlm pemenuhan kebutuhan
dasar;
 Strategi dan arah kebijakan, khususnya dikaitkan dg memperhatikan permasalahan dan isu strategis
dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
 Rencana prog dan kegiatan serta pendanaan,khususnya dikaitkan dg prog, kegiatan, dan alokasi dana
indikatif dan sumber pendanaan yg disusun dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
 Kinerja penyelenggaraan bid urusan, khususnya dikaitkan dg indikator kinerja daerah dlm pencapaian
pemenuhan kebutuhan dasar.
INTEGRASI RENCANA PEMENUHAN YANDAS DLM RENJA PD
HaSil Evaluasi Renja PD Tahun Lalu Upaya optimalisasi pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar

Tujuan dan Sasaran PD Penjabaran kebijakan PD dlm pemenuhan kebutuhan dasar

Sasaran dan Prioritas Bangda Capaian pemenuhan kebutuhan dasar dlm Renja tahunan

Prog, kegiatan dan alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan


Renja dan Pendanaan Daerah
yg disusun dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar

Penyusunan pencapaian rencana pemenuhan YanDas yg dimuat dlm dok Renja PD dilakukan
pd saat perumusan meliputi:
 Hasil evaluasi Renja PD tahun lalu, khususnya dikaitkan dg upaya optimalisasi pencapaian pemenuhan
kebutuhan dasar;
 Tujuan dan sasaran PD, khususnya dikaitkan dg penjabaran kebijakan PD dlm pemenuhan kebutuhan
dasar;
 Renja dan pendanaan PD, khususnya dikaitkan dg program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan
sumber pendanaan yg disusun dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar ps9

 PD yg melaksanakan fungsi penunjang UP bid perencanaan memastikan prog dan kegiatan pemenuhan
YanDas dimuat dlm dok RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD.
 PD memprioritaskan anggaran prog dan kegiatan pemenuhan YanDas setelah tercantum dlm dok
RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD.
 Tim Anggaran Pemda memastikan anggaran prog dan kegiatan pemenuhan YanDas dlm APBD.
4. PELAKSANAAN PEMENUHAN

a. PD melaksanakn prog & keg pemenuhan YanDas sesuai dg rencana


pemenuhan YanDas
b. PD menetapkan target pencapaian prog dan keg. berdasarkan data
jumlah penerima YanDas yg diperoleh setiap tahunnya;
c. Dlm pelaksanaan pemenuhan YanDas bagi WN, Pemda dpt:
 Membebaskan biaya utk memenuhi kebutuhan dasar bg WN yg berhak memperoleh scr
minimal (prioritas kpd masy miskin/tdk mamapu);
 Memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan brg dan/ jasa, kupon, sibsidi/ bentuk
bantuan lainnya sesuai dg per-UU-an
 Kerjasama daerah dlm rangka pemenuhan YanDas sesuai per-UU-an.
Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar
Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar dilakukan sesuai dengan rencana pemenuhan
Pelayanan Dasar. Dilakukan oleh PemDa berupa:
1. Menyediakan barang dan/jasa yg dibutuhkan untuk pemenuhan Pelayanan Dasar dg
ketentuan

a. Belum terdapat BUMN, BUMD, badan usaha swasta, dan/ lembaga lainnya yg menyediakan
barang dan/ jasa tsb;
b. Pemenuhannya bersifat mendesak sehingga penyediaannya tidak dpt dilakukan oleh badan
usaha dan/ lembaga lainnya;
c. Karena sifatnya, barang dan/ jasa tsb tidak boleh disediakan oleh badan usaha dan/
lembaga lainnya.

2. Melakukan kerja sama Daerah

100
... Lanjutan

Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar juga dpt dilakukan dg:

1. Membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar

2. Memberikan bantuan pemenuhan barang dan/jasa kebutuhan


dasar yg berhak diperoleh oleh setiap WNI secara minimal sesuai
dg ketentuan peraturan per UU an

101
KOORDINASI PENERAPAN SPM
• Menteri melalui Ditjen Bina Bangda berwenang mengoordinasikan
1 pelaksanaan penerapan SPM scr nasional
• Gubernur berwenang mengoordinasikan pelaksanaan penerapan SPM di Daprov
2

• Bupati/Walikota berwenang mengoordinasikan pelaksanaan penerapan SPM di Dakab/kota


3

Koordinasi meliputi :
Penerapan, pemantauan dan evaluasi SPM
Penanganan isu dan permasalahan penerapan SPM

TIM PENERAPAN SPM PROV & KAB/KOTA


Dikoordinasikan oleh Biro/Bagian Tata Pemerintahan
TIM KOORDINASI PROVINSI
(Ditetapkan dengan Peraturan GUBERNUR)

• Penanggungjawab : Gubernur
• Ketua : Sekretaris daerah prov
• Wakil Ketua : Kepala bappeda prov
• Sekretaris : Kepala biro tapem prov
• Anggota : Kepala PD prov yg membidangi UPW Terkait YanDas,
pengelolaan keuangan daerah, Inspektorat, dan/ sesuai
kebutuhan daerah.
TUGAS TIM PENERAPAN SPM PROVINSI
REPUBLIK INDONESIA

a.Menyusun Rencana Aksi Penerapan SPM;


b.Melakukan Koordinasi dg K/L dlm sosialisasi standar teknis dan penerapan SPM di Prov dan Kab/Kota;
c.Mengoordinasikan pendataan, pemutakhiran dan sinkronisasi terhdp data terkait kondisi penerapan SPM
scr priodik;
d.Mengoordinasikan integrasi SPM ke Dlm Dokren serta mengawal dan memastikan penerapan SPM
terintegrasi ke dlm RKPD dan Renja PD termasuk Binwas Umum dan Teknis;
e.Mengoordinasikan integrasi SPM ke dlm Dokren Penganggaran serta mengawal &memastikan penerapan
SPM terintegrasi ke dlm APBD Prov;
f.Mengoordinasikan & mengkonsolidasikan sumber pendanaan dlm pemenuhan penganggaran utk penerapan
SPM daProv dan Kab/Kota
g.Mengoordinasikan rumusan strategi pembinaan teknis penerapan SPM di Prov dan Kab/Kota
h.Mengoordinasikan pemantauan & evaluasi SPM di Prov dan Kab/Kota;
i. Melakukan sosialisasi penerapan SPM kpd perwakilan masy sbg penerima manfaat;
j. Menerima & menindaklanjuti dumas terkait penerapan SPM dan mengkonsolidasikan laporan penerapan dan
pencapaian SPM di Prov dan Kab/Kota, termasuk laporan yg disampaikan masy melalui SIPD yg
terintegrasi dan;
k.Mengoordinasikan pencapaian berdasarkan lap. penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Prov dan Kab/Kota
dan melakukan analisis sbg rekomendasi utk perencanaan tahun berikutnya
TIM KOORDINASI KABUPATEN/KOTA
(Ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota)

• Penanggung Jawab : Bupati/walikota


• Ketua : Sekretaris daerah kab/kota
• Wakil Ketua : Kepala bappeda kab/kota
• Sekretaris : Kepala bagian tapem kab/kota
• Anggota : Kepala PD kab/kota yg membidangi UPW YanDas,
pengelolaan keuangan daerah, inspektorat, dan/ sesuai
kebutuhan daerah.
TUGAS TIM PENERAPAN SPM KAB/KOTA
REPUBLIK INDONESIA
a.Menyusun Rencana Aksi Penerapan SPM;
b.Melakukan Koordinasi penerapan SPM dg PD pengampu SPM;
c.Mengoordinasikan pendataan, pemutakhiran dan sinkronisasi terhdp data terkait kondisi penerapan SPM
secara priodik;
d.Mengoordinasikan integrasi SPM ke Dlm Dokren serta mengawal dan memastikan penerapan SPM
terintegrasi ke dlm RKPD dan Renja PD termasuk Binwas Umum dan Teknis;
e.Mengoordinasikan integrasi SPM ke dlm Dokren Penganggaran serta mengawal dan memastikan penerapan
SPM terintegrasi ke dlm APBD Kab/Kota
f.Mengoordinasikan dan mengkonsolidasikan sumber pendanaan dlm pemenuhan penganggaran utk penerapan
SPM dDKab/Kota
g.Mengoordinasikan rumusan strategi Bin teknis penerapan SPM di Kab/Kota
h.Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi SPM Kab/Kota;
i. Melakukan sosialisasi penerapan SPM kpd perwakilan masy sbg penerima manfaat;
j. Menerima dan menindaklanjuti dumas terkait penerapan SPM dan mengkonsolidasikan laporan penerapan
dan pencapaian SPM di Kab/Kota, termasuk laporan yg disampai kan masy melalui SIPD yg terintegrasi
dan;
k.Mengoordinasikan pencapaian berdasarkan laporan penyelenggaraan pemda Kab/Kota dan melakukan
analisis sbg rekomendasi utk perencanaan Tahun berikutnya
TARGET DAN INDIKATOR PENERIMA LAYANAN SPM.
PEKERJAAN UMUM PROVINSI/ KAB/KOTA
TARGET
BATAS WAKTU
NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN CAPAIAN
CAPAIAN

1. Pemenuhan kebutuhan Jumlah WN yg memperoleh kebutuhan 100 % Setiap tahun


air minum curah lintas air minum curah lintas kab/kota;
kab/kota; Jumlah WN yg memperoleh Yan
Penyediaan Yan pengolah pengolahan air limbah domestic
an air limbah domestic regional lintas kab/kota.
regional lintas kab/kota.

2. Pemenuhan kebutuhan Jumlah WN yg memperoleh kebutuhan 100 % Setiap tahun


pokok air minum seharihari; pokok air minum seharihari;

3. Penyediaan Yan pengolahan Jumlah warga neg yg memperoleh Yan 100 % Setiap tahun
air limbah domestik. pengolahan air limbah domestik

107
PELAPORAN PENERAPAN SPM
Bupati/walikota melaporkan pelaksanaan SPM oleh daerah kab/kota kpd Gubernur sbg
WPP.

Gub sbg WPP melaporkan hasil Pelaksanaan SPM kpd Menteri.

Gub melaporkan pelaksanaan SPM oleh Daprov dan rekapitulasi pelaksanaan SPM
DaKab/Kota kpd Menteri.

Laporan sekurang-kurangnya memuat:


a. Hasil penerapan SPM;
b. Kendala penerapan SPM;
c. ketersediaan anggaran dlm penerapan SPM.
Laporan Penerapan SPM dimuat dlm Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan disampaikan sesuai dg per UU an yg Disampaikan pd Bulan
mengatur mengenai LPPD. Januari setiap tahun
Disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan stelah tahun anggaran
berakhir.
LAPORAN TAHUNAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Memuat hal-hal yg berkaitan dg alasan/ dasar pertimbangan mengapa pemerintahan daerah
memutuskan utk menerapkan SPM, selain karena perintah peraturan per UU an.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum menyebutkan peraturan per UU an yg melandasi/ menjadi dasar penerapan SPM oleh
Pemerintahan Daerah.
C. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan umum menggambarkan kebijakan umum daerah yg dimuat dlm rencana penerapan dan
pencapaian SPM yg dituangkan dlm RPJMD. 
D. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan menggambarkan orientasi dan komitmen yg telah ditetapkan oleh pemerintahan
daerah selama satu tahun anggaran dlm rangka penerapan dan pencapaian SPM yg dituangkan dlm
KUA.
BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
A.Bidang Urusan Pendidikan
(sub bab sama seperti Bid Urusan Pekerjaan Umum )

B. Bidang Kesehatan
(sub bab sama seperti BidUrusan Pekerjaan Umum )

C. Bidang Pekerjaan Umum


Bid urusan diisi dg bid UPW yg menjadi pangkal dari munculnya Yandas yg telah
ditetapkan SPM-nya oleh Pemerintah.
1.Jenis Pelayanan Dasar
Jenis Yandas adl jenis2 Yandas yg diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yg telah ditetapkan SPM nya
oleh Pemerintah.
2.Target Pencapaian SPM oleh Daerah
Target pencapaian adl target yg ditetapkan oleh Pemerintahan Daerah dlm mencapai SPM selama kurun
waktu tertentu, termasuk perhitungan pembiayaannya.
3.Realisasi
Realisasi adl target yg dpt dicapai/ direalisasikan oleh Pemda 1 TA dan memban dingkannya dg rencana
target yg ditetapkan sebelumnya oleh pemda ybst.
4.Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran adl jumlah belanja langsung & tidak langsung yg ditetapkan dlm APBD dlm rangka
penerapan
& pencapaian SPM oleh Pemda, yg bersumber dari APBD prov/kab/kota APBN dan sumber dana lain yg sah
yg
tdk mengikat
5.Dukungan Personil
Dukungan personil menggambarkan jumlah personil/ pegawai yg terlibat dlm proses penerapan dan pencapaian
SPM.
6. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan dan solusi menggambarkan permasalahan yg dihadapi dlm penerapan dan pencapaian SPM, baik
permasalahan eksternal maupun internal, dan langkah2 penyelesaian permasalahan yg ditempuh.

D. Bidang Urusan Perumahan Rakyat


(sub bab sama seperti Bidang Urusan Pekerjaan Umum )

E. Bidang Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum & Pelindungan Masyarakat


(sub bab sama seperti Bidang Urusan Pekerjaan Umum )

F. Bidang Urusan Sosial


(sub bab sama seperti Bidang Urusan Pekerjaan Umum )

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN


Program dan kegiatan yg terkait dg penerapan dan pencapaian SPM.

BAB IV PENUTUP
HASIL PELAPORAN
PEMERINTAH PUSAT
Akan digunakan untuk :
 Perumusan kebijakan nasional; dan
 Pemberian insentif/ disinsentif sesuai dg per UU an.
 Pemberian insentif atau disinsentif dilaksanakan dg memperhatikan kemampuan
keuangan negara.

PEMERINTAH DAERAH

Akan digunakan untuk :


 Penilaian kinerja Perangkat Daerah;
 Pengembangan kapasitas Daerah dlm peningkatan pelaksanaan pemenuhan
Yandas; dan
 Penyempurnaan kebijakan penerapan SPM dlm perencanaan danpenganggaran
Bangda.
PEMANTAUAN PENERAPAN SPM

Pelaksanaan Pemantauan
Metode Perangkat
Pemantauan Pemantauan
kunjungan
lapangan

Pemantauan kinerja Pemantauan


penyelenggaraan SPAM yg Langsung Data dan laporan
dilaksanakan tertulis/fisik
penyelenggara SPAM lintas
Kab/Kota dan kinerja
penyelenggaraan SPAM yg Sistem Informasi
dilaksanakan oleh
penyelenggara SPAM Pemantauan
Kab/Kota Tidak Langsung
Data Elektronik lainnya

113
PEMANTAUAN PENERPAN SPM KAB/KOTA

Pelaksanaan Metode Perangkat


Pemantauan Pemantauan Pemantauan

kunjungan
Pemantauan
lapangan
Langsung

Pemantauan Kinerja Data dan laporan


Penyelenggaraaan SPAM yang tertulis/fisik
dilaksanakan penyelenggara
SPAM di wilayah adminsitrasi
Kabupaten/Kota.
Pemantauan
Tidak Langsung Sistem Informasi

Data Elektronik lainnya

114
KENDALA IMPLEMENTASI SPM
• Sebagian besar K/L merasa • Kurangnya SDM yg mampu dan
mekanisme mo nitoring dan evaluasi berkualitas dlm melaksn SPM di daerah.
serta pelaporan, tidak berjalan scr
• Seringnya Mutasi pegawai dirasa
maksimal.
memberatkan pemda dlm melaksanakan
• Kesulitan monev dan pelaporan tsb yg Mekanisme dan mencapai SPM karena tidak diikuti
meng akibatkan minimnya monitoring,
ketersediaan data pencapaian SPM
evaluasi dan dg melatih pegawai baru yg meng-
pelaporan
yg dimiliki oleh K/L kecuali gantikan/ melanjutkan tugas pegawai yg
KementerianKesehatan Database yg
minim dan
Manajemen SDM
daerah yg belum
termutasi sebelumnya
kurang mutakhir optimal (kualitas,
• Pd praktek pelaporan yg dilakukan, utk penentuan
Kendala
promosi, rotasi,
baseline SPM training)
terdapat keterbatasan kapasitas pemda yg
dlm menghim- pun data terkait dihadapi
capaian.
Insentif- Pendanaan
disinsentif dan operasional
• Keterbatasan anggaran dlm mendukung
inovasi daerah SPM kemampuan daerah sbg penyelenggara
utama SPM
• Pengalokasian dana 115eksisting yg belum
efektif dan efisien dlm mendukung
pemenuhan SPM di daerah
Hasil Koordinasi Strategis SPM 2016, Bappenas
TANTANGAN DLM PENERAPAN SPM:
1. Masih multi tafsir atas konsep SPM seusai UU 23/2014.
Pemahaman Daerah ttg Kewenangan Wajib dan SPM yg harus dipenuhi.
Pemahaman substansi SPM, kaitannya langsung dg masy.
2. Kelengkapan data.
Data yg dibutuhkan untuk menghitung biaya SPM.
Laporan terkait penyelenggaraan SPM.
3. Regulasi yg harmonis terkait penganggaran SPM (UU, PP, Permen)
Sinkronisasi regulasi penganggaran SPM dg pengelolaan keuangan daerah.
4. Kesulitan dlm mengkonversi SPM ke dlm dokumen perencanaan
Integrasi SPM ke dlm dokren Bangda.
5. Kesadaran Daerah utk menempatkan SPM sbg prioritas pembangunan (dlm
perencanaan dan penganggaran).
Pemahaman daerah ttg penerapan SPM sbg Program Strategis Nasional.

116
PEMBIAYAAN.
MANDAT PEMBIAYAAN.
Belanja Daerah diprioritaskan utk mendanai UPW yg terkait YanDas yg ditetapkan dg SPM, dan
berpedoman pd standar teknis dan standar harga satuan regional sesuai dg per UU an.UU
no23/2014 Ps 298 ayat (1) & (2)

SUMBER PENDANAAN

PENDANAAN SPM

APBD Dana Transfer Dana Khusus KPBU Hibah, CSR Kerjasama


Prov/Kab/ (DAU/DBH/ (BOS, PKH, dll) Daerah
.
Kota DAK/Dana Desa)
117

Pembiayaan Penerapan SPM oleh Pemda dibebankan pd APBD Prov, APBD kab/
kota dan sumber lainnya yg syah & tdk mengikat.
IV
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN

118

118
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

• Menteri, terhadap penerapan SPM di prov


Pembinaan • Gub sbg WPP, terhadap penerapan SPM oleh pemerintah
dan Kab/ Kota
Pengawasan • Gubernur dan bupati/walikota, terhadap PD masing2
Umum • Aspek yg diawasi: Perencanaan, Penganggaran,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pelaporan & Evaluasi

• Menteri teknis dan kepala LPNK, terhdp penerapan SPM di prov


Pembinaan sesuai dg bidang tugas masing2
dan • Gubernur sbg WPP, terhdp penerapan SPM oleh pemerintah
Pengawasan
kab/kota
Teknis
• Gubernur dan bupati/walikota, terhadap PD masing2

119
SANKSI ADMINISTRATIF

• KDH, wk KDH, anggota DPRD yg melakukan pelanggaran administratrif


dlm penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dijatuhi sanksi administratif.
PP No.12/2017, Ps.36 ayat (1)

Pelanggaran administratif, antara lain:


a.KDH dan/ wk KDH tidak melaksanakan program strategis nasional;
 termasuk air minum dan pengolahan air limbah (sanitasi)
b.KDH tidak menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintah an Daerah dan
ringkasan LPPD waktu 1 kali dlm 1 thn, paling lambat 3 bulan setelah
tahun anggaran berakhir kpd :
1. Presiden melalui Mendagri utk Daprov,
2. Mendagri melalui Gubernur utk DaKab/Kota.
c.KDH tidak mengumumkan informasi ttg Yan publik kpd masy melalui media dan
tempat yg dapat diakses oleh masy luas;
d.KDH tidak memberikan Yan perizinan sesuai dg per-UU-an;
REPUBLIK INDONESIA SANKSI ADMINISTRATIF (Lanjutan) ......
e. KDH tdk melaksanakan rekomendasi Ombudsman sbg tindak lanjut Dumas
atas:
1. Penyelenggara Pemda yg tidak melaksanakan kewajiban dan/ melanggar
larangan dlm ketentuan per-UU-an mengenai Yan publik; dan
2. Pelaksana yg memberi Yan yg tidak sesuai dg standar Yan dlm
ketentuan per UU an mengenai Yan publik;

KDH, WK KDH, anggota DPRD, dan daerah yg melakukan pelanggaran


administratif dijatuhi sanksi administratif oleh Presiden, Menteri, dan Gub sbg
WPP sesuai dg kewenangannya setelah dilakukan verifikasi dan/ pemeriksaan
scr teliti, objektif, dan didukung dg data, informasi, dan/ dok lainnya yg
berkaitan dg dugaan pelanggaran dimaksud. Ps37 (1)
SANKSI
 KDHh, Wk KDH, yg tidak melaksanakan SPM dijatuhi sanksi admnistratif.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi admnistratif dg Permen yg
menyelenggarakan UP Dagri yg ditetapkan setelah dikoordinasikan dg
Kementerian/LPNK terkait. ps 20 PP 2/2018

KDHh, Wk KDH, anggota DPRD yg melakukan pelanggaran administratrif dlm


penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dijatuhi sanksi administratif.PP12/2017, Ps.36
ayat (1)

Sanksi administratif terdiri atas:


1.Teguran tertulis;
2. Tidak dibayarkan hak keuangan selama 3 bulan;
3. Tidak dibayarkan hak keuangan selama 6 bulan;
4. Penundaan evaluasi rancangan Perda;
5. Pengambilalihan kewenangan perizinan;
6. Penundaan/ pemotongan DAU dan/ dana bagi hasil;
7. Mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bid pemerintahan;
8. Pemberhentian sementara selama 3 bulan pemberhentian ps3 ayat (4)
JENIS PELANGGARAN ADMINISTRATIF DAN SANKSI DLM PP No 12 Tahun 2017

Subyek
Jenis Sanksi
dikenakan
sanksi Tidak Dibayarkan hak
No PELANGGARAN ADMINISTRATIF Pasal
keu Pemberhen Tunda
Teguran Teguran Binsus tian Pemberh DAU/D Ambil evaluas
tertulis II entian BH Alih
sementara i
KDH WKLKDH DPRD Daerah 3 bulan 6 bulan

Tidak menjalankan Program strategis


1 X X X X X X 36 ayat (2) a
nasional

Tidak menyampaikan LPPD dan


2 X X X X 36 ayat (2) b
ringkasan LPPD

3 Tidak menyampaikan LKPJ kpd DPRD X X X X 36 ayat (2) c

4 Menjadi pengurus perusahaan X X X 36 ayat (2) d

5 Perjalanan Luar Negeri tanpa izin MDN X X X 36 ayat (2) e

Meninggalkan tugas dan wilayah kerja 7


6 X X X X X 36 ayat (2) f
hari atau berturut-turut dlm 1 bulan
Subyek
Jenis Sanksi
dikenakan
Tdk Dibayarkan hak
No PELANGGARAN ADMINISTRATIF sanksi Pemberhenti Pasal
Teguran keuangan Pemberhenti DAU/ Tunda
Teguran II Binsus an Ambil Alih
tertulis an DBH evaluasi
sementara
KDH WKL DPRD Daerah 3 6
KDH
bulan bulan

Tidak menyampaikan Perda X X 36 ayat


7 setelah ditetapkan (2) g

Masih memberlakukan 36 ayat


X X X
Perda yg dibatalkan (2) h

8
Masih memberlakukan 36 ayat
Perda yg dibatalkan X X (2) h

9 Masih memberlakukan Pajak


Retribusi X X
36 ayat
(2) i

Tidak menyebarluaskan X X X X 36 ayat


10 perda (2) j

Tidak menyampaikan 36 ayat


11 RPJPD/RPJMD X X X (2) k

Tidak menetapkan Perkada 36 ayat


12 RKPD
X X
(2) l
Jenis Sanksi
Subyek
dikenakan Tdk Dibayarkan hak
sanksi keuangan

No PELANGGARAN ADMINISTRATIF Pemberhent Pasal


Teguran Pemberhent
Teguran II Binsus ian DAU/DBH Ambil Alih Tunda evaluasi
tertulis ian
sementara
WKL 3 6
KDH KDH DPRD Daerah
bulan bulan

36 ayat
13 Melakukan pungutan diluar UU X X (2) m

14 Tidak mengajukan Perda APBD X X 36 ayat


(2) n

15 Tidak menyetujui bersama X X X 36 ayat


RAPBD (2) o

16 Tidak mengumumkan informasi X X X X 36 ayat


pelayanan publik (2) p

Tidak memberikan pelayanan 36 ayat


17 peizinan X X X X (2) q

18 Tidak melaksanakan X X 36 ayat


rekomOmbudsman (2) r

Tidak mengumumkan informasi 36 ayat


19 X X X X
bangda dan keuda (2) s
Kesimpulan
• Pengawasan penyelenggaraan SPM merupakan salah satu metode
untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan dalam pelaksanaan urusan pemerintahan.

127
TERIMA KASIH
V
SPM DLM DOKUMEN
PERENCANAAN DAERAH

129129
KETERSEDIAAN
DATA
ISU
STRATEGIS
DUKUNGAN DAERAH
(KONDISI,
REGULASI 1 MASALAH,
6 2 DAN POTENSI FAKTOR PENTING DLM
DAERAH)
DOKUMEN PERENCANAAN BANGDA
DOKUMEN
RENCANA BANGDA
ISU
KEMAMPUA 5 3 STRATEGI
N S
KEUANGAN 4 NASIONA
DAERAH L
ISU
GLOBAL
(SDG’s)
130
PELAKU
PEMBANGUNAN
1. PUSAT (K/L) DG
KEBIJAKAN SERTA
APBN/POTENSI
LAINNYA

4. AKADEMISI/ 2. PEMDA DG
MASY DG MASYARAKA KEOTONOMIANNY
SEGALA T A, OPD, APBD/
POTENSINYA; SEJAHTERA POTENSI LAINNYA

3. SWASTA DG SEGALA
POTENSINYA
131
MEKANISME PENERAPAN SPM
Mengacu pada
Muatan Inti:
• Jenis Pelayanan Dasar Pemda menyusun rencana pencapaian SPM
• Indikator dan Nilai SPM
• Pengorganisasian SPM
• Batas waktu pencapaian SPM

Dituangkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Daerah (RPJMD)
Target tahunan pencapaian
SPM

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat


Dituangkan dalam Daerah (Renstra SKPD)

Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Klasifikasi belanja daerah dg pertimbangan


kemampuan keuda

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah


Berdasarkan 132
(RKA-SKPD)
SPM DLM DOKUMEN PERENCANAAN
 Merupakan bagian dari Dokren Pemda (RPJPD, RPJMD, & RKPD);
 Merupakan bagian Dokren Perangkat Daerah (Renstra & Renja);
 Akan menjadi prioritas dlm Dokren (psl 298 UU 23/2014);
 Dlm RPJMD, dimulai dari gambaran umum s/d program prioritas ;
 Dlm Renstra, dimulai dari gambaran pelayanan s/d rencana program;
 Dlm RKPD, dimulai dari evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu s/d Rencana Program prioritas
daerah ;
 Dlm Renja, dimulai dari evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu s/d Dana indikatif
beserta sumbernya.

133
PERUMUSAN SPM DALAM RENSTRA
 Mengolahan data dan informasi, juga perlu di analisis data pelayanan dasar
dlm Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yg akan
dilaksanakan/ diselenggarakan oleh PD (pemangku SPM) sbg penjabaran
visi misi KDH terpilih selama 5 tahun
 Dlm menggambarkan pelayanan PD (pemangku SPM), juga diharapkan
mampu menggambarkan performa pelayanan dasar oleh PD utk mencapai
SPM
 Menambahkan performa pelayanan dasar sbg salah satu isu strategis

134
PERUMUSAN SPM PADA
RKPD
 Selain menganalisi gamb. umum daerah, permasalahan BANGDA dan
Pengolahan data & informasi juga perlu ditambahkan analisis terkait
pelayanan dasar tahun lalu;
 Agar disajikan juga kemampuan KEUDA utk mendanai program dan
kegiatan terkait pelayanan dasar Prioritas I Pelayanan Dasar (SPM).
 agar menjadikan isu pelayanan dasar sbg bagian prioritas dan sasaran
BANGDA berdasarkan hasil analisis yg direncanakan dlm RPJMD.
 Mengemukakan scr eksplisit rencana keseluruhan program prioritas terkait
pelayanan dasar yg disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan
dan capaian kinerja yg direncanakan dlm RPJMD

135

LANJUTA
N
Memperhatikan SPM dlm Merumuskan Strategi dan arah kebijakan yg merupakan
rumusan perencanaan komprehensif ttg bagaimana PEMDA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD dg efektif dan efisien.

 Menguraikan penjelasan program prioritas, indikator kinerja dan target kinerja outcome
(pelayanan dasar) berdasarkan strategi dan arah kebijakan yg ditetapkan dlm urusan
masing2.

 Menguraikan SELURUH program pd setiap bidang UP daerah disertai dg indikator


kinerja program (outcome), Kondisi Kinerja pd Awal RPJMD, target dan pagu indikatif
setiap th selama lima th, Kondisi Kinerja pd akhir periode RPJMD dan PD penanggung
jawabnya

 Memberikan gambaran ttg ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi KDH dan Wakil
KDH pd akhir periode masa jabatan pelayanan dasar (SPM)
136
...
Lanjutan
 Penambahan rumusan bagaimana cara PD (pemangku SPM) mencapai tujuan, sasaran
jangka menengah PD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yg
menjadi tugas dan fungsi PD terkait pelayanan dasar

 Penjabaran seluruh program dlm RPJMD yg sesuai dg tugas dan fungsi PD, selanjutnya
dijabarkan PD ke dlm rencana kegiatan utk setiap program prioritas terkait pelayanan
dasar

 Indikator kinerja pelayanan dasar mengacu pd tujuan dan sasaran RPJMD adl indikator
kinerja yg secara langsung menunjukkan kinerja yg akan dicapai PD dlm lima tahun
mendatang sbg komitmen utk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
diantaranya target pencapaian hasil pelayanan dasar (SPM)

137
PERUMUSAN SPM PADA RENJA
 Menjadikan isu pelayanan dasar sbg bagian dlm menggambarkan hasil
evaluasi renja tahun lalu, dijelaskan juga analisis pelayanan dasar dg
pencapaian target Renstra PD terhadap pelayanan dasar berdasarkan
realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja PD
 Selain mengidentifikasi pelayanan dasar terkait tugas pokok PD,
ditambahkan pula identifikasi faktor yg menjadi bahan pertimbangan
terhadap rumusan program dan kegiatan (pencapaian SPM)
 Catatan penting yg perlu mendapat perhatian, baik dlm rangka
pelaksanaan pelayanan dasar maupun seandainya ketersediaan anggaran
tidak sesuai dg kebutuhan

138
ADVOKASI KPD DAERAH

 Dlm menyusun dokren, Daerah melakukan penyelarasan rancangan dokren


daerah atas dokren nasional;
 Rancangan akhir Perda ttg RPJMD akan dievaluasi oleh Kemdagri utk Daerah Prov
serta oleh Gub SWP utk Kab/kota (evaluator menekankan Yandas harus menjadi
prioritas dlm Dokren);
 Rancangan akhir Perda ttg APBD akan dievaluasi oleh Kemdagri utk DaProv serta
oleh Gub SWP utk Kab/kota (evaluator menekankan Yandas harus menjadi
prioritas dlm dok Anggaran);
 Koordinasi Teknis sbg mana amanat UU 23/2014 sbg mekanisme koordinasi
antar K/L dg daerah yg difasilitasi oleh Kemdagri & Bappenas utk mencapai
target2 nasional

139
ARAH KEBIJAKAN BANGDA
Utk menjamin sinergisitas program BANGNAS dan DAERAH, penyusunan RKPD Th 2018 berdasarkan arah kebijakan BANGDA dg memperhatikan prioritas dan sasaran BANGNAS.

ARAH KEBIJAKAN BANGDA BERPEDOMAN :

1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dg UU No 23 Tahun 2014 terdapat 6 (enam)


UP wajib
yg berkaitan dg pelayanan dasar meliputi :
Bid Pendidikan,
Bid Kesehatan,
Bid Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Bid Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,
Bid Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat,
Bid Sosial;
2. Arah kebijakan BANGDA yg mendukung prioritas nasional.

140
ARAH KEBIJAKAN BANGDA DLM PENYUSUNAN RKPD Tahun 2018:

1. STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)


Dlm penyusunan RKPD TH 2018 Gub, Bupati/wali kota menggunakan target dan capaian SPM 6
UPW yg berkaitan dg Yandas disesuaikan dg rencana capaian target sasaran terukur dari
output kegiatan, dg memperhatikan sbb:

BIDANG PENDIDIKAN
JENIS PELAYANAN DASAR pd SPM PENDIDIKAN pd PEM PROV :
 PENDIDIKAN MENENGAH
Setiap WNI usia 16 s.d. 18 th berhak mendapatkan pendidikan menengah sesuai dg standar nasional pendidikan.
 PENDIDIKAN KHUSUS;
Setiap WNI usia 4 s.d. 18 th yg berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan khusus sesuai dg standar
nasional pendidikan

141
ENIS PELAYANAN DASAR pd SPM PENDIDIKAN pd PEM Kab/kota:

 PENDIDIKAN DASAR
Setiap WNI usia 7 s.d.15 th berhak mendapatkan pendidikan dasar sesuai dg standar nasional
pendidikan
 PENDIDIKAN KESETARAAN
Setiap WNI usia 7 s.d. 18 th berhak mendapatkan pendidikan kesetaraan sesuai dg standar
nasional pendidikan.

Perumusan KEGIATAN BID PENDIDIKAN yg perlu diperhatikan dlm penyusunan RKPD TH 2018:
 Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar bid pendidikan dasar, menengah, kesetaraan dan
kekhususan di Prov, Kab/Kota;
 Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan untuk mendukung wajib belajar 12 th, pendidikan bagi
masy miskin, dan mendukung terlaksananya “kembali ke sekolah” (back to school) bagi anak usia
sekolah di Wil terpencil, tertinggal dan terbelakang;

142
Peningkatan SPM Bid pendidikan, dg ketentuan utk kab/kota,
meliputi pendidikan dasar dan kesetaraan. Untuk Prov, meliputi
pendidikan menengah dan kekhususan;

Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana utk


mendukung tercapainya indikator kinerja bid pendidikan;

Peningkatan dan pengembangan pelaksanaan Usaha Kesehatan


Seko- lah (UKS) baik pd lingkup Prov maupun Kab/Kota

Pengendalian dan evaluasi secara berkala penyelenggaraan


pelayanan bid pendidikan baik terkait dg Yandas dan non
Yandas

Peningkatan dan pengembangan pelaksanaan Pendidikan Anak


143
BIDANG KESEHATAN
JENIS PELAYANAN DASAR PD SPM KESEHATAN PROV:
 Pelayanan kesehatan/ Yankes bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/
berpotensi bencana Prov
 Yankes bagi penduduk pd kondisi kejadian luar biasa Prov

JENIS PELAYANAN DASAR DAN PENERIMANYA DI KAB/KOTA:


 Yankes ibu hamil;
 Yankes ibu bersalin;
 Yankes bayi baru lahir;
 Yankes balita;
 Yankes pd usia pendidikan dasar;
 Yankes pd usia produktif;
 Yankes pd usia lanjut;
 Yankes penderita hipertensi;
Yankes penderita diabetes melitus;
 Yankes orang dg gangguan jiwa berat;
 Yankes orang terduga tuberculosis;
 Yankes orang dg risiko terinfeksi virus yg melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV).

144
PERUMUSAN KEGIATAN BID KESEHATAN YG PERLU DIPERHATIKAN DLM
PENYUSUNAN RKPD TH 2018:

 Peningkatan kesehatan ibu dan anak;


 Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular (selain
yg ditetapkan melalui SPM):
 Malaria
 Penyakit Tropis yg terabaikan (Filariasis dan Kusta)
 Penurunan prevalensi merokok pd usia ≤ 18 tahun
 Penurunan prevalensi obesitas pd penduduk usia 18 +
 Peningkatan penduduk yg menjadi peserta BPJS Kesehatan dan penduduk
yg menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan
Kesehatan Nasional(JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS);
 Promotif dan preventif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas);
 Penyelesaian permasalahan perguruan tinggi kesehatan milik PEMDA yg
akan ditutup pd th 2019 (passing out).

145
BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

JENIS PELAYANAN DASAR PD SPM PU DAN PR


PEM PROV
Pemenuhan kebutuhan air minum curah untuk system penyediaan air minum regional
lintas kab/kota;
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestikdg Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD) regional lintas kab/kota.

PEM KAB/KOTA
 Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari;
 Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik.
Setiap jenis pelayanan dasar tersebut diterima oleh setiap WNI.

PERUMUSAN KEGIATAN BID PU DAN PR YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PENYUSUNAN RKPD TH 2018 :
 Percepatan penyusunan PERDA ttg Rencana Rinci Tata Ruang Daerah;
 Percepatan pengintegrasian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) dlm RTRW dan/atau disusun
dlm PERDA tersendiri;
 Percepatan pengintegrasian Program Strategis Nasional ke dlm Rencana Tata Ruang Daerah.

146
BIDANG PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

JENIS PELAYANAN DASAR pd SPM PERUMAHAN RAKYAT

PEMERINTAH PROVINSI:
Penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban
bencana prov
Fasilitasi penyediaan rumah yg layak huni bagi masy yg
terkena relokasi program Pemda prov.

PEMERINTAH KAB/KOTA
Penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban
bencana kab/kota;
Fasilitasi penyediaan rumah yg layak huni bagi masy yg
terkena relokasi program Pemda kab/kota.
147
PERUMUSAN KEGIATAN BID PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PENYUSUNAN RKPD TH
2018
 Peningkatan sinergi dan harmonisasi antar sektor, program dan kegiatan terkait
pembangunan air minum dan sanitasi, melalui:
Penyusunan/pemutakhiran Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK);
Penyusunan/pemutakhiran Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM);
Penyusunan/pemutakhiran Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (RAD AMPL);
 Pelaksanaan Studi Primer, terutama Environmental Health Risk Assessment (EHRA)
.
 Penyediaan hunian layak serta peningkatan kualitas rumah tidak layak huni
menjadi target dlm RKPD Th 2018 dg indikator jumlah rumah tangga yg
terfasilitasi;
 Penyusunan dan pengembangan data rumah tidak layak huni sbg dasar targeting
program/kegiatan penyediaan hunian layak di prov dan kab/kota;
 Fasilitasi penyediaan dan pencadangan lahan untuk perumahan masy berpenghasil
an rendah;

148
 Kepastian perizinan dlm Bang perumahan untuk masy berpenghasilan
rendah;

 Mendorong pihak swasta (pengembang perumahan dan perbankan) dlm


menyediakan hunian bagi masy berpenghasilan rendah;

 Pengentasan permukiman kumuh menjadi target dlm RKPD Th 2018 dg


indikator jumlah rumah tangga yg terfasilitasi;

 Menyusun rencana penyediaan hunian layak;

 Mengintegrasikan program/kegiatan perbaikan rumah dan penyediaan


infrastruktur dasar (air minum, air limbah, persampahan) dlm rangka
penanganan permukiman kumuh;

 Penegakan peraturan terkait tata bangunan untuk pencegahan kumuh.


149
BID KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN
MASY, JENIS PELAYANAN DASAR PD SPM TRAMTIBUM DAN
LINMAS
PEMERINTAH PROVINSI
Pelayanan TRAMTIBUM prov.

PEMERINTAH KAB/KOTA
Pelayanan TRAMTIBUM;Kab/Kota
Pelayanan informasi rawan bencana;
Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana;
Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana;
Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.

PERUMUSAN KEGIATAN BID TRAMTIBUM DAN LINMAS YG PERLU DIPERHATIKAN DLM


PENYUSUNAN RKPD TH 2018 ADL PENANGAN AN KONFLIK :
 Penguatan kelembagaan tramtibum dan Linmas
 Pelayanan prima tramtibum dan Linmas ;
 Pemeliharaan stabilitas wil./lingkungan;
 Penegakan Peraturan Daerah.

150
BIDANG SOSIAL
JENIS PELAYANAN DASAR PD SPM SOSIAL

PEMERINTAH PROVINSI :
 Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di dlm panti;
 Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dlm panti;
 Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di dlm panti;
 Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di dlm panti
 Perlindungan dan jaminan sosial pd saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban
bencana prov.

PEMERINTAH KAB/KOTA
 Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di luar panti;
 Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti;
 Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar panti;
 Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di luar panti
 Perlindungan dan jaminan sosial pd saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban
bencana kab/kota.

PERUMUSAN KEGIATAN BID SOSIAL YG PERLU DIPERHATIAKAN DLM PENYUSUNAN RKPD TH


2018
 Percepatan penanggulangan kemiskinan;
 Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas, tuna sosial dan korban perdagangan
151
PERUMUSAN KEGIATAN BID SOSIAL YG PERLU DIPERHATIAKAN DLM PENYUSUNAN RKPD TH 2018
 Percepatan penanggulangan kemiskinan;
 Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas, tuna sosial dan korban
perdagangan orang, anak, lanjut usia dlm panti;
 Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas, tuna sosial dan korban
perdagangan orang, anak, lanjut usia di luar panti;
 Subsidi beras sejahtera menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT);
 Program Keluarga Harapan (PKH);
 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
 Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB);
 Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT);
 Asistensi Sosial Anak Terlantar;
 Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) E-Warong PKH,
Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN);
 Cakupan rumah tangga miskin dg program2 sosial yg berbeda;
 Basis data terpadu akan meningkatkan efektivitas penargetan;
 Pencegahaan pemasungan bagi penyandang disabilitas mental atau Orang Dg Gangguan
Jiwa (ODGJ).

152

Anda mungkin juga menyukai