Sugiono Pengawasan Penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Sugiono Pengawasan Penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Disampaikan oleh:
Drs. SUGIYONO, M. Si
WIDYAISWARA AHLI UTAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
081808853883
OUTLINE
I. PENDAHULUAN
2
I. PENDAHULUAN
OTONOMI DAERAH
Hak Warga Negara Ps. 27, 28 H, Ps. 34 UUD 1945 PENINGKATAN
Pendidikan, Kesehatan, Hak atas Pekerjaan, Hak atas KESEJAHTERAAN
penghidupan yg layak, dan Jaminan Sosial
4
Pemberian otonomi yg se luas2 nya kpd Daerah diarahkan utk mempercepat terwujudnya
kesejahtera- an masy/ rakyat melalui peningkatan Yan, pemberdayaan, dan peran serta
masy.
Disamping itu melalui otonomi luas, dlm lingkungan strategis globalisasi, Daerah
diharapkan mampu meningkatkan daya saing dg memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman
daerah dlm system NKRI.
Upaya percepatan terwujudnya kesejahteraan masy/ rakyat tsb dlm lingkungan strategis
globalisasi dg menggunakan prinsip pemerataan dan keadilan salah satunya diwujudkan
melalui penetapan dan penerapan SPM.
Adanya fungsi pemerintah dari fungsi mengatur maupun fungsi mengurus (urusan publik).
Fungsi pemerintah tsb dilakukan utk mencapai tujuan kesejahteraan;
Indonesia adl neg. kesejahteraan sebagaimana tertuang dlm alinea ke-4 pembukaan UUD 45
(4 tujuan neg. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
5
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
Dlm konsep neg. kesejahteraan, Neg. bertanggung jawab utk menjamin setiap WN hidup
sejahtera berdasarkan standar hidup minimal yg di tetapkan;
Jika ada WN yg melalui mekanisme pasar tidak mampu utk hidup sejahtera, maka neg.
memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan kpd ybst agar tetap sejahtera.
Kebutuhan yg dipenuhi oleh pemerintah adl kebutuhan dasar yg apabila tidak dipenuhi
akan mengakibatkan hidup seseorang menjadi tidak normal/tidak layak/ bisa
mengakibatkan seseorang meningggal
Pemenuhan kebutuhan dasar (basic need) dilakukan oleh pemerintah melalui Yandas
(basic services)
Yandas yg harus diberikan oleh pemerintah berupa jenis dan jumlah barang/ jasa
ditetapkan dlm Standar Pelayanan minimum (SPM);
Tata cara dan kriteria pemberian Yan ditetapkan dlm NSPK (standar penyelenggaraan
Yan)
II
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEWENANGAN
7
H
HUUB
BUUNNG
GAAN
N K
KEEK
KUUA
ASSAAAAN
N PPE
EM MEER R II NN T
TAAHHA
ANN
8
P
PUUS
SAAT
T D
DAAN
N D
DAAEERRAAH
H pp ss 5
5 ,, 6
6 ,, 7
7&&88
NASIONAL Kementerian/LPNK
Psl 17 UUD 1945
KORBINWAS Sebagian KORBINWAS
Urusan
GUBERNU WAKIL PEMERINTAH
REGIONAL DPRD PROV PUSAT
Unsur Penyelenggara
R
Unsur Penyelenggara
Koordinasi,
Pembinaan,
Pengawasan
DPRD
DPRD BUPATI/
BUPATI/
LOKAL KAB/KOTA
KAB/KOTA WALIKOTA
WALIKOTA
Unsur Penyelenggara Unsur Penyelenggara
8
URUSAN PEMERINTAHAN
KEKUASAAN PRESIDEN
1. URUSAN PEMERINTAHAN
2. KELEMBAGAAN
3. PERSONIL
4. KEUANGAN
5. SISTEM (REGULASI)
6. PELAYANAN PUBLIK
7. BINWAS 9
URUSAN PEMERINTAHAN
Dibagi berdasarkan
URUSAN kriteria
ABSOLUT KONKUREN Eksternalitas,
PEMERINTAHAN Akuntabilitas dan
UMUM Efisiensi
1.PERTAHANAN
2.KEAMANAN WAJIB PILIHAN
3.AGAMA
4.YUSTISI (24) (8)
5. POLITIK LUAR
NEGERI
6. MONETER &
FISKAL
YAN DASAR NON YAN DASAR
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN (6) (18)
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAW SPM
PERMUKIMAN
5. TRAMTIBUM & NSPK
LINMAS
6. SOSIAL
10 Dilaksanakan secara bertahap dg mempertimbangkan kapasitas
kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana
dan prasarana.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YANG
DISELENGGARAKAN DAERAH ps 11,12,13&14
Urusan Pemerintahan Wajib Urusan Pemerintahan Wajib Non
Urusan Pemerintahan Pilihan
YanDas YanDas
18 URUSAN 8 URUSAN:
• Tenaga kerja
6 URUSAN: • Pemberdayaan perempuan dan • Kelautan dan
• Pendidikan pelindungan anak perikanan
• Pangan • Pariwisata
• Kesehatan • Pertanahan • Pertanian
• Pekerjaan umum dan • Lingkungan hidup • Kehutanan;
penataan ruang • Administrasi kependudukan dan • Energi dan sumber daya
pencatatan sipil
• Perumahan rakyat dan • Pemberdayaan masy dan Desa mineral;
kawasan permukiman • Pengendalian penduduk dan • Perdagangan;
• Ketenteraman, keluarga berencana • perindustrian; dan
ketertiban umum, dan • Kerhubungan; • Transmigrasi.
pelindungan Masy. • Komunikasi & informatika
• Koperasi, usaha kecil, dan Urusan berbasis
• Sosial. menengah ekosistem
• Penanaman modal
• Kepemudaan dan olah raga Kelautan dan Perikanan, Kehutanan;
Energi dan Sumber Daya Mineral;
• Statistik
• Persandian
11
• Kebudayaan;
• Perpustakaan; Kab/Kota
PROVINSI
• Kearsipan. Dapat bagi hasil
PS 8 UU NO 23 TAHUN 2014
PS 10 PP NO 12 TAHUN 2017
1. Pengawasan penyelenggaraan PEMDA prov dilaksanakan:
• menteri utk pengawasan umum
• Menteri teknis/KLPNK utk pengawasan teknis
2. Kabupaten/kota dilaksananakn oleh Gubernur WPP utk pengawasan umum dan teknis
PENERIMA LAYANAN:
1. Penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/ berpotensi bencana prov utk Jenis YanDas
Yankes bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/ berpotensi bencana prov;
2. Penduduk pd kondisi kejadian luar biasa prov untuk Jenis YanDas Yankes bagi penduduk pd kondisi
kejadian luar biasa prov
18
SPM KESEHATAN kab/kota.
Mutu YanDas utk setiap Jenis YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2nya memuat:
Standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa;
Petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standars:
Standar teknis diatur dg PerMen PU dan Perumahan Rakyat No 29/PRT/M/ 2018 Ttg Standar
teknis SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan, yg ditetapkan setelah dikoordinasikan dg
Mendagri dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Perumahan Rakyat
SPM perumahan rakyat mencakup SPM PR Daprov dan SPM PR Dakab/kota.
Mutu YanDas utk setiap Jenis YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2
nya memuat:
Standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa;
Petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
Penerima YanDas utk setiap Jenis YanDas yaitu WN dg ketentuan:
Korban bencana prov yg memiliki rumah terkena dampak bencana utk Jenis YanDas
penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana prov;
Masy yg terkena relokasi akibat program Pemda prov utk Jenis YanDas fasilitasi penyediaan
rumah yg layak huni bagi masy yg terkena relokasi program Pemda prov;
Korban bencana kab/kota yg memiliki rumah terkena dampak bencana utk Jenis YanDas
penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana kab/ kota;
Masy yg terkena relokasi akibat program Pemda kab/kota utk Jenis YanDas fasilitasi
penyediaan rumah yg layak huni bagi masy yg terkena relokasi program Pemda kab/ kota.
Standar teknis diatur dg PerMen PU dan Perumahan Rakyat No 29/PRT/M/ 2018 Ttg
Standar teknis SPM PU dan Perumahan, yg ditetapkan setelah dikoordinasikan dg Mendagri
dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
SPM Tramtibum dan Linmas mencakup SPM Tramtibum dan Linmas Daprov dan SPM Tramtibum dan Linmas Dakab/kota
Jenis YanDas pd SPM Tramtibum dan Linmas Daprov yaitu pelayanan Tramtibum prov.
Mutu YanDas utk Jenis YanDas ditetapkan dlm standar teknis, yg se kurang2 nya memuat:
Standar jumlah dan kualitas barang dan/jasa;
Standar jumlah dan kualitas personel/SDM
Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.
Penerima YanDas utk setiap YanDas yaitu WN dg ketentuan:
Yg terkena dampak gangguan Tramtibum akibat penegakan hukum terhdp pelanggaran Perda
prov dan Perkada prov utk Jenis YanDas Yan Tramtibum prov
Yg terkena dampak gangguan Tramtibum akibat penegakan hukum terhdp pelanggaran Perda
kab/kota dan Perkada kab/kota utk Jenis YanDas Yan Tramtibum
Yg berada di kawasan rawan bencana dan yg menjadi korban bencana utk Jenis YanDas Yan
informasi rawan bencana, Yan pencegahan dan kesiapsiagaan terhdp bencana dan Yan
penyelamatan dan evakuasi korban bencana;
Yg menjadi korban kebakaran/ terdampak kebakaran utk Jenis YanDas Yan penyelamatan dan
evakuasi korban kebakaran.
•PERMENDAGRI NO 111 TAHUN 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PADA SPM SUB-URUSAN TRANTIB DAKAB/KOTA, yg
ditetapkan setelah dikoordinasikan dg Mendagri dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Sosial
SPM sosial mencakup SPM sosial Daprov dan SPM sosial Dakab/kota.
Standar teknis diatur dg PerMen Sosial No 9 Tahun 2018 Ttg Standar teknis Yandas pd SPM Bid Sosial di
DaProv dan di DaKab/ Kota, yg ditetapkan setelah dikoordinasikan dg Mendagri dan kementerian/LPNK terkait.
SPM Bidang Sosial Provinsi
PENERIMA PELAYANAN
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR
DASAR
2. rehabilitasi sosial dasar a. standar jumlah dan kualitas barang anak telantar
anak telantar di dlm panti dan/ jasa;
b. standar jumlah dan kualitas SDM
kesejahteraan sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan
standar.
27
... lanjutan
PENERIMA
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR
PELAYANAN DASAR
3. rehabilitasi sosial dasar lanjut a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; lanjut usia telantar
usia telantar di dlm panti b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
4. rehabilitasi sosial dasar tuna a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; gelandangan dan
sosial khususnya gelandangan b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; pengemis
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
dan pengemis di dlm panti
5. perlindungan dan jaminan sosial a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; korban bencana
pd saat dan setelah tanggap b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; alam prov dan/
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar. bencana sosial
darurat bencana bagi korban
bencana prov prov
28
SPM Bidang Sosial Kab/Kota
PENERIMA PELAYANAN
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR
DASAR
1. rehabilitasi sosial dasar penyandang a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; penyandang disabilitas
disabilitas telantar di luar panti b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan telantar
sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
2. rehabilitasi sosial dasar anak telantar a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; anak telantar
di luar panti b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan
sosial;
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
29
... lanjutan
PENERIMA
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR
PELAYANAN DASAR
3. rehabilitasi sosial dasar lanjut a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; lanjut usia
usia telantar di luar panti b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; telantar
c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
4. rehabilitasi sosial dasar tuna a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; gelandangan dan
sosial khususnya gelandangan b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; pengemis
dan pengemis di luar panti c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar.
5. perlindungan dan jaminan sos pd a. standar jumlah dan kualitas barang dan/ jasa; korban bencana
saat dan setelah tanggap darurat b. standar jumlah dan kualitas SDM kesejahteraan sosial; alam kab/kota
bencana bagi korban bencana c. petunjuk teknis/ tata cara pemenuhan standar. dan/ bencana
kab/ kota sosial kab/kota
30
III
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN SPM
31 31
ISU SPM
I. Sebagai Prioritas
1 Nasional
RPJMN 2014 - 2019
NAWA CITA :
1. Menghadirkan kembali negara utk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kpd seluruh WNI.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dg membangun tata kelola pemerintahan yg bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dg memperkuat daerah2 dan desa dlm kerangka NKRI
4. Memperkuat kehadiran negara dlm melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yg bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masy. Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional shg bangsa Indonesia bisa maju dan
bangkit bersama bangsa2 Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dg menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
32
Arah Kebijakan Umum Pembangunan Nasional 2014-2019
1. …..
2. …..
3. ……
4. ….
5. …..
6. …….
7. Mengembangkan dan Memeratakan BANGDA. BANGDA diarahkan utk menjaga momentum
pertumbuhan wil Jawa-Bali dan Sumatera bersamaan dg meningkatkan kinerja pusat2
pertumbuhan wil. di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua; menjamin
pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wil bagi seluruh lapisan masy; mempercepat
BANGDA tertinggal dan kawasan perbatasan; membangun kawasan perkotaan dan
perdesaan; mempercepat penetapan RTRW; dan mengoptimalkan pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah.
ISU SPM II. SPM sbg salah satu isu krusial
1 dlm UU No 23/2014
• SPM dijadikan sbg ukuran dlm pelaksanaan UPK yg bersifat wajib yg sebagian
urusannya mengandung Yandas;
• Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan UP Wajib
yg berkaitan dg Yandas.
• BANGDA merupakan perwujudan dari pelaksanaan UP yg telah diserahkan ke
daerah sbg bagian Integral dari BANGNAS
34
PEMBAGIAN URUSAN
BERDASARKAN UU
23/2014
URUSAN PEMERINTAHAN
URUSAN
PEMERINTAHAN
URUSAN
ABSOLUT PEMERINTAHAN KONKUREN
UMUM
ABSOLUT KONKURENT
UP YG SEPENUHNYA
MENJADI KEWENANGAN WAJIB PILIHAN
PUSAT
UP YG SEPENUHNYA WAJIB PILIHAN YAN NON YAN
DASAR DASAR
MENJADI
KEWENANGAN PUSAT
SPM
SPM
PEMBAGIAN URUSAN (psl 11 (3))
BERDASARKAN UU 32/2004
UP Pusat yg dilimpahkan pelaksanaannya kpd Gub dan UPK UP YG DIBAGI ANTARA PEM PUS ,
DAERAH PROV DAN DAERAH KAB/KOT
bupati/walikota di wil. nya masing2, misalnya urusan menjaga 4 DAN MENJADI DASAR PELAKSANAAN
konsensus dasar OTONOMI DAERAH 35
UU 32 TAHUN 2004 UU 23 TAHUN 2014
1. Pendidikan
2. Kesehatan 1. Pendidikan
3. Lingkungan Hidup
4. Pemerintahan DAGRI (kependudukan dan catatan
2. Kesehatan
sipil; dan pemerintahan umum)
5. Sosial
3. Pekerjaan Umum
6. Perumahan Rakyat 4. Perumahan Rakyat dan
7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
8. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kawasan Permukiman
9. Ketahanan Pangan
10. Ketenagakerjaan
5. Tramtibum & Linmas
11. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
6. Sosial
12. Kesenian
13. Komunikasi dan Informatika
14. Perhubungan
15. Penanaman Modal
36
UPK KEWENANGAN DAERAH (PASAL 11)
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Wajib Non Urusan Pemerintahan Pilihan
Wajib Pelayanan Dasar Pelayanan Dasar
6 URUSAN: 18 URUSAN
• pendidikan • tenaga kerja
• pemberdayaan perempuan 8 URUSAN:
• kesehatan • kelautan dan perikanan
dan pelindungan anak
• pekerjaan umum dan • pangan • pariwisata
penataan ruang • pertanahan • pertanian
• perumahan rakyat dan • lingkungan hidup • kehutanan;
• administrasi kependudukan
kawasan permukiman dan pencatatan sipil
• energi dan sumber daya
• ketenteraman, • pemberdayaan masyarakat mineral;
ketertiban umum, dan dan Desa • perdagangan;
pelindungan • pengendalian penduduk dan • perindustrian; dan
• Masyarakat keluarga berencana
• perhubungan; • transmigrasi.
• sosial. • komunikasi & informatika
• koperasi, usaha kecil, dan
menengah
• penanaman modal
• kepemudaan dan olah raga
Sebagian substansinya • statistik
Sebagian substansinya • persandian
merupakan
merupakan pelayanan dasar
pelayanan dasar • kebudayaan;
(ayat 3) 3)
(ayat • perpustakaan;
37
• kearsipan.
NORMATIF STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN UU 23/2014
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH MEMPRIORITASKAN PELAKSANAAN UP Pasal 18 ayat (1), (2) & (3)
WAJIB YG BERKAITAN DG YANDAS YG DILAKSANAKAN BERDASARKAN SPM
BERPEDOMAN PADA PP SPM
UP WAJIB YG BERKAITAN DG YANDAS ADL UP WAJIB YG SEBAGIAN SUBSTANSINYA MERUPAKAN Pasal 11 ayat (3)
YANDAS.
YANDAS adl pelayanan publik utk memenuhi kebutuhan dasar WNI. Pasal 1 butir (16)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL adl ketentuan mengenai jenis dan mutu YANDAS yg
merupakan UP wajib yg berhak diperoleh setiap WNI scr minimal. Pasal 1 butir (17)
38
PERUBAHAN PARADIGMA.
Sesuai UU No 23 Th 2014 ttg Pemerintahan Daerah, SPM tidak lagi dimaknai dlm
kontekstual sbg NSPK.
Batasan pengertian SPM scr tekstual memang tidak berubah, yaitu bhw SPM merupakan
ketentuan mengenai Jenis YanDas dan Mutu YanDas yg berhak diperoleh setiap WNI scr
minimal, namun terdapat perubahan mendasar dlm pengaturan mengenai Jenis YanDas
dan Mutu YanDas, Kriteria penetapan SPM, dan mekanisme penerapan SPM
Pengaturan mengenai Jenis YANDAS ditentukan dg tegas dan jelas dlm PP No 2 th 2018 dan
tidak didelegasikan lebih lanjut ke dlm peraturan per UU an lainnya.
Pengaturan lebih rinci Mutu YanDas (standar teknis SPM) ditetapkan oleh masing2 menteri
yg menyelenggarakan UP di bid sesuai dg jenis SPM.
Penetapan SPM dilakukan berdasarkan kriteria barang dan/jasa kebutuhan dasar yg bersifat
mutlak dan mudah distandarkan yg berhak diperoleh oleh setiap WNI scr minimal sesuai Jenis
YanDas dan Mutu YanDas.
Mekanisme penerapan SPM tidak lagi ditentukan berdasarkan indikator SPM dan batas waktu pencapaian tetapi mengutamakan penerapan SPM dg berdasarkan:
Pengumpulan data scr empiris dg tetap mengacu scr normatif sesuai standar teknis;
Penghitungan kebutuhan pemenuhan YanDas;
Penyusunan rencana pemenuhan YanDas;
Pelaksanaan pemenuhan YanDas,
Kesemuanya dilakukan oleh Pemda dan bukan oleh kementerian terkait.
•Sbg. Pengganti PP No. 65 Tahun 2005 Ttg Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM.
•Berisikan kententuan Ttg jenis dan mutu Yandas yg berhak diperoleh WN scr minimal.Ps 18 UU No.23 Th 2014)
PERMENDAGRI NO.100 Ttg. PENERAPAN SPM
• PerMen PU dan PR No 29/PRT/M/ 2018 Ttg Standar teknis SPM PU dan Perumahan.
• PerMen Dikbud No 32 Th 2018 Ttg Standar teknis Yan minimal pendidikan.
• PerMen Sosial No 9 Th 2018 Ttg Standar teknis Yandas pd SPM Bid Sosial di DaProv dan di DaKab/ Kota
• PERMENDAGRI NO 114 TT 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PD SPM SUB-URUSAN BENCANA DAKAB/KOTA
• PERMENDAGRI NO 101 TT 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PD SPM SUB-URUSAN KEBAKARAN DAKAB/KOTA
• PERMENDAGRI NO 111 TT 2018 TTG STANDAR TEKNIS YANDAS PD SPM SUB-URUSAN TRANTIB DAKAB/KOTA
• PerMen Kesehatan No 4 Th 2019 Ttg Standar teknis pemenuhi mutu Yandas pd SPM Bid kes.
DASAR HUKUM
Ps 16 UU Nomor 23 Tahun 2014:
1. Pemerintah Pusat dlm menyelenggarakan UPK berwenang utk:
a. Menetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria dlm rangka penyelenggaraan UP
b. Melaksanakan Binwas terhdp penyelenggaraan UP yg menjadi kewenangan Daerah.
2. NSPK berupa ketentuan per UU an yg ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sbg pedoman dlm penyelenggaraan UPK yg
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yg menjadi kewenangan Daerah.
Ps 18
(1) Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan UPW yg berkaitan dg Yandas
sebagaimana dimaksud dlm Ps 11 ayat (3).
(2) Pelaksanaan Yandas pd UPW yg berkaitan dg Yandas berpedoman pd standar pelayanan minimal
(SPM) yg ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM diatur dg PP No 2/2018.
Ps 298
Belanja Daerah
Ayat (1) Belanja daerah di prioritaskan utk mendanai UPW yg terkait Yandas yg di tetapkan dg
SPM.
SPM adl ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yg merupakan UP Wajib yg berhak diperoleh
42
setiap warga negara secara minimal.
Ps 171 UU No. 36 Th 2009 ttg Kesehatan Ayat (2) Besar Anggaran Kesehatan PEMDA Prov,Kab/ Kota
dialokasikan Minimal 10% dari APBD di luar Gaji.
Ps 26 Ayat (1) Belanja daerah di pergunakan dlm rangka pelaksanaan UP yg menjadi kewenangan Prov,
Kab/Kota yg Terdiri dari UPW dan Pilihan.
Ps 27 Ayat (1) Belanja daerah di klasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan
(disesuaikan dg urusan) serta jenis belanja.(PP 58 Tahun 2005)
• PERMENDAGRI No 18 Th 2016 ttg Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi RKPD Th 2017
• PERMENDAGRI No 32 Th 2017 Ttg Penyusunan RKPD Th 2018
• PERMENDAGRI No 22 Th 2018 Ttg Penyusunan RKPD Th 2019
Permendagri no 18 th 2016, no 32 th 2017 dan Permendagri no 22 th 1018 yg mengamanatkan arah
kebijakan BANGDA berpedoman pd SPM sesuai dg UU no 23 tahun 2014 dan mendukung prioritas
nasional.
• PERMENDAGRI No 86 Th 2017 ttg TATA CARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI BANGDA, TATA CARA
EVALUASI RAPERDA Ttg RPJPD DAN RPJMD, SERTA TATA CARA PERUBAHAN RPJPD, RPJM DAN RKPD. 43
5
KEWAJIBAN KL DAN DAERAH
MENETAPKAN
MENETAPKAN SPM
PEMETAAN NSPK
PERENCANAAN A
PENGANGGARAN B
Sasaran dan prioritas penyusunan RKPD Tahun 2019 agar diselaraskan utk
mendukung pencapaian 5 prioritas pembangunan sbb:
1. Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan Yandas;
2. Pengurangan kesenjangan antar wil melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman;
3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri dan jasa produktif;
4. Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air melalui pelestarian
lingkungan;
5. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.
26
PERUBAHAN PARADIGMA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
UU
5/1974 UU 22/
1999 UU 32/ UU
2004 23/2014
merupakan UPW yg berhak diperoleh setiap WN scr minimal.{PP No.2/2018, Ps 1 ayat (1)
PELAYANAN DASAR : Pelayanan publik utk memenuhi kebutuhan dasar WN agar
hidup layak.Ps 1 ayat(2)
3 PELAYANAN DASAR
Jenis Yandas utk prov ada 14 jenis layanan dan Kab/ Kota ada 29 jenis layanan, dg rincian:
1. SPM PENDIDIKAN (Prov 2 SPM & Kab/Kota 3 SPM)
2. SPM KESEHATAN (Prov2 SPM & Kab/Kota 12 SPM)
3. SPM PEKERJAAN UMUM (Prov 2 SPM & Kab/Kota 2 SPM)
4. SPM PERUM RAKYAT (Prov 2 SPM & Kab/Kota 2 SPM)
5. SPM TRANTIBUM LINMAS (Prov 1 SPM & Kab/Kota 5 SPM)
6. SPM SOSIAL (Prov 5 SPM & Kab/Kota 5 SPM)
STANDAR TEKNIS
2. Pendidikan Dasar
3. Pendidikan kesetaraan
1. Pendidikan menengah
2. Pendidikan khusus
60
Penerima Pelayanan Dasar
1 2 3 4 5
61
Mutu Pelayanan Dasar
Mutu Yandas utk setiap jenis Yandas SPM Pendidikan mencakup:
Standar satuan pendidikan, terdiri atas: Standar biaya pribadi Peserta Didik, terdiri
a. Standar kompetensi lulusan atas:
b. Standar isi a. perlengkapan dasar Peserta Didik
c. Standar proses b. pembiayaan pendidikan
d. Standar sarana dan prasarana
e. Standar pengelolaan
f. Standar pembiayaan
g. Standar penilaian
63
Perlengkapan Dasar Peserta Didik
Penerima
No Pelayanan Perlengkapan Dasar Jumlah Kualitas
Dasar
Buku gambar 6 buah per peserta didik per Dalam kondisi baru
semester
1 PAUD
Alat mewarnai 1 set paling sedikit 12 warna
per peserta didik per semester
Buku teks pelajaran 1 paket per peserta didik per Sesuai dengan kurikulum
tahun
2 SD dan SMP
Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per Baru
(alat dan buku tulis) semester
Modul belajar 1 paket per peserta didik per Sesuai dengan kurikulum
Pendidikan tahun
3
Kesetaraan Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per Baru
(alat dan buku tulis) semester
Buku teks pelajaran 1 paket per peserta didik per Sesuai dengan kurikulum
tahun
4 SMA dan SMK
Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per Baru
(alat dan buku tulis) semester
Materi ajar 1 paket per peserta didik per Sesuai dengan ragam
Pendidikan tahun disabilitas dan kurikulum
5
Khusus Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per Baru
(alat dan buku tulis) semester
64
Pembiayaan Pendidikan
1. Pembiayaan pendidikan satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh Pemda dibebankan kpd
Pemda utk:
a. pendidikan dasar; dan
b. pendidikan menengah bagi daerah yg telah melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
2. Dlm hal daerah yg belum melaksanakan wajib belajar 12 tahun, maka pembiayaan pendidikan
menengah bagi satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh pemda dibebankan kpd Peserta
Didik/ orangtua/wali.
3. Besaran nilai pembiayaan pendidikan yg dibebankan kpd Peserta Didik/ orangtua/wali utk
pendidikan menengah bagi Satuan Pendidikan yg diselenggarakan oleh pemda ditetapkan oleh
Gub sesuai standar biaya yg berlaku di daerah setempat.
4. Kepala Satuan Pendidikan yg diselenggarakan oleh masy menetapkan besaran pembiayaan
pendidikan setelah mendapatkan pertimbangan dari komite sekolah.
65
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa (PAUD)
1. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd PAUD diberikan pd setiap awal tahun.
2. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/
tidak mampu yg menjadi tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
Jumlah Peserta didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 12 buah buku gambar x biaya
satuan buku gambar.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set alat mewarnai x biaya
satuan alat mewarnai.
3. Biaya satuan buku gambar dan biaya satuan alat mewarnai sesuai dg standar biaya masing2
daerah.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa (SD dan SMP)
1. Pemenuhan buku teks pelajaran pd SD dan SMP diperuntukkan bagi Peserta Didik yg belum terlayani perlengkapan dasar
Peserta Didik.
2. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd SD dan SMP diberikan pd setiap awal tahun.
3. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu yg menjadi
tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 1 paket buku teks pelajaran x biaya satuan
buku teks pelajaran.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set buku tulis dan alat tulis x biaya satuan
buku tulis dan alat tulis.
66
4. Biaya satuan buku teks pelajaran dan biaya satuan buku tulis dan alat tulis sesuai dg standar biaya masing2 daerah.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa (SMA dan SMK)
1. Pemenuhan buku teks pelajaran pd SMA dan SMK diperuntukkan bagi Peserta Didik yg belum terlayani
perlengkapan dasar Peserta Didik.
2. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd SMA dan SMK diberikan pd setiap awal tahun.
3. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak
mampu yg menjadi tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 1 paket buku teks pelajaran x biaya satuan
buku teks pelajaran.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set buku tulis dan alat tulis x biaya satuan
buku tulis dan alat tulis.
4. Biaya satuan buku teks pelajaran dan biaya satuan buku tulis dan alat tulis sesuai dg standar biaya masing2
daerah.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa (Pendidikan Kesetaraan)
1. Pemenuhan modul belajar pd pendidikan kesetaraan diperuntukkan bagi Peserta Didik yg belum terlayani perlengkapan
dasar Peserta Didik.
2. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd pendidikan kesetaraan diberikan pd setiap awal tahun.
3. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu yg menjadi
tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 1 paket buku modul belajar x biaya satuan
modul belajar.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set buku tulis dan alat tulis x biaya satuan
buku tulis dan alat tulis. 67
4. Biaya satuan modul belajar dan biaya satuan buku tulis dan alat tulis sesuai dg standar biaya masing2 daerah.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa
(Pendidikan Kesetaraan)
1. Pemenuhan modul belajar pd pendidikan kesetaraan diperuntukkan bagi Peserta Didik yg belum terlayani
perlengkapan dasar Peserta Didik.
2. Pemenuhan perlengkapan dasar Peserta Didik pd pendidikan kesetaraan diberikan pd setiap awal tahun.
3. Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu
yg menjadi tanggung jawab Pemda dlm 1 tahun dilaksanakan dg cara sbb.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 1 paket buku modul belajar x
biaya satuan modul belajar.
Jumlah Peserta Didik yg berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu x 2 set buku tulis dan alat tulis x
biaya satuan buku tulis dan alat tulis.
4. Biaya satuan modul belajar dan biaya satuan buku tulis dan alat tulis sesuai dg standar biaya masing2 daerah.
68
Pelaksanaan Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ Jasa
1. Pemenuhan pembiayaan pendidikan dilaksanakan sesuai dg jadwal yg
(1) Pelaksanaan pemenuhan ditetapkan oleh satuan pendidikan/SP.
perlengkapan dasar dilakukan 2. Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan pendidikan bagi Peserta Didik pd
oleh Pemda sesuai dg SP yg diselenggarakan Pemda, dilaksanakan dg cara pembebasan biaya
kewenangannya dpt berupa: pendidikan pd SP.
a. Menyediakan 3. Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan pendidikan bagi Peserta Didik yg
perlengkapan dasar; berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu pd SP yg diselenggarakan
dan/ oleh masy, dilaksanakan dg cara pemberian uang tunai langsung kpd
b. Memberikan uang tunai penyelenggara SP oleh Pemda sesuai dg kewenangannya.
utk pemenuhan 4. Perhitungan pemenuhan pembiayaan pendidikan dari Peserta Didik
perlengkapan dasar kpd oleh SP dilaksanakan dg cara menghitung jumlah Peserta Didik yg
Peserta Didik yg berasal berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu dikali 12 bulan dikali
dari keluarga miskin/ pembiayaan pendidikan.
tidak mampu.
(2)Pemenuhan YanDas dilaksana
kan sesuai dg ketentuan per
UU an.
Pemenuhan standar biaya pribadi diprioritaskan bagi Peserta Didik yg berasal
dari keluarga miskin/ tidak mampu yg menjadi tanggung jawab Pemda.
69
Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PAUD)
73
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SMA)
N Jenis pendidik dan Kualitas pendidik dan
o tenaga kependidikan tenaga kependidikan 1. Dlm hal guru mata pelajaran pd prov belum
memiliki sertifikat pendidik, Pemda wajib
1. Guru mata pelajaran 1. paling rendah memiliki menyampaikan surat keterangan yg menyatakan
sesuai dg kebutuhan ijazah D-IV /S1; dan
kurikulum 2. memiliki sertifikat masih terdapat pendidik yg belum memiliki sertifikat
pendidik. pendidik kpd Mendagri dg tembusan kpd Mendikbud.
2. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki 2. Dlm hal Ka SP belum memiliki surat tanda
ijazah D-IV /S1; tamat Diklat calon Ka sekolah, Pemda wajib
2. memiliki sertifikat
pendidik; dan menyampaikan surat keterangan pendukung yg
3. memiliki surat tanda menyatakan masih terdapat Ka SP yg belum memiliki
tamat Diklat calon Ka surat tanda tamat Diklat calon Ka sekolah kpd
sekolah. Mendagri dg tembusan kpd Mendikbud.
3. Tenaga laboratorium paling rendah memiliki 3. Surat Keterangan dilampirkan sbg bagian dari laporan
ijazah SMA/sederajat penerapan dan pencapaian SPM kpd Mendagri dg
4. Tenaga penunjang paling rendah memiliki tembusan kpd Mendikbud.
lainnya. ijazah SMA/sederajat.
74
Standar Jumlah dan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SMK)
Jenis pendidik dan tenaga Kualitas pendidik dan tenaga
No 1. Dlm hal guru mata pelajaran pd prov belum
kependidikan kependidikan
76
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga
Pendidikan Kesetaraan Kependidikan
1. Pemenuhan jumlah tutor pendidikan kesetaraan pd pendidikan kesetaraan didasarkan pd tata cara
perhitungan pemenuhan kebutuhan pendidik dg memperhatikan hal sbb:
a. jumlah rombongan belajar pd pendidikan kesetaraan di SP;
b. kewajiban pemenuhan beban mengajar tutor; dan
c. jumlah jam mata pelajaran dlm struktur kurikulum/program yg diatur sesuai per UU an.
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pd pendidikan kesetaraan didasarkan pd tata cara perhitungan
pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan utk 1 SP yg menyelenggarakan pendidikan kesetaraan sbb:
d. 1 Ka Satuan Pendidikan(SP) per SP kesetaraan; dan
e. 1 tenaga penunjang lainnya per SP kesetaraan.
Pendidikan Khusus
1. Pemenuhan jumlah pendidik pd pendidikan khusus didasarkan pd tata cara perhitungan pemenuhan
kebutuhan pendidik dg memperhatikan hal sbb:
a. jumlah rombongan belajar pd SP;
b. kewajiban pemenuhan beban mengajar; dan
c. jumlah jam mata pelajaran dlm struktur kurikulum yg diatur sesuai dg per UU an.
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pd pendidikan khusus didasarkan pd tata cara perhitungan
pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan sbb:
d. 1 Ka sekolah per SP; dan 77
e. 1 tenaga penunjang lainnya per SP.
Tata Cara Pemenuhan Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan
1. Pemenuhan jumlah pendidik pd SMA didasarkan pd 1. Pemenuhan jumlah pendidik pd SMP didasarkan pd
tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan
pendidik dg memperhatikan hal sbb: pendidik dg memperhatikan hal sbb:
a. jumlah rombongan belajar pd SP a. jumlah rombongan belajar pd SP;
b. kewajiban pemenuhan beban b. kewajiban pemenuhan beban
mengajar, dan mengajar; dan
c. jumlah jam mata pelajaran dlm struktur c. jumlah jam mata pelajaran dlm struktur
kurikulum yg diatur sesuai per UU an. kurikulum yg diatur sesuai per UU an.
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pd SMA 2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan pd SMK
didasarkan pd tata cara perhitungan pemenuhan didasarkan pd tata cara perhitungan pemenuhan
kebutuhan tenaga kependidikan sbb: kebutuhan tenaga kependidikan sbb:
d. 1 Ka sekolah per SP; d. 1 Ka sekolah per SP;
e. 1 tenaga laboratorium per e. 1 tenaga
laboratorium; dan laboratorium/bengkel/workshop per
f. 1 tenaga penunjang lainnya per SP. laboratorium/bengkel/worshop; dan
f. 1 tenaga penunjang lainnya per78SP.
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
79
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
PAUD.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan PAUD dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 5 s/d 6 tahun pd kab/kota ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 5 s/d 6 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di PAUD; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti PAUD pd kab/kota lain, Peserta Didik tsb dihitung telah
memenuhi SPM Pendidikan.
SEKOLAH DASAR.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd SD dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 7 s/d 12 tahun pd kab/ kota ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 7 s/d 12 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di sekolah
dasar; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dg huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti sekolah dasar pd kab/ kota lain, Peserta Didik tsb dihitung
80
telah memenuhi SPM Pendidikan.
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
SMP.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd SMP dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 12 s/d 15 tahun pd kab/kota ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 12 s/d 15 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di SMP; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana yg dimaksud dlm huruf b dibagi dg
jumlah anak sebagaimana yg dimaksud dg huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti SMP pd kab/kota lain, Peserta Didik tsb dihitung telah
memenuhi SPM Pendidikan.
PENDIDIKAN KESETARAAN.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd pendidikan kesetaraan dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 7 s/d 18 tahun pd kab/kota ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 7 s/d 18 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di pendidikan
kesetaraan; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti pendidikan kesetaraan pd kab/kota lain, Peserta Didik tsb
81
dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan.
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
SMA.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd SMA dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 16 sampai dengan 18 tahun pd prov ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 16 s/d 18 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di SMA; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti SMA pd prov lain, Peserta Didik tsb dihitung telah memenuhi
SPM Pendidikan.
SMK.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd SMK dilakukan dg cara:
a. menghitung jumlah anak usia 16 s/d 18 tahun pd prov ybst;
b. menghitung jumlah anak usia 16 s/d 18 tahun yg sudah tamat/ sedang belajar di SMK; dan
c. menghitung persentase jumlah anak sebagaimana dimaksud dlm huruf b dibagi dg jumlah
anak sebagaimana dimaksud dlm huruf a.
Dlm hal Peserta Didik mengikuti SMK pd prov lain, Peserta Didik tsb dihitung telah
memenuhi SPM Pendidikan. 82
Pencapaian Pemenuhan SPM Pendidikan
PENDIDIKAN KHUSUS.
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan pd pendidikan khusus dilakukan dg cara:
Dlm hal peserta didik mengikuti pendidikan khusus pd prov lain, Peserta Didik tsb dihitung
telah memenuhi SPM Pendidikan.
83
Pembatalan Penerimaan SPM Pendidikan
1. Peserta Didik penerima SPM Pendidikan yg pemenuhannya menjadi tanggung
jawab Pemda wajib ditetapkan oleh KDH sesuai dg kewenangannya.
2. Pemda dapat membatalkan penerima SPM Pendidkan apabila Peserta Didik
tidak memenuhi kriteria sbg penerima SPM Pendidikan sbb:
usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6; dan
berasal dari keluarga miskin/ tidak mampu.
3. Pembatalan oleh Pemda dilaksanakan setelah mendapatkan pemberitahuan
scr tertulis dari SP
84
Pelaporan Pelaksanaan Pemenuhan SPM Pendidikan
1. Pemda prov sesuai dg kewenangannya wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
pemenuhan SPM Pendidikan kpd Mendagri dg tembusan kpd Mendikbud.
2. Pemda kab/kota sesuai dg kewenangannya wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
pemenuhan SPM Pendidikan kpd Mendagri melalui Gub sbg WPP dg tembusan kpd
Mendikbud.
3. Laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan termasuk dlm materi muatan LPPD dan
disampaikan sesuai dg per UU an yg mengatur mengenai laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
4. Materi muatan laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan se kurang2 nya terdiri
atas:
a. hasil penerapan SPM Pendidikan;
b. kendala penerapan SPM Pendidikan; dan
c. ketersediaan anggaran dlm penerapan SPM Pendidikan.
5. Selain materi muatan, laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan Daprov juga harus
mencantumkan rekapitulasi penerapan SPM Pendidikan Dakab/kota.
6. Laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan disusun sesuai dg per UU an. 85
SPM PEKERJAAN UMUM Provinsi.(Ps 7, PP No.2 /2018)
1. SPM Sub Bid Air Minum DaProv Proyeksi demand/kebutuhan air minum curah lintas
kab/kota utk penyelenggaraan SPAM lintas kab/kota yg
diperuntukan bagi pengem bangan SPAM Jaringan
Perpipaan di prov terkait
,
2. SPM Sub Bid Air Minum DaKab/Kota Jumlah WN yg membutuhkan (belum memiliki) akses terhdp air
minum layak melalui SPAM jaringan perpipaan dan SPAM Bukan
Jaringan Perpipaan utk kebutuhan domestik dg penggunaan air
hanya utk minum, masak, cuci pakaian, mandi (termasuk sanitasi),
bersih rumah, dan hygiene.
Penghitungan kebutuhan pemenuhan Pelayanan Dasar
89
3. PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN
1. Pemda menyusun rencana pemenuhan YanDas agar YanDas tersedia scr cukup dan
berkesinambungan.
2. Rencana Pemenuhan YanDas ditetapkan dlm dokren dan penganggaran Bangda sbg
prioritas belanja daerah sesuai perUUan.
5. Rencana pemenuhan YanDas merupakan salah satu tolok ukur kinerja penyelenggara
an Pemerintahan Daerah
PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN
(LANJUTAN) ..............
PenyusunanKebijakan dan Strategi
Penetapan RISPAM;
Pengaturan
Penyusunan program dan
perencanaan kerja
Perlu komitmen setiap pihak utk scr konsisten apa yg telah direncanakan
dlm rangka pencapaian target SPM dapat dianggarkan dlm APBD setiap
tahunnya.
Gambaran Pengelolaan Daerah Serta Besaran anggaran yg diperuntukan bagi pemenuhan kebutuhan
Kerangka Pendanaan dasar
Permasalahan dan Isu Strategis Daerah Isu-isu pemenuhan kebutuhan dasar utk masing2 UPW Yandas
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Bangda Strategi pemda dlm menyusun arah kebijakan dan merumuskan program
dlm pemenuhan kebutuhan dasar
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Program PD dan pendanaan yg diperuntukan dlm pemenuhan kebutuhan
Daerah dasar
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Indikator kinerja daerah dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan
Daerah dasar
Penyusunan rencana pemenuhan YanDas yg dimuat dlm dok RPJMD
dilakukan pd saat perumusan meliputi:
Strategi, arah kebijakan dan program Bangda, khususnya dikaitkan dg strategi Pemda dlm
menyusun arah kebijakan dan merumuskan program dlm pemenuhan kebutuhan dasar;
Kerangka Ekonomi dan Keuangan Negara Besaran anggaran yg diperuntukan bagi pemenuhan kebutuhan dasar
Sasaran dan Prioritas Bangda Capaian pemenuhan kebutuhan dasar dlm rencana kerja tahunan
Kinerja Penyelenggaraan Bid Urusan Indikator kinerja daerah dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan daerah
Penyusunan rencana pemenuhan YanDas yg dimuat dlm dok Renstra PD dilakukan pd saat
perumusan meliputi:
Gambaran Yan PD, khususnya dikaitkan dg capaian dan pemenuhan kebutuhan dasar;
Permasalahan dan isu strategis PD, khususnya dikaitkan dg permasalahan pokok yg dihadapi PD dlm
pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
Tujuan dan sasaran, khususnya dikaitkan dg penjabaran kebijakan PD dlm pemenuhan kebutuhan
dasar;
Strategi dan arah kebijakan, khususnya dikaitkan dg memperhatikan permasalahan dan isu strategis
dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
Rencana prog dan kegiatan serta pendanaan,khususnya dikaitkan dg prog, kegiatan, dan alokasi dana
indikatif dan sumber pendanaan yg disusun dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
Kinerja penyelenggaraan bid urusan, khususnya dikaitkan dg indikator kinerja daerah dlm pencapaian
pemenuhan kebutuhan dasar.
INTEGRASI RENCANA PEMENUHAN YANDAS DLM RENJA PD
HaSil Evaluasi Renja PD Tahun Lalu Upaya optimalisasi pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar
Sasaran dan Prioritas Bangda Capaian pemenuhan kebutuhan dasar dlm Renja tahunan
Penyusunan pencapaian rencana pemenuhan YanDas yg dimuat dlm dok Renja PD dilakukan
pd saat perumusan meliputi:
Hasil evaluasi Renja PD tahun lalu, khususnya dikaitkan dg upaya optimalisasi pencapaian pemenuhan
kebutuhan dasar;
Tujuan dan sasaran PD, khususnya dikaitkan dg penjabaran kebijakan PD dlm pemenuhan kebutuhan
dasar;
Renja dan pendanaan PD, khususnya dikaitkan dg program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan
sumber pendanaan yg disusun dlm pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar ps9
PD yg melaksanakan fungsi penunjang UP bid perencanaan memastikan prog dan kegiatan pemenuhan
YanDas dimuat dlm dok RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD.
PD memprioritaskan anggaran prog dan kegiatan pemenuhan YanDas setelah tercantum dlm dok
RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD.
Tim Anggaran Pemda memastikan anggaran prog dan kegiatan pemenuhan YanDas dlm APBD.
4. PELAKSANAAN PEMENUHAN
a. Belum terdapat BUMN, BUMD, badan usaha swasta, dan/ lembaga lainnya yg menyediakan
barang dan/ jasa tsb;
b. Pemenuhannya bersifat mendesak sehingga penyediaannya tidak dpt dilakukan oleh badan
usaha dan/ lembaga lainnya;
c. Karena sifatnya, barang dan/ jasa tsb tidak boleh disediakan oleh badan usaha dan/
lembaga lainnya.
100
... Lanjutan
101
KOORDINASI PENERAPAN SPM
• Menteri melalui Ditjen Bina Bangda berwenang mengoordinasikan
1 pelaksanaan penerapan SPM scr nasional
• Gubernur berwenang mengoordinasikan pelaksanaan penerapan SPM di Daprov
2
Koordinasi meliputi :
Penerapan, pemantauan dan evaluasi SPM
Penanganan isu dan permasalahan penerapan SPM
• Penanggungjawab : Gubernur
• Ketua : Sekretaris daerah prov
• Wakil Ketua : Kepala bappeda prov
• Sekretaris : Kepala biro tapem prov
• Anggota : Kepala PD prov yg membidangi UPW Terkait YanDas,
pengelolaan keuangan daerah, Inspektorat, dan/ sesuai
kebutuhan daerah.
TUGAS TIM PENERAPAN SPM PROVINSI
REPUBLIK INDONESIA
3. Penyediaan Yan pengolahan Jumlah warga neg yg memperoleh Yan 100 % Setiap tahun
air limbah domestik. pengolahan air limbah domestik
107
PELAPORAN PENERAPAN SPM
Bupati/walikota melaporkan pelaksanaan SPM oleh daerah kab/kota kpd Gubernur sbg
WPP.
Gub melaporkan pelaksanaan SPM oleh Daprov dan rekapitulasi pelaksanaan SPM
DaKab/Kota kpd Menteri.
B. Bidang Kesehatan
(sub bab sama seperti BidUrusan Pekerjaan Umum )
BAB IV PENUTUP
HASIL PELAPORAN
PEMERINTAH PUSAT
Akan digunakan untuk :
Perumusan kebijakan nasional; dan
Pemberian insentif/ disinsentif sesuai dg per UU an.
Pemberian insentif atau disinsentif dilaksanakan dg memperhatikan kemampuan
keuangan negara.
PEMERINTAH DAERAH
Pelaksanaan Pemantauan
Metode Perangkat
Pemantauan Pemantauan
kunjungan
lapangan
113
PEMANTAUAN PENERPAN SPM KAB/KOTA
kunjungan
Pemantauan
lapangan
Langsung
114
KENDALA IMPLEMENTASI SPM
• Sebagian besar K/L merasa • Kurangnya SDM yg mampu dan
mekanisme mo nitoring dan evaluasi berkualitas dlm melaksn SPM di daerah.
serta pelaporan, tidak berjalan scr
• Seringnya Mutasi pegawai dirasa
maksimal.
memberatkan pemda dlm melaksanakan
• Kesulitan monev dan pelaporan tsb yg Mekanisme dan mencapai SPM karena tidak diikuti
meng akibatkan minimnya monitoring,
ketersediaan data pencapaian SPM
evaluasi dan dg melatih pegawai baru yg meng-
pelaporan
yg dimiliki oleh K/L kecuali gantikan/ melanjutkan tugas pegawai yg
KementerianKesehatan Database yg
minim dan
Manajemen SDM
daerah yg belum
termutasi sebelumnya
kurang mutakhir optimal (kualitas,
• Pd praktek pelaporan yg dilakukan, utk penentuan
Kendala
promosi, rotasi,
baseline SPM training)
terdapat keterbatasan kapasitas pemda yg
dlm menghim- pun data terkait dihadapi
capaian.
Insentif- Pendanaan
disinsentif dan operasional
• Keterbatasan anggaran dlm mendukung
inovasi daerah SPM kemampuan daerah sbg penyelenggara
utama SPM
• Pengalokasian dana 115eksisting yg belum
efektif dan efisien dlm mendukung
pemenuhan SPM di daerah
Hasil Koordinasi Strategis SPM 2016, Bappenas
TANTANGAN DLM PENERAPAN SPM:
1. Masih multi tafsir atas konsep SPM seusai UU 23/2014.
Pemahaman Daerah ttg Kewenangan Wajib dan SPM yg harus dipenuhi.
Pemahaman substansi SPM, kaitannya langsung dg masy.
2. Kelengkapan data.
Data yg dibutuhkan untuk menghitung biaya SPM.
Laporan terkait penyelenggaraan SPM.
3. Regulasi yg harmonis terkait penganggaran SPM (UU, PP, Permen)
Sinkronisasi regulasi penganggaran SPM dg pengelolaan keuangan daerah.
4. Kesulitan dlm mengkonversi SPM ke dlm dokumen perencanaan
Integrasi SPM ke dlm dokren Bangda.
5. Kesadaran Daerah utk menempatkan SPM sbg prioritas pembangunan (dlm
perencanaan dan penganggaran).
Pemahaman daerah ttg penerapan SPM sbg Program Strategis Nasional.
116
PEMBIAYAAN.
MANDAT PEMBIAYAAN.
Belanja Daerah diprioritaskan utk mendanai UPW yg terkait YanDas yg ditetapkan dg SPM, dan
berpedoman pd standar teknis dan standar harga satuan regional sesuai dg per UU an.UU
no23/2014 Ps 298 ayat (1) & (2)
SUMBER PENDANAAN
PENDANAAN SPM
Pembiayaan Penerapan SPM oleh Pemda dibebankan pd APBD Prov, APBD kab/
kota dan sumber lainnya yg syah & tdk mengikat.
IV
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
118
118
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
119
SANKSI ADMINISTRATIF
Subyek
Jenis Sanksi
dikenakan
sanksi Tidak Dibayarkan hak
No PELANGGARAN ADMINISTRATIF Pasal
keu Pemberhen Tunda
Teguran Teguran Binsus tian Pemberh DAU/D Ambil evaluas
tertulis II entian BH Alih
sementara i
KDH WKLKDH DPRD Daerah 3 bulan 6 bulan
8
Masih memberlakukan 36 ayat
Perda yg dibatalkan X X (2) h
36 ayat
13 Melakukan pungutan diluar UU X X (2) m
127
TERIMA KASIH
V
SPM DLM DOKUMEN
PERENCANAAN DAERAH
129129
KETERSEDIAAN
DATA
ISU
STRATEGIS
DUKUNGAN DAERAH
(KONDISI,
REGULASI 1 MASALAH,
6 2 DAN POTENSI FAKTOR PENTING DLM
DAERAH)
DOKUMEN PERENCANAAN BANGDA
DOKUMEN
RENCANA BANGDA
ISU
KEMAMPUA 5 3 STRATEGI
N S
KEUANGAN 4 NASIONA
DAERAH L
ISU
GLOBAL
(SDG’s)
130
PELAKU
PEMBANGUNAN
1. PUSAT (K/L) DG
KEBIJAKAN SERTA
APBN/POTENSI
LAINNYA
4. AKADEMISI/ 2. PEMDA DG
MASY DG MASYARAKA KEOTONOMIANNY
SEGALA T A, OPD, APBD/
POTENSINYA; SEJAHTERA POTENSI LAINNYA
3. SWASTA DG SEGALA
POTENSINYA
131
MEKANISME PENERAPAN SPM
Mengacu pada
Muatan Inti:
• Jenis Pelayanan Dasar Pemda menyusun rencana pencapaian SPM
• Indikator dan Nilai SPM
• Pengorganisasian SPM
• Batas waktu pencapaian SPM
Dituangkan dalam
133
PERUMUSAN SPM DALAM RENSTRA
Mengolahan data dan informasi, juga perlu di analisis data pelayanan dasar
dlm Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yg akan
dilaksanakan/ diselenggarakan oleh PD (pemangku SPM) sbg penjabaran
visi misi KDH terpilih selama 5 tahun
Dlm menggambarkan pelayanan PD (pemangku SPM), juga diharapkan
mampu menggambarkan performa pelayanan dasar oleh PD utk mencapai
SPM
Menambahkan performa pelayanan dasar sbg salah satu isu strategis
134
PERUMUSAN SPM PADA
RKPD
Selain menganalisi gamb. umum daerah, permasalahan BANGDA dan
Pengolahan data & informasi juga perlu ditambahkan analisis terkait
pelayanan dasar tahun lalu;
Agar disajikan juga kemampuan KEUDA utk mendanai program dan
kegiatan terkait pelayanan dasar Prioritas I Pelayanan Dasar (SPM).
agar menjadikan isu pelayanan dasar sbg bagian prioritas dan sasaran
BANGDA berdasarkan hasil analisis yg direncanakan dlm RPJMD.
Mengemukakan scr eksplisit rencana keseluruhan program prioritas terkait
pelayanan dasar yg disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan
dan capaian kinerja yg direncanakan dlm RPJMD
135
…
LANJUTA
N
Memperhatikan SPM dlm Merumuskan Strategi dan arah kebijakan yg merupakan
rumusan perencanaan komprehensif ttg bagaimana PEMDA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD dg efektif dan efisien.
Menguraikan penjelasan program prioritas, indikator kinerja dan target kinerja outcome
(pelayanan dasar) berdasarkan strategi dan arah kebijakan yg ditetapkan dlm urusan
masing2.
Memberikan gambaran ttg ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi KDH dan Wakil
KDH pd akhir periode masa jabatan pelayanan dasar (SPM)
136
...
Lanjutan
Penambahan rumusan bagaimana cara PD (pemangku SPM) mencapai tujuan, sasaran
jangka menengah PD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yg
menjadi tugas dan fungsi PD terkait pelayanan dasar
Penjabaran seluruh program dlm RPJMD yg sesuai dg tugas dan fungsi PD, selanjutnya
dijabarkan PD ke dlm rencana kegiatan utk setiap program prioritas terkait pelayanan
dasar
Indikator kinerja pelayanan dasar mengacu pd tujuan dan sasaran RPJMD adl indikator
kinerja yg secara langsung menunjukkan kinerja yg akan dicapai PD dlm lima tahun
mendatang sbg komitmen utk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
diantaranya target pencapaian hasil pelayanan dasar (SPM)
137
PERUMUSAN SPM PADA RENJA
Menjadikan isu pelayanan dasar sbg bagian dlm menggambarkan hasil
evaluasi renja tahun lalu, dijelaskan juga analisis pelayanan dasar dg
pencapaian target Renstra PD terhadap pelayanan dasar berdasarkan
realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja PD
Selain mengidentifikasi pelayanan dasar terkait tugas pokok PD,
ditambahkan pula identifikasi faktor yg menjadi bahan pertimbangan
terhadap rumusan program dan kegiatan (pencapaian SPM)
Catatan penting yg perlu mendapat perhatian, baik dlm rangka
pelaksanaan pelayanan dasar maupun seandainya ketersediaan anggaran
tidak sesuai dg kebutuhan
138
ADVOKASI KPD DAERAH
139
ARAH KEBIJAKAN BANGDA
Utk menjamin sinergisitas program BANGNAS dan DAERAH, penyusunan RKPD Th 2018 berdasarkan arah kebijakan BANGDA dg memperhatikan prioritas dan sasaran BANGNAS.
140
ARAH KEBIJAKAN BANGDA DLM PENYUSUNAN RKPD Tahun 2018:
BIDANG PENDIDIKAN
JENIS PELAYANAN DASAR pd SPM PENDIDIKAN pd PEM PROV :
PENDIDIKAN MENENGAH
Setiap WNI usia 16 s.d. 18 th berhak mendapatkan pendidikan menengah sesuai dg standar nasional pendidikan.
PENDIDIKAN KHUSUS;
Setiap WNI usia 4 s.d. 18 th yg berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan khusus sesuai dg standar
nasional pendidikan
141
ENIS PELAYANAN DASAR pd SPM PENDIDIKAN pd PEM Kab/kota:
PENDIDIKAN DASAR
Setiap WNI usia 7 s.d.15 th berhak mendapatkan pendidikan dasar sesuai dg standar nasional
pendidikan
PENDIDIKAN KESETARAAN
Setiap WNI usia 7 s.d. 18 th berhak mendapatkan pendidikan kesetaraan sesuai dg standar
nasional pendidikan.
Perumusan KEGIATAN BID PENDIDIKAN yg perlu diperhatikan dlm penyusunan RKPD TH 2018:
Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar bid pendidikan dasar, menengah, kesetaraan dan
kekhususan di Prov, Kab/Kota;
Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan untuk mendukung wajib belajar 12 th, pendidikan bagi
masy miskin, dan mendukung terlaksananya “kembali ke sekolah” (back to school) bagi anak usia
sekolah di Wil terpencil, tertinggal dan terbelakang;
142
Peningkatan SPM Bid pendidikan, dg ketentuan utk kab/kota,
meliputi pendidikan dasar dan kesetaraan. Untuk Prov, meliputi
pendidikan menengah dan kekhususan;
144
PERUMUSAN KEGIATAN BID KESEHATAN YG PERLU DIPERHATIKAN DLM
PENYUSUNAN RKPD TH 2018:
145
BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
PEM KAB/KOTA
Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari;
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik.
Setiap jenis pelayanan dasar tersebut diterima oleh setiap WNI.
PERUMUSAN KEGIATAN BID PU DAN PR YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PENYUSUNAN RKPD TH 2018 :
Percepatan penyusunan PERDA ttg Rencana Rinci Tata Ruang Daerah;
Percepatan pengintegrasian Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) dlm RTRW dan/atau disusun
dlm PERDA tersendiri;
Percepatan pengintegrasian Program Strategis Nasional ke dlm Rencana Tata Ruang Daerah.
146
BIDANG PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PEMERINTAH PROVINSI:
Penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban
bencana prov
Fasilitasi penyediaan rumah yg layak huni bagi masy yg
terkena relokasi program Pemda prov.
PEMERINTAH KAB/KOTA
Penyediaan dan rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban
bencana kab/kota;
Fasilitasi penyediaan rumah yg layak huni bagi masy yg
terkena relokasi program Pemda kab/kota.
147
PERUMUSAN KEGIATAN BID PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PENYUSUNAN RKPD TH
2018
Peningkatan sinergi dan harmonisasi antar sektor, program dan kegiatan terkait
pembangunan air minum dan sanitasi, melalui:
Penyusunan/pemutakhiran Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK);
Penyusunan/pemutakhiran Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM);
Penyusunan/pemutakhiran Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (RAD AMPL);
Pelaksanaan Studi Primer, terutama Environmental Health Risk Assessment (EHRA)
.
Penyediaan hunian layak serta peningkatan kualitas rumah tidak layak huni
menjadi target dlm RKPD Th 2018 dg indikator jumlah rumah tangga yg
terfasilitasi;
Penyusunan dan pengembangan data rumah tidak layak huni sbg dasar targeting
program/kegiatan penyediaan hunian layak di prov dan kab/kota;
Fasilitasi penyediaan dan pencadangan lahan untuk perumahan masy berpenghasil
an rendah;
148
Kepastian perizinan dlm Bang perumahan untuk masy berpenghasilan
rendah;
PEMERINTAH KAB/KOTA
Pelayanan TRAMTIBUM;Kab/Kota
Pelayanan informasi rawan bencana;
Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana;
Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana;
Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.
150
BIDANG SOSIAL
JENIS PELAYANAN DASAR PD SPM SOSIAL
PEMERINTAH PROVINSI :
Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di dlm panti;
Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dlm panti;
Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di dlm panti;
Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di dlm panti
Perlindungan dan jaminan sosial pd saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban
bencana prov.
PEMERINTAH KAB/KOTA
Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di luar panti;
Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti;
Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar panti;
Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di luar panti
Perlindungan dan jaminan sosial pd saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban
bencana kab/kota.
152