Dermatitis kontak iritan

Definisi
Peradangan kulit nonimunologik yang terjadi tanpa didahului oleh proses
sensitisasi. Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan
iritan melalui bahan kimiawi atau fisik.
 Etiologi
● Bersifat iritan seperti bahan pelarut
● deterjen
● asam
● alkali
● serbuk kayu
 Epidemiologi
● Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan
umur, ras, dan jenis kelamin. Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak,
terutama yang berhubungan dengan pekerjaan.
 Gejala Klinis
● DKI AKUT (timbul setelah kontak)
Lesi berupa eritema, edema, bulla, dan nekrosis. Pinggir lesi berbatas tegas dan umumnya asimetris. Kulit terasa perih,
panas, terasa terbakar.
● DKI AKUT LAMBAT (8-24 jam setelah kontak)
Lesi awal berupa eritema menjadi vesikel atau nekrosis.
● DKI KUMULATIF (timbul setelah kontak berulang)
Lesi berupa kulit kering, eritema, skuama, hyperkeratosis, likenifikasi difus, gatal nyeri karena fisura.
● DKI TRAUMATIK
Kelainan kulit berkembang lambat setelah trauma panas atau laserasi biasanya menyerupai dermatitis numularis,
penyembuhan lambat, paling sering terjadi di tangan.
● DKI NON-ERITEMATOSA
Kelainan subklinis DKI yang ditandai perubahan fungsi sawar stratum korneum tanpa disertai kelainan klinis.
● DKI SUBYEKTIF
Kelainan kulit tidak terlihat, namun penderita merasa perih atau terbakar panas setelah terpapar bahan kimia tertentu.
 Diagnosis banding
● Dermatitis Atopi
● Dermatitis Kontak alergi
● Dermatitis seboroi, dermatitis stasisi
 Tatalaksana
● Non-Farmakologi
Menghindari pajanan terhadap iritan
Menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan) saat bekerja
● Farmakologi
1. Sistemik: jika gejala berat berikan prednisone 20mg/haridalam jangka pendek 3hari
2. Topikal
● Pelembab digunakan setelah bekerja
● Beri kompres terbuka (2-3kain kasa dengan larutan NaCl 0.9% (basah)
● Beri krim kortikosteroid potensi sedang seperti flucinolone acetonide
● Bila terdapat gejala kronis berikan mometasone furoate intermitten