NOMOR
TENTANG
• Roughness / Ketidakrataan
• Lampiran-Lampiran
LATAR BELAKANG
Tahap
Pengumpulan &
Kompilasi Data
APMS Tahap
Tahap Pengolahan,
Pemrograman Analisis &
Pemeliharaan Evaluasi Data
DIAGRAM ALUR
Laporan
Data Kondisi
Eksisting Parameter Pengolahan, Analisis dan Program
Evaluasi Pemeliharaan
Necessity of Levelling
Manual / Alat Rekam Ketidakrataan
Otomatis Permukaan
(Profilometer/RME) (Roughness)
Perlu / Tidak Peningkatan
Modulus
MetodeTeoritis Kapasitas Struktural
Lapisan
Program COMFAA Perkerasan
(Layer Modulus)
& Necessity of Overlaying
Metode Definitif-Non PCN
Destruktif
HWD (Heavy Weight
Deflectometer)
Pergerakan Proyeksi
Pesawat Pergerakan
Layering
Eksisting Pesawat
System
JENIS INSPEKSI
Jenis Inspeksi Kegiatan
Inspeksi Rutin Inspeksi untuk mengamati adanya permasalahan pada fasilitas
perkerasan, menemukan area bermasalah secepatnya, dan
melakukan pengecekan harian pada perkembangan kerusakan.
Inspeksi biasanya dilakukan hanya secara visual, namun dapat
dilakukan pengamatan secara lebih mendalam atau dengan metode
lainnya bila dibutuhkan.
Inspeksi Kondisi lapangan, tingkat penggunaan, kondisi struktural,
Periodik karakteristik material, dan sebagainya menjadi hal yang
dipertimbangkan dalam inspeksi ini. Tingkat kerusakan fasilitas dan
penurunan kondisi karena waktu, secara periodik dievaluasi (slope
memanjang dan melintang, penggunaan dan karakteristik landasan,
dll.).
Inspeksi Inspeksi untuk menentukan kerusakan fasilitas yang disebabkan oleh
Darurat bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, likuifaksi, letusan
gunung merapi, badai tropis, atau bencana yang berhubungan
dengan manusia seperti kecelakaan pesawat. Hasil temuan inspeksi
ini harus segera dievaluasi dan disosialisasikan/dilaporkan.
Inspeksi Detail Inspeksi detail terhadap jenis dan penyebab kerusakan yang telah
dievaluasi berdasarkan inspeksi rutin, inspeksi darurat, atau inspeksi
periodik. Informasi yang didapatkan dari inspeksi ini dibutuhkan
untuk pertimbangan jenis penanganan.
ALUR INSPEKSI
Inspeksi
Inspeksi Periodik Laporan Detail Laporan Penanganan Evaluasi
2. Metode Definitif
c) Metode Destruktif
Core driil – test UMATTA – Modulus elastisitas – PCN
b) Metode Non Destruktif
Alat HWD – Mengukur Lendutan – Modulus Elastisitas –
ELMOD.6 – PCN
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
KATEGORI KETIDAKRATAAN:
1) Single Event Bump
2) Profil Ketidakrataan
Perubahan profile yang terjadi pada bagian yang cukup panjang di runway.
Tingkat ketidakrataan permukaan perkerasan dapat didefinisikan sebagai
penyimpangan profil permukaan yang melebihi batasan pada landas pacu
yang menyebabkan pesawat memberi respon dengan meningkatnya
kelelahan komponen pesawat, mengurangi efektifitas tindakan
pengereman, mengganggu operasi kokpit, dan/atau menimbulkan
ketidaknyamanan bagi penumpang.
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
Unacceptable: sangat
tidak nyaman, fasilitas
tersebut disarankan untuk
dinyatakan ditutup
sementara sebelum
dilakukan tindakan
perbaikan.
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
LOKASI PENGUKURAN
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
2. KEKESATAN
• Kemampuan permukaan konstruksi dalam memberikan gesekan/resistance yang
cukup untuk mencegah selip.
.
• Faktor yang utama kekesatan landasan adalah terjadinya gesekan antara ban pesawat
dengan permukaan perkerasan baik pada saat pengereman maupun pada saat
pesawat berjalan yang mengakibatkan terjadi akumulasi kontaminasi karet pada
permukaan perkerasan.
• Pengaruh lainnya adalah kondisi cuaca, jenis perkerasan yang digunakan, bahan yang
digunakan dalam konstruksi dan pemeliharaan landasan serta kegagalan struktur
perkerasan seperti rutting, raveling, retak, penurunan setempat yang dapat
menyebabkan berkurangnya tingkat kekesatan.
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
.1. Alat Uji Statis, yaitu alat untuk menguji kekesatan permukaan dengan cara
diam atau statis di satu titik.
Contoh alat uji nya adalah British Pendulum Tester, Sand Patch Test (STM), DF
Tester dan Rosan.
Pengukuran kekesatan dengan alat uji statis, jika jumlah titik ukur yang diuji
relatif sedikit.
2. Alat Uji Dinamis, yaitu alat untuk menguji kekesatan permukaan dengan
bergerak atau dinamis. Yang termasuk alat jenis ini adalah Mu-Meter,
Skiddometer, Griptester dan Norsemeter.
Pengukuran kekesatan permukaan perkerasan bandar udara menggunakan
alat uji dinamis dilakukan pada dua kondisi kecepatan yaitu 65 km/jam
dan/atau 95 km/jam
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
.
Gambar British Pendulum Test (BTS) Gambar Sand Path
Gambar Runway
Continuous Friction
Measuring Equipment /
CFME
Gambar Mu Meter
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
Contoh hasil Pengukuran kekesatan
dengan alat Mu-Meter
.
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
Tabel Klasifikasi tingkat kekesatan permukaan perkerasan
landas pacu dari bebagai untuk alat ukur yang digunakan
.
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
.
Frekuensi
Pengecekan
Pendaratan
Rutin
Per hari
≤ 15 1 tahun
16 – 30 6 bulan
31 – 90 3 bulan
91 – 150 1 bulan
151 – 210 2 minggu
≥ 210 1 minggu
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
Rubber Deposit
Bekas gesekan material ban pesawat berupa karet akan mengendap di bagian permukaan
perkerasan yang menyebabkan permukaan licin terutama pada saat basah.
Rubber deposit mempunyai efek Hydroplaning berupa efek yang sama dengan genangan air
dan memungkinkan roda pesawat untuk mengapung diatasnya dan mengakibatkan rem
pesawat tidak bisa bekerja secara efektif. Sebesar apapun kekuatan rem pesawat, tidak
mampu untuk mengurangi kecepatan pesawat karena permukaan yang licin sehingga pesawat
kehilangan kontrol dan keluar dari jalurnya.
Frekwensi Pembersihan Rubber Deposit
Frekuensi Pendaratan
Pengecekan Rutin
Per hari
≤ 15 Setiap 2 tahun
16 – 30 Setiap 1 tahun
31 – 90 6 bulan sekali
91 – 150 4 bulan sekali
151 – 210 3 bulan sekali
≥ 210 2 bulan sekali
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
3. PCI (Pavement Condition Index)
PCI adalah suatu nilai yang
menunjukan kondisi Metode PCI bertujuan
PCI (Pavement Condition permukaan suatu untuk mengidentifikasi
Index) merupakan nilai perkerasan. Dimana nilai daerah-daerah kritis pada
yang digunakan sebagai batasan nilai PCI yaitu dari 0
hingga 100. Semakin tinggi
perkerasan yang dapat
parameter dalam diakibatkan oleh beban
nilai PCI, menandakan
melakukan evaluasi dari kondisi permukaan suatu pesawat, tekanan roda,
kerusakan perkerasan. perkerasan dalam kondisi iklim.
baik.
Tingkat
Keparahan
Kerusakan
Hitung Kerapatan
Kerusakan (Distress
Density)
EVALUASI KINERJA FUNGSIONAL
Menghitung PCI
• Jika nilai CDV telah diketahui,
maka nilai PCI untuk setiap unit
dapat diketahui dengan rumus:
PCI = 100 – CDV
Surat Keterangan
dan
Daftar Checklist (SI)
BENTUK JAWABAN AUDIT ICAO
BENTUK JAWABAN AUDIT ICAO
Terimakasih