Anda di halaman 1dari 33

Wawasan Nusantara

Oleh : Drs. Nofriadi.MM


Wawasan Nusantara
TIK:
Setelah pertemuan ini, mahasiswa
diharapkan dapat:
1. Memahami dan menjelaskan pengertian
dan hakekat wawasan Nusantara sebagai
konsep geo politik Indonesia
2. Memahami dan menjelaskan mengenai
dasar pemikiran dan implementasi
Wawasabn Nusantara
Pengertian
 Sedangkan “wawasan” mengandung
arti: cara pandang. Namun
dimaksudkan adalah cara pandang
sec. pikiran (cara melihat, meanalisis
dan memahami sesuatu masalah).
Pengertian
 Secara etimologi :

Perkataan wawasan Nusantara


berasal dari dua suku kata, yakni
“Wawasan” (berasal dari bahasa
Jawa) dari akar kata “wawas”yang
berarti : pandangan, tinjauan,
penglihatan atau tanggap indrawi
(Inggris : vision).
Nusantara berasal dari kata :
 “nusa” yang artinya negara kepulauan
(archipelago state), suatu kesatuan
wilayah laut yang ditaburi oleh gugusan
pulau-pulau
 “antara” yang artinya pembatas.

Dengan demikian, Nusantara dapat


diartikan dengan suatu negara kepulauan
yg terletak (dibatasi) antara/oleh dua
benua besar, yakni benua Asia dan
Australia dan dua samudera, yakni s.
Hindia dan Pasifik.
Apa konsekuensi dari letak wilayah
RI pada posisi silang dunia?
Konsekuensi logisnya adalah
menyebabkan bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang heterogen (majemuk), baik
secara agama, suku, bahasa, budaya daerah,
dll.
Karena itu, kemajemukan (pluralisme)
bangsa Indonesia haruslah dipandang sebagai
suatu realita alamiah yang merupakan anugrah
Allah SWT yang perlu disyukuri dan dihadapi
dengan sikap yang bijak dan benar
Secara terminologi
Wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya sesuai ideologi nasionalnya
yaitu pancasila dan UUD 1945, sebagai
aspirasi suatu bangsa yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat ditengah-tengah
lingkungannya yang menjiwai tindak
kebijaksanaandalam mencapai tujuan
perjuangan bangsa (Modul UT, 1985:3)
Hakekat Wawasan Nusantara
Berkaitan dengan upaya bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya
sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
Cita-cita nasional Indonesia (alinea 2 pembukaan
UUD 1945), yaitu mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu,berdaulat, adil dan makmur.
Tujuan nasional (alinea ke 4 Pemb. UUD 1945),
yakni Melindungi segenap bangsa dan seluruh tmpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut mewujudkan
perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Faktor-faktor yang berpengaruh:
Setidaknya ada 3 faktor penting yang
dapat mempengaruhi upaya bangsa
Indonesia mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasionalnya :
a.faktor geografis negara :luas wilayah RI
8,5 jt km2, terdiri atas ribuan pulau dan
dikelilingi oleh lautan dan benua-benua
(faktor ini berpotensi jadi modal tapi dapat
pula menjadi ancaman),
b. faktor manusia : penduduknya 235 jt
terdiri dari bermacam-macam suku
bangsa yang adat istiadat/agamanya
berbeda-beda,
c. faktor lingkungan : wilayah Indonesia
dikelilingi oleh lautan (perairan yang luas)
yang dapat menjadi titik rawan terutama
ditinjau dari aspek sosial budaya dan
hankam.
Sehubungan dengan kondisi sebagaimana
digambarkan di atas, maka bangsa Indonesia
harus memiliki suatu wawasan yang tegas
disebut dengan Wawasan Nusantara yang dapat
dijadikan sebagai landasan dan pedoman dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan masionalnya.
Berdasarkan uraian dapat ditegaskan
bahwa pada dasarnya Wawasan Nusantara
merupakan perwujudan dari Pancasila yang
mengandung arti suatu kesatuan yang bulat dan
utuh dan faham keseimbangan.
Tujuan Wawasan Nusantara :
Dapat dibedakan sbb:
A.Ke dalam : untuk mewujudkan kesatuan
dan keutuhan (integrasi) dalam semua
aspek kehidupan bangsa dan negara, baik
itu dalam aspek alamiah begitu juga dalam
Aspek sosial.

Aspek alamiah mencakup(tri gatra):


1)Gatra (aspek) geografis (posisi wilayah)
2)gatra keadaan dan kekayaan alam
3)gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Aspek sosial , yang mencakup (panca gatra):
1) Gatra ideologi
2) Gatra politik
3) Gatra ekonomi
4) Gatra sosial budaya, dan
5) Gatra hankam.

B. Tujuan keluar : turut serta mewujudkan


kebahagiaan, ketertiban dan perdamaian
bagi seluruh umat manusia.
Wawasan Nusantara dalam
Peraturan Per-Undangundangan RI
Jiwa dan semangat (spirit) Wawasan
Nusantara sesungguhnya telah dimiliki
bangsa Indonesia sejak dahulu kala
(Sumpah Palapa, “Bersatu teguh, Bercerai
runtuh”).
Tentu saja saat itu belum dirumuskan
dan belum dimuat dalam peraturan per-
undang-undangan RI.
Sejak kapan konsep Wawasan
Nusantara mulai dirumuskan?
Konsep Wawasan Nusantara mulai
dirumuskan dan dimuat dalam peraturan
perundang-undangan RI sejak tahun 1973,
yakni dengan dimuatnya dalam GBHN saat itu.
Dalam TAP MPR No. IV/MPR/1978, yo TAP
MPR No. II/MPR/1983, yo TAP MPR No, II/MPR
1988, yo TAP MPR No. No. II/MPR No. 1993, yo
TAP MPR No. II/MPR 1998 ditegaskan bahwa
Wawasan dalam mencapai tujuan pembangunan
nasional adalah Wawasan Nusantara.
Wawasan dlm pembangunan nasional
adalah Wawasan Nusantara, yang
mencakup sbb :

1.Perwujudan Kepulauan Wawasan


Nusantara sebagai satu kesatuan politik,
dalam arti : menginginkan terwujudnya
integrasi (kesatuan/keadilan) politik.
2.Perwujudan Kepulauan Wawasan
Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi,
dalam arti : menginginkan terwujudnya
integrasi (kesatuan/keadilan) ekonomi.
3. Perwujudan Kepulauan wawasan Nusantara sebagai satu
kesatuan sosial budaya, dalam arti :menginginkan
terwujudnya kesatuan integrasi (kesatuan/keadilan) di
bidang sosbud.
4. Perwujudan Kepuluan Wawasan Nusantara sebagai satu
kesatuan hankam, dalam arti : menginginkan
terwujudnya integrasi di bidang hankam.

Dengan dimuatnya rumusan Wawasan Nusantara dalam


GBHN, maka berati sejak 1973 tersebut, konsep
rumusan dan subtansi Wawasan Nusantara telah
menjadi bagian dari hukum positif di Indonesia yang
mengikat baik pemerintah begitu juga segenap rakyat
Indonesia.
A. Dasar pemikiran geografis dan
geostrategis.
1. Dasar geografis
Secara geografis (keadaan wilayah),
Indonesia merupakan negara terbesar di Asia
Tenggara, bahkan secara demografis
merupakan negara dengan junlah pendduk
terbesar nomor 4 di dunia saat ini. Sedangkan
hal-hal lain dari aspek geografis ini dapat
dijelaskan sbb :
a. panjang wilayah mencakup 1/8
khatulistiwa
b. Jumlah penduduk saat ini mendekati
c. Jumlah pulau 13.667 pulau
d. Luas lautan merupakan 2/3 dari seluruh
wilayah
e. Tanahnya mengandung sumber kekayaan
alam yang melimpah yang umumnya
masih potensial, diantaranya merupakan
bahan-bahan vital dan strategis
f. Penduduknya cukup padat (sekitar 220 jt
jiwa) dengan distribusi yang belum
merata.
2. Dasar geostrategis
 Geo = wilayah. Strategis= strategi hankam.
Dengan demikian Geo Strategi dimaksudkan:
strategi hankam suatu negara yang
disesuaikan dengan kondisi wilayah negara
ybs.
 Geostrategi(strategi hankam) Indoneia
disesuaikan dengan kondisi wilayah RI yang
terletak pada posisi silang dunia yang di satu
pihak memberikan pengaruh menguntungkan,
tetapi dapat pula mengundang ancaman.
Namun dalam merancang strategi hankam
negara, kita tentu lebih fokus pada sisi negatif
Dilihat lebih jauh, ternyata letak
wilayah RI pada posisi silang dunia tidak
hanya mengenai aspek geografis saja,
melainkan juga mengenai aspek-aspek
sosial lainnya,yakni :
a.Demografis (kependudukan): antara
negara dengan penduduk padat di utara
(RRC) dan negara dengan penduduk
lengang di selatan (Australia).
b.Ideologis : antara negara dengan ideologi
Komunis di utara dan liberal di selatan.
c.Politik : antara demokrasi rakyat di utara
dengan demokrasi liberal di selatan.
d. Budaya : dengan budaya timur di utara
(Budha/Konghuchu) dan budaya barat di
selatan.
e. Hankam : antara sistem pertahnan
kontinental di utara dengan sistem
pertahanan maritim di selatan.
Geostrategi lanjutan …..

Posisi Indonesia seperti digambarkan di


atas, memaksa Indonesia untuk memilih
salah satu dari dua pilihan :
Pertama: membiarkan dirinya terus
menerus terombang ambing oleh pengaruh
rivalitas dua kekuatan besar (utara-selatan)
Kedua: Turut serta mengatur lalu lintas
pengaruh lingkungan dengan berperan
sebagai subjek.
Sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945
yang mengharuskan Indonesia menganut sistem
polugri bebas aktif, maka Indonesia harus
mengambil pilihan kedua (berperan sebagai subjek).
Namun untuk dapat berperan sebagai subjek,
Indonesia harus kuat dan hal itu menuntutnya
untuk mampu mengubah pengaruh dan kekuatan
dari luar menjadi kekuatan nasional yang
dikendalikan sebagai kekuatan sentrifugal.
2. Dasar pemikiran historis dan
yuridis formal
Historis dan yuridis formal: berarti dasar pemikiran
dilihat dari sejarah (historis) dan peraturan perundang-
undangan (yuridis formal) yang pernah berlaku di
Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka 17-8-1945, ternyata
UUD-1945 tidak secara tegas mengatur tentang batas
wilyayah RI sebagaimana yang diharuskan oleh Hukum
Internasional (Konvensi Montevideo, 1933).
Karena itu, berdasarkan ketentuan pasal aturan
peralihan, di Indonesia otomatis berlaku peraturan yang
telah ada sebelumnya, yakni Ordonansi Belanda tahun
1939 yang menegaskan bahwa batas wilayah Hindia
Belanda adalah 3 mil (laut) dari pantai diukur waktu
pasang surut.
Dasar Pemikiran historis...
 Penggunaan aturan kolonial tsb jelas
sangat merugikan kepentingan nas.
Indonesia, karena menyebabkan wil.RI
antara satu pulau dgn pulau lain
dibatasi oleh laut bebas, krn Ordonansi
1939 menganut azas pulau demi pulau
Krn itu, Tgl. 13 Desember 1957 Pem.
RI mengeluarkan peratutan pemerintah
yg dikenal dgn Deklarasi Djuanda
1957yg menerapkan asas Nusantara.
Deklarasi Djuanda
 DeklarasiDjuanda menegaskan bahwa
batas wil. RI adalah 12 mil (laut) dari
garis dasar yg menghubungkan titik-
titik ujung terluar dari pulau-pulau
Indonesia terluar (pulau yg terletak
paling pinggir).
Berdasarkan aturan ini, maka laut
bebas diantara pulau-pulau sbg akibat
dari pengguinaan Ordonansi 1939 dgn
sendirinya batal.
Landas Kontinen
 Tahun 1969, Pem. RI mengeluarkan
pengumuman ttg. Landas Kontinen Indonesia
yg isinya al. Menegaskan bahwa dasar laut
dan tanah di bawahnya di luar perairan RI sp
dgn kedalaman 200 meter adalah hak milik
ekslusif negara RI. Tuntutan melalui
pengumuman ttg. Landas Kontinen ini di
samping merupakan pelaksanaan dari pasal.
31 ayat (3) UUD-1945 juga merupakan
respon thd. perkembangan kemajuan
tekonologi saat itu, terutama teknologi
eksplorasi minyak lepas pantai.
ZEE ……
Selanjutnya tahun 1980, pemerintah RI
kembali mengeluarkan peraturan tentang batas
wilayah RI yang dikenal dengan Peraturan
tentang Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia
ZEEI yang isinya menegaskan bahwa:
wilayah laut selebar 200 mil dari garis garis
dasar merupakan hak milik Indonesia ekslusif
(khusus) secara ekonomi.
Berdasarkan aturan ZEE ini, maka luas
wilayah laut Indonesia terutama ke arah laut
bebas bertambah secara signifikan.
3 .Dasar Pemikiran Kepentingan
Nasional
Kepentingan nasional diartikan dengan: nilai-nilai
(material dan inmaterial) yang dipandang berharga
(terbaik) oleh suatu bangsa dan karena itu mereka
ingin mempertahankannya.
Bagi bangsa Indonesia sesuai dengan kondisi
masyarakatnya yang sangat heterogen, maka
kepentingan nasionalnya yang paling utama adalah
mempertahankan kelangsungan hidup (survival) NKRI.
Kepentingan nasional lainnya yang sifatnya relatif
dinamis adalah menjaga kesinambungan pelaksanaan
pembangunan nasional dalam pengertian yang seluas-
luasnya.
Implementasi Wawasan Nusantara
Sebagai cara pandang dan visi nasional bangsa
Indonesia, maka Wawasan Nusantara harus
dijadikan arahan, acuan dan tuntunan bagi setiap
individu bangsa dan pemerintah Indonesia terutama
dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala
bidang serta dalam menjaga NKRI.
Secara ringkas, implementasi Wawasan
Nusantara adalah bagaimana setiap gerak
pembangunan di Indonesia harus selalu berorientasi
pada kepentingan rakyat dan pada upaya integrasi
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh yang
pelaksanaannya per bidang dapat dijelaskan sbb :
 Dalam bidang politik, berorientasi pada
upaya menciptakan iklim penyelenggaraan
negara yang sehat dan dinamis yang
perwujdannya nampak dalam wujud
pemerimtahan yang kuat dan legitimet
sebagai penjelmaan dari kedaulatan
rakyat
 Dalam bidang ekonomi, diorientasikan
pada upaya menciptakan integrasi
ekonomi nasional yang perwujudannya
nampak pada terjaminnya pemenuhan
dan peningkatan kesejahteraan rakyat
secara adil dan merata.
 Dalam bidang sosial budaya,
diorientasikan pada upaya membangun
sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui,
menerima dan menghormati segala
bentuk perbedaabn sebagai kenyataan
hidup sekaligus kurnia Allah SWT yang
pada gilirannya akan tercipta suasana
kehidupan bangsa yang harmonis, rukun
dan bersatu dalam keberagaman yang
dinamis.
 Dalam bidang hankam, diorientasikan
pada upaya menumbuhkembangkan
kesadaran cinta tanah air dan bangsa,
yang pada gilirannya akan membentuk
sikap bela negara pada setiap bangsa
Indonesia dalam arti yang seluas-luasnya.

Anda mungkin juga menyukai