INFERENSI

STATISTIS: UJI
HIPOTESIS
 Uji
Hipotesis
2

Model Matematis vs Pengukuran

 komparasi garis teoretik (prediksi menurut model) dan data pengukuran
 jika prediksi model sesuai dengan data pengukuran, maka model diterima
 jika prediksi model menyimpang dari data pengukuran, maka model ditolak
 Dalam sejumlah kasus, yang terjadi adalah
 hasil komparasi prediksi model dan data pengukuran tidak cukup jelas
untuk menyatakan bahwa model diterima atau ditolak
 uji hipotesis sebagai alat analisis dalam komparasi tersebut
 Prosedur Uji
Hipotesis
3

Rumuskan hipotesis
 Rumuskan hipotesis alternatif
 Tetapkan statistika uji
 Tetapkan distribusi statistika uji
 Tentukan nilai kritik sebagai batas statistika uji harus
ditolak
 Kumpulkan data untuk menyusun statistika uji
 Kontrol posisi statistika uji terhadap nilai kritik
 Kemungkinan Melakukan
Kesalahan
4

Keadaan nyata
Keputusa
n Hipotesis Hipotesis
Menerima H0 benar
Tidak salah salah
Kesalahan tipe II  β
Menolak H0 Kesalahan tipe I  α Tidak salah

α adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I α dan β diinginkan bernilai

β adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe II kecil
α lebih penting daripada β
 Notas
i
5

H0 = hipotesis (yang diuji)

H1 = hipotesis alternatif  notasi lain yang kadang dipakai: Ha

1 − α = tingkat keyakinan (confidence level)

 Uji Hipotesis Nilai Rata-
rata  
6

H :
0 Distribusi

H11 :  Normal
diketahu
2 σ X2
 i

Statistik Z
n X 
1 berdistribusi
uji: normal

X

Jika μ1 > μ2: H0 ditolak jika X  1  z X  Z  z1

1 n 

Jika μ1 < μ2: H0 ditolak jika X  1  z X  Z  z1

1 n 
luas = 1 − α
luas = α

z1
probZ  z1   
 Uji Hipotesis Nilai Rata-
rata  
8

H :
0 Distribusi

H11 :  Normal
tidak diketahui
2 σ X2


ns 
Statistik T X 1 berdistribusi
uji:  t

X

sX
H0 ditolak X  1  t1  T 1 jika μ1 > μ2
jika: ,n1 n t ,n1

sX
X  1  1
 T 1 jika μ1 < μ2
t ,n1 n t ,n1
 Uji Hipotesis Nilai Rata-
rata
9

H :
0  Distribusi

H01 :  Normal
diketahu
0 σ X2
 i

Statistik Z
n X  0 berdistribusi
uji: normal

X

H0 ditolak Z
n X  0
 z1 2
jika:

X
 Uji Hipotesis Nilai Rata-
rata
10

H :
0
 Distribusi

H01 :  Normal
tidak diketahui
0 σ X2


ns 
Statistik T X  0 berdistribusi
uji:  t

X

nsX 
H0 ditolak T X 0  1 2,n1
 t
jika:

 Uji Hipotesis Nilai Rata-
rata
11

 Hasil uji hipotesis adalah

 menolak H0 atau
 tidak menolak H0
 Artinya
 H0: μ = μ0
 Tidak menolak H0  “menerima” H0 berarti bahwa μ tidak berbeda secara
signifikan dengan μ0
 Tetapi tidak dikatakan bahwa μ benar-benar sama dengan μ0 karena kita
tidak membuktikan bahwa μ = μ0
 Uji hipotesis beda nilai rata-rata
dua buah distribusi normal
12

H0 : 1  2   Distribusi
H1 : 1  2   Normal
σX 2 dan σX 2 diketahui
1 2

X X 
Statistik Z   n1  2 n berdistribusi

12
2 1 22 2
uji: 1 normal

H0 ditolak jika:
Z  z1 2
 Uji hipotesis beda nilai rata-rata
dua buah distribusi normal
13

H0 : 1  2   Distribusi
H1 : 1  2   Normal
σX 2 dan σX 2 tidak diketahui
1 2

X1  X 2  
Statistik T 12 berdistribusi t dengan
uji: 


 n1  n2  
 n1 1 s  n
1
2

2
2 


(n1+n2−2) degrees of freedom

  
n n n  n2  2
 12 1

 

 1s2
H0 ditolak jika: T  1 2,n1n 22
t
 Uji Hipotesis Nilai
Varians
14

H :
0
  2
0
2

Distribusi
H1 :  2  0 2 Normal
2
n
Xi  X
Statistik  2
c   2 berdistribusi chi-
uji:  i1 0 kuadrat

H0 diterima (tidak ditolak)  2 2,n1  c2  21 2,n1

jika:
 Uji Hipotesis Nilai
Varians
15

H :   2 2
0 1 2
2 Distribusi
H :  2  2
1 1 2 Normal

Statistik s2 berdistribusi F dengan

uji: Fc  1
s22 n 1
1 dan n
2 1 degrees of freedom
s 2 s 2
1 2

H0 ditolak jika: Fc  1 ,n1 2 1

F1,n
 Uji Hipotesis Nilai
Varian
16
H :     ...  
2 2 2
0 1 2 k

H :  2   2  ...   2 Distribusi
1 1 2 k Normal
Statistik uji: Q h berdistriusi chi-kuadrat dengan (k – 1) degrees of freedom
k  k n 1 s 2  k
i
   n 1 ln i2
i1
Q n 1    N   i1 s
i

i1k

k 
1 1 1
h
ln   
1    
N  k 
H0 ditolak jika: Q h   2 1
k
3  k 1  i1 ni
 ,k1

N  
ni 1

i1