Anda di halaman 1dari 18

Manajemen dan Kepemimpinan Dalam

Pelayanan Kebidanan

Dosen Pengampu : Efendi Sianturi,


SKM.,M.Kes
MAKALAH
KEBIJAKAN GLOBAL TENTANG PELAYANAN KEBIDANAN

Oleh :

1.Friska Evany
2.Inke Romatio Turnip
3.Marlina Sofriani Siregar
Kelompok III
DEFENISI BIDAN
 Bidan adalah  Sedangkan defnisi bidan dan
seorang perempuan ruang lingkup praktiknya yang
yg lulus dari
pendidikan bidan terbaru menurut ICM Council

yang telah pada tanggal 15 Juni 2011, yaitu


teregistrasi sesuai bidan adalah seseorang yang telah
dengan ketentuan berhasil menyelesaikan program
peraturan
pendidikan kebidanan yang diakui
perundang-
undangan. dengan sah di negara dimana ia

berada dan yang didasarkan pada

Standar
Kompetensi Inti ICM untuk praktik dasar
bidan dan kerangka kerja Standar Global
ICM untuk pendidikan kebidanan; orang
yang telah mendapatkan kualifkasi yang
diperlukan untuk diregistrasi dan diberi izin
yang sah untuk dapat melakukan praktik
kebidanan dan menggunakan gelar “bidan”;
dan orang yang mempunyai kompetensi
dalam praktik kebidanan.
Menurut Kepmenkes RI No.
900/MENKES/SK/2002
Bidan adalah seseorang
yang telah mengikuti program
pendidikan bidan dan lulus
ujian sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.
Kebijakan Pelayanan Kebidanan
 Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang
diberikan oleh bidan yang telah terdaftar
memperoleh SIPB (Surat Ijin Praktek Bidan) dari
dinas kesehatan. Pelayanan kebidanan
merupakan seluruh tugas yang menjadi
tanggung jawab praktek profesi bidan dalam
sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat. Pelayanan kebidanan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan
keluarga dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualitas.
KEBIJAKAN KESEHATAN
 Kebijakan kesehatan  Kebijakan
merupakan segala kesehatan adalah
tindakan pengambilan
keputusan, rencana
keputusan yang
memengaruhi sistem dan tindakan yang
kesehatan yang dilakukan untuk
dilakukan oleh aktor mencapai tujuan
institusi pemerintah, kesehatan tertentu
organisasi, lembaga di dalam suatu
swadaya masyarakat
masyarakat.
dan lainnya (Buse,
2005)
 Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional
maupun intenasional oleh International
Confederation of Midwives (ICM). Dalam menjalankan
tugasnya, seorang bidan harus memiliki kualifiksi
agar mendapatkan lisensi untuk praktek (Sofyan,
Mustika, 2007). Praktek pelayanan bidan perorangan
(swasta), merupakan penyedia layanan kesehatan,
yang memiliki kontribusi cukup besar dalam
memberikan pelayanan, khususnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya
masyarakat pengguna jasa layanan bidan
memperoleh akses pelayanan yang bermutu dari
pelayanan bidan, perlu adanya regulasi pelayanan
praktek bidan secara jelas, persiapan sebelum bidan
melaksanakan pelayanan praktek, seperti perizinan,
tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan
administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.
PELAYANAN KEBIDANAN BERMUTU
 Pelayanan kebidanan yang bermutu yaitu
pelayanan kebidanan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan
yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-
rata penduduk serta penyelenggaraannya
sesuai dengan kode etik dan standart
pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan.
PELAYANAN ASUHAN KEBIDANAN
BERMUTU
 Supaya masyarakat pengguna jasa layanan
bidan memperoleh akses pelayanan yang
bermutu dari pelayanan bidan, perlu adanya
regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas,
persiapan sebelum bidan melaksanakan
pelayanan praktek, seperti perizinan, tempat,
ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan
administrasi semuanya harus sesuai dengan
standar.
Landasan Hukum praktik pelayanan
kebidanan Nasional
 Pertemuan Program Safe
Motherhood dari negara-negara
 Undang-undang kesehatan di wilayah
Nomor 23 tahun 1992 Menurut  SEARO/Asia tenggara tahun
Undang-Undang Kesehatan 1995 tentang SPK Pada
Nomer 23 tahum 1992 pertemuan ini disepakati bahwa
kewajiban tenaga kesehatan kualitas pelayanan kebidanan
adalah mematuhi standar profesi yang diberikan kepada setiap
tenaga kesehatan, menghormati ibu yang memerlukannya perlu
hak pasien, menjaga kerahasiaan diupayakan agar memenuhi
identitas dan kesehatan pasien, standar tertentu agar aman dan
memberikan informasi dan efektif
meminta persetujuan (Informed
consent), dan membuat serta
memelihara rekam medik  LANJUTAN…………..

NASIONAL GLOBAL
 Sebagai tindak lanjutnya, WHO SEARO
mengembangkan Standar Pelayanan
Kebidanan. Standar ini kemudian
diadaptasikan untuk pemakaian di Indonesia,
khususnya untuk tingkat pelayanan dasar,
sebagai acuan pelayanan di tingkat
masyarakat. Standar ini diberlakukan bagi
semua pelaksana kebidanan.
Kewenangan bidan dalam Melakukan Pengobatan Pada Balita Di Bidan Praktik Mandiri dikaitkan
dengan kompetensinya

 Bagi bidan yang sudah di berikan izin oleh


pemerintah harus menjalankan
kewenangannya untuk melaksanakan
pekerjaannya secara profesional, sebab
seorang tenaga kesehatan dalam melakukan
pekerjaannya, selalu dituntut untuk sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur
tindakan medik.
. Dasar kewenangan bidan sangat
tegas dan kuat karena telah diatur
oleh Pasal 23Undang-undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
dan untuk pelaksanaan teknisnya
telah didelegasikan melalui pasal 23
ayat (5) undang-undang tersebut
kepada peraturan menteri dan dalam
hal ini diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) Nomor 28
Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaran Praktik Bidan.
CAKUPAN PELAYANAN KEBIDANAN
NASIONAL
 Permenkes Nomor 28 Tahun 2017 Tentang
Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
disebutkan bahwa dalam memberikan
pelayanan kesehatan anak sebagaimana
dimaksud pada pasal 20 ayat (1), Bidan
berwenang melakukan: pelayanan neonatal
esensial; penanganan kegawatdaruratan,
dilanjutkan dengan perujukan; pemantauan
tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak
prasekolah; dan konseling dan penyuluhan.
 Memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu
hamil bersalin, nifas dan neonatal haruslah
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
serta berdasarkan pada kode etik profesi
sehingga meningkatkan kuwalitas diri perlu
selalu dipelihara.
KEBIJAKAN HUKUM TERHADAP
PELAYANANMALPRAKTIK BIDAN

 Pasal 58 ayat (1) Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan menentukan bahwa setiap orang
berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang, tenaga kesehatan dan atau
penyelenggara kesehatan yang menimbulkan
kerugian atau kesalahan akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayaan kesehatan
yang diterimanya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai