201783041
Tutorial 2 skenario 1
Ny Martha, 59 thn, masuk UGD, dgn kondisi lemah, pasien
mengeluh lemas, mual, muntah, yang di alami sejak 1 bln
terakhir. Disertai dengan sesak nafas yang memberat sejak 3 hari
yang lalu. Riwayat penyakit yang dimiliki Hypertensi dan
Diabetes sejak 10 tahun lalu, pengobatan tidak teratur, hanya
mengonsumsi obatb-obatan yang di beli sendri. Pasien sering
masuk keluar RS dengan keluhan perut bagian atas. Pasien
tampak pucat, lemah, sadar, GCS Somnolen, dari pemeriksanaan
TTV, Tekanan darah 150/90 mmhg, nadi 73x/mnt, napas
20x/mnt, suhu peraxilla 36,6 derajat celcius, SP O2 98%.
Keadaan umum tampak Anemis. Pemfis Konjungtiva anemis +/+,
eks inf odem pitting +/+. Dari pemkim darah didapatkan Ureum
84mg/dl, Kreatinin 16mg/dl.
1. Anatomi dan Fisiologi ginjal
2. Definisi dan Etiologi CDK
3. Patofisiologi CDK
4. Alur Penegakkan Diagnosis
5. Diagnosis Differential
6. Klasifikasi Dan Manifestasi Klinis CDK
7. Faktor resiko CDK
8. Tatalaksana CDK
9. Prognosis dan Komplikasi CDK
10. Edukasi CDK
REN
o Organ produksi URINE
o Berbentuk kacang polong
o Ukuran P x L x Tebal = ± 11 x 6 x 3 cm
o Berat ± 125 – 170 gram
Pada Wanita lebih ringan
4
LETAK REN
o Pada ruang posterior Cavum abdominis
SPATIUM RETROPERITONEALE
o Dikiri kanan Columna Vertebralis
Ren Sinistra : level T12 – L3 ( L1-4 )
Ren Dextra : level ½ vertebra >
rendah
( terdapat Hepar dicranial )
5
Struktur Luar
6
Struktur Dalam
o CORTEX RENALIS
o MEDULLA RENALIS
Pyramis Renalis
Basis Pyramidis
Papilla Renalis
columna renalis bertini
Sinus renalis
o CALYX MINOR
o CALYX MAJOR
o PELVIS RENALIS (= PYELUM RENALIS)
7
VASCULARISASI REN
INNVERVASI RENALIS
PARASYMPATHIS N. VAGUS
SYMPATHIS N. SPLANCHNICUS MINOR (T10 - 11)
N. SPLANCHNICUS MINIMUS (T12)
Peranan Fungsi Vasomotor.
9
Keseimbang Asam Basa
Sistem Buffer
H2CO3 H+ + HCO3-
Detik
Ginjal
Jam
Cara hitung nilai laju filtrasi
glomerulus
Nilai GFR normal : 90-120 ml/mnt
Diabetes Hipertensi
Etiologi
Anamnesis
PEMFIS PGK
Pemeriksaan penunjang
1. Gambaran Laboratorium
a. Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.
b. Penurunan fungsi ginjal ( peningkatan kreatinin dan ureum), penurunan LFG
c. Kelainan biokimia darah menurunnya Hb, asam urat nae, hipo/hiperkalemia,
hipo/hiperkloremia, hiponatremia, hiperfosfatemia, hiperkalsemia, asidosis
metabolik
d. Kelainan urinalisis; proteinuria, Hematuri, leukosuria, cast, isostenuria.
2. Gambaran Radiologis
a. Foto Polos Abdomen : Tampak batu Radio-Opak
b. Pielografi Intravena
c. Pielografi ante/retrograd
d. USG : ukuran ginjal mengecil, korteks menipis, batu ginjal, kista massa
e. Pemindaian ginjal : dilakukan bila ada indikasi
Biopi : indikasi dilakukan jika ukuran hinjal sudah mengecil, ginjal polikistik,
hipertensi yng tidak terkendali, infeksi perinefrik, gangguan pembekuan darah, gagal
nafas dan obesitas.
Histopatologi : untuk mengetahui etiologi, menetapkan terapi, prognosis, dan
evaluasi hasil terapi yang diberikan.
Diagnosis Differential
Klasifikasi CKD
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis