Barbiturat secarra oral diabsorpsi cepat dan sempurna dari lambung dan usus halus ke
dalam darah. Secra IV barbiturate digunakan untuk mengatasi status epilepsy dan
menginduksi serta mempertahankan anestesi umum. Barbiturate didistribusi secra luas
dan dapat melewati plasenta, ikatan dengan protein plasma sesuai dengan kalarutan
dalam lemak.
Barbiturat yang mudah larut dalam lemak, misalnya thiopental dan metoheksital, setelah
pemberian secara IV, akan ditimbun di jaringan lemak dan otot. Hal ini akan menyebabkan
kadarnya dalam plasma dan otak turun dengan cepat. Barbiturate yang kurang lipofilik
misalnya aprobarbital dan fenobarbital, dimetabolisme hampir sempurna di dalam hati
sebelum diekskresi di ginjal. Pada kebanyakan kasus, perubahan pada fungsi ginjal tidak
mempengaruhi eliminasi obat. Fenobarbital diekskresikan ke dalam urin dalam bentuk
tidak berubah sampai jumlah tertentu (20-30%) pada manusia.
Faktor yang mempengatuhi biodisposisi hipnotik dan sedatif dapat dipengaruhi oleh
berbagai hal terutama perubahan pada fungsi hati sebagai akibat dari penyakit, usia tua
yang mengakibatkan penurunan kecepatan pembersihan obat yang dimetabolisme yang
terjadi hampir pada semua obat golongan barbiturat.
Kontraindikasi
Barbiturate tidak boleh diberikan pada penderita alergi barbiturate,
penyakit hati atau ginjal, hipoksia, penyakit Parkinson. Barbiturate juga
tidak boleh diberikan pada penderita psikoneurotik tertentu, karena
dapat menambah kebingungan di malam hari yang terjadi pada
penderita usia lanjut.
Efek samping
2. Morfin : mengurangi kecemasan dan ketegangan karena nyeri sebelum operasi, menekan TD dan nafas,
merangsang otot polos, depresan Sistem saraf pusat, pulih pasca bedah lebih lama, mempunyai efek samping mual muntah
dan penyempitan bronkus
3. Fentanyl : Mempunyai potensi analgesi 75-125 kali morfin, Mempunyai mula kerja yang cepat dan mempunyai
waktu eliminasi yang cepat juga dalam tubuh, Efek terhadap jantung sangat minimal tetapi dapat terjadi bradi yang dapat di
tanggulangi dengan pemberian sufas atropine, Mempunyai efek samping ketergantungan, euforia, perlambatan EKG, mual
dan muntah.
2. Golongan benzodiazepine
3. Antikolinergik
- Obat-obatan itu berfungsi untuk mencegah terjadinya efek bradikardi dari
obat-obatan premedikasi lain ataupun obat-obatan anastetik yang akan digunakan
nantinya
- Dapat digunakan sebagai profilaksis ataupun pengobatan bradikardi
- Efek samping yang ditimbulkan seperti toksisitas SSP, takikardi (bahaya pada
penderita penyakit jantung), pireksia, midriasis
- Obat-obatan yang biasa digunakan adalah sulfas atropin
4. 5-HT antagonis
- Obat yang biasanya digunakan adalah ondansetron untuk mengurangi efek
mual muntah dari obat-obatan anestesi lainnya.