Anda di halaman 1dari 9

OCEAN ENERGY

NAMA : W I N N E R P T D A S P I N S I TA N G G A N G
NIM : 41319120130
M AT A K U L I A H :KONVERSI ENERGI
APA ITU OCEAN ENERGY?

Ocean Energy adalah energi yang berasal atau didapatkan dari laut. Lebih dari
70% bagian permukaan bumi adalah lautan, sedangkan Indonesia sendiri merupakan
negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber energi alternatif yang melimpah,
yaitu energi yang terbarukan dan tak terbarukan. Sumber energi yang terbarukan dari
laut adalah energi gelombang,pasang surut, energi yang timbul akibat perbedaan suhu
antara permukaan air dan dasar laut (OTEC), serta energi arus laut.
Energi yang berasal dari laut dikategorikan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Energi gelombang (wave energy)
2. Energi pasang surut (tidal energy)
3. Energi arus laut (current energy)
4. Hasil konversi energi panas laut (ocean thermal energy conversion)
ENERGI GELOMBANG (WAVE ENERGY)

Gelombang laut merupakan energi dalam transisi, merupakan energi yang terbawa
oleh sifat aslinya. Prinsip dasar terjadinya gelombang laut adalah Jika ada dua massa
benda yang berbeda kerapatannya ( densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada
bidang geraknya akan terbentuk gelombang.
Keuntungan pemanfaatan energi gelombang ini adalah:
- Energi ini bebas, tidak perlu bahan bakar, tidak ada limbah/polusi
- Sumber energi yang dapat diperbaharui
- Dapat menghasilkan banyak energi
- Biaya tidak mahal
Sedangkan kelemahannya adalah:
- Sangat tergantung dengan karakteristik gelombang, kadang-kadang bisa
menghasilkan energi
yang besar, kadang-kadang tidak ada.
- Perlu satu lokasi yang tepat dimana gelombangnya konsisten besar.
- Alatnya harus kokoh sehingga tahan terhadap kondisi cuaca yang jelek
ENERGI PASANG SURUT ( TIDAL ENERGY )
Salah satu sumber energi yang melimpah dan tidak akan pernah habis adalah energi lautan,
diantaranya energi pasang surut, yang banyak ditemukan di wilayah perairan Indonesia. Fenomena pasang
surut diartikan sebagai naik turunnya permukaan laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda
angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi.
Prinsip dasar pembangkit listrik pasang surut adalah dinamika pergerakan turbin yang dipasang
secara teknis pada pertemuan muara sungai dan laut, pemanfaatan energi potensial dari pasang ke surut
dan sebaliknya dipakai menggerakkan turbin tersebut.

Keunggulan :
1. Tenaga Pasang surut adalah sumber energi terbarukan
2. Energi pasang surut merupakan energi yang amat handal dan dapat terprediksi karena siklus
pasang- surut jauh lebih tetap
3. Listrik yang dihasilkan dari konversi energi pasang surut tidak menghasilkan gas rumah kaca
seperti bahan bakar fosil.
4. Waduk dan bendungan yang dibuat dapat dimanfaatkan juga untuk melindungi kota-kota terdekat
atau pelabuhan dari gelombang berbahaya atau badai.
5. Sumber energi yang efesien, efisiensi dapat mencapai 80%

Kelemahan:
1. Turbin pembangkit dapat menggangu gerakan kapal dan hewan laut yang besar yang berada di
sekitar kanal.
2. Memiliki nilai komersial dan investasi yang tinggi
ENERGI ARUS LAUT ( CURRENT ENERGY )

Cara kerja pembangkit listrik tenaga arus laut tidak berbeda jauh dengan
pembangkit listrik tenaga angin yang memanfaatkan putaran kincir untuk
menggerakkan generator sehingga menghasilkan listrik Kecepatan arus laut
minimum yaitu kecepatan 2 m/detik, namun yang ideal adalah 2,5 m/det.
HASIL KONVERSI ENERGI PANAS LAUT (OCEAN
THERMAL ENERGY CONVERSION)

Ide pemanfaatan energi dari laut yang terakhir bersumber dari adanya perbedaan
temperatur didalam laut. Temperatur di permukaan laut lebih hangat karena panas dari sinar
matahari diserap sebagian oleh permukaan laut.
Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaan temperatur tersebut untuk
menghasilkan energi. Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi
panas laut (Ocean Themal Energy Conversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antara
permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77
derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dengan
baik.
Secara sederhana dapat disebutkan bahwa OTEC bekerja dengan memanfaatkan
perbedaan temperatur untuk membangkitkan tenaga listrik dengan cara memanfaatkannya
untuk menguapkan Ammonia atau Freon. Tekanan uap yang timbul kemudian dipergunakan
untuk memutar turbin. siklus kalor yang sesuai dengan OTEC adalah siklus Rankine,
menggunakan turbin bertekanan rendah. Sistem dapat berupa siklus tertutup ataupun
terbuka. Siklus tertutup menggunakan cairan khusus yang umumnya bekerja sebagai
refrigeran, misalnya ammonia. Siklus terbuka menggunakan air yang dipanaskan sebagai
cairan yang bekerja di dalam siklusnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai