Keselamatan Kerja Di Laboratorium Medik
Keselamatan Kerja Di Laboratorium Medik
KERJA DI
LABORATORIUM
MEDIK
TUJUAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
BAHAY
AMAN
A
Untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya. Dan
agar terlindung dari bahaya dan tetap dapat
berkerja secara aman.
PELAKSANAAN
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN
KERJA
Paham
Sifat
reagen dan
specimen
Paham Cara
Melakukan
Penanganan
KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM MEDIK, MELIPUTI :
• Risiko Bekerja di Laboratorium
1. Medik
Keracunan
Iritasi
• Berupa cairan menyerupai minyak, tidak berwarna, kadang –kadang berwarna coklat tergantung
pada tingkat kemurnianya. Senyawa ini sangat korosif, higroskopis, bersifat membakar bahan
organik dan dapat merusak jaringan tubuh. Gunakan ruang asam untuk proses pengenceran dan
H2SO4 hidupkan kipas penghisapnya uap dan kabut asam sulfat sangat beracun dan korosif terhadap
kulit, mata (dapat menyebabkan kebutaan) dan system saluran pernapasan (hidung tenggorokan,
paru-paru)
• Kedua basa ini mempunyai warna putih, mudah menyerap air dn CO2 dari
NaOH & udara, mudah larut dalam air alkohol dan gliserin.Timbul panas (eksoternis)
apabila kontak dengan air, larutan pekat amat berbahaya terhadap kulit dan
KOH mata sangat korosif dan bisa merusakdengansempurna.
• Senyawa ini sangat beracun. Hindarkan kontak dengan kulit. Jangan
KENALI SIFATNYA !!! HCN menghirup gas ini karena dapat menyebabkan pingsan dan kematian.
• Gas tidak berwarna , sangat korosif bila bereaksi dengan bahan oksidator, halogen dan
• Cairan tidak berwarna, Higroskopis. Merupakan asam pekat murni tidak stabil,
HClO4 tetapi akan stabil bila diencerkan , mudah larut dalam air dan merupakan
oksidator kuat. Bersifat Explosif, beracun dan korosif.
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila
kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi. Tindakan :
Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari
kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
KENALI SIMBOLNYA !! Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan
sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari
kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,
mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal
panas atau loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
Nama : Highly Flammable
KENALI SIMBOLNYA !! Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau mempunyai
titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta
hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas
saat kontak dengan bahan organik dan bahan
pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
Nama : Dengerous For the Environment
KENALI SIMBOLNYA !! Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa komponen
lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat
membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan,
Petroleum bensin.
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan
yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.
KENALI SIMBOLNYA !! Nama : Poison Gas
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan material
gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.
KENALI SIMBOLNYA !!
Nama : Inhalation Hazard
Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.
Sumber :news.labsatu.com
Pewadahan Reagen
DARAH
Adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri
Pengambilan Spesimen
Pengambilan spesimen
merupakan salah satu dari
serangkaian proses yang dilakukan
sebelum melakukan pemeriksaan
laboratorium. Supaya spesimen
memenuhi syarat untuk diperiksa,
maka proses penngambilan spesimen
harus dilakukan dengan engikuti
kaidah yang benar.
PERSIAPAN PENGAMBILAN SPESIMEN
Persiapan Pasien Persiapan secara umum, seperti : puasa selama 8-10 jam
Beritahukan kepada pasien tentang sebelum pengambilan spesimen ( untuk pemeriksaan
hal hal apa yang harus dilakukan dan glukosa darah puasa, profil lipid, profil besi), tidak
tidak boleh dilakukan oleh pasien melakukan aktifitas fisik yang berat, tidak merokok, tidak
sebelum dilakukan pengambiilan minum alkohol, dsb.
spesimen.
Jika pasien harus melakukan pengambilan spesimen sendiri ( urin, dahak, feses) jelaskan tata
cara pengambilannya. Misalnya kapan harus diambil, bagaiman menamung spesimen dalam
wadah yang disediakan, mencuci tangan sebelum dan setelah mengambil spesimen,
membersihkan daerah genital untuk pengambilan sampel urin, dan sebagainya
Anti koagulan
Antikoagulan adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk mencegah
pembekuan darah.
Lokasi sampling
Sebelum melakukan sampling, tetapkan lokasi pengambilan sesuai
dengan jenis spesimen yang diperlukan. Lokasi pengambilan spesimen tidak boleh
terdapat luka, hematoma, infeksi, oedema. Untuk pengambilan spesimen darah,
selain tidak dilakukan pada tempat-tempat tersebut, juga tidak boleh dilakukan
pada daerah dimana darah sedang ditransfusikan dan intravena lines (infus).
Penyimpanan Spesimen
Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau
dikirim ke laboratorium lain. Lama dan tempat penyimpanan harus
diperhatikan dan sesuai. Menyimpan spesimen sebaiknya dalam
lemari es dengan suhu 2-8ºC, suhu kamar, suhu -20ºC, -70ºC atau
-120ºC agar tidak terjadi sampai terjadi beku ulang. Untuk jenis
pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau serum, maka
plasma atau serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan.
Memberi bahan pengawet padaspesimen.
Waktu penyimpanan spesimen dan suhu yang disarankan : Kimia
klinik : 1 minggu dalam refrigerator. Imunologi : 1 minggu dalam
refrigerator. Hematologi : 2 hari pada suhu kamar. Koagulasi : 1 hari
dalam refrigerator Toksikologi : 6 minggu dalam refrigerator Blood
grouping : 1 minggu dalam refrigerator
Pengiriman Spesimen
Sebelum pengiriman spesimen telah memenuhi
persyaratan seperti yang tertera dalam persyaratan masing-
masing pemeriksaan. Apabila spesimen tidak memenuhi
syarat, spesimen ini perlu diambil/dikirim ulang. Pengiriman
spesimen disertai formulir permintaan yang berisi data yang
lengkap. Spesimen hendaknya secepatnya dikirim ke
laboratorium. Penundaan pengiriman spesimen ke
laboratorium dapat dilakukan selambat-lambatnya 2 jam
setelah pengambilan spesimen. Penundaan pengiriman
specimen terlalu lama akan menyebabkan perubahan fisik dan
kimiawi yang dapat menjadi sumber kesalahan dalam
pemeriksaan. Pengiriman sampel sebaiknya menggunakan
wadah khusus.
Alat Pelindung Diri
Salah satu upaya untuk menghindari kemungkinan kecelakaan yang terjadi adalah dengan
menggunakan Alat Pelindung Diri. Alat pelindung diri (APD) adalah suatu alat yang
diperlukan untuk melindungi seseorang dari potensi kecelakaan fisik atau potensi gangguan
kesehatan yang tidak dapat dihilangkan melalui pengendalian teknik maupun pengendalian
administratif.
Alat Pelindung Diri Di Laboratorium
APD
Tangan
APD APD
Kaki APD Badan
APD
Kepala
Alat Pelindung Badan
2. APD Kepala
Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan
atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang
atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api,
percikan bahan- bahan kimia, jasad renik (mikro organisme)
dan suhu yang ekstrim serta menjaga
kebersihan kepala dan rambut.Untuk di laboratorium,
biasanya digunakan penutup
Masker
kesehatan tersebut.
Face Shield Safety Glass Safety Googles
APD Muka
Alat pelindung telinga
atau lebih.
a. Respirator pemurni udara