Anda di halaman 1dari 69

SKTR

(SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN


RENDAH)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
380 / 220 Volt

SALURAN KABEL TANAH SALURAN UDARA


TEGANGAN RENDAH TEGANGAN RENDAH
(SKTR) (SUTR)

PERBEDAANNYA HANYA PADA


SISTEM PENYALURAN DAN JENIS
PENGHANTAR YANG DIGUNAKAN
Batasan teknik dalam pelaksanaan pekerjaan SKTR ini
meliputi:

1. Persyaratan teknik galian dan pengamanan kabel


2. Jarak aman terhadap utilitas yang ada
3. Jenis material yang dipakai
4. Built drawing dan dokumentasi hasil pelaksanaan
pekerjaan
5. Prosedur persiapan pelaksanaan pekerjaan.
6. Alat kerja dan alat uji
7. Pengamanan lingkungan
1. Persyaratan Konstruksi
Jarak Aman (Safety Distance)

Kabel yang digelar di bawah tanah harus memenuhi


persyaratan jarak dengan utilitas lain yang ada di bawah
tanah. Jarak antara kabel dengan kabel listrik lain yang
bersilangan tidak boleh kurang dari 20 cm. Jika jaraknya
kurang dari 20 cm, bagian persilangan dilindungi dengan
pipa beton belah atau pelat beton dengan tebal 6 cm,
sekurang-kurangnya sejauh 50 cm dari titik silang.
PEMAKAIAN JENIS KABEL TANAH TEGANGAN RENDAH

Tanda Pengenal Kabel Tegangan Rendah


230/400 (300) V, 300/500(400)V, 400/690 (600)V, 400/750 (690)V,
450/750 (690)V, 0,6/1 KV (1,2 KV)

Nilai didalam kurung adalah nilai tegangan kerja tertinggi yang


diperbolehkan untuk kabel.

Penggunaan kabel tanah harus disesuaikan dengan jenis


penggunaan
Untuk kabel tanah jaringan distribusi tegangan rendah dipakai
kabel dengan pelindung perisai baja.
Contoh : NYFGBY
Pemakaian kabel tanah tanpa perisai baja diperbolehkan namun
harus dilindungi secara mekanis.
Contoh : NYY didalan pelindung pipa baja.
JENIS-JENIS KABEL TANAH

KABEL TANAH NYY

Merupakan salah satu jenis kabel tanah berisolasi


PVC tanpa pelindung mekanis pita baja
KABEL TANAH
dengan
Pelindung Pita
Baja

NYGBY NYCY

N2XSEALCAY

KABEL TANAH
20 KV
Konstruksi Kabel Tanah Tanam Langsung

Untuk mendapatkan kemampuan hantar arus sesuai spesifikasi


pada SNI 04-0225-2000.
 Kabel ditanam sedalam 70 cm
 Ditutup pasir urug setebal 5 cm pada permukaan kabel atau
total 20 cm.
 Bagian atas pasir di pasang batu pengaman yang berfungsi
sebagai batu peringatan dengan tebal sekurang-kurangnya
6 cm dan di bagian atas tertulis “Awas Kabel PLN
Bertegangan”.
 Lebar galian sekurang-kurangnya 40 cm.
Persilangan antar kabel tanah :

a. Harus dilakukan tindakan perlindungan, kecuali


salah satu kabel telah dilindungi secara mekanis oleh sekat
beton atau bahan sejenis dengan tebal dinding
minimum 6 cm.

b. Tindakan Proteksi
- Kabel bagian bawah dipasang pelindung
mekanis misalnya bata, pipa belah dari beton, minimum 1
meter panjangnya.
- Lebar tutup pelindung minimum 5 cm lebih
lebar dari kabel yang dilindungi.
PERSILANGAN DENGAN KABEL TELEKOMUNIKASI
a. Bagian atas kabel tanah harus dilindungi dengan pipa
beton belah atau plat beton dari bahan yang tidak mudah
terbakar.
b. Untuk jarak kabel TR dengan kabel telkom
- d ≤ 0,3 meter diatas kabel tanah perlu ditambah plat beton
minimum ukuran 1 x 1 meter dengan tebal 2 cm.
c. Jika kabel tanah TR sejajar dengan kabel telekomunikasi,
harus diselubungi dengan pipa plat atau pipa beton belah
sekurang - kurangnya mempunyai panjang , minimum 1
meter.
Persilangan dengan utilitas lain
a. Rel Kereta Api dan fasiltasnya.
- Tidak diperbolehkan mendekati rel kereta api pada
jarak 2 meter kecuali persilangan.

b. Ditanam dengan pipa gas 2 meter dibawah rel


kereta ndengan kedua ujung pipa menjorok 2 meter
dari sisi rel terluar.

c. Jika menyilang atau berdekatan dengan jarak lebih


kecil dari 0,3 meter dengan kabel instalasi listrik.
harus dilindungi dengan pipa yang tidak
dapat terbakar atau PVC . Ujung pipa dipanjangkan 0,5 dari
sisi silang terujung.
Persilangan dengan jalan raya

a. Kabel harus dilindungi dengan pipa atau


selubung baja dan tahan getaran mekanis/ api
serta dari bahan tahan api dan ditambah 0,5 meter
pada kiri kanan batas bahu jalan.
b. Garis tengah pipa dipilih hingga kabel dapat
dikeluarkan tanpa membongkar jalan (biasanya
pipa 4” atau diameter 10 cm)
Didaerah bangunan atau pekarangan

a. Kabel harus dilindungi dengan pipa atau


pelindung mekanis.

b. Pipa diberi tambahan 0.5 meter dari sisi terluar


bangunan.

Instalasi kabel pada dinding bangunan harus


dilindungi dengan pelindung mekanis, jika
pelindung terbuat dari logam harus dibumikan.
Persilangan dan pendekatan dengan saluran air dan bangunan
pengairan.
a. Kabel tanah harus ditanam paling sedikit 1 meter
dibawah saluran air dan ditanam dalam lapisan pasir dan
dilindungi pipa sepanjang ± 2 m
b. Pada lintasan dengan air laut kabel ditanam
sedapat mungkin 2 meter dibawah dasar laut.
c. Pada lintasan dekat kabel listrik milik pengairan :
- Berjarak 0,3 meter diatas atau dibawah kabel
listrik.
- Diberi perlindugan mekanis dengan tambahan
0,5 meter dari sisi kabel yang silang.
- Jika jarak lebih kecil dari 0,3 m harus dimasukkan
dalam pipa/ bahan anti terbakar
Persilangan dengan sungai yang lebarnya 20 m sebaiknya
menggunakan penghantar udara
d. Pada bangunan pengairan dibawah tanah, jarak
minimum adalah 0,3 meter dan harus dilindungi dengan
pipa belah, plat atau pipa dan ditambahkan 0,5 meter dari
kedua tempat pendekatan.

Catatan :
- Kabel tanah yang dipakai adalah dari jenis kabel
tanah dengan perisai dan dilindungi dengan pipa belah.
- Kabel tanah tanpa perisai mekanis harus dimasukkan
dalam pipa atau jalur kabel khusus.

e. Pada kedua ujung kabel masuk dan keluar jaur ait harus
diberi patok / tanda, agar dapat dilihat pengemudi kendaraan
air
Konstruksi Penyambungan Kabel

Konstruksi manhole penyambungan kotak sambung


kabel sekurang-kurangnya cukup untuk 2 pekerja
dan di lindungi oleh pelindung mekanis guna
mencegah runtuhnya dinding lubang. Harus tersedia
mesin penyedot air guna mencegah tergenangnya
lubang penyambungan.

Konstruksi SKTR dengan Boring

Konstruksi dengan boring dilakukan bila tidak di


ijinkan melakukan crossing dengan galian
terbuka.
PROSEDUR PENGGELARAN DAN PERLETAKAN INSTALASI KABEL
DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH

1. Sebelum kabel digelar jalur kabel perlu dibersihkan atau diamankan dari benda
asing.
2. Proses penggelaran harus memperhatikan keamanan dan keselamatan
lingkungan.
3. Jalur kabel dicermati dan dilakukan penyuntikan padan setiap 5 meter untuk
mengetahui kemungkinan adanya utilitas lain.
4. Kabel harus pada haspelnya yang bebas hambatan untuk berputar.
5. Penarikan kabel harus pada rel tarik kabel yang dipasang pada tiap jarak 2
meter.
6. Kabel tidak boleh tergilas kendaraan dan harus dilindungi terhadap
kemungkinan tersebut.
7. Petugas/ tukang penarik harus pada maksimum 5 meter datu orang, penarikan
harus dilakukan satu komando.
8. Rambu-rambu tanda peringatan harus dipasang dan dilihat dengan mudah oleh
masyarakat pengguna jalan.
Pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi (PHB-TR)

Penempatan Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) dilakukan pada sisi


luar trotoar yang tidak menggangu pejalan kaki. PHB dilindungi
dengan pipa baja / patok pelindung kemungkinan tertabrak
kendaraan bermotor. Panel PHB dan lapisan luar (metal
sheath) kabel dan penghantar metal dibumikan bersama. Penghantar
pembumian minimal dengan penampang 50 (lima puluh) mm² terbuat
dari tembaga dengan nilai tahanan pembumian tidak lebih dari 10
(sepuluh) Ohm.
SALURAN MASUK & KELUAR KABEL TANAH
Panel Perlengkapan Hubung Bagi tipe luar (IP 45) dipasang di atas
pondasi dengan tinggi sekurang-kurangnya 60 cm dari
permukaan tanah atau jalan. Pada bagian muka
PHB dipasang sebanyak 3 (tiga) buah patok besi pelindung 4 inci
setinggi 50 cm dan berjarak 60 cm dari Pondasi Panel PHB.
Patok Pelindung dipasang 60 ( enam puluh ) cm dimuka panel PHB
dan. Saklar masuk dari sirkit masuk ke PHB sekurang-kurangnya
dari jenis pemisah. Perlindungan sirkit keluar sekurang –
kurangnya memakai pengaman lebur jenis NH. Jumlah sirkit
keluar sebanyak – banyaknya 6 ( enam ) sirkit. Lubang masuk
kabel pada PHB dilindungi dengan cable gland.
Terminasi kabel dari sirkit masuk dan sirkit keluar harus
memakai sepatu kabel dan diberi tanda Fasa sesuai
ketentuan. Jika sirkit memakai kabel jenis alumunium
core, sepatu kabel yang dipakai harus dari jenis bimetal lug
( Al-Cu).
Tinggi patok pelindung sekurang-kurangnya 50 cm dan
ditanam sekurang-kurangnya sedalam 50 cm. Jarak aman
satu Panel PHB dengan lainnya dihitung berdasarkan jatuh
tegangan sambungan pelayanannya, namun sekurang-
kurangnya tidak melebihi 80 meter
Terdapat dua jenis PHB yang dipakai :

1. PHB utama, yang dipasok dari jalur SKTR utama


2. PHB cabang, yang dipasok dari PHB utama

PHB-TR harus dibumikan pada tiap-tiap jarak 200 meter.


Bagian yang dibumikan adalah titik netral PHB, selubung
logam kabel dan Badan Panel (BKT).

Anda mungkin juga menyukai