Anda di halaman 1dari 20

Novaldi Pramuditha Hendrian

2012730069
DEFINISI
 JNC VII 2003

KRISIS HT bila TD > 180/120 mmHg

disertai ada tidaknya TOD


EPIDEMIOLOGI
 HT diderita oleh 1 milyar penduduk dunia
 HT merupakan faktor resiko penyakit KV,
renal dan CV
 HT > kematian 7 juta penduduk/ tahun
 70% HT ringan
 20% HT sedang krisis HT
( 2-7 % )
 10% HT berat
 Krisis HT : 76% HT urgensi, 24% HT
emergensi
EPIDEMIOLOGI
 5 YSR KRISIS Ht 74%
 TOD ( Target Organ Damage ) krisis HT
terjadi dalam 24 jam I setelah timbulnya
gejala.
 Sering pada usia lanjut, non hispanik
kulit hitam, Ợ > Ọ
KLASIFIKASI KRISIS HT
1. HT Emergensi ( darurat )

 TD > 180/120 mmHg


 TOD ( otak, retina mata, jantung, ginjal
dan arteri perifer )
 penurunan TD pada level aman dalam
beberapa menit - jam
KLASIFIKASI
2. HT Urgensi ( mendesak )

 TD > 180/120 mmHg


 TOD ( - )
 Normalisasi TD dama 24 – 72 jam
ETIOLOGI
Hipertensi esensial
Penyakit ginjal
Kelainan/parenkim
Pyelonephritis kronik
Glomerulonefritis primer
Penyakit vascular / glomerular
Systemic lupus erythematosus
Sklerosis sistemik
Vaskulitis renal (secara mikroskopik tampak polyarteritis
nodosa, Wegener’s granulomatosis)
Nefritis tubulointersetial
Kelainan/ penyakit renovascular
Stenosis arteri renalis
Displasia fibromuskular
Penyakit aterosklerosis renovascular
Macroscopic polyarteritis nodosa
Obat-obatan
Penghentian mendadak obat agonis α2-adrenergik yang bekerja di sentral
(clonidin, methyl dopa).
Intoksikasi phencyclidine, kokain, atau obat simpatomimetik lain.
Interaksi dengan penghambat manoamine oxidase (tranylcypromine, phenilizine,
dan selegiline)
Kehamilan
Eklamsia/pre-eklamsi berat

Endokrin
Fekromositoma
Aldosteronisme primer
Kelebihan glukokortikoid
Tumor yang mngeluarkan renin
Kelainan sistem saraf pusat
CVA infark/pendarahan
Trauma kepala
PATOFISIOLOGI
Hipertensi berat
Kelainan endokrin
Hipertensi esensial
kehamilan
Kelainan ginjal
Tingkat kritis dari hipertensi atau peningkatan
obat tahanan pembuluh darah

Efek lokal
Natriuresis spontan
(prostaglandins, radikal bebas, dll)

Penurunan volume intravaskular


Kerusakan endothelial
Peningkatan vasokontriktor
Permeabilitas endotel (renin-angiotensi, katekolamin)
Penurunan vasodilator, Nitric
Deposisi dari platelet dan fibrin oxide, prostacyclin

Peningkatan tekanan
Faktor mitogenic & migrasi darah lebih lanjut
Tekanan darah meningkat
Proliferasi dari miointimal &
fibrinoid necrosis
Iskemia jaringan

Disfungsi organ
Alur Diagnosis
 Diagnosa ditagakkan berdasar :
anamnese, PD, dan pemeriksaan
penunjang.
 Gejala yg timbul tergantung target organ
yg terkena.
 ANAMNESE :
RPD : lama dan berat HT, obat yg
dikonsumsi dan ketaatannya, usia,
gejala SSP, gejala sistem ginjal, gejala
sistem KV, riwayat kehamilan
 Gejala klinis tersering dari HT Urgensi adalah :
Pusing (22%), epistaxis (17%), faintness (10%),
psychomotor agitation (10%), nyeri dada (9%)
dan sesak (9%)
 Sedang HT emergensi : nyeri dada (27%),
sesak (22%), gangguan neurologi (24,5%) dan
berkaitan dg kerusakan target organ.
 PEMERIKSAAN FISIK

 Yang terpenting adalah pengukuran TD


dan nadi perifer yg benar.
 Pemeriksaan neurologis/kesadaran baik
kwalitatif maupun kwantitatif.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah : rutin, RFT, elektrolit, gula, aldosteron,
renin
 Urine : urinalisis, kultur
 EKG
 Echocardiografi
 Foto thorax
 Funduskopi
 Pemeriksaan ginjal : IVP, angiografi, biopsi
 Pemeriksaan cerebral : CT scan, MRI
Tatalaksana
Hipertensi Emergensi
Kondisi Primer Terapi
•Diseksi aorta akut •Labetalol atau nicardipin +
esmolol, nitropruside +
•Hipertensi ensefalopati esmolol
•Labetalol, nicardipin,
•Iskemia miokard akut fenoldopam, clevidipin
•Nitrogliserin + esmolol,
•Gagal jantung kongestif fenoldopan, labetalol
•Eklamsia •Enalaprilat, loop diuretik
•Feokromositoma •Hydralazin, nicardipin,
•Edema paru akut labetalol
•Phentolamin, labetalol
•Sodium nitropruside,
•Stroke iskemia akut/ nicardipin, fenoldopan, loop
perdarahan intraserebral diuretik, nitrogliserin
•Gagal ginjal akut •Nicardipin, fenoldopam,
labetalol, clevidipin
Mekanism Indikasi
obat dosis efek Lama kerja
e khusus
Labetalol α–β Bolus 20 5-10 menit 3-6 jam Sebagian
blocker mg dan besar pada
(non bolus hipertensi
cardioselekt diulang emergensi
if) dengan
dosis 20-
80mg
dengan
interval
waktun 10
menit
(maksimal
300 mg)
drip 1-2
mg/menit
Esmolol β - blocker Bolus 0,5 1-2 menit 10-20 menit Sindroma
(cardiosele mg/kg drip koroner
ktif) 25- akut
300µg/kg/m
enit
Indikasi
obat mekanisme Dosis efek Lama kerja
khusus
enalapril ACE-1 Bolus 1 mg 15-60 4-6 jam Hipertensi
menit ensefalopati

fenoldop Agonis Drip 0,1 < 5 menit 30 menit Pada kasus


am dopamin µg/kg/menit emergensi

nitroprusi Vasodilator Drip 0,25-0,5 segera < 2 menit Endema paru


de pada arteri µg/kg /menit akut
dan vena (maksimal
10 menit)
nitroglise venodilator Drip5-100 2-5menit 5- 10 menit Sindroma
rin µg/ menit koroner akut
mekanism Indikasi
Obat dosis efek Lama kerja
e khusus
nicardipin Antagonis Drip 5-10 menit 4-6 jam Krisis
kalsium 5mg/jam, hiperadren
golongan ditingkatka ergik
dihydropyri n 2,5
dine mg/jam tiap
5 menit
(maks 15
mg/jam)
urapadilo Antagonis Bolus 25- 3-5 menit 4-6 jam Hipertensi
α– 100 mg perioperatif
adrenergik dengan
selektif interval
waktu 5
menit
phentolami Penghamb Bolus 1-5 1-2 menit 10-30 menit frekomosito
ne at β - mg ma
adrenergik

Anda mungkin juga menyukai