Anda di halaman 1dari 15

KARAKTER DAN SPIRIT KEWIRAUSAHAAN

DOSEN : “JONATHAN KELABORA, S,SIT.,M.KES”

DISUSUN OLEH

CICI NURIAH BUGIS JEAN DORKAS RAHADAT


DEWI WEAR JONA J ABARUA
ESTERLINA Y WUARLELA KAROLINA RUPIDARA
HOFIFA NGABALIN MONIKA RENGIL
A. Enterpreunership
Istilah Entrepreneurship diapdosi dari Bahasa Perancis, entreprendre yang berarti
melakukan (to under take), memulai atau berusaha melakukan tindakan mengorganisir
dan mengatur.
• Pengertian Entrepreneurship menurut para ahli
Menurut Suryana dalam Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (2013),
entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang
dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat ide baru
dengan mengkombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan
inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses produksi baru atau
pengenalan akan suatu produk baru.
• Berdasarkan definisi dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diperoleh
secara rinci unsur-unsur utama yang ada dalam entrepreneurship, yaitu:
penerapan kreativitas dan inovasi, pemanfaatan peluang, membuat
perubperubahan, dan memberikan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang
lain.
B. Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang
mendukung kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang
mencoba untuk mendefinisikan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah seni
mempengaruhi dan mengarahkan orang degnan cara kepatuhan, kepercayaan,
hormat, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama
(Timpe, 2002:181).ahan, dan memberikan nilai tambah bagi diri sendiri dan
orang lain.
• Terdapat kriteria perilaku kepemimpinan yang dapat menentukan gaya
kepemimpinan pengusaha adalah :
(1) gaya kepemimpinan diktator
(2) gaya kepemimpinan partisipasi
(3) gaya kepemimpinan delegasi
(4) gaya kepemimpinan konsiderasi
• Sikap-sikap Pemimpin yang Sukses dalam Berwirausaha
1. (Purposeful) - MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS UNTUK DICAPAI : tujuan
yang sesungguhnya
2. (Responsible) - TANGGUNG JAWAB: kehandalan yang sejati.
3. (Integrity) — INTEGRITAS: nilai yang sejati
4. (Nonconformity) – KETIDAKCOCOKAN : kreativitas yang sesungguhny
5. (Coureqeous) – KEBERANIAN : kekuatan yang sejati
6. (Intuitive) — INTUITIF : keputusan yang sesungguhnya
7. (Patience) — KESABARAN: hubungan yang sesungguhnya
8. (Listen) — MENDENGARKAN: pasar yang sesungguhnya
9. (Enthusiasm) – ANTUSIASME : komunikasi yang sesungguhnya
10.(Service) — LAYANAN: tindakan yang sesungguhnya
C. Pengambilan keputusan dan resiko
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama
dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses
oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).
• Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Ahli :
1. R. Terry
Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan
tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
2. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu
cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada,
jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang
telah dibuat.
• Kriteria Pengambilan Kepustusan

1. Nilai-nilai Politik
2. Nilai-nilai organisasi
3. Nilai-nilai Pribadi
4. Nilai-nilai Kebijaksanaan
5. Nilai-nilai Ideologis
• Model Pengambilan Keputusan
1. Model Pengambilan Keputusan dalam kondisi Berisiko (Risk).
2. Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty).

• Langkah-langkah/Proses Pengambilan Keputusan


1. Proses identifikasi atau perumusan persoalan keputusan
2. Penetapan parameter dan variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan
keputusan
3. Penetapan alternatif-alternatif pemecahan persoalan
4. Penetapan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik.
5. Pelaksanaan keputusan dan evaluasi hasilnya
D. Pengertian Perencanaan Usaha
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993) (dalam Suryana,2003)
wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani
menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Untuk dapat melakukan semua itu diperlukan sebuah perencanaan yang tepat
dan terperinci, sebab perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk
memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang
mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan
dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya
tujuan usaha.
• Jadi, pengertian perencanaan usaha menurut kelompok adalah sebagai proses
penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan
anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis
• Menurut Bygrave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus
menyusun perencanaan usaha:
1. Untuk Menunjukkan Bahwa Bisnis Ini Layak Dan Menguntungkan
2. Untuk Mendapatkan Pembiayaan Bank
3. Untuk Mendapatkan Dana Investasi
4. Untuk Mengatur Dengan Siapa Harus Bekerjasama
5. Untuk Mendapatkan Kontrak Besar
6. Untuk Menarik Tenaga Kerja Inti
7. Untuk Memotivasi Dan Fokus tertentu.
• Membuat Rencana Usaha
Dalam dunia bisnis dikenal beberapa strategi yang biasa diterapkan perusahaan
sebagai berikut:
1. Defender
2. Prospector
3. Analyzer
4. Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadership strategy),
5. Diferensiasi (differentiation strategy)
6. Fokus (focus strategy)
• Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat sebagai
berikut:
1. Fokus
2. Rasional dan faktual
3. Berkesinambungan dan estimasi
4. Preparasi dan fleksibel
5. Operasional
• Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka dengan
membuat perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan
yang jelas.
2. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta penggunaan
sumberdaya yang lebih efisien.
3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha.
4. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya,
perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah
ditetapkan tercapai.
5. Proses Perencanaan Usaha
• Ada 4 langkah dalam proses perencanaan usaha, yaitu sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi peluang usaha
2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan
3. Melakukan studi kelayakan usaha
4. Membuat proposal usaha
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai