AHSANUL MINAN, MH
DOSEN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA (UNUSIA)
www.slideshare.net/ahsanov
www.ahsanulminan.webs.com
JENIS METODE PEMBELAJARAN
PEDAGOGY ANDRAGOGY
Motivasi belajar karena adanya kewajiban Belajar dengan sukarela dan kesadaran sendiri
Berorientasi kepada subyek Berorientasi kepada masalah
Warga belajar sangat bergantung kepada guru Warga belajar yang bebas
Peserta dianggap tidak memiliki pengalaman tentang apa Pengalaman peserta dianggap sebagai bahan untuk
yang akan dipelajari mengkonstruksi pengetahuan
Kedudukan peserta didik di kelas berada di bawah guru Berkedudukan setingkat dengan pelatih/kesetaraan
Kaku dan tradisional, warga belajar bersifat pasif Warga belajar yang aktif
KETR Mengetahui konsep dan tehnik
AMPIL pendidikan orang dewasa • Saya dengar, saya lupa
(metode andragogy). Pendidikan • Saya lihat, saya ingat
AN andragogy intinya kira-kira seperti • Saya kerjakan, saya paham
DASA yang diungkapkan oleh Confucius:
R
•
YANG •
Curah pendapat (brain-storming)
Diskusi terfokus
HARU •
•
Workshop
Program planning
S Menguasai beberapa tehnik • Action planning
FASILI
• Meta-plan
TATOR • Kertas plano
/INSTR Menguasai penggunaan beberapa • Mind-mapping (Bulkonah)
media bantuan seperti:
UKTU • Permainan drama (sosio-drama)
• Foto-novela
R
TRAIN
ING
TINGKATAN KEAHLIAN FASILITATOR/INSTRUKTUR
EXPERT
RA
YANG Fasilitator meringkas
pendapat (dengan membuat
kata kunci) seseorang agar
menjadi lebih singkat dan
Fasilitator bukan penyelesai
dan bukan tempat mengadu
masalah
HARUS
mudah dipahami
SELAL
U FASILITATOR
DIING Fasilitator membantu
menstrukturisasi pembicaraan
(tanpa harus merubah isi)
Fasilitator mengajak
masyarakat menghadapi
masalah, menganalisa peran,
AT
seseorang yang kesulitan untung rugi, dan alternatif
dalam menyuarakan penyelesaian (problem
aspirasinya solving)
OLEH
FASILI Fasilitator harus mencegah
kemungkinan terjadinya
Fasilitator mendistribusikan
kesempatan “bicara” kepada
NILAI
Kepemimpinan fasilitatif
mengetahui bahwa setiap
anggota Nilai kreatifitas
kelompok/masyarakat Kepemimpinan fasilitatif
memiliki sesuatu untuk
dapat disumbangkan
(dikontribusikan) dalam
memahami bahwa kerja
secara tim yang bagus
akan membantu Kepemimpinan fasilitatif
akan selalu mendorong
Nilai konsensus (kesepakatan bersama)
DASAR
menciptakan rasa
SEORANG
proses pembelajaran Nilai Refleksi
semangat tim (solidaritas) munculnya kemampuan
(training) Seorang pemimpin
yang mendalam pada berpikir rasional dan
intuitif kelompok fasilitatif akan mendorong
setiap anggota kelompok
partisipasi kreatif dari
setiap anggota kelompok untuk merenungkan
dalam merumuskan keputusan yang telah
ukuran-ukuran consensus mereka ambil, untuk
mengkonfirmasikan
FASILITAT
sejauhmana ketepatan
keutusan tersebut dalam
menjawab persoalan,
OR
serta untuk
mengapresiasikan nilai-
nilai penting dari tindakan
bersama (dalam
menjalankan keputusan
tersebut)
SIKAP DASAR FASILITATOR
TIDAK
DEMOKRATIS
DEMOKRATIS
MENGGURUI
PARTISIPATIF
PARTISIPATIF HUMORIS
TIDAK
MENYALAHKAN
IDE/GAGASAN/PEN
TERBUKA
TERBUKA
DAPAT PESERTA
MELEBUR
KREATIF
KREATIF DALAM
FORUM
LEBIH
LEBIH SEDIKIT
SEDIKIT
BICARA
TIDAK
TIDAK
BICARA MUDAH
DIBANDING
DIBANDING MUDAH
PESERTA MARAH
MARAH
PESERTA
(MENDORONG
(MENDORONG APABILA
APABILA
AGAR
AGAR PESERTA
PESERTA DIKRITIK
DIKRITIK
MAU
MAU BICARA)
BICARA)
TEAM TEACHING
• Team teaching merupakan aplikasi dari
teori kerjasama dalam proses
pembelajaran.
Nilai utama kerjasama kolaborasi.
• Rileks (Jangan terburu-buru, dan jangan lakukan apapun pada detik-detik terakhir)
• Ingat bahwa pada umumnya audien memiliki harapan yang baik (mereka simpatik dan ingin
BEBERAPA SAAT mendengarkan anda). Sehingga buang jauh-jauh rasa takut.
menjelang fasilitasi atau
menjadi narasumber:
• Beri motivasi kepada diri Anda (Saya akan lakukan yang terbaik)
• Tampil professional dan “terkontrol” (Pastikan semua peralatan dalam keadaan baik, catatan tersedia, coba terlebih dahulu mikrofon, dll. Audien menghargai “orang yang tahu apa
yang ia kerjakan” dan akan akan memberikan reaksi yang sepadan)
• Tampilkan kompetensi anda. (Ceritakan siapa anda dan mengapa anda layak untuk berbicara. Mislanya, anda adalah pengurus harian Ansor, anda telah mengikuti TOT, dll. Hal ini
akan membantu menumbuhkan penghargaan audien kepada Anda)
• Lakukan kontak-mata dengan audien. Hal ini akan membantu dalam memancing perhatian peserta. Gunakan catatan anda, bila anda memilikinya. (Jangan lupakan ini. Catatn ini akan
sangat membantu dlaam memberi penegasan terhadap gagasan anda, tetapi jangan terlalu sering menggunakannnya).
• Motivasikan peserta dengan menunjukkan perhatian anda terhadap mereka, misalnya ketika mereka menyampaikan pendapat. Jangan takut untuk menunjukkan emosi (perasaan)
anda atau perhatian anda. Audien akan lebih terhanyut emosinya jika anda mampu tampil ekspressif.
DI DEPAN AUDIEN • Gunakan tangan anda untuk membantu mendeskripsikan sesuatu yang anda bicarakan. Hal ini berguna untuk menghapus emosi/perasaan anda yang tertahan.
• Selalu ingat untuk mengatur nafas secara normal. Cara bicara yang cepat akan mempengaruhi cara bernafas dan pada akhirnya akan mempengaruhi cara kerja otak. Jangan berbicara
terlalu cepat dan aturlah irama/nada bicara. Jangan khawatir apabila anda lupa untuk mengatakan sesuatu (Audien kemungkinan tidak akan tahu)
• Jangan bersikap negative, lakukan proses ini dengan antusias. (hal ini akan mampu mempengaruhi audien)
TIPS AND TRICKS: MENGATASI PERTANYAAN SULIT
• Buat daftar pertanyaan yang mungkin akan muncul pada saat anda mempersiapkan materi, dan siapkan jawabannya (sulit
untuk menjawab pertanyaan secara tepat tanpa persiapan)
• Jangan berharap akan muncul pertanyaan secara cepat dari audien ketika anda membuka ruang Tanya jawab. (jangan terlalu
cepat kecewa apabila tidak ada pertanyaan yang segera diajukan oleh peserta. Butuh beberapa saat untuk memahami
sebuah materi pembicaraan).
• Ulangi pertanyaan secara cepat (sebelum anda menjawabnya), sehingga semua peserta memahami pertanyaan tersebut
(sekaligus untuk memastikan bahwa anda juga memahami betul pertanyaan tersebut)
• Jika pertanyaan tidak jelas, ungkapkan kembali (ulangi lagi untuk mendapatkan konfirmasi dari penanya).
• Upayakan untuk menjawab pertanyaan secara ringkas.
• Jika anda tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut, jangan menebak-nebak (tanyakan ke audien lain, mungkin
mereka tahu).
• Pastikan semua audien mendapatkan kesempatan yang sama untuk bertanya (dengan membatasi waktu untuk mengajukan
pertanyaan, untuk menghindari mabuk panggung).
• Jika seseorang lebih cenderung menyampaikan pernyataan/pendapat dari pada pertanyaan, jangan anda menjawabnya,
namun juga jangan dikritik.
• Jika pertanyaan bersifat menyerang anda, jangan menjawab dengan sikap yang sama (tetaplah terkendali, mungkin dengan
memintanya untuk member jawaban akan lebih baik dari pada anda menjawabnya sendiri).
• Gunakan pertanyaan untuk mengarahkan kepada isu-isu yang perlu diperhatikan dan sekaligus untuk menambahkan pesan-
pesan penting yang belum anda sampaikan dalam presentasi.
CONTOH-CONTOH GAMES
ZIP-ZAP
• Tujuan: Menjalin keakraban. Cocok untuk digunakan pada sesi perkenalan
• Waktu : 15-25 Menit
• Proses:
1. Minta peserta untuk salingberkenalan dengan teman-teman disamping kiri dan kanan. Beri waktu sekitar 3 menit.
Sepakati minimal 3 hal yang harus diketahui dari teman-temannya (misal, nama, hobi, alamat, asal lembaga, makanan
pavorit).
2. Fasilitator kemudian meminta peserta berkumpul membentuk lingkaran. Fasilitator berdiri di tengah.
ATURAN PERMAINAN:
a. Fasilitator akan mengucapkan kata Zip Zap berkali-kali sambil
berputar dan akan berhenti di salah satu peserta. Apabila
berhenti pada kata Zip, maka peserta yang ditunjuk harus
memperkenalkan teman yang ada di sebelah kirinya.
b. Apabila berhenti pada kata Zap, maka peserta yang ditunjuk
harus memperkenalkan teman di sebelah kanannya.
c. Apabila berhenti di kata Zip Zap, maka peserta yang ditunjuk
harus memperkenalkan teman di sebelah kiri dan kanannya.
d. Proses terus diulang sampai semua peserta mendapat giliran
memperkenalkan temannya.
Fasilitator menutup sesi ini.
SEPATU SIAPAKAH INI ?
Tujuan: Menjalin keakraban, mencairkan suasana
Media: Sepatu peserta
Waktu : 15-25 menit (tergantung jumlah peserta)
Proses:
1. Peserta berdiri di belakang mejanya masing-masing. Mintalah
mereka untuk melepaskan sebelah sepatunya, letakkan di
tengah ruangan. Peserta dipersilakan duduk kembali di
kursinya masing-masing.
2. Minta seorang sukarelawan maju ke tengah ruangan. Pejamkan
mata, ambil sebuah sepatu secara acak. Peserta tidak boleh
mengambil sepatunya sendiri.
3. Minta peserta mengangkat sepatu yang diambilnya, kemudian terkalah kira-kira siapa pemilik sepatu tersebut dimulai
dengan menebak ciri-ciri pemilik sepatu dan diakhiri dengan menyebut nama pemiliknya.
4. Mintalah pemilik sepatu sebenarnya maju dan memperkenalkan diri. Setelah itu peserta tersebut mengambil sepatu
lain secara acak dan menerka siapa pemiliknya. Proses terus diulang sampai seluruh peserta mendapatkan kembali
sepatunya dan berkenalan.
Catatan:
Permainan ini akan lebih menarik bila dilakukan bila peserta pelatihan sudah saling kenal terlebih dahulu, karena
suasana akan lebih cair lagi.
Dalam kondisi yang memungkinkan, peserta bisa diminta melemparkan sepatunya ke tengah ruangan.
ANGIN BERTIUP
• FUNGSI: ENERGIZING
• PERSIAPAN:
• KURSI DITATA MELINGKAR TANPA ADA PENGHALANG (MEJA ATAU APAPUN)
• SELURUH PESERTA DIMINTA DUDUK DI KURSI.
• JUMLAH KURSI HARUS SESUAI JUMLAH PESERTA DIKURANGI 1 (SEHINGGA AKAN SELALU ADA 1 PESERTA
YANG TIDAK KEBAGIAN KURSI SELAMA GAME BERLANGSUNG)
CARA BERMAIN:
• FASILITATOR menyanyikan: Angin bertiup …
• PESERTA secara koor menjawab: Bertiup kemana …
• FASILITATOR menjawab: ke peserta yang memakai baju putih… Maka semua peserta yang berbaju putih harus
berpindah posisi duduk. Bagi peserta yang tidak kebagian tempat duduk, maka menggantikan peran fasilitator dan
mengulang dari awal.
CATATAN:
Setelah selesai permainan ini, ajak peserta untuk berefleksi, apa makna permainan ini ?