com/bdyczewski
atau
Jadi:
JP = n x L
Keterangan:
JP = Jumlah partikel
n = mol
Kenormalan (N)
Kemolaran (M) Persen Massa
Yaitu Jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan jumlah mmol zat
terlarut dalam tiap mL larutan.
M= mol M= mmol
L mL
M= gram X 1000
Mr Vp
Keterangan :
Vp = volume pelarut (mL)
b.Pengenceran
Pada pengenceran ,volume dan
kemolaran larutan berubah,tetapi
jumlah mol zat terlarut tidak
berubah.
V1 x M1=V2 x M2
Dengan:
V1=volume larutan mula-mula
M1=Kemolaran mula-mula
V2= volume larutan setelah pengenceran
M2=kemolaran larutan setelah pengenceran
2. KEMOLALAN (m)
Yaitu Jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut
m= gram X 1000
Mr P
Keterangan :
p = pelarut (gram)
M
M 3. KENORMALAN
( NORMALITAS )
N = mol ek N = mmol ek
L mL
B= gram X 1000
Dimana:
BE Vp
BE = Mr
valensi
Keterangan :
Vp = volume pelarut (mL)
BE = Berat Ekivalen
M
M Valensi :
1. Senyawa asam
valensi untuk senyawa asam berdasarkan ion H+ yang dilepaskan
Contoh :
• HCl mempunyai valensi = 1 karena melepaskan 1 ion H+
• H2SO4 mempunyai valensi = 2 karena melepaskan 2 ion H+
• H3PO4 mempunyai valensi = 3 karena melepaskan 3 ion H+
2. Senyawa basa
valensi untuk senyawa basa berdasarkan ion OH- yang dilepaskan
Contoh :
• KOH mempunyai valensi = 1 karena melepaskan 1 ion OH-
• Ca(OH)2 mempunyai valensi = 2 karena melepaskan 2 ion OH-
Perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol
larutan
Xp Xt
X p + Xt = 1
Keterangan :
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
np = mol pelarut
nt = mol zat terlarut
5. Persen massa (%m/m)
%
v/v = mLzat terlarut x
100%
mL
larutan
7. Persen massa terhadap
volume (%m/v)