Anda di halaman 1dari 64

FAKTOR – FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
PERSALINAN

MATA KULIAH : ASKEB II


PASSAGE POWER

5P PASSANGER

PERSONAL PSIKIS
PASSAGE (Jalan Lahir)
Jalan lahir lunak

Servik akan mengalami kematangan.


Pada ibu primigravida mengalami
penipisan sebesar 50 – 60%. Serviks
membuka selebar ujung jari sampai 1 cm
sebelum mencapai persalinan.
Mulut rahim membuka secara masif,
kontraksi dominan di fundus, bagian
terendah janin maju membuka mulut
rahim.
Vagina menjadi elastis dan berfungsi
sebagai jalan lahir saat persalinan.
Jalan lahir keras

Panggul

Os Coxae Os Sacrum Os Coccygis

Os Ilium

Os Ischium

Os Pubis
Ukuran – ukuran panggul

Pintu atas panggul

Bidang tengah panggul

Pintu bawah panggul


Pintu atas panggul

Batas atas panggul kecil


Batas – batasnya ialah :
promontorium  sayap sacrum  linea inominata 
ramus superior os pubis  pinggir atas symphysis.
Bidang tengah panggul

Bidang dengan ukuran – ukuran yang terkecil


Setinggi pinggir bawah symphysis, kedua spina ischiadica
dan memotong sakrum ± 1 – 2 cm di atas ujung sakrum.
PINTU BAWAH PANGGUL

Terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama yaitu garis yang
menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan.
Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum
Bidang HODGE

Hodge I : sama dengan pintu atas panggul


Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphysis
Hodge III : sejajar dengan Hodge I setinggi spina ischiadica
Hodge IV : sejajar dengan Hodge I setinggi ujung os
coccygis.
Otot – otot dasar panggul

Otot yang menahan dasar panggul di bagian luar adalah


muskulus spingter ani eksternus, musculus
bulbocavernosus yang melingkari vagina dan musculus
perinei transversus superfisialis
Di bagian tengah ditemukan otot – otot yang melingkari
uretra (musculus spingter uretra), otot yang melingkari
vagina bagian tengah dan anus antara lain musculus
illiokoksigeus, musculus ischiokoksigeus, musculus
perinei transversus profundus dan musculus koksigeus
Lebih dalam lagi ditemukan otot – otot dalam yang
paling kuat disebut diafragma pelvia terutama
musculus levator ani yang berfungsi menahan
dasar panggul.
POWER (KEKUATAN)

Tenaga mengejan
His
Tenaga Mengejan

Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah tenaga yang


mendorong anak keluar terutama disebabkan oleh kontraksi otot
– otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan
intraabdominal.
Tenaga mengejan akan berhasil bila pembukaan sudah lengkap
dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim.
His

Adalah kontraksi otot – otot rahim pada persalinan.


Dimulai dari arah belakang menjalar ke depan yang
intensitas, interval dan lama/panjangnya his
menyebabkan pembukaan cervik dan keluar lendir
darah.
Sebelum persalinan dimulai sudah ada kontraksi yang
disebut his pendahuluan/his palsu
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada kontraksi rahim
(his)

Frekuensi Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya per menit


atau per sepuluh menit
Durasi Kontraksi berlangsung 45 – 75 detik
Amplitudo Kekuatan kontraksi rahim. Dapat diketahui dgn
menempatkan jari pemeriksa dan menekan dinding
rahim ke bawah
Interval Jarak antar kontraksi
Aktivitas his Frekuensi x amplitudo diukur dgn Montevidio
Datangnya his Sifat his (sering, teratur atau tidak)
Karakteristik his persalinan dan his palsu

Karakteristik His persalinan His palsu

Kontraksi Interval teratur Tidak teratur

Interval Memendek Tetap panjang

Intensitas Makin kuat tetap

Lokasi nyeri Belakang dan abdomen Abdomen bagian bawah

Pengaruh sedativa Tidak berpengaruh Hilang dengan sedativa

Perubahan servik Mendatar dan membuka Tetap


PASSANGER

Janin
Ketuban
Plasenta
Postur janin dalam Rahim
Presentasi merupakan apa yang menjadi bagian terendah
janin.
Posisi (kedudukan) adalah salah satu bagian anak yang
tertentu terhadap dinding perut ibu atau jalan lahir.
Letak (situs) yaitu kedudukan sumbu panjang janin
terhadap sumbu ibu. Letak janin terdiri dari letak
membujur, letak lintang, letak miring.
Sikap (habitus) hubungan bagian – bagian janin dengan
sumbu janin biasanya terhadap tulang punggung.
Bagian janin dan ukuran – ukurannya

Tulang tengkorak (Kranium)

Penyusun tulang dasar Bagian – bagiannya


tengkorak

Bagian tengkorak Os frontalis


Os parietalis
Os temporalis
Os oksipitalis
Sutura Sutura frontalis
Sutura sagitalis
Sutura koronaria
Sutura lamboidea
Ubun – ubun Fontanel mayor
Fontanel minor
Daerah – daerah pada kepala
Daerah Keterangan

Oksiput Bagian kepala/ubun – ubun kecil

Verteks Puncak kepala/antara ubun – ubun kecil, ubun –


ubun besar, os paritalis
Bregma Ubun – ubun besar

Sinsiput Depan ubun – ubun besar, terdiri atas :


Dahi : antara ubun – ubun besar sampai dengan
puncak hidung
Dibawah puncak hidung dan pinggir orbita
SUTURA SAGITALIS (antara kedua os parietalis)
SUTURA CORONARIA (antara os frontal dan os
parietal)
SUTURA LAMBOIDEA (antara os occipitale dan
kedua os parietal)
SUTURA FRONTALIS (antara os frontale kiri dan
kanan)
Ubun – ubun besar  lubang dalam tulang kepala
yang berbentuk segiempat/layang – layang
merupakan pertemuan antara SUTURA
SAGITALIS, SUTURA CORONARIA dan SUTURA
FRONTALIS.
Ubun – ubun kecil  lubang besar di tengkorak
yang berbentuk segitiga dan tempat bertemunya
SUTURA LAMBOIDEA dan SUTURA SAGITALIS.
Plasenta
Fungsi plasenta : sebagai alat yang memberi makan pd
janin, sebagai alat yg mengeluarkan hasil ekskresi,
sebagai alat pernapasan, sebagai alat yg membentuk
hormon, sebagai penyalur antibodi ke janin.
Plasenta berbentuk bundar atau oval dgn diameter 15 –
20 cm, tebal ± 2,5 cm dan beratnya rata2 500 gram.
Tali pusat yg menghubungkan plasenta dgn oanjang 25
– 60 cm
Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang
dinding, agak ke atas ke arah fundus.
Bagian – bagian plasenta

Bagian janin (fetal portion) Terdiri atas korion frondosum


dan vili
Bagian maternal (maternal Terdiri atas desidua kompakta
portion) yang berasal dari beberapa lobus
dan kotiledon sebanyak 15 – 20
buah.
Tali pusat Merentang dari pusat janin ke
plasenta bagian permukaan janin
dengan panjang rata – rata 50 –
55 cm dan diameter 1 – 2,5 cm.
Pembuluh darah 2 arteri umbilikalis dan 1 vena
umbilikalis dan jelly wharton.
Air ketuban (liquor amni)
Fungsinya untuk :
a. Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh
b. Untuk melindungi anak dari pukulan – pukulan dari luar
dan ibu terhadap gerakan – gerakan anak.
c. Mempertahankan suhu yg tetap bagi anak
d. Waktu persalinan membuka servik dengan mendorong
selaput janin ke OUI.
e. Mencegah perlekatan janin dengan amnion
f. Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan
g. Selaput dan air ketuban merupakan penahan janin dr
infeksi
Cara mengenali air ketuban
1. menggunakan lakmus
2. secara makroskopis, air ketuban berbau amis,
terdapat lanugo, rambut dan verniks kaseosa
serta bercampur mekonium.
3. pada pemeriksaan Lab :kadar ureum rendah
dibandingkan urin.
Ciri – ciri air ketuban
1. jumlah volume pada kehamilan aterm 1000 –
1500 ml
2. berwarna putih keruh, berbau amis dan
berasa manis.
3. reaksinya agak alkali atau netral dengan berat
jenis 1,008.
4. komposisinya terdiri dari 98% air, sisanya
albumin, urea, asam urat, kreatinin, sel epitel, rambut
lanugo, verniks kaseosa dan garam organik.
Asal air ketuban
1. urin janin (fetal urine)
2. transudasi dari darah ibu
3. sekresi dari epitel amnion
4. asal campuran (mixed origin)
PERSONAL
PENOLONG (BIDAN ATAU DOKTER)
Meliputi pengetahuan dan keterampilan bidan
Kemampuan bidan dalam mengambil keputusan
Kemampuan bidan dalam mendukung ibu selama
proses persalinan.
PSIKologis

Perubahan psikologis ibu dlm proses persalinan yaitu rasa


cemas pada bayinya yang akan lahir, kesakitan saat kontraksi
dan nyeri, ketakutan saat melihat darah.
Bantuan untuk ibu bersalin
1. mengatasi perasaan takut
2. berusaha menentramkan perasaan yg cemas
3. memberi gambaran yang jelas tentang proses
persalinan.
4. menemani ibu
MEKANISME PERSALINAN NORMAL

 Gerakan-gerakan utama (gerakan kardinal) :


 turunnya kepala
 fleksi
 putaran paksi dalam
 ekstensi
 putaran paksi luar
 ekspulsi
Turunnya kepala

 Primigravida : * kepala masuk ke dalam p-a-p


* majunya kepala
 Sinklitismus
 Asinklitismus posterior
 Asinklitismus anterior
 Penyebab majunya kepala :
 tekanan cairan intrauterin
 tekanan pada bokong
 mengejan
 badan anak melurus
Fleksi

 Fleksiringan fleksi bertambah


ubun-ubun kecil lebih rendah daripada
ubun-ubun besar diameter subocipito
frontalis (11 cm) diganti oleh diameter
submentobregmatica (9,5 cm)

 Penyebab :
 Dorongan maju
 Tahanan jalan lahir
Putaran paksi dalam

 Ubun-ubun kecil berputar ke depan ke


bawah simfisis
 Mekanisme penyesuaian posisi kepala dengan
bentuk jalan lahir
 Selalu bersamaan dengan majunya kepala
 Terjadi setelah melewati station 0 (H III)
 Penyebab : - bagian belakang kepala, terendah
- tahanan terkecil berada di sebelah
depan
- ukuran terbesar bidang tengah
panggul diameter anteroposterior
Ekstensi
 Ekstensi defleksi kepala
 Penyebab :
 sumbu jalan lahir pada p-b-p mengarah ke
depan atas
 kekuatan yang mendesak kepala ke bawah
 kekuatan yang menolak kepala ke atas
resultatnya ke arah depan
 Hipomochlion subocciput
Putaran paksi luar (putaran restitusi)

 Kepala memutar kembali ke arah punggung anak


 Belakangkepala berhadapan dengan tuber
ischiadium sepihak
 Penyebab diameter bisacromial berada pada
diameter ant.-posterior dari p-b-p

Ekspulsi (pengeluaran)

Anda mungkin juga menyukai