Anda di halaman 1dari 14

“HAM”

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada


manusia sebagai Anugerah Tuhan yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, dan
semua orang.
SIFAT HAM

Secara umum, HAM bersifat :


1. Kodrati
artinya, HAM adalah hak yang menjadi kodrat manusia
2. Universal
artinya, secara umum HAM berlaku di seluruh dunia (dengan tetap
menghormati adat istiadat dan budaya negara masing masing)
3. Langgeng
artinya, HAM adalah hak manusia sejak dari dalam kandungan sampai
meninggal
Hak hak manusia yang tidak dapat dikurangi
- Hak untuk hidup
- Hak untuk tidak disiksa
- Hak kemerdekaan pikiran dan hati
- Hak beragama
- Hak untuk tidak diperbudak
- Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum
- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut

Hak selain itu tergolong sebagai hak yang dapat dikurangi, seperti :
- Hak berorganisasi
- Hak berekspresi
Tetapi tetap dibatasi dalam Undang Undang
PELANGGARAN
HAM
FAKTOR
PENYEBAB
INTERNAL EKSTERNAL

1. Penyalahgunaan
1. Sikap egois kekuasaan
2. Rendahnya 2. Ketidaktegasan
kesadaran HAM penegak hukum
3. Sikap tidak 3. Penyalahgunaan
teknologi
toleran
4. Kesenjangan
sosial dan
ekonomi
CONTOH PELANGGARAN HAM

Pelanggaran HAM ringan


• Memaksakan kehendak pada orang lain
• Meminta orang lain sependapat dengan dirinya
• Melarang orang lain beribadah
• Melarang seseorang mendapatkan informasi atau pengajaran
• Melarang orang lain berpendapat
Pelanggaran HAM berat
• Kejahatan genosida, seperti membunuh anggota kelompok
• kejahatan terhadap kemanusiaan, seperti pembunuhan, pemusnahan, dan perbudakan
AKIBAT PELANGGARAN HAM

 Menciptakan diskriminasi dan ketidakadilan.


 Adanya rasa dendam kebencian antarsesama.
 Menciptakan kekerasan dan konflik antarsesama.
 Merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusiaan.
 Menimbulkan penderitaan serta tersiksa lahir batin pada
diri korban.
UPAYA PEMERINTAH
DALAM MENEGAKAN
HAM
1. Pembentukan Komnas HAM
Dibentuk pada 7 Juni 1993 melalui Keppres Nomor 50 Tahun 1993
Berfungsi untuk meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia
Tujuannya antara lain :
o Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila, UUD 1945, dan piagam PBB serta deklarasi universal hak asasi manusia.
o Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan
Wewenangnya antara lain :
o Melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah
o Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negoisasi
o Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia kepada
pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti
o memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaiakan sengkta di
pengadilan
2. Pembentukan instrumen HAM
Tujuannya antara lain agar semua orang bebas mengeluarkan pendapatnya, melindungi
hak asasi, memberikan jaminan hak asasi manusia
Intrumen Hak Asasi Manusia terdiri dari instrumen nasional dan intrumen internasional .

Instrumen nasional, meliputi :


1) Pancasila
2) Pembukaan UUD 1945
3) UUD 1945 hasil amandemen
4) TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM
5) Undang-Undang
6) Perppu Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
7) Peraturan Pemerintah
8) Keppres
Instrumen internasional, antara lain :

1) Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949


2) Konvensi tentang hak politik kaum perempuan
3) Konvensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan
4) Kovensi anak anak
5) Konvensi pelarangan pengembangan, produksi, dan penyimpanan senjata biologis dan
beracun serta pemusnahan
6) Konvensi internasional anti apatheid
7) Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam,
tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia
8) Konvensi organisasi buruh internasional Nomor Tahun 1998 tentang kebebasan
berserikat dan perlindungan hak untuk berorganisasi
9) Konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi
10) Konvensi internasional tentang hak hak sipil dan politik
11) Konvensi internasional hak hak ekonomi, sosial dan budaya
3. Pembentukan Pengadilan HAM

Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000.


Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat yang
diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia, baik perseorangan maupun masyarakat.
Pengadilan HAM menjadi dasar bagi penegakan, kepastian hukum, keadilan dan
perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat.
Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan perkara
pelanggaran hak asasi manusia yang manusia yang berat.
Di samping itu, pengadilan HAM juga berwenang memeriksa dan memutus perkara
pelanggaran yang dilakukan oleh warga negara Indonesia da terjadi di luar batas teritorial
wilayah indonesia
UPAYA PENANGANAN
KASUS PELANGGARAN
HAM
a. Melalui upaya pencegahan pelanggaran HAM
1) Menegakkan supremasi hukum dan demokrasi
2) Meningkatkan kualitas pelayanan publik
3) Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM
4) Meningkatkan pengawasan masyarakat
b. Melalui upaya pengadilan HAM
c. Membangun harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia
Salah satu caranya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia dalam
kehidupan sehari hari adalah dengan menghindarkan diri kita dari sikap egois atau
terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap egois dapat menyebabkan seseorang selalu
menuntut haknya, dia akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi,
meskipun caranya dapat melanggar hak orang lain.

Anda mungkin juga menyukai