Hemofilia
Terdapatnya perdarahan jaringan jinak, otot dan sendi, terutama sendi-sendi yang menopang berat
badan, disebut hematrosis (perdarahan sendi).
Perdarahan berulang ke dalam sendi menyebabkan degenerasi kartilagoartikularis disertai gejala-gejala
arthritis.
Perdarahan timbul secara spontan atau akibat trauma ringan sampai sedang.
Dapat timbul saat bayi mulai merangkak.
Tanda perdarahan :hemartrosis, hematomsubkutan / intramuscular, perdarahan mukosa mulut,
perdarahan intrakranial, epistaksis, hematuria.
Perdarahan berkelanjutan pasca operasi (sirkumsisi, ekstrasigigi).
Hemofilia dicurigai pada bayi baru lahir dengan perdarahan berlebihan dari talipusat atau setelah
sirkumsisi.
Pada hemofilia ringan, dengan karakteristik tingkat faktor 5% sampai 50%, anak-anak mengalami
perdarahan lama hanya ketika mereka terluka.
Pada hemofilia sedang, dengan karakteristik tingkat faktor 1% sampai 5%,perdarahan lama terjadi
akibat trauma atau pembedahan, tetapi kemungkinan terdapat episode perdarahan spontan.
Pada hemofilia berat, dengan karakteristik tingkat factor di bawah 1%, perdarahan lama terjadi secara
spontan tanpa cedera.
Manifestasiumum antara lain : Kulit mudah memar, Perdarahan memanjang akibat luka, Hematuria
spontan, Epiktasis (mimisan), Hemartrosis (perdarahan pada persendian menyebabkan nyeri,
pembengkakan, dan keterbatasan gerak).
PENATALAKSANAAN
Identitas pasien
Keluhan utama
Terjadi nya perdarahan lama
Epitaksis
Memar (ekstrimitas bawah) ketika anak mulai berjalan dan terbentur pada sesuatu
Bengkak yang nyeri,
Pada hemofilia terjadi perdarahan spontan
Riwayat penyakit sekarang
Klien memiliki salah satu atau beberapa dari keluhan utama ketika saat dilakukan
pengkajian
Riwayat penyakit dahulu
Biasanya klien pernah mengalami perdarahan
Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien ada yang menderita hemofilia pada laki-laki atau carier pada wanita.
Kaji tingkat pertumbuhan anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlewatkan dengan
sempurna
Kaji ADL (activity daily life)
Pola nutrisi
Anoreksia
Pola eliminasi
Pola aktivitas
Personal hygiene
Manajemen Nyeri
Pencegahan Syok
Manajemen Cairan
IMPLEMENTASI