P-7 - Endotelial Dysfunction
P-7 - Endotelial Dysfunction
DYSFUNCTION
MOLEKUL DI DALAM SEL
1. Molekul kecil
- mempunyai BM < 1000
- Misal: asam-asam amino (mis. Leusin), nukleotida (mis. ATP), monosakarida (mis,
glukosa)
2. Makromolekul
- mempunyai BM yang sangat tinggi, 10 pangkat 4 – 10 pangkat 12)
- Misal: protein (mis. Kolagen), asam nukleat, polisakarida (mis. Amilum)
FUNGSI MAKROMOLEKUL
• Polimer nukloetida: sifat-sifat genetic yang tersimpan dalam untaian DNA.
• Molekul polisakarida: tempat menyimpan sebagian energy yang diperlukan dan penyusun
dinding sel.
• Protein: Enzim biokatalisator reaksi-reaksi fisiologis
Protein regulator pengaturan ekspresi
Komponen penyusun sel
Asam nukleat
FUNGSI PROTEIN
• Merupakan polimer asam-asam amino (polipeptida).
• Fungsi:
1. katalisator reaksi-reaksi biokimia dalam sel (enzim). Dalam studi biologi
molecular mis: enzim endonuclease, enzim ligase, DNA polymerase.
2. Pengangkut molekul-molekul kecil dan ion.
misal: oksigen diangkut oleh protein hemoglobin / myoglobin
nutrient diangkut oleh enzim permease (difusi dan transport aktif)
3. Sistem pergerakan yang terkoordinasi, mis. Kontraksi otot, kromosom menuju kutub-
kutub sel salama proses mitosis, pergerakan flagella bakteri.
4. sebagai komponen system kekebalan tubuh
Misal: antibody yang akan disintesis jika ada senyawa atau benda asing masuk ke tubuh.
Antibodi ini berfungsi: mengenali benda-benda asing (antigen). Mis: sel bakteri, virus, dll
5.sebagai feromon. Berfungsi didalam proses perkawinan antara dua sel khamir yang
berbeda tipe.
6. Sebagai pengatur ekspresi genetic. Misalnya protein katalisator rekasi dan protein
regulator untuk proses replikasi DNA, transkripsi, dan translasi didalam sel.
7. Sebagai penerus impuls saraf. Misalnya protein reseptor, rhodopsin meneruskan
stimulus tertentu ke sel saraf.
8. Sebagai komponen pendukung kekuatan-regang (tensile strength) pada kulit dan
tulang. Misal: kolagen
• Protein tersusun atas satuan yang berupa asam amino. Asam amino ada 20 macam.
• Satu asam amino terdiri atas: 1 gugus amino, 1 gugus karboksil, 1 atom hydrogen, 1 rantai
samping yang terikat pada atom karbon.
• Asam nukleat merupakan suatu polimer nukleotida yang berperan dalam penyimpanan serta
pemindahan informasi genetic.
• Satu nukletida terdiri atas 3 bagian: cincin purin/pirimidin, molekul gula dengan 5 atom C
(pentosa) (pada RNA: ribose, DNA: deoksiribosa), gugus fosfat melalui ikatan fosfoester.
INTERAKSI MOLEKULAR
• Interaksi antar molecular akan menentukan sifat-sifat biologis molekul-molekul didalam sel.
• Intereaksi molecular tersebut berupa interaksi nonkovalen (yaitu interaksi antar atom yang
tidak terikat secara kovalen satu sama lain) dan interaksi kovalen (yaitu ikatan yang ada di
antara atom-atom yang menyusun suatu molekul.
• Meskipun ikatan non kovalen tidak sekuat ikatan kovalen tetapi mempunyai peranan yang
penting membantu menstabilkan struktur makromolekul dalam sel, misalnya protein dan
asam nukleat.
• Beberapa ikatan nonkovalen yang penting di dalam sel: ikatan hydrogen, ikatan ionic,
interaksi van der waals, interaksi hidrofobik.
At-1R At-2R
A
t
The vascular with its Endothelia
general nutritionalt
substance
cytokine
Nutrition for the cell
Kadar:
dewasa 70 – 110 mg/dL
anak-anak 60 – 100 mg/dL
bayi baru lahir 30 – 80 mg/dL
CHOLESTEROL
• Senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi tubuh di dalam liver dari makanan
lemak yang dimakan.
• Kegunaan: membuat selaput sel, membungkus serabut saraf, membuat berabagai hormon,
dan asam tubuh.
• Kolesterol tidak dapat diedarkan langsung oleh darah karena tidak larut dalam air.
• Diperlukan molekul pengangkut lipoprotein: HDL dan LDL
• High density lipoprotein (HDL), Low density lipoprotein (LDL)
• Kadar: < 200 mg/dL normal
200 – 239 mg/dL batas normal – tinggi
> 240 tinggi
LDL
• Pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel.
• > LDL kolesterol menunpuk di dinding arteri plak
• Kadar LDL:
> 100 optimal
100 – 129 mendekati optimal
130 – 159 batas normal – tinggi
160 – 189 tinggi
>190 sangat tinggi
HDL
• Mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver.
• Progesteron, anabolic steroid, testosterone menrunkan HDL
• Estrogen menaikkan HDL
• Kadar:
< 50 (wanita), < 40 (pria) normal
< 60 tinggi
TRIGLISERIDE
• Sejenis lemak dalam darah, bermanfaat sebagai sumber energi
• Kelebihan kalori disimpan sebagai trigliserida dalam sel lemak untuk penggunaan
selanjutnya
• Kadar trigliserida tinggi penyakit-penyakit metabolism
• Kadar:
< 150 normal
150 – 199 batas normal – tinggi
200 – 499 tinggi
> 500 sangat tinggi
APO B
• Protein utama dalam partikel lipoprotein berperan penting dalam proses aterosklerosis,
meningkatkan kejadian PJK
• Pengukuran konsentrasi Apo-B 100
• Setiap partikel LDL mengandung 1 molekul Apo B
• Kadar:
laki-laki 73 – 109 mg/dL
perempuan 66 – 101 mg/dL
CALCIUM
• Elektrolit dalam serum
• Manfaat keseimbangan elektrolit, mendeteksi gangguan hormon tiroid dan para tiroid.
• Kadar:
dewasa: 9 – 11 mg/dL ( di serum)
< 150 mg/24 jam (di urin & diet rendah Ca)
200 – 300 mg/24 jam (di urin & diet tinggi Ca)
anak-anak: 9 – 11.5 mg/dL
bayi: 10 – 12 mg/dL
bayi baru lahir: 7.4 – 14 mg/dL
CRP (C- REACTIVE PROTEIN)
• Suatu protein fase akut yang diproduksi oleh hati sebagai respon adanya infeksi, inflamasi,
kerusakan jaringan.
• Hs-CRP (high sensitive CRP) pemeriksaan untuk mengukur kadar CRP yang lebih
sensitive dan akurat dengan menggunakan metode LTIA (Latex Turbidimetry Immunoassay)
• Range pengukuran: 0.3 – 300 mg/L
IG-G
• Ig G anti Mt anti mitochondrial antibodies (AMA) autoantibodies.
• Consisting of immunoglobulins formed against mitochondria, primarily mitochondria in
cells of the liver
• Ig G antu Mt indicative autoimmune disease such as primary biliary cirrhosis
• The smooth muscle (SMA) test or actin antibody test antinuclear antibodies (ANA) and
liver kidney microsomal type 1 antibodies.
• Ig G smooth muscle help diagnose autoimmune hepatitis.
HOMOCYSTEIN
• Homocystein is formed from the dietary amino acid methionine plays a pivotal role in
folat metabolism and methyl group transfer.
• Potentially modifiable risk factor for various form of vascular disease, coronary heart
disease and thrombosis