Anda di halaman 1dari 59

AKUNTANSI

PERSEDIAAN
Sub Pokok Bahasan: Penilaian Persediaan -
Pendekatan Biaya (Historical Cost)
1 Pengertian & Klasifikasi

2 Metode Pencatatan Persediaan Barang

3 Masalah Pemilikan Persediaan Barang Dagang

Akibat kesalahan mencatat persediaan


4
4
Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan
5
2
I. PERSEDIAAN

Item aset yang dimiliki perusahaan


untuk dijual dalam kegiatan bisnis
normal, atau barang yang akan
digunakan atau dikonsumsi dalam
produksi barang akan dijual.
JENIS PERSEDIAAN

Perusahaan Perusahaan
dagang manufaktur
Persediaan berupa barang Bahan baku dan penolong,
yang dibeli dengan tujuan Barang dalam proses,
untuk dijual Barang jadi/produk selesai
CAKUPAN PERSEDIAAN
Persediaan bahan baku
Persediaan Barang dagang
02 (row materials inventory)
01 (merchandise inventory

04 Persediaan barang dalam


proses (work in process
Persediaan bahan inventory)
03 penolong (inirect 04
materials inventory) Persediaan barang jadi
05
(finished goods inventory)
ARUS BIAYA PERSEDIAAN
Beban pokok
Persediaan Awal
pembelian

Beban pokok yang


tersedia dijual

Beban pokok Persediaan Akhir


penjualan (HPP)
PENGAKUAN PERSEDIAAN
 Persediaan diakui pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.

Prakteknya: pada saat diterima barang.


III. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
1. Metode Fisik/Periodic, pada metode fisik setiap ada mutasi
persediaan tidak ada catatannya sehingga untuk mengetahui
nilai persediaan harus dilakukan dengan penghitungan
secara fisik. Begitu juga harga pokok penjualan baru dapat
dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung.

2. Metode Buku/Perpectual, pada metode ini setiap ada


mutasi persediaan selalu dilakukan pencatatan sehingga
sewaktu-waktu dapat diketahui saldo dari persediaan.
Jurnal: Metode Periodik (Fisik)
Debit Kredit
1. Transaksi pembelian BD:
Pembelian xx
utang dagang xx

2. Transaksi retur pembelian:


Utang dagang xx
retur pembelian/pengurangan harga xx

3. Transaksi pembayaran utang dagang dalam masa


potongan:
Utang dagang xx
kas xx
potongan pembelian xx
Jurnal: Metode Periodik (Fisik)
Debit Kredit
4. Transaksi penjualan BD:
Piutang dagang xx
penjualan Xx

5. Transaksi retur penjualan:


Retur penjualan Xx
piutang dagang Xx

6. Transaksi pelunasan piutang dalam masa potongan:


Kas
Potongan penjualan Xx
piutang dagang Xx
xx
Sistem Pencatatan – Sistem Perpetual (Permanen)

A.

Menyediakan informasi terkini C.


terkait dengan persediaan BD Transaksi pembelian dan
setiap saat. ongkos angkut menambah

B. A akun persediaan BD

Setiap perubahan barang


dagang langsung dicatat B C
di akun persediaan BD.
D D.
Transaksi retur pembelian,
pengurangan pembelian dan
potongan pembelian mengurangi
akun persediaan BD.
.
Sistem Pencatatan – Sistem Perpetual (Permanen)
 Harga pokok penjualan diakui untuk setiap
penjualan dengan mendebet akun harga pokok
penjualan dan mengkredit persediaan.
 Akun persediaan merupakan akun pengendali yang
didikung oleh buku besar pembantu yang berisi
catatan persediaan individual. Buku besar pembantu
memperlihatkan kuantitas dan biaya dari setiap jenis
persediaan yang ada di tangan.
Jurnal: Metode Perpetual (Permanen)
Debit Kredit
1. Transaksi pembelian BD:
Persediaan BD xx
kas/utang dagang xx

2. Transaksi retur pembelian:


Utang dagang/kas xx
persediaan BD xx

3. Transaksi pembayaran utang dagang dalam masa


potongan:
Utang dagang xx
kas xx
persediaan BD xx
Jurnal: Metode Perpetual (Permanen)

Debit Kredit
4. Transaksi penjualan BD:
Piutang dagang xx
penjualan Xx

Harga pokok penjualan xx


persediaan BD Xx

5. Transaksi retur penjualan:


Retur penjualan (harga jual) Xx
piutang dagang Xx
Persediaan (harga pokok) Xx
HPP xx
6. Transaksi pelunasan piutang dalam masa potongan:
Kas Xx
Potongan penjualan Xx
piutang dagang Xx

7. Jika terjadi perbedaan pencatatan dan perh. Fisik


Kelebihan persediaan Xx
Persediaan xx
PENGENDALIAN PERSEDIAAN

1. Perencanaan persediaan yg dapat memantau tingkat pers


ediaan.
2. Sistem akuntansi yang akurat dengan catatan yang mutak
hir.
3. Perhitungan fisik satu kali dalam setahun.
II. MASALAH KEPEMILIKAN
BARANG
1. Barang fisik untuk dimasukkan dalam per
sediaan (siapa pemilik barang?)
2. Biaya yang dimasukkan dalam persediaan
3. Asumsi arus biaya untuk diadopsi.

16
BARANG FISIK DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN
(SIAPA PEMILIK PERSEDIAAN)
Aturan Umum: Persediaan merupakan milik pelanggan, jika
hak milik sudah berpindah dan barang sudah diserahkan, kecu
ali, jika:
• Barang dalam perjalanan (Good in Transit)
• Barang yang dipisahkan
• Barang Konsinyasi
• Barang Angsuran

Pada akhir periode memerlukan jurnal penyesuaian untuk


mengoreksi kepemilikan persediaan.
17
Goods on Transit
FOB Shipping Point FOB Destination

hak atas seluruh muatan hak tidak beralih sampai


beralih ke pembeli dengan barang diterima oleh
pada saat pengiriman. pembeli. Ketika barang
Ketika barang dalam dalam perjalanan
perjalanan dimasukkan dimasukkan dalam
dalam persediaan persediaan si penjual,.
si pembeli
Barang yang Dipisahkan

Apabila melakukan
pembelian tetapi
pengiriman tidak
dilakukan sekaligus
maka pembeli dapat
mencatat pembelian
dan menambah
persediaan barangnya
Barang Konsinyasi

 Sebelum barang tersebut dijual masih tet


ap menjadi persediaan pihak yang meniti
pkan (consignor) dan pihak yang meneri
ma titipan (consignee) tidak mempunyai
hak atas barang tersebut sehingga tidak
mencatat sebagai persediaan
Penjualan Angsuran
 Hak atas barang tetap pada penjual
sampai seluruh harga jualnya dilunasi.
Penjual akan melaporkan barang tersebut
dalam persediaannya dikurangi dengan
jumlah yang sudah dibayar. Pembeli akan
melaporkan barang-barang tersebut
dalam persediaannya sejumlah yang
sudah dibayarkan.
PENGARUH KESALAHAN PERSEDIAAN

 Salah memasukkan atau mengecualikan


suati item persediaan dalam menentukan
beban pokok penjualan, akan berdampak
pada kesalahan dalam laporan keuangan
Salah saji persediaan akhir
LAPORAN POSISI KEUANGAN LAPORAN LABA RUGI
Persediaan Kurang saji Harga pokok penjualan Lebih saji

Laba ditahan Kurang saji Laba bersih Kurang saji


Modal kerja (aktiva lancar – Kurang saji
kewajiban lancar)

Rasio lancar (aktiva lancar dibagi Kurang saji


kewajiban lancar)
Salah saji pembelian dan persediaan

NERACA LAPORAN LABA RUGI


Persediaan Terlalu rendah Pembelian Terlalu rendah
Laba ditahan Tidak ada Beban pokok Tidak ada
pengaruh
penjualan pengaruh
Utang Terlalu rendah Laba neto Tidak ada
pengaruh
Modal kerja (aktiva lancar – Tidak ada Persediaan (akhir) Terlalu rendah
kewajiban lancar) pengaruh
Rasio lancar (aktiva lancar Terlalu rendah
dibagi kewajiban lancar)
BIAYA DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN
1. BIAYA PRODUK, biaya yg “menempel” ke
persediaan.
Meliputi: harga pembelian, bea masuk dan
pajak, biaya transportasi dan biaya
penanganan langsung terkait perolehan
barang
2. BIAYA PERIODE, biaya tidak langsung, spt:
beban penjualan, beban umum dan
administrasi, biaya bunga.
PERLAKUAN DISKON PEMBELIAN

1. Diskon pembelian: pengurangan harga


jual.
2. Ada 2 metode: Metode Bruto dan
Metode Neto.
Contoh:
Metode Bruto

5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30:


Pembelian Rp10.000.000
Utang dagang Rp10.000.000

15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon:


Utang dagang Rp4.000.000
Potongan pembelian Rp 80.000
Kas Rp3.920.000
= (2% x 4.000.000)

Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon:


Utang Dagang Rp6.000.000
Kas Rp6.000.000
Contoh:
Metode Neto

5/3/2010, Pada saat pembelian 2/10, n/30:


Pembelian Rp10.000.000
Utang dagang Rp10.000.000

15/3/2010, Pemby sebesar Rp4.000.000 diterima dlm periode diskon:


Utang dagang Rp3.9200.000
Kas Rp3.920.000
= (2% x 4.000.000)

Pembayaran sebesar Rp6.000.000 diterima setelah periode diskon:


Utang Dagang Rp5.880.000
Kehilangan diskon pembelian 120.000
Kas Rp6.000.000
ASUMSI ARUS BIAYA MANA YANG DIADOPSI -
METODE PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN

Metode Identifikasi Khusus


(Specific Identification)
A
Metode FIFO B Metode Rata-Rata
(First In First Out)
C (Average)

D Metode Biaya Variabel, pada


perusahaan manufaktur terdiri
dari: bahan baku, upah langsung
dan biaya overhead pabrik
Identifikasi Khusus
 Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang
harus sama dengan arus biaya. Tiap jenis barang dipisah
berdasarkan harga pokoknya dan tiap kelompok dibuatkan
kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A tipe
123 dibuatkan kartu persediaan sendiri.
 Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-
barang yang dijual, dan sisanya merupakan persediaan
akhir.
 Metode ini dapat digunakan perusahaan yang
menggunakan prosedur pencatatan persediaan dengan
cara periodik maupun perpectual.
 Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan
tambahan maupun gudang yang luas maka jarang
digunakan.
 Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang
menjual produk dengan harga mahal, jumlah dan jenis
produknya terbatas.
Contoh Metode Identifikasi Khusus :
Mobil A Mobil B Mobil C
Pembelian Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 180.000
Penjualan Rp 45.000

Jurnal untuk mencatat pembelian :


Pembelian (Mobil A) Rp 40.000,00
Pembelian (Mobil B) Rp 50.000,00
Pembelian (Mobil C) Rp 180.000,00
Kas ( Hutang) Rp 270.000,00
Jurnal untuk mencatat penjualan :
Kas ( Piutang ) Rp 45.000,00
Penjualan Rp 45.000,00
Menentukan persediaan akhir:
Mobil yang belum terjual adalah mobil B dan Mobil C yang nilai belinya
adalah : Rp. 50.000,00 + Rp. 180.000,00 = Rp. 230.000,00
Melaporan Persediaan dalam neraca akhir
Perpetual Inventory Costs
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and Average Perpetual Systems

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan. 1CostInventory
of 10 $20
Jan. 1 Inventory 10 $20
Mdse. Sold
44 Penjualan 77 $30
Penjualan $30
10
10 Pembelian
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200

Perusahaan memulai usahanya


dengan 10 units barang 127B
senilai $200.
FIFO Perpetual Inventory Account
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikanFIFO and LIFO Perpetual Systems

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
44 Penjualan
Penjualan 77 $30
$30
Cost
10 of
10 Pembelian
Pembelian 88 21
21
Mdse.
22 Sold
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22

4 Januari, 7 units barang 127B


terjual seharga @ $30.
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60

Penjualan 7 units menyisakan


saldo 3 units.
4 Januari , 7 units barang 127B terjual seharga
@ $30.
FIFO Perpetual Inventory Account
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan
FIFO and LIFO Perpetual Systems
Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Sale
of
Sale 77 $30
$30
Mdse.
10 Sold
10 Purchase
Purchase 88 21
21
22
22 SaleSale 44 31
31
28
28 SaleSale 22 32
32
30
30 Purchase
Purchase 10
10 22
22
10 January , perusahaan membeli 8 units seharga @ $21.
Wahyumi Ekawanti, MSi 37
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168

Karena harga pembelian $21 berbeda dengan


10
10 January,
harga January, perusahaan
perusahaan
perolehan sebelumnya membeli
membeli
3 units persediaan
88 units
yang ada, saldo seharga
unitsbersediaan @@ $21.
sehargasebesar 11 units
$21.
perhitungkan secaraMSi
Wahyumi Ekawanti, terpisah.
FIFO Perpetual Inventory Account
Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
FIFO
FIFOand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems
Item
Item127B
127B Units
Units CostCost Price
Price
Jan.
Jan. 1Cost
1 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
of
44 Penjualan
Penjualan 77 $30
$30
Mdse. Sold
10
10 Pembelian
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
22 Pembelian
30Januari, perusahaan10
Pembelian 22
10menjual
224 units
22 Januari, perusahaan menjual 4 units
@
Wahyumi @
$31.
$31. MSi
Ekawanti, 39
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B
Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance
22 January,
22 January, perusahaan
Unit perusahaan
Total Unit Total Unit Total
Datemenjual
menjual 44 units
Qty. Cost @@ $31.
unitsCost $31.
Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
22 3 20 60 8 21 168
1 21 21 7 21 147

Untuk 4 units yang terjual, 3 diantaranya


berasal dari persediaan yang pertama
Wahyumi
masukEkawanti, MSi
(fifo) seharga 40 .
@ $20
FIFO Perpetual Inventory Account
Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
FIFO
FIFOand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems
Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
Cost of
44 Penjualan
Penjualan 77 $30
$30
10
10 Pembelian
Mdse. Sold
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22

28
28Januari
Januari,,perusahaan
perusahaanmenjual
menjual22
units
units
Wahyumi
@@$32.
$32.
Ekawanti, MSi 41
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B
Pembelian Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
22 3 20 60 8 21 168
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105

28
28 Januari
Januari ,, perusahaan
perusahaan
menjual 2 units @ $32. 42
FIFO Perpetual Inventory Account
Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
FIFO
FIFOand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems
Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
Cost of
44 Penjualan
Penjualan 77 $30
$30
Mdse.
10 Sold
10 Pembelian
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22

30
30 Januari,
Januari, pembelian
pembelian 10
10 units
units tambahan
tambahan
barang
barang 127B
127B
Wahyumi seharga
seharga
Ekawanti, MSi@
@ $22.
$22.43
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B
Penjualan Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit Total Unit Total Unit Total
Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4
30
30 January
January ,, pembelian
pembelian
7
1010
20 140 3 20 60
10 8 units
21 tambahan
168 barang 3 20 60
units tambahan barang 8 21 168
22 127B
127B seharga
seharga @3 $22.20
@ $22.21 60
1 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
30 10 22 220 5 21 105
10 22 220

Totals 18 $388 13 $263 15 44$325


Fifo
Periodic

45
Fifo
Fifo Periodic
Periodic
200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan
Awal
300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian
400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian
100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian
1,000 units tersedia
untuk dijual
46
Fifo
Fifo Periodic
Periodic
200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1
300 units @ $10 = 3,000 Mar. 10
400 units @ $11 = 4,400 Sept. 21
100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18
1,000 units tersedia untuk $10,400
dijual
Nilai persediaan tersedian
untuk dijual
Fifo
Fifo Periodic
Periodic
Perhitungan
Perhitunganfisik
fisikpada
pada31 31December
December
menunjukkan
menunjukkanbahwa
bahwa700
700dari
dari
1,000
1,000units
unitstelah
telahterjual.
terjual.

Menggunakan
Menggunakanfifo,
fifo,unit
unityang
yangpertama
pertamakali
kali
dibeli
dibelisecara
secarateori
teoriadalah
adalahyang
yangpertama
pertama
dikeluarkan.
dikeluarkan.Kita
Kitamulai
mulaidengan
denganperhitungan
perhitungan
pada
pada11January
January..
Fifo
Fifo Periodic
Periodic
Terjual
200 units 200
@ $9 = $1,800
$ 0 Jan. 1
300Terjual
units @300$10 = 3,0000 Mar. 10
Sold
400 units
200 200 of
@these
$11 = 4,400
2,200 Sept. 21
100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18
1,000 units tersedia $10,400
$ 3,400
untuk dijual
Persediaan Akhir
Fifo
Fifo Periodic
Periodic
Nilai
Nilai persediaan
persediaan tersedia
tersedia u/
u/ dijual
dijual $10,400
$10,400
Dikurangi
Dikurangi persediaan
persediaan akhir
akhir 3,400
3,400
Harga
Harga Pokok
Pokok Penjualan
Penjualan $$ 7,000
7,000
Summary of Fifo Periodic
Harga Pokok
Persediaan
Penjualan
Tersedia u/
Pembelian
Jan. 1
Dijual $1,800 200 units at $9
200 units at $9 $1,800
$3,000 300 units at $10
Mar. 10
300 units at $10 $3,000 $2,200 200 units at $11
Sep. 21
$7,000 700 units
400 units at $11 $4,400
Merchandise
Nov. 18 Inventory
100 units at $12 $1,200
$10,400 $2,200 200 units at $11
1,000 units $1,200 100 units at $12
$3,400 300 units
Average
Average Cost
Cost Periodic
Periodic
200 units @ $9 Jan.
Metode1
Metode Persediaan
Harga
Harga Pokok
PokokRata-rata
Rata-rata
dihitung awal nilai
dihitungberdasarkan
berdasarkan nilai
300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian
rata-rata
rata-rata dari
dariunit
unityang
yangadaada
400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian
100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian
1,000 units tersedia
untuk dijual
Average
Average Cost
Cost Periodic
Periodic
200 units @ $9 = $ 1,800
300 units @ $10 = $ 3,000
400 units @ $11 = $ 4,400
100 units @ $11 = $ 1,200
1,000 units tersedia $10,400 Nilai Persediaan
untuk dijual tersedia untuk
dijual
Average
Average Cost
Cost Periodic
Periodic
Nilai Persediaan Tersedia untuk
Dijual
= Nilai Rata-rata Unit
Units Tersedia untuk
Dijual
$10,400
1,000 Units = $10.40 per Unit
Average
Average Cost
Cost Periodic
Periodic
Nilai
Nilai Persediaan
Persediaan yg
yg tersedia
tersedia u/
u/ dijual
dijual $10,400
$10,400
Dikurangi
Dikurangi persediaan
persediaan barang
barang akhir
akhir
($10.40
($10.40 xx 300)
300) 3,120
3,120
Harga
Harga Pokok
Pokok Penjualan
Penjualan $$ 7,280
7,280
Untuk memverifikasi
jumlah ini, kalikan 700
units penjualan dengan
$10.40 = $7,280.
SOAL 1
PT APOLLO menjual barang
dagangannya dengan harga
Rp30 per unit. Dalam tahun
200A, awal tahun kegiatannya,
PT APOLLO melakukan transaksi
pembelian dan penjualan sbb:
SOAL 1

TGL Saldo awal Pembelian Penjualan Retur


1/1/200A 100 @ Rp10
5/1/200A 200 unit @ Rp 12
6/1/200A 5 unit (pembelian)

5/2/200A 110 unit (Rp30)

15/2/200A 200 unit @ Rp 15


25/2/200A 150 unit (Rp32)

26/2/200A 2 unit (penjualan)

15/3/200A 200 unit @ Rp20


20/5/200A 150 unit (Rp34)

5/7/200A 100 unit (Rp35)

9/9/200A 200 unit @ Rp25


Diminta:

1. Catat transaksi tersebut dengan menggunakan


metode perpetual pada pencatatan utang meng
gunakan metode neto untuk pembelian dan me
tode brotu untuk piutang.
2. Buat kartu persediaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai