Anda di halaman 1dari 16

SISTEM

SISTEM PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN
II KOMANG
KOMANG ALLAN
ALLAN TRY
TRY PURWANTA
PURWANTA
202032121084
202032121084
C2
C2 MANAJEMEN
MANAJEMEN
SISTEM PEREKENOMIAN

Sistem perekonomian merupakan sistem yang digunakan dalam suatu negara


untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antar sistem
ekonomi satu sama lainnya adalah bagaimana sistem politik tersebut mengatur
faktor produksinya.
MACAM-MACAM SISTEM PEREKONOMIAN
1. Merkantilisme
Suatu sistem ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya
ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang
bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting.
Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah
kapital yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan
meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan
dengan negara lain akan selalu positif.

2. Kapitalisme
Sistem ekonomi yang mana perdagangan, industri, dan alat-alat produksi dikendalikan
oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar.
Pemilik modal melakukan usaha berusaha untuk mendapatkan kauntungan sebesar-
besarnya.

3. Komunisme
Sistem ekonomi yang semua unsur perekonomian didalamnya diatur dan disediakan
oleh negara. Dikatakan komunis karena sistem ini lah yang mengatur nasib seseorang
atau masyarakat.
4. Fasisme
Sistem ekonomi yang kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapka oleh pemeritah fasis.

5. Sosialisme
Suatu sistem ekonomi yang diberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk
melakukan kegiatan tetapi dengan campur tangan pemeritah. Pemerintah mengatur berbagai
hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.

6. Demokrasi ekonomi
Suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan peerwujudan dari falsafah Pancasila
dan UUD 1945 yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk
rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Bentuk-Bentuk Perusahaan

1. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh individu sebagai pemilik, modal,
pemimpin, pengelola. Biasanya dilakukan oleh perusahaan kecil yang tidak
memerlukan izin secara khusus.

2. FIRMA (fa)
Adalah persekutuan yang dimiliki oleh sedikitnya 2 sampai 10 orang untuk
mengembangkan sebuah perusahaan. Dalam firm aini tanggungjawab yang
dimiliki masing-masing anggota tidak terbatas.

3. Perseroan Terbatas (PT)


PT terdiri dari pemegang saham yang memiliki tanggungjawab secara terbatas
sesuai dengan besara modal yang ditanamkan. Jika sampai terjadi kebangrutan
maka PT terrsebut Namanya bisa dijual.
4. Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)
Adalah salah satu bentuk perusahaan milik negara yang sebelumnya bernama Perusahaan Negara (PN).
Umumnya PERSERO ini terjadi dari Perusahaan Negara yang kemudian diadakan penambahan modal yang
ditawarkan kepada pihak swasta.

5. Perusahaan Negara Umum (PERUM)


Perum bertujuan mencari keuntungan, tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat. Ditujukan untuk
melayani kebutuhan umum, baik kepentingan di bidang produksi, distribusi, maupun konsumsi tanpa
mengabaikan prinsip-prinsip efisiensi.

6. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)


PERJAN memiliki fasilitas-fasilitas sebab merupakan bagian dari deparment/direktorat jenderal dan seluruh
karyawannya berstatus sebagai pegawai negeri. Dilakukan untuk kesejahteraan umum dengan memperhatikan
segala segi efisiensinya.
7. Perusahaan Daerah (PD)
PD adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah.
Bertujuan mencari keuntungan yang nantinya dapat dipakai untuk pembangunan
daerah.
8. Koperasi
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang, atau badan-badan hukum. Merupakan tata sususnan ekonomi sebgai
usaha Bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan kegotongroyongan.
PROSEDUR-PROSEDUR MENDIRIKAN PERUSAHAAN

PROSEDUR MENDIRIKAN PT
1. Membuat Akta Pendirian PT, SK Pengesahan Badan Hukum, dan NPWP Perusahaan
Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum mendirikan perusahaan yaitu membuat akta pendirian perusahaan, SK
pengesahan badan hukum, dan mengurus NPWP perusahaan. Saat ini mengurus akta pendirian Perusahaan beserta
SK pengesahan Badan Hukum dilakukan di Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum di Kementrian Hukum
dan HAM.
2. Menentukan Domisili Usaha
Setelah memproses akta pendirian Perusahaan, pengesahan, dan lain sebagainya maka selanjutnya yang perlu
dilakukan adalah menentukan domisili usaha menggunakan Virtual Office yang biasanya akan dijadikan dasar
untuk mengeluarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Hal ini dapat
dipercayakan kepada penyedia jasa pengelola Virtual Office dan Service Office lokal maupun asing.
3. Menentukan Bidang Usaha
Langkah selanjutnya adalah menentukan bidang usaha dari perusahaan yang akan anda
dirikan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI), dalam Perka BPS No.19/2017 disebutkan bahwa pengelompokan
kegiatan ekonomi sangatlah penting untuk menyeragamkan konsep, definisi, dan klasifikasi
lapangan usaha. Adapun Perka BPS itulah yang kemudian dijadikan acuan untuk masing-
masing daerah dalam menentukan KBLI. Misalkan untuk wilayah Jakarta sendiri, acuan
KBLI yang digunakan untuk dicantumkan dalam SIUP adalah: Keputusan Kepala BPTSP
No. 50 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala BPTSP tentang Penetapan
Penggunaan Kode KBLI Pada Perizinan Perdagangan.
4. Mendaftarkan Perusahaan ke BPJS Ketenagakerjaan
Mendaftarkan karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan memang merupakan salah satu
persyaratan mendirikan perusahaan. Bahkan persyaratan tersebut sudah diatur dalam PP
84/2013 tentang Perubahan Kesembilan atas Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993
mengenai Penyelenggaran Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Di dalam peraturan itu
disebutkan bahwa pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja minimal 10 orang, atau
membayar upah paling sedikit 1 juta per bulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya
dalam program jaminan sosial tenaga kerja.
5. Prosedur Pengajuan NPWP Perusahaan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa proses pengajuan dan penerbitan NPWP perusahaan
berbentuk PT kemungkinan tidak lagi harus dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayahnya berada
pada domisili perusahaan didirikan. Sebab, NPWP Perusahaan sepertinya akan diterbitkan bersamaan
dengan terbitnya SK Pengesahan Badan Hukum di Kementrian Hukum dan HAM.
6. Mengajukan SIUP dan TDP
engajukan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) adalah langkah
terakhir yang harus dilakukan sebelum perusahan mulai beroperasi. Anda dapat mengajukan SIUP dan
TDP ke Kantor Dinas Perdagangan di tingkat kabupaten atau kotamadya, atau juga di Kantor Pelayanan
Perizinan Setempat. Namun untuk wilayah Jakarta sendiri, pengajuan SIUP bisa dengan sangat mudah
bahkan hanya melalui platform yang berasis aplikasi online.
Prosedur Mendirikan Persekutuan Komanditer (CV)

1.      Memohon Akte Notaris


Untuk memohon akter notaries pada Persekutuan Komanditer, seseorang penghadap harus
menyebut dan menunjukan:
 
Ø  Nama penghadap
Ø  Alamat penghadap
Ø  Nama perusahaan
Ø  Alamat perusahaan
Ø  Maksud dan tujuan perusahaan
Ø  Modal yang digunakan
Ø  Pengurus persero
Ø  Nama-nama yang menjadi Persekutuan Komanditer
Ø  Tahun buku.
 
2.      Didaftarkan ke Pengadilan Negeri
Jika akte notaries tersebut telah selesai, lalu didaftarkan ke pengadilan negeri di wilayah
perusahaan tersebut didirikan.
3.      Didaftarkan ke dinas perekonomian dan perindustrian
Untuk memiliki izin tempat usaha persekutuan komanditer keterangannya sama dengan izin tempat usaha
perseroan terbatas.
 
4.      Didaftarkan ke Kanwil Perindustrian dan Kanwil Perdagangan
Ø  Didaftarkan ke Kanwil Perindustrian
Untuk memiliki izin usaha Persekutuan Komanditer keterangannya sama dengan izin usaha Perseroan
Terbatas
Ø  Didaftarkan ke Kanwil Perdagangan
Untuk memiliki izin usaha dagang persekutuan komanditer keterangannya sama dengan izin usaha dagang
Perseroan Terbatas.
Prosedur Mendirikan Perusahaan Perseorangan

1. Memohon Akte Notaris


Pada zaman dahulu, apabila seseorang akan mendirikan perusahaan perseorangan pergi ke
notaries untuk meminta akte notaris. Dihadapan notaris, penghadap mengutarakan
maksudnya kalau akan mendirikan perusahaan. Untuk memperkuat pernyataan tersebut,
oleh notaris dibuatkan sebuah akte notaris yang harus diisi dengan sungguh-sungguh dan
benar oleh penghadap. Untuk akte notaris yang asli tiap lembar harus diberi materai.
2. Didaftarkan ke Pengadilan Negeri
Jika akte notaris tersebut telah selesai, lalu di daftarkan ke Pengadilan Negeri wilayah
persusahaan tersebut didirikan.
3. Didaftarkan ke Dinas Perekonomian dan Perindustrian
Untuk memiliki izin tempat usaha, pengusaha harus mengajukan permohonan tersebut
kepada Walikotamadya.
4. Didaftarkan ke Kanwil Perindustrian
Jika perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang industry maka permohonan izin
usahanya pada Kanwil Perindustrian di Wilayah perusahaan tersebut didirikan. Jika
perusahaan bergerak dalam perdagangan maka permohonan izin usaha dagangnya pada
Kanwil Perdagangan di wilayah perusahaan didirikan.
 
Pemilihan Letak perushahaan
Letak/Lokasi Perusahaan
Letak perusahaan sering pula disebut Tempat Kediaman perusahaan, yaitu tempat dimana perusahaan
melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan
sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Kedua hal diatas perlu mendapat perhatian bagi perusahaan,
sebab salah memilih suatu lokasi perusahaan, akan mengakibatkan suatu kerugian bagi perusahaan.
Seperti misalnya harus mengadakan penempatan kembali letak perusahaan (Re Location) dan kesulitan
apabila akan mengadakan ekspansi (Perluasan Perusahaan). Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan
ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit
dan lengkap.
Jenis-jenis Letak Perusahaan
Ada 4 jenis letak perusahaan:
1.Letak perusahaan yang terkait pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan
manusia, misalkan, usaha Pertanian, Pertambangan.
2.Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu misalkan,
kerajinan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disbabkan dulu seni membatik ini
dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu.
3.Letak perusahaan yang ditentukan pemerintah
Dalam hal ini pemerintah yang menetukan dimana perusahaan harus menjalankan
aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi tidak merasa terganggu karena adanya
perusahaan itu. Misalkan pabrik senjata/amunisi
4. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi. Pada umumnya
perusahaan ini bersifat industri contohnya: dekat dengan bahan baku, dekat dengan pasar atau
konsumen, dekat dengan pemasok tenaga kerja, dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi,
iklim, ongkos transport,
Secara umum terdapat dua cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu:
1)      Cara Kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau
memegang peran pada setiap lokasi. Ukuran penilaian dinyatakan dalam: baik sekali (BS), baik (B),
sedang (S), Kurang (K), dan kurang sekali (KS).
2)      Cara kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantitatifkan dengan cara memberi skor (nilai) pada masing-
masing kriteria: BS=5, B=4, S=3, K=2, KS=1
 

Anda mungkin juga menyukai