Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PUEBI
?
Tahun 1901 Hal-hal yang menonjol dalam
Terbit buku “Kitab Logat Melajoe” Ejaan Van Ophuysen
Disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen, Sajang Sayang
dibantu oleh Engku Nawawi gelar Oemoem Umum
Soetan Ma’moer dan Moehammad Ra’yat Rakyat
Taib Soetan Ibrahim
Ratjun Racun
Chawatir Khawatir
Pemakaian Penulisan
Huruf Kata
Penulisan
Pemakaian
Unsur
Tanda Baca
Serapan
A.PEMAKAIAN HURUF 1. HURUF ABJAD
H
Huruf abjad adalah huruf yang U
dipakai dalan ejaan bahasa R
Indonesia yang terdiri dari 26 U
huruf F
A
B
J
A
D
I
2. Huruf miring dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata dalam kalimat,
misalnya :
- huruf terakhir kata abad adalah d
- Dia tidak diantar,tetapi mengantar.
6. HURUF MIRING
3. Huruf miring dipakai untuk
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul menuliskan kata atau ungjapan dalam
buku, nama majalah, atau nama surat kabar bahasa daerah atau bahasa asing,
yang dikutip dalam lisan, termasuk dalam misalnya:
daftar pustaka, misalnya: - Upacara peusijuek (tepung tawar)
- Berita itu muncul dalam surat kabar menarik perhatian wisatawan asing
Cakrawala yang berkunjung ke Aceh.
- Majalah Poejangga Baroe menggelorakan - Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika
semangat kebangsaan . dijadikan semboyan negara
Indonesia
7. HURUF MIRING
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan, misalnya :
* Kantor pajak penuh sesak
* Saya pergi kesekolah
2. Kata Berimbuhan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan
akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya, misalnya:
• Berjalan
• Berkelanjutan
• Mempermudah
• Gemetar
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
Misalnya:
* adibusana * aerodinamika
* infrastuktur * purnawirawan
* proaktif * inkonvensional
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya
Misalnya :
* Anak-anak * biri-biri * buku-buku *cumi-cumi
* hati-hati * kupu-kupu * kuda-kuda * kura- kura , dll.
4. Gabungan Kata
a. Unsur gabungan kata yang lazimdisebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis
terpisah. Misalnya :
* Duta besar * kambing hitam * Orang tua
* Simpang empat * Mata acara * Rumah sakit jiwa
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya :
* Anak-istri pejabat anak istri-pejabat
* Ibu-bapak kami Ibu bapak-kami
* Buku-sejarah baru Buku sejarah-baru
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan
atau akhiran, misalnya :
* Bertepuk tangan * Menganak sungai * Garis bawahi *sebar luaskan
d. Gabungan kata yang mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai
Misalnya:
* Dilipatgandakan * menggarisbawahi * menyebarluaskan
e. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai
Misalnya :
* acapkali * hulubalang *radioaktif *adakalanya
* kacamata * apalagi * bagaimana * saripati, dll.
5. Pemenggalan Kata
a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan, jika ditengah kata terdapat huruf vocal
yang beruntun, pemenggalannya dapat dilakukan di antara dua huruf vokal itu.
Misalnya:
* bu-ah * ma-in *ni-at * sa-at
b. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan diantara bentuk dasar dan unsur
pembentukannya. Misalnya :
ber-jalan mem-pertanggungjawabkan
mem-bantu memeper-tanggungjawabkan
di-ambil mempertanggung-jawabkan
c. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat
bergabung dengan unsur yang lain, penggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu.
Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar. Misalnya :
* biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
* biodata bio-data bi-o-da-ta
d. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris dipenggal di antara
unsur-unsurnya. Misalnya :
* lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman
e. Singkatan nama diri dan gelar yanng terdiri atas dua huruf atau lebih tidak dipenggal.
Misalnya :
* Ia bekerja di DLLAJR
6. Kata depan
Kata depan seperti, di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, misalnya:
* Di mana dia sekarang? * Mari kita berangkat ke kantor
7. Partikel
a. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.Misalnya :
* bacalah buku itu baik-baik!
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya,misalnya:
* Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya
dengan bijaksana.
c. Partikel per yang berarti ‘demi’,, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya, misalnya:
* Mereka masuk ke dalam ruangan rapat satu per satu
8. Singkatan dan Akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya :
* A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
b. 1) Singkatan Yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga, ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik,misalnya :
* NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
2). Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik, misalnya :
* PT : Perseroan Terbatas
3) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Misalnya :
* hlm. :halaman
* dll. : dan lain-lain
4) Singkatann yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat- menyurat masing-
masing diikuti oleh tanda titik, misalnya :
* a.n : atas nama
* s.d : sampai dengan
5) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti
tanda titik, Misalnya :
* Cu :kuprum
* RP : Rupiah
6) Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis huruf kapital tanpa tanda
titik. Misalnya :
* BIG : Badan Informasi Geospasial
* LAN : Lembaga Administrasi Negara
7) Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya :
* Bulog : Badan Usaha Logistik
* Suramadu : Surabaya-Madura
8) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suka kata ditulis dengan huruf kecil, misalnya :
* iptek :ilmu pengetahuan dan teknologi
* pemilu :pemilihan umum
I. Angka dan Bilangan
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor, misalnya :
*Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
* Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,
L (50), C (100), D (500), dll
Catatan :
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau
huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka
atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan
angka atau huruf
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu. Misalnya:
4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan
tempat terbit. Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangn ribuan atau kelipatannya
yang menunjukkan jumlah. Misalnya :
• Desa itu berpenduduk 24.212 orang.
• Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang.
• Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang.
Catatan :
• Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangn ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya :
Dia lahir pada tahun 1989 di Bandung.
Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
Kapan ia berangkat?
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan. Misalnya :
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat. Misalnya :
Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu
Tempat.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya :
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan
lain. Misalnya :
Tanya Basri, “Kau dengan bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Misalnya :
Dikirimkan lewat darat/laut
Mereka mahasiswa/mahasiswi
Tanda Penyingkat atau
Apostof (‘)
Website
https://www.liputan6.com/news/read/421382
3/psi-minta-jokowi-keluarkan-keppres-untuk-li
batkan-tni-tangani-covid-19
Modul
Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda Indonesia