Anda di halaman 1dari 11

KEANEKARAGAMAN

HAYATI DI INDONESIA
Kelompok 5
Saiful rizal
Imam muzaki
M ainur roziqin
Pengertian Keanekaragaman Hayati
 Keanekaragaman hayati merupakan variabilitas di antara makhluk hidup dari semua
sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik
lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya.
 Menurut Global Village Translation, keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah semua
kehidupan di atas bumi baik tumbuhan, hewan, jamur, dan mikroorganisme serta berbagai
materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi dimana mereka
hidup.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati

 Tingkatan keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu:


1. Keanekaragaman spesies
2. Keanekaragaman genetik
3. Keanekaragaman ekosistem
Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam
(SDA)
 Baiquni (2007) menyatakan bahwa konsep pengelolaan sumber daya perdesaan yang berkelanjutan
merupakan siklus perencanaan, aksi dan refleksi yang dirumuskan dalam tiga bagian
1. Pengelolaan sumber daya perdesaan secara berkelanjutan pada dasarnya merupakan upaya
mengintegrasikan perspektif ekonomi dan ekologi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2. Pengelolaan sumberdaya perdesaan berkelanjutan memberikan prioritas untuk memperkuat
dinamika sosial ekonomi lokal dan memberdayakan pelaku dan kelembagaan lokal dalam pemanfaatan
dan pengalokasian sumber daya.
3. Pengelolaan sumber daya perdesaan secara berkelanjutan seyogyanya memahami permasalahan
sumber daya dan potensi yang dikandungnya dalam rangka kesamaan akses bagi kelompok-kelompok
sosial dan kepentingan antar generasi.
Keanekaragaman hayati dan segala isinya

 Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki


keanekaragaman hayati yang tinggi selain Brazil dan Zaire. Tetapi
dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki
keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal
tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan
peralihannya, yang memiliki hewan dan tumbuhan langka, serta
hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas).
manfaat dari pengembangan keanekaragaman
hayati itu sendiri antara lain
 Manfaat dalam Ekonomi
 Manfaat dalam Ekologi
 Manfaat dalam Farmasi
 Manfaat dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi
Pembangunan berkelanjutan
 Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang.
 Pembangunan berkelanjutan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut antara lain
1. Memberi kemungkinan pada kelangsungan hidup dengan jalan melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem yang
mendukungnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Memanfaatkan sumber daya alam dengan memanfaatkan teknologi yang tidak merusak lingkungan.
3. Memberikan kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya untuk berkembang bersama-sama di setiap daerah, baik
dalam kurun waktu yang sama maupun kurun waktu yang berbeda secara berkesinambungan.
4. Meningkatkan dan melestarikan kemampuan dan fungsi ekosistem untuk memasok, melindungi, serta mendukung
sumber alam bagi kehidupan secara berkesinambungan
5. Menggunakan prosedur dan tata cara yang memerhatikan kelestarian fungsi dan kemampuan ekosistem untuk
mendukung kehidupan, baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1990), menggariskan
kebijakan lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan yang
berkelanjutan sebagai berikut.

 Menggiatkan kembali pertumbuhan ekonomi yang mempunyai kaitan langsung dengan


kesejahteraan masyarakat.
 Mengubah kualitas pertumbuhan yang berhubungan dengan tindakan pelestarian sumber
daya alam.
 Memastikan tercapainya jumlah penduduk yang berkelanjutan yaitu penduduk yang stabil
dan sesuai dengan daya dukung lingkungannya.
 Menjaga kelestarian dan meningkatkan sumber daya dengan penciptaan dan perluasan
lapangan kerja, pelestarian, dan penggunaan energi secara efisien, pencegahan pencemaran
(air dan udara) sedini mungkin.
 Menggabungkan kepentingan lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan keputusan.
Tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati untuk menjadi modal negara

 Ancaman terhadap keanekaragaman hayati tersebut dapat terjadi melalui berbagai cara berikut :
1. Perluasan areal pertanian dengan membuka hutan atau eksploitasi hutan akan mengancam kelestarian varietas
liar/lokal yang hidup di sana, sehingga sebelum pembukaan hutan perlu dilakukan ekspedisi untuk pengumpulan data tentang
varietas liar/local.
2. Rusaknya habitat varietas liar disebabkan oleh terjadinya perubahan lingkungan akibat perubahan penggunaan lahan.
3. Alih fungsi lahan pertanian untuk penggunaan di luar sektor pertanian menyebabkan flora yang hidup di sana,
termasuk varietas padi lokal maupun liar, kehilangan tempat tumbuh.
4. Pencemaran lingkungan karena penggunaan herbisida dapat mematikan gulma serta varietas tanaman budidaya
termasuk padi.
5. Perkembangan biotipe hama dan penyakit baru yang virulen akan mengancam kehidupan varietas lokal yang tidak
mempunyai ketahanan.
Strategi konservasi keanekaragaman hayati ini dalam Agenda 21
Indonesia (1997) dibagi sebagai berikut :

 Meningkatkan pembentukan sistem kawasan lindung berikut


pengelolaannya secara efektif.
 Melestarikan keanekaragaman hayati pada kawasan agroekosistem
dan kawasan non-lindung.
 Pelestarian keanekaragaman hayati secara ex-situ.
 Melindungi sistem pengetahuan masyarakat tradisional serta
meningkatkan seluruh sistem pengetahuan yang ada tentang
konservasi dan keanekaragaman hayati.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai